Budi dan Eko, ya duduk di depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan makan gorenganlah.
"Banyak orang yang bercerita tentang cerita makluk halus yang menyeramkan wujudnya, ya hantu. Ya ceritanya lebih baik dari aku, ya kan Eko?" kata Budi.
"Cerita hantu. Ya memang sih masih banyak orang yang lebih baik dari pada Budi, ya cerita tentang hantu sih. Contohnya : acara Tv, ya tema misteri atau sinetron atau film," kata Eko.
"Ya kalau begitu aku mau bercerita tentang hantu gitu. Ya biasa sekedar bercerita!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan dengan baik cerita Budi lah!" kata Eko.
"Nama tokohnya siapa ya? Oooooo ini saja nama tokohnya Tissa. Ya Tissa seorang cewek yang cantik dan pinter. Seperti biasanya menjalankan kehidupan seharinya, ya sekolah tingkat SMA dan sering ngumpul dengan teman-teman baiknya Tissa, ya Tiara dan Rara. Seorang cowok yang baik bernama Danang. Ya Danang teman baik Tissa dari kecil, ya SD gitu. Saat pulang sekolah, ya Danang berjalan kaki menuju rumahnya. Tissa lewat jalan tersebut bersama teman-temannya, ya menuju rumah Tissa. Danang langsung bersembunyi di balik tembok rumah orang, ya masuknya lewat jalan masuk rumah lah. Danang malu bertemu dengan Tissa, ya cewek yang ia sukai dari SD sampai SMA sih. Tissa dan teman-teman lewat dengan baik jalan daerah situ. Danang pun keluar dari persembunyiannya, ya melanjutkan perjalannya menuju pulang ke rumah. Ketika melewati daerah rumah kosong, ya rumah tua. Dua remaja masuk rumah kosong tersebut. Dua remaja itu, ya adu nyali gitu karena rumor tentang hantu penasaran, ya orang yang mati di rumah kosong itu karena bunuh diri gitu. Salah satu remaja bawa kamera untuk merekam wujud hantu gitu dan ingin di publikasikan gitu lewat acara Tv yang menceritakan tentang keberadaan dunia lain, ya misteri gitu. Danang ikut masuk rumah kosong dan bersembunyi dengan baik, ya tidak ketahuan dua remaja yang sedang mengadu nyali menghadapi hantu penasaran. Muncullah hantu dengan wujud yang menyeramkan sekali. Dua remaja itu ternyata membawa benda-benda untuk mengalahkan hantu, ya benda-benda tersebut dari dukun lah. Ternyata dua remaja, ya kalah dari hantu. Hantu menyerang dua remaja dengan ganas, ya ingin membunuh dua remaja tersebut. Sampai-sampai kamera yang di pegang salah satu remaja, di hancurkan sama hantu. Danang keluar dari persembunyiannya, ya berusaha menolong dua remaja tersebut dengan menghadapi hantu tersebut. Danang membaca do'a dengan baik untuk melawan hantu tersebut. Hantu merasakan kesakitan gitu karena mendengar do'a dari Danang. Ya Danang beserta dua remaja, ya keluar dari rumah kosong dengan selamat gitu. Dua remaja, ya pulang ke rumahnya lah. Danang pun pulang ke rumahnya juga. Hantu sakit hati di kalahkan, ya maka itu Hantu mau bales dendam ke Danang. Ternyata Hantu tahu tentang cewek di sukai Danang. Hantu pun mulai menyerang Tissa, saat jalan bersama dengan teman-temannya menuju mini market. Tissa dan teman-temannya berusaha kabur dari Hantu yang menyerang mereka bertiga. Tissa pun bertemu dengan Danang, ya di jalan karena Danang ingin ke mini market. Rara dan Tiara, terus berusaha menjauh dari hantu. Ya Hantu masih mengejar Tissa. Danang dengan berani melindungi Tissa dari hantu yang menyerang Tissa. Dengan do'a, ya Danang mengalahkan hantu. Ya Hantu musnah deh karena do'a Danang. Ya Danang pun mengantar Tissa ke rumahnya. Setelah itu Danang, ya ke mini market lah. Semenjak Danang menolong Tissa dari serangan hantu. Hubungan Tissa dan Danang, ya jadi baik gitu. Danang menghilangkan rasa malunya bertemu dengan Tissa. Pada akhirnya Danang dan Tissa jadian gitu, ya pacaran. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Bagus seperti biasa ceritanya," kata Eko.
"Emmmmm," kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorenganlah.