CAMPUR ADUK

Saturday, August 18, 2018

GOSIP DAN GOSIP

Malam begitu larut sekali. Wulan berjalan cepat menuju pulang rumah melewati gang kecil. Perasaan Wulan menjadi was-was ada seseorang yang membututinya. Dengan penuh waspada Wulan melewati gang. Saat yang tepat Wulan pun menghilang dalam kegelapan malam. Orang yang mengikuti Wulan kebingungaan kehilangan jejak.

"Kemana cewek cantik itu pergi ya?" kata Pemuda bertubuh kerempeng.

Wulan tetap diam di sebuah balik tong sampah dan berdoa di dalam hatinya. Kegelapanlah yang menolong Wulan. Pemuda yang mau mencelakai Wulan tetap mondar-mandir.

"Kayanya saya hari ini gak dapet mangsa," kata Pemuda bertubuh kerempeng.

Sangking kesalnya pemuda yang mencelakai Wulan pergi meninggalkan tempat tersebut. Wulan hanya melihat sekelebat bayangan yang bergi dan langkah kaki. Dengan sabar Wulan menunggu. Sampai waktunya Wulan keluar dari persembunyiannya.

"Alhamdulilahirobilalamin........ Saya selamat," kata Wulan.

Wulan berjalan keluar dari gang kecil. Di persimpangan jalan tidak sengaja Wulan bertemu dengan seorang teman. Gadis cantik yang manis dan lucu melaju mengendarai motor metik ke hadapan Wulan. Lalu Gadis tersebut berhenti di hadapan Wulan.

"Kak Wulan...............," kata gadis cantik dan imut.

"Dek Lesti.......yang penyayi dangdut itu....yang lagi naik pamornya...," kata Wulan.

"Ah...Kak...Wulan.....bisa aja. Ya bukanlah," kata Lesti.

"Kirain....tapi mirip loe.....parasnya...," kata Wulan.

"Paras boleh sama persis, tapikan rezekikan beda. Kalau Lesti yang di bicarakan penyayi terkenal. Kalau saya..........pedagang kue di pasar induk," kata Lesti.

"Oh...begitu.....,"saut Wulan.

"Kak..ikut Lesti aja. Nanti saya anter sampai rumah. Pulang hari ini kemalamankan," kata Lesti.

"Bener...karena banyak kerjaan," kata Wulan.

"Tapi ...Kak...ngomong-ngomong.......bukannya biasa sering di jemput Mas Dono," kata Lesti.

"Dari...mana kamu hubungan Kak dan Mas Dono," kata Lesti.

"Biasa dari..gosip..Ibu-Ibulah..Kak," kata Lesti.

"Oh begitu...," saut Wulan.

"Naik..Kak... Oh iya jangan lupa helmnya untuk jaga keamanan kepala," kata Lesti.

"Ok ...Dek Lesti," kata Wulan.

Wulan segera memakai helm dan duduk di jog belakang. Lesti segera mengendarai motornya dengan kecepatan normal sampai ke rumah Wulan. Selang berapa saat sampai di kediaman Wulan. Lesti menghentikan motornya tepat di pintu gerbang rumah Wulan.

"Terima..kasih atas tumpangannya...... Dek Lesti," kata Wulan sambil menyerahkan helm ke Lesti.

"Iya...sama-sama..........," saut Lesti dengan lembut.

"Oh...ya..gak mampir dulu ke rumah Kakak...," kata ajakan Wulan.

"Lain...Kak..saya banyak urusan.......," kata Lesti.

"Jangan-jangan..........Lagi marahan sama Riski.......kan," kata Wulan.

"Kok....Kakak tahu...?" tanya Lesti.

"Dari....gosip..Ibu-Ibu..," kata Wulan.

"Iiiiiiii...jengkellllllllllllllllll...banget...jadi bahan pembicaraan Ibu-Ibu..... Ini..gara-gara Riski..yang ngintilin..terus......kaya perangko. Jadinya...Lesti....gak ada kebebasan untuk berteman," kata Lesti.

"Alasan....cowok....kangen.......terus sama ceweknya," kata Wulan.

"Iya...kangen....... kaya nama grub band aja," kata Lesti.

"Tapi...menurut pengalaman  Kak sih...... kangen cowok adalah..penunjukkan diri dari nilai positif kau cowoknya benar-benar suka sama ceweknya," kata Wulan.

"Kalau ...pikirkan sama tuh..Kak...... kangennya Riski....... tanda cinta mati sama saya," kata Lesti sedikit tertawa malu.

"Ya..udah............Kakak...masuk ke dalam. Beneran gak mau mampir?" kata Wulan.

"Beneran...masih ada urusan...cinta...," kata Lesti.

"Ya..udah..hati-hati di jalan..ya," kata Wulan.

"Iya...," saut Lesti.

Lesti pun mengendarai motor metiknya dengan santai. Wulan berjalan masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba  Dono menghentikan laju motornya dan berhenti di pinggir jalan. Lalu Dono bergerak mendekati Wulan yang hendak masuk ke dalam rumah. 

"Dek...Wulan...hadiah untuk kamu," kata Dono sambil memberikan sebuah buket bunga.

"Mas Dono.......tumben.........?" tanya Wulan.

"Saya..........kangen..aja..sama Dek Wulan. Dan satu lagi hadiah untuk Dek Wulan," kata Dono sambil memberikan sebuah kantong plastik berisi kue.

"Oh..begitu......  Saya terima hadiahnya," kata Wulan sambil mengambil buket bunga dan kantong pelastik berisi kue.

"Jadi...boleh..gak. Saya..bicara..sesuatu tentang hubungan kita," kata Dono.

"Kalau..itu...sih.....Wulan males...ah. Perjanjiannya.......kita cuma teman saja. Tidak ada untuk melanjutkan hubungan," kata tegas Wulan.

"Ya..udah........kalau begitu saya pamit pulang aja deh," kata Dono dan langsung menuju motornya.

Dengan segera Dono mengendarai motornya dan meninggalkan Wulan begitu saja. Wulan hanya tertawa kecil melihat Mas Dono yang tingkahnya kaya anak kecil. Wulan masuk ke dalam rumahnya.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK