The Stranger di seret ke kota hantu dengan kudanya, yang mati saat memasuki kota. Di kota itu ada keluarga gipsi dan peramal, yang menawarkan $ 50.000 kepada Orang Asing untuk mengembalikan Putri Elizabeth Maria de Burgos ke Spanyol, tempat bangsanya di serang oleh Orang Barbar. Orang Asing menolak permintaan mereka, sebelum rumah mereka di geledah oleh pasukan Barbar. Orang Asing mengalahkan mereka untuk menghemat uangnya, dan setuju untuk membawa Putri Elizabeth ke Spanyol.
Setelah tiba di Spanyol, The Princess dan The Stranger berakhir di tengah pertempuran antara Moors yang bersekutu, dan Barbarians yang menyerang. Orang Barbar mengalahkan orang Moor, dan menangkap Orang Asing dan Sang Putri. Orang Asing meredakan situasi dengan meyakinkan pemimpin Barbar, Diego bahwa wanita yang bepergian dengannya sebenarnya bukan seorang putri, tetapi seorang wanita yang menjadi gila setelah jatuh dari kuda dan kepalanya terbentur. Orang Barbar tidak mempercayai ceritanya, dan mengikat Orang Asing di kakinya, dengan sang Putri di bawa pergi dengan menunggang kuda. Orang Asing, dibiarkan berayun dari kakinya, dengan lantang menyatakan bahwa dia tidak akan meninggalkan negara itu sampai dia mendapatkan uangnya, sebelum ditembakkan dari meriam Barbarian.
Orang Barbar melakukan perjalanan kembali ke kastil yang ditaklukkan, di mana mereka berterima kasih kepada kuda jantan Rodrigo, sementara Orang Asing diselamatkan oleh Morelia, seorang anggota perlawanan Spanyol. Morelia membawa The Stranger kembali untuk menemui jenderal Putri, seorang lelaki tua yang sekarat. Orang Asing menuntut $ 50.000 yang dijanjikan kepadanya, tetapi Morelia bersikeras bahwa tidak ada cara untuk membayarnya sampai mereka dapat merebut kembali harta keluarga mereka dari kastil. Jenderal menyatakan bahwa Sang Putri adalah satu-satunya yang dapat mengklaim harta karun itu, sebelum menyebutkan nama sebuah kuil di pegunungan, dan meninggal. Orang Barbar menyerbu kota tempat Orang Asing dan para pemberontak bersembunyi, sebelum Orang Asing menakuti mereka, menembak mereka dengan menunggang kuda dan menggantung orang yang selamat dengan kaki mereka di sisi tembok desa.
Orang Asing kemudian pergi ke kastil untuk bertemu dengan pemimpin Orang Barbar untuk bernegosiasi untuk harta karun itu. Orang Asing menawarinya pernak-pernik yang tidak berharga seperti manik-manik dan cermin, mengklaim itu adalah harta karun dari Amerika. Pemimpin Barbar dihina oleh ini, dan mengamuk, menghancurkan ruang singgasananya dan mencoba membunuh The Stranger. Orang Asing mencoba untuk memperdagangkan Putri untuk lokasi harta karun, dan memulai negosiasi dengan seorang bangsawan bungkuk bernama Sombra, tetapi Orang Asing memanggil 'Richard' setelah Richard III dari Shakespeare. Sombra mencoba bernegosiasi dengan The Stranger dengan menawarinya wanita, tetapi The Stranger menyatakan dia membutuhkan Sang Putri untuk mengklaim harta karun itu. Dia membebaskan Putri dari Rak, dan ketiganya naik ke kuil gunung.
Seorang pendeta mengklaim bahwa Sang Putri tidak akan dapat mengklaim harta karun Rodrigo sampai dia melewati 'Ujian Kematian.' Orang Asing bersikeras untuk menggantikannya, dan saat berkendara ke kuil tempat persidangan berlangsung, dia disapa oleh kekuatan magis, dan disambut dengan kerangka yang membusuk dari orang-orang yang telah gagal dalam persidangan di hadapannya. Sihir persidangan mengubah Orang Asing menjadi pria kulit hitam, dan menghadapinya melawan banteng, sebelum membawanya ke kuil dengan hartanya. Orang Barbar menemukan Orang Asing menyimpan jimat terkutuk yang disebut 'Sengatan Kalajengking,' yang berarti kematian bagi siapa pun yang memakainya. Orang Barbar memaksa Orang Asing untuk memakainya, sebelum menemukan bahwa tidak ada dari mereka yang memiliki harta karun itu.
Orang Barbar mempersiapkan Orang Asing untuk pengorbanan manusia untuk mengenang Rodrigo, saat Sang Putri terlibat dalam duel dengan Sombra setelah dia menolak untuk memberitahunya lokasi harta karun itu. Sombra menusuk sang putri dengan pedangnya, dan Orang Barbar bersiap untuk memanggang The Stranger di atas ludah di atas api terbuka, menyiksanya sampai Orang Asing memberi tahu mereka di mana harta karun itu berada. Anggota dewan, Alfonso, mencoba untuk menyelamatkan Orang Asing dengan imbalan harta karun, pergi ke belakang kepala suku Barbar untuk melakukannya. Orang Asing membawa Alfonso pergi, karena dia mengklaim dia adalah pembohong terbesar yang pernah ditemui siapa pun. Orang Asing mengancam Alfonso dengan Sengatan Kalajengking, dan membuatnya menelan pesan di dalam bola lilin untuk mengirimkannya kembali ke Orang Barbar. Sementara itu, Orang Asing bersiap untuk berperang, mengisi dirinya dengan dinamit dan senapan laras empat.
Orang Barbar menemukan Sengatan Kalajengking terbungkus dalam bola lilin, dan bersiap untuk kedatangannya dengan menangkap Orang Asing. Wanita Barbar mencoba untuk berpasangan dengan Orang Asing, saat dia menyelinap pergi, hanya untuk ditantang oleh Alfonso untuk berduel. Orang Asing menjebak Alfonso dengan wanita Barbar yang gila seks, sebelum berkumpul kembali dengan Sang Putri, dan meluncurkan panah berujung dinamit ke gerombolan Barbar. Orang Barbar bersiap untuk berperang, hanya untuk menemukan sekering yang menyala di belakang kastil yang mengarah ke The Stranger.
Kepala Barbar ditahan di bawah todongan senjata oleh Orang Asing, saat dia menuangkan kalajengking hidup ke dalam baju besinya. Pemimpin Barbar menggeliat kesakitan, saat Orang Asing mengeluarkan isi perutnya dengan senapan laras empatnya. Sombra mendengar The Stranger memanggil 'Richard' dan mulai menembakkan meriamnya ke dalam kegelapan. Orang Asing memberi Sombra sampai matahari terbit untuk meninggalkan negara itu, karena Sombra secara tidak sengaja menembak tembok yang menyembunyikan Harta Karun Rodrigo. Sombra mengirim Alfonso untuk mencari Orang Asing di gedung beratap jerami, sebelum membakarnya untuk membunuhnya. Orang Asing mengungkapkan dirinya di belakang Sombra saat kastil meledak di belakangnya.
Orang Asing menyelamatkan Sang Putri saat dia memeluknya, pergi menunggu Orang Asing di dalam, saat dia menghadapi Sombra. Sombra mematahkan kakinya dan memohon kepada The Stranger untuk melepaskannya, memohon padanya untuk memberinya kesempatan. Orang Asing menantang Sombra untuk berduel, meriamnya melawan senapannya. Sombra menembakkan meriamnya, tetapi melewatkan setiap tembakan, saat dia mengutip kalimat terkenal Richard III, meratapi kerajaannya untuk seekor kuda. Orang Asing membunuh Sombra, setelah berkendara ke pegunungan Spanyol, dan melakukan perjalanan kembali ke Amerika.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Budi belum datang juga. Kalau begitu baca koran saja!" kata Eko.
Eko mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik. Berita di koran, ya ceritanya menarik-menarik untuk di baca. Singkat waktu. Budi datang juga ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya di depan rumah Eko. Karena ada Budi, ya Eko berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Dunia ada yang lebih baik bercerita dari pada aku," kata Budi.
"Budi mau bercerita?" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita. Aku jadi pendengar cerita Budi, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Meli yang keadaan hamil karena di perkosa dan tidak tahu siapa yang memperkosa?. Raffi sebagai Ayah untuk melindungi nama baik keluarga tidak tercemar gitu karena perbuatan orang tidak bertanggung jawab pada putrinya, Meli. Raffi menikahi Meli dengan seorang pemuda baik bernama Heru, ya anak Pak Karta. Ya Pak Karta itu, ya kerja sopir di rumahnya Raffi gitu. Pernikahan Meli dan Heru, ya adakan di desa gitu. Sebenarnya Heru punya pacar bernama Putri gitu. Karena Heru mau menikah dengan Meli, ya jadi terpaksa putus hubungan dengan Putri. Ya Putri kecewa karena di putus Heru demi Meli. Sampai Ayahnya Putri meninggal, ya jadi Putri tidak ada pilihan jadi pembantu kerja di rumah Raffi gitu, ya demi hidup ini gitu. Pernikahan Heru dan Meli berjalan dengan baik banget gitu. Pak Karta dan istrinya bernama Mila, ya senang Heru menikah dengan Meli gitu. Sampai pernikahan selesai, ya urusan rumah tangga di jalankan dengan baik antara Heru dan Meli gitu. Heru dan Meli sering cekcok karena pernikahan bukan dasar cinta, ya dasarnya menutupi ayib gitu. Heru pun di berikan pekerjaan baik di perusahaan sama Raffi, ya walau Heru hanya lulusan SMA gitu. Heru belajar dengan baik, ya dengan beradaptasi dengan kerjaan dengan di bantu Meli karena memang kuliah di bidang bisnis gitu. Aulia, ya embaknya Heru sering terjadi perselisihan dengan abangnya Meli, ya Jhon gitu. Pak Karta, ya tetap menutupi aibnya istrinya Mila yang di perkosa Raffi, ya sampai punya anak bernama Ira gitu. Ya Nagita istri Raffi, ya memang selalu curiga dengan kerjaan Raffi, ya mungkin punya selingkuhan atau skandal di masa lalu gitu. Setiap Nagita mencari tahu tentang kerjaan Raffi, ya pasti di halangin Pak Karta dengan segala cara karena bisa berdampak fatal pada Mila gitu. Rahasia aibnya Raffi tertutup rapih gitu dengan Pak Karta menutupinya dengan baik gitu. Nagita terus mencari tahu, ya agar membongkar kerjaan Raffi gitu, ya kemungkinan ada kaitan dengan permasalahan Meli, ya mungkin ada orang jahat yang bales dendam pada Raffi lewat Meli gitu. Nagita membayar detektif terkenal, ya Pak Andre gitu untuk menyelidiki masalah keluarganya dengan baik gitu. Pak Andre menjalankan tugas dari Nagita dengan baik, ya karena di bayar mahal gitu. Pak Andre berhasil mengumpulkan data dengan baik, ya di serahkan ke Nagita. Ya Nagita marah pada Raffi dengan di tampar dan di lempar data masa lalu Raffi berkaitan dengan Mila, ya istri Pak Karta dan Ira adalah anak Raffi. Ya Raffi baru tahu Ira anaknya Raffi gitu. Ya Ira menerima keadaannya karena Ayahnya yang sebenarnya Raffi gitu. Aulia, ya tahu yang memperkosa Ibunya Mila, ya Raffi dan juga tahu bahwa Ira anaknya Raffi gitu. Jhon tidak tahu tentang skandal dari Ayahnya, ya begitu juga Meli tidak tahu skandal Ayahnya gitu. Urusan Meli ternyata Heru, ya anak angkat Pak Karta. Heru memang merencanakan dengan baik, ya memperkosa Meli dengan tujuan bales dendam karena Ibunya di perkosa Raffi gitu. Ibunya Heru trauma di perkosa Raffi, ya Heru terabaikan jadinya luntang lantung di jalanan dan di angkat anak sama Pak Karta gitu. Meli kecewa dengan Heru dan juga Ayahnya, ya Raffi gitu. Putri kecewa banget dengan orang di cintai, ya Heru, ya merencanakan bales dendam sama Meli yang tidak tahu urusan permasalah dari Raffi, ya Ayahnya gitu. Nasi sudah jadi bubur gitu. Meli mau tidak mau menerima Heru, ya dasarnya anak yang di kandung dan juga cinta yang telah tumbuh dengan baik antara Meli dan Heru. Raffi mengakui kesalahannya di masa muda, ya berbuat ulah ini dan itu di belakang Nagita gitu. Nagita, ya memilih cerai dari Raffi gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Bagus ceritanya," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Apa judul cerita yang baru Budi ceritakan?" kata Eko.
"Mahligai Untuk Cinta," kata Budi.
"Ooooo judul sinetron toh. Memang cerita, ya ada kesamaan dengan cerita sinetron," kata Eko.
"Sengaja ada kesamaan cerita!" kata Budi.
"Ya tidak ada masalah ada kesamaan cerita. Kan cuma bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Skandal masa lalu," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main catur saja Eko!" kata Budi.
"Okey main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.