CAMPUR ADUK

Monday, January 2, 2023

FORD V FERRARI

Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan, ya Budi beli lah, ya melariskan jualan orang dengan tujuan roda ekonomi berjalan dengan baik gitu.

"Baca buku ah!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik. Di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin baca Budi. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Pada tahun 1963, Wakil Presiden Ford Motor Company Lee Iacocca mengusulkan kepada Henry Ford II untuk meningkatkan penjualan mobil mereka dengan membeli pabrikan mobil Italia Ferrari, ya yang dominan di Le Mans 24 Jam. 

Pemilik Enzo Ferrari menggunakan tawaran Ford untuk mengamankan kesepakatan dengan Fiat yang memungkinkannya mempertahankan kepemilikan tim balap perusahaan tersebut, Scuderia Ferrari. Dia menghina Ford II dan seluruh Ford Motor Company. Ford memerintahkan divisi balapnya untuk membuat mobil untuk mengalahkan Ferrari di Le Mans.

Iacocca mempekerjakan pemilik Shelby American Carroll Shelby, ya seorang pensiunan pembalap yang memenangkan Le Mans pada tahun 1959. Shelby merekrut temannya Ken Miles, ya seorang pembalap dan insinyur mesin Inggris yang pemarah.

Shelby dan Miles mengembangkan prototipe Ford GT40 Mk I buatan Inggris di Bandara Internasional Los Angeles. Saat peluncuran Ford Mustang baru, Miles memberikan penilaian yang sangat kasar kepada Wakil Presiden Senior Ford Leo Beebe karena dia menolak untuk membiarkan putra Miles, Peter, menyentuh mobil tersebut, memicu persaingan di antara mereka. Beebe berkampanye melawan pengiriman Miles ke Le Mans 24 Jam 1965 sebagai tanggung jawab hubungan masyarakat. Shelby dengan enggan mengecualikan Miles dan mengirim Phil Hill dan Bruce McLaren ke Le Mans. Tak satu pun dari Ford selesai.

Ketika Ford menuntut mengapa dia tidak memecat Shelby, Shelby menjelaskan bahwa meskipun GT40 memiliki masalah keandalan, hal itu menimbulkan ketakutan pada Enzo Ferrari dengan mencapai 218 mph (350,8 km/jam), di Muslsanne Straight sebelum mogok. Dia mengatakan mobil balap tidak bisa dirancang oleh panitia. Ford menyuruhnya melanjutkan proyek dan melapor langsung kepadanya. Selama pengujian GT40 MK II, masalah pengeraman rem yang berulang menyebabkan tabrakan dan kebakaran. Tim menyadari peraturan mengizinkan penggantian seluruh rakitan rem selama balapan.

Pada tahun 1966, Beebe mengambil alih divisi balap. Ketika dia dan Ford tiba untuk memeriksa program, Shelby mengunci Beebe di kantornya dan memberi Ford tumpangan di GT40. Shelby membuat kesepakatan dengan Ford: jika Miles memenangkan Daytona 24 Jam, ya maka dia akan balapan di Le Mans. Jika tidak, Ford akan mengambil kepemilikan penuh atas Shelby American. Di Daytona, Beebe memasuki GT40 kedua yang di dukung oleh tim NASCAR dengan pit stop yang lebih cepat. Shelby meminta Miles untuk mendorong mobilnya melewati batas 7.000 RPM, dan dia menang.

Pada Le Mans 24 Jam 1966, Miles berjuang dengan pintu yang rusak selama lap pertama. Dia mengadu untuk memperbaikinya lalu membuat rekor lap mengejar Ferrari. GT40 mengalami rem pudar saat bermain dadu dengan prototipe 330 P3 Ferrari dari Lorenzo Bandini, sehingga Miles tertatih-tatih masuk pit untuk mengganti seluruh sistem pengereman. Ferrari memprotes tetapi Shelby meyakinkan petugas balapan bahwa itu legal.

Miles dan Bandini berduel di Mulsanne Straight sampai mesin Ferrari meledak. Dengan Fords di posisi tiga teratas, Beebe memerintahkan Shelby agar Miles melambat agar Fords lain menangkapnya dan memberikan hasil foto tiga mobil kepada pers. Shelby memberi tahu Miles apa yang diinginkan Beebe tetapi mengatakan itu adalah panggilan Miles. Miles awalnya terus mencetak rekor lap baru, tetapi memutuskan untuk mematuhinya di lap terakhir.

McLaren dinyatakan sebagai pemenang karena, setelah memulai di belakang Miles, mobilnya melaju lebih jauh secara keseluruhan. Miles ditempatkan kedua. Shelby menuduh Beebe dengan sengaja mengorbankan kemenangan Miles, tetapi Miles yang sangat optimis membiarkannya berlalu, berkata kepada Shelby "kamu menjanjikanku perjalanan, bukan kemenangan". Dari sudut pandangnya, Enzo Ferrari mengarahkan topinya ke Miles di lintasan. Saat mereka berjalan bersama, Miles memberi tahu Shelby bahwa mereka akan memenangkan Le Mans lain kali.

Dua bulan kemudian, selama pengujian di Riverside Internasional Raceway, ya kerusakan mekanis pada mobil-J menewaskan Miles dalam kecelakaan. Enam bulan kemudian, Shelby parkir di luar rumah janda Miles, Mollie, dan ragu-ragu. Putra Miles, Peter, tiba dan keduanya berbicara tentang Miles. Shelby memberi Peter kunci pas yang pernah dilemparkan Miles kepadanya dengan marah.

Ford melanjutkan kemenangan beruntunnya di Le Mans pada tahun, 1967, 1968 tahun dan 1969, dan Miles secara anumerta dilantik ke dalam Motorsports Hall of Fame of America pada tahun 2001.

***

Budi selesai membaca buku, ya buku di taruh di bawah meja. 

"Eko belum dateng juga," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan, ya menunggu Eko dateng gitu. 

"Baca koran saja ah!" kata Budi.

Budi mengambil koran di bawah meja, ya segera di baca dengan baik berita yang ada di koran gitu. Cukup lama Budi baca koran, ya Eko dateng gitu. Ya Eko memarkirkan motornya di depan rumah Budi dengan baik. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Budi berhenti baca koran, ya koran di taruh di meja. 

"Ngomong-ngomong gimana peninjauan Budi tentang lingkungan di daerah rumahnya Daniel, ya di jalan Samratulangi gang pisang, ya kota Bandar Lampung?" kata Eko.

"Ruang lingkup di daerah Daniel. Ya antara baik dari buruk," kata Budi.

"Antara baik dan buruk. Dari orang kaya sampai orang miskin," kata Eko.

"Yang kaya begini begitu. Yang miskin, ya begini begitu juga," kata Budi.

"Sebagai contoh saja, ya pembelajaran untuk kita. Bahwa hidup di lingkungan itu, ya harus bisa berhati-hati dengan manusia yang begini dan begitu," kata Eko.

"Contoh sederhana, ya ada yang berhutang pada orang miskin menjalankan usaha, ya yang berhutang sih orang miskin gitu. Karena hutang tidak di bayar, ya orang miskin jadinya usahanya tutup gitu. Orang kerjaan berhutang, ya kalau sudah punya uang lupa bayar, ya ada sampai mati tidak bayar. Orang yang usahanya tutup, ya harus bayarin uang modal dari pinjaman dengan baik karena nama baik. Ketika orang miskin itu mau buka usaha lagi, ya bisa minjem lagi modal itu," kata Budi.

"Contoh yang bagus!" kata Eko.

"Emmmm. Realita kehidupan ini!" kata Budi.

Eko melihat foto cewek di koran di meja, ya Eko berkata "Foto di koran."

"Foto cewek cantik lah!" kata Budi.

"Artis!!!" kata Eko.

"Artis cewek, ya cantik-cantik lah!" kata Budi.

"Kalau becandaan. Berkatanya seperti ini "Di pilih-pilih cewek cantik. Siapa tahu berjodoh?"....," kata Eko.

"Kaya barang dagangan saja!. Becandaan boleh lah!" kata Budi. 

"Hidup tidak perlu terlalu serius. Becandaan, ya lawak atau komedi. Panjang umur!!!" kata Eko. 

"Amin!!!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Memang sih artis cantik...Sandrina," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau permainan seandainya," kata Budi. 

"Permainan seandainya. Permainan Budi," kata Eko. 

"Nama tokoh siapa ya? Beni saja!. Beni pemuda yang baik, ya kerjaannya tukang ojek pangkalan bersama teman-temannya, ya maklum lulusan SMA. Urusan mendapatkan kerjaan persaingan sengit, ya pinter mendapatkan kerja di pabrik atau di pemerintahan gitu. Ya di rumah Beni, ya orang tua Beni jualan, ya warung sampai jualan minyak bensin eceran, ya demi hidup ini. Sandrina cewek cantik, ya anak orang kaya gitu, ya kerjaannya seorang penari yang berbakat. Dari usahanya, ya Sandrina pernah menjuarai di bidang menari. Sandrina menyelesaikan kuliahnya dengan baik, ya sampai menikah dengan Tony, ya anak orang kaya. Tony sangat mencintai Diana, ya mantan pacarnya. Karena tidak dapet restu dari orang tua Tony, ya Tony dan Diana putus hubungan. Tony, ya menikah dengan Sandrina karena di jodohkan. Tony ternyata setengah hati mencintai Sandrina. Padahal Sandrina benar-benar cinta Tony. Hubungan pernikahan Tony dan Sandrina, ya sampai punya anak. Tony tidak bisa berubah, ya tetap mencintai Diana. Sandrina pun tahu hubungan Tony di belakang, ya masih menjalin cinta dengan Diana. Orang tua Tony, ya tahu bahwa Tony menjalin hubungan dengan Diana, ya tetap tidak setuju hubungan Tony dan Diana. Sandrina berusaha dengan baik, ya agar pernikahannya berjalan baik dengan Tony. Ternyata usaha Sandrina gagal. Sandrina dan Tony cerai gitu. Anak, ya ikut Sandrina lah. Orang tua Tony, ya kecewa dengan Tony karena bercerai sama Sandrina. Sandrina dengan baik membagi waktu antara merawat anak yang masih kecil dan kerjaan gitu. Sampai Sandrina bertemu cowok yang menurut Sandrina baik gitu, ya cowok itu bernama Jojon gitu. Sandrina menjalin pertemanan dengan Jojon. Ya Jojon, ya jatuh hati sama Sandrina. Tapi ternyata Jojon tidak bisa menerima Sandrina sudah punya anak. Ya Sandrina, ya berkata "Aku berharap sih, ya cowok yang bisa menerima aku dan anak ku". Hubungan Sandrina dan Jojon di jalankan dengan baik, ya siapa tahu Jojon berubah bisa menerima anak Sandrina?. Ternyata tetap tidak bisa Jojon menerima anak Sandrina. Saat pulang kerja, ya Sandrina bertemu dengan teman lama, ya masa SMA. Sandrina bertemu dengan Beni. Beni dengan baik, ya mengantarkan Sandrina pulang ke rumahnya. Dari pertemuan tersebut, ya Beni dan Sandrina, ya jadi akrab banget seperti pertemanan masa SMA. Ya Beni memang suka dengan Sandrina, ya masa SMA tapi minder karena Beni orang miskin dan Sandrina, ya orang kaya gitu. Beni benar-benar tulus cintanya sama Sandrina, ya sekarang gitu dan bisa menerima anak Sandrina. Masa lalu Sandrina di terima baik sama Beni. Sandrina menerima Beni, ya kerjaannya tukang ojek pangkalan gitu, ya penting itu Beni itu baik orangnya dan pengertian. Ya ceritanya sih, ya Beni dan Sandrina menikah, ya bahagia jadi keluarga kecil yang bahagia gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Sekedar cerita saja, ya obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Kalau cinta itu, ya harus bisa menerima kekurangan kelebihan cewek, ya dengan baik. Baru di sebut cowok yang baik gitu," kata Budi. 

"Omongan Budi bener sekali!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"OK. Main catur saja!" kata Budi. 
 
Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja. Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Sekarang ini. Ngomong mainan anak-anak. Ternyata jadi tren permainan lato lato, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Realitanya begitu. Permainan lato-lato yang di ceritakan di beritakan Tv dari Pak Presiden Joko Widodo sampai pejabat yang lain. Realita, ya anak-anak di lingkungan main lato lato. Populer permainan anak-anak!" kata Eko. 

"Aku sih baca di koran sih berita populernya permainan lato lato," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK