CAMPUR ADUK

Monday, February 7, 2022

LAGU YANG BAGUS

Dono yang berada di Batam, ya tepatnya di rumahnya. Dono duduk di kamarnya, ya sedang main gitarnya dengan baik dan juga menyanyikan sebuah lagu yang populer sih dengan judulnya 'Buih Jadi Permadani'.

Lirik lagu yang dinyanyikan Dono :

"Dinginnya angin malam ini

Menyapa tubuhku

Namun tidak dapat di inginkan panasnya

Hatiku ini

Terasa terhempasnya kelakian ku ini

Dengan sikapmu

Apakah karena aku

Insan kekurangan

Mudahnya kau mainkan

Oh mungkinkah diri ini

Dapat merubah buih

Yang memutih

Menjadi permadani

Seperti pinta

Yang kau ucap

Dalam janji cinta

Juga mustahil bagiku

Menggapai bintang dilangit

Siapalah diriku

Hanya insan biasa

Semua itu

Sungguh aku

Tiada mampu

Salah aku juga

Karena jatuh cinta

Insan seperti dirimu seanggun bidadari

Seharusnya aku

Cerminkan diriku

Sebelum tirai hati

Aku buka"

***

Dono selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya, ya gitar di taruh di tempat tidur. 

"Mulai mengerjakan tugas-tugas kuliah ah," kata Dono.

Dono duduk dengan baik, ya menghidupkan leptopnya. Dengan serius Dono mengetik di leptopnya, ya membuat makalah ini dan itu sesuai dengan mata kuliah yang di ambil Dono. Sedangkan Indro yang berada di Jakarta bersama Kasino, ya tepatnya di rumahlah. Indro duduk di ruang tamu, ya sedang menonton vidio di Hp-nya, ya Youtobe musik gitu.

"Lagu ini bagus," kata Indro.

Indro terus menonton tuh vidio Youtobe musik di Hp-nya. Sampai vidio yang di tonton Indro selesai, ya Indro mengulang lagi tuh vidio Youtobe musik.

"Keren lagu 'Buih Jadi Permadani'...," kata Indro.

Indro terus menonton tuh vidio Youtobe musik di Hp-nya dengan baik lah. Kasino yang selesai urusan kerjaanya, ya mengetik di kamarnya, ya biasa pembukuan ini dan itu sih. Kasino keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Kasino duduk dengan baik di ruang tamu.

"Indro. Asik amat Indro nonton vidio musik di Hp," kata Kasino.

Indro menghentikan nonton vidio musik di Hp-nya.

"Lagunya bagus Kasino," kata Indro.

"Memang sih aku mendengarnya dengan baik, ya lagunya memang bagus," kata Kasino.

"Benar-benar populer lagu 'Buih Jadi Permadani'..," kata Indro.

"Emmmmm," kata Kasino.

"Penyanyi...keren. Menyanyikan lagunya," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino teringat dengan urusannya sama Selfi. Kasino beranjak dari duduknya. 

"Kasino mau kemana?!" kata Indro.

"Aku ada urusan dengan Selfi," kata Kasino.

"Ooooo ada urusan dengan Selfi," kata Indro.

Indro kembali nonton vidio Youtobe musik di Hp-nya. Kasino ke kamarnya, ya berbenah diri. Setelah rapih, ya Kasino pun keluar rumah dengan membawa motornya ke rumah Selfi lah. Indro akhirnya selesai nonton vidio Youtobe musik di Hp-nya. 

"Main game ah!" kata Indro.

Indro main game di Hp-nya dengan baik. Singkat waktu, ya Kasino sampai di rumah Selfi. Kasino pun duduk di ruang tamu bersama Selfi. Kasino memang ngobrol dengan baik dengan Selfi. Kasino memandang dengan baik kecantikan Selfi. Dalam hati Kasino berkata dengan baik "Selfi seanggun bidadari."

Kasino tidak mengikuti kata hatinya, ya memuji Selfi dengan kata-kata seanggun bidadari. Kasino tetap jojong urusan dengan Selfi, ya urusan kerjaan sampai urusan kisah cinta keduanya. 

AKU MERINDUKANMU

Budi duduk depan rumah, ya sedang main gitar dan juga di meja ada kopi botolan dan juga gorengan lah.

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Aku masih ada di sini

Masih dengan perasaanku yang dahulu

Tak berubah dan tak pernah berbeda

Aku masih yakin nanti milikmu

Aku masih di tempat ini

Masih dengan setia menunggu kabarmu

Masih ingin mendengar suaramu

Cinta membuatku kuat begini

Aku merindu, ku yakin kau tau

Tanpa batas waktu, ku terpaku

Aku meminta walau tanpa kata

Cinta berupaya

Engkau jauh di mata tapi dekat di doa

Aku merindukanmu

Aku masih di dunia ini

Melihatmu dari jauh bersama dia

Walau pasti ku terbakar cemburu

Tapi janganlah kau ke mana-mana

Aku merindu, ku yakin kau tau

Tanpa batas waktu, ku terpaku

Aku meminta walau tanpa kata

Cinta berupaya, ooh

Aku merindu, ku yakin kau tau

Tanpa batas waktu, aku terpaku

Aku meminta walau tanpa kata

Cinta berupaya

Engkau jauh di mata tapi dekat di doa

Aku merindukanmu

Aku merindukanmu

Aku merindukanmu"

***

Budi selesai menyanyikan lagu, ya gitar di taruh di bangku yang kosong. Budi mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Eko sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya sebelah Budi. Budi menaruh kopi botolan di meja.

"Aku merindukanmu," kata Budi.

Eko pun berkata "Siapa yang Budi rindukan."

"Ada deh!!!" kata Budi.

"Jangan-jangan. Budi sudah dapet cewek yang di jadikan pacar gitu?!" kata Eko.

"Cewek. Ya dalam khayalan aku," kata Budi.

"Kebiasaan. Becanda. Aku kirain serius," kata Eko.

"Aku sebenarnya sih. Abis nyanyikan sebuah lagu 'Tampa Batas Waktu'....," kata Budi.

"Ooooo. Abis nyanyikan lagu 'Tampa Batas Waktu'.....," kata Eko.

"Kata-kata dari lagu tersebut yang aku sukai 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'...," kata Budi.

"Memang sih aku akui. Kata-kata di lagu tersebut bermakna sih. 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'. Kayanya aku melakukan itu dalam doa yang kupanjatkan untuk Purnama," kata Eko.

"Kalau aku inget sih. Eko pernah berdoa dengan baik untuk mendapat jodoh. Ternyata jodohnya adalah Purnama. Cewek masih di lingkungan rumah Eko, ya tetangga lah," kata Budi.

"Aku melakukan dengan jalan yang baik, ya urusan jodoh sih," kata Eko.

"Berarti. Abdul dengan Putri. Ya Abdul berdoa dengan baik, ya agar bisa berjodoh dengan Putri. Kaya kata-kata lagu sih 'Engkau jauh di mata tapi dekat di doa'...," kata Budi.

"Nama juga di usahakan Abdul dengan baik. Agar berjodoh beneran dengan Putri," kata Eko.

"Memang sih di usuhain Abdul dengan baik sih urusan dengan Putri. Tapi yang aku pikirkan adalah perawan tidak bisa di dapatkan, ya janda di dapatkan. Gimana pendapat Eko?!" kata Budi.

"Kalau urusan itu sih. Perawan tidak bisa di dapatkan, ya janda di dapatkan. Ya tidak boleh di amini sih!" kata Eko.

"Memang sih tidak boleh di amini sih. Karena itu bisa saja jadi doa. Kalau doa di kabulkan, ya beneran dapet jodohnya....janda," kata Budi.

"Kadang setan bisa denger doa itu. Ya jadinya setan melaksakan rencananya, ya menghancurkan hubungan orang, ya membuat urusan rumah tangga jadi hancur. Dari bercerai sampai urusan kematian. Ya ceweknya jadi janda," kata Eko.

"Misteri!!!!," kata Budi.

"Kesempatan orang yang selama menunggu dari perawan tolak, ya sampai janda, ya akhirnya orang itu mendapatkan janda dari cewek yang di sukainya," kata Abdul.

"Cewek yang janda pun berkata seperti ini 'Apakah kodar aku bersama orang yang ingin bersama aku dari keadaan ku sudah janda. Padahal saat aku perawan, ya aku tolak orang itu. Seharusnya lebih baik aku tidak menolaknya saat aku perawan, ya hidup ku jadi lebih baik. Tidak bersedih karena menangisin suami ku yang meninggal," kata Budi.

"Teka-tekinya kehidupan. Manusia tidak tahu. Esok jadi seperti apa. Maka banyak orang berkata 'Manusia berencana ini dan itu demi masa depan yang baik. Tuhan yang menentukan segalanya'...," kata Eko.

"Benar-benar misteri deh!" kata Budi.

"Ya kalau begitu main catur saja!' kata Eko.

"Ok....main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas mejalah. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. 

"Kalau sudah punya cewek yang di sukai, ya pastinya selalu merindukan cewek yang di sukai," kata Budi.

"Ceweknya artis, ya Budi?!" kata Eko.

"Maunya sih. Ceweknya artis sih. Cantik, pinter dan juga kaya gitu," kata Budi.

"Artis Mahalini, ya Budi?!" kata Eko.

"Permainan apa beneran ini?!" kata Budi.

"Ya permainan lah," kata Eko.

"Ooooo becandaan," kata Budi.

"Memang becandaan. Mana mungkin Budi dapetin artis Mahalini. Siapa Budi, ya siapa artis Mahalini," kata Eko.

"Kata orang sih yang pantes dapetin artis Mahalini, ya artis juga sih artis Rizky," kata Budi.

"Itu sih berita seputar artis. Semakin di bicarakan semakin sip urusan kisah cinta artis. Dari episode satu sampai episode yang panjang kaya sinetron Indonesia," kata Eko.

"Realita cerita seperti itu di dunia Tv. Kita kan cuma penonton yang baik. Dan juga sekedar jadi bahan obrolan saja. Permainan. Becanda!" kata Budi.

"Emmmmm," kata Eko.

Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan gorengan lah.

CEWEK CANTIK

Abdul duduk di depan rumahnya, ya sedang membaca koran dengan baik. Berita di koran, ya menarik cerita ini dan itu, ya tujuannya menambah wawasan saja tentang keadaan ini dan itu yang di angkat baik setiap tema yang buat sama para bidang jurnalis sih. Abdul sambil menikmati minum kopi gelasan dan juga keripik pisang dengan rasa coklat. Budi ke rumah Abdul dengan menggunakan motornya. Singkat waktu, ya Budi sampai di rumah Abdul, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Abdul. Budi duduk dengan baik lah. Ya Abdul berhenti baca korannyalah karena ada Budi. Koran di taruh dengan baik di mejalah.

"Seperti biasanya. Abdul santai di rumah, kan Abdul?!" kata Budi.

"Ya begitulah," kata Abdul.

Budi melihat foto cewek cantik di koran dan segera di ambil sih foto koran tersebut.

"Abdul kalau membicarakan tentang cewek gimana?!" kata Budi.

"Ngobrolin tentang cewek kan tidak ada masalah. Cuma sekedar bahan obrolan saja," kata Eko.

"Lagi pula cewek yang di obrolin juga tidak ada di sini," kata Budi.

"Kalau cewek yang di obrolin ada di sini gimana Budi?!" kata Abdul.

"Lebih baik diam lah. Dari pada ngomongin tuh cewek. Takut ini dan itu sih," kata Budi.

"Memang sih. Ada dampak dari obrolan jika obrolan itu, ya nilainya negatif. Jadinya takut ini dan itu. Menyinggung cewek yang di obrolin," kata Abdul.

"Kalau obrolan itu baik, ya positif. Seperti memuji cewek itu. Gimana Abdul?!" kata Budi.

"Memuji, ya di depan cewek. Takutnya di perkirakan tuh cewek, ya Budi mau mengambil hatinya tuh cewek. Ya ceweknya jadi salah tingkah sih di depan Budi," kata Abdul.

"Itu sih. Di nilai dari cewek yang sensitif ini dan itu. Kalau cewek cuek sih, ya di anggap biasa saja pujian cowok. Ya seperti angin berlalu gitu," kata Budi.

"Nama juga karakter cewek yang ini dan itu. Sama halnya karakter cowok. Ada cowok yang karakternya sensitif kaya cewek, ya jadinya tingkahnya kaya cewek. Ada cowok yang karakternya sok keren ini dan itu, ya maco gitu," kata Abdul.

"Ya omongan Abdul benarlah. Karakteristik manusia yang ini dan itu. Bisa di bilang kepribadian manusia yang ini dan itu," kata Budi.

"Emmmmm," kata Abdul.

"Foto cewek di koran ini. Cantik, ya kan Abdul?!" kata Budi.

"Artis, ya cantiklah," kata Abdul.

"Artis Mahalini," kata Budi.

"Artis Mahalini, ya katanya beritanya si deket dengan artis cowok sih," kata Abdul.

"Cerita kehidupan seputar artis ini dan itu," kata Budi.

"Emmmmm," kata Abdul

"Ngomong-ngomong. Putri cemburu apa tidak. Jika Abdul membicarakan cewek ini dan itu?!" kata Budi.

"Pertanyaan yang aneh. Sudah tahu aku dan Putri, ya belum jadian. Putri di Jakarta, ya sibuk kuliah. Sedangkan aku di Bandar Lampung, ya sibuk dengan usahaku untuk mencapai masa depan yang lebih baik, ya kaya lah," kata Abdul.

"Seadainya saja!" kata Budi.

"Kalau main seadainya saja. Ya.....ada sedikit marah lah membicarakan cewek lain. Apalagi memuji cewek lain. Kan lebih baik aku memuji Putri saja di depan Putri. Pastinya Putri senang lah," kata Abdul.

"Omongan Abdul ada benar sih. Dari sisi ini dan itu," kata Budi.

"Emmmm," kata Abdul.

"Kisah cinta Abdul dan Putri....apa bisa bersatu, ya realita kenyataannya?!" kata Budi.

"Jika perawannya tidak bisa aku dapatkan. Maka jandanya saja aku dapatkan!" kata Abdul.

"Serius Abdul. Urusan kisah cinta Abdul sama Putri, sesuai dengan omongan Abdul?!" kata Budi.

"Ya tidak lah. Kalau aku aminin dengan baik. Ya jadi doa lah. Maka itu tidak boleh di amini," kata Abdul.

"Iya juga sih omongan Abdul bener. Tidak boleh di aminin. Ya tetap berusaha dengan baik mendapatkan Putri dengan baik kan Abdul?!" kata Budi.

"Iya. Aku usahakan dengan baik mendapatkan Putri. Jika tidak dapat. Ya Aku ikhlas kan dengan baik, ya Putri bersama orang yang mencintainya," kata Abdul.

"Kadang aku pikir baik, ya ingin mendapatkan cewek yang cantiknya kaya artis Mahalini, ya main seandainya gitu," kata Budi.

"Seperti biasanya Budi," kata Abdul.

"Ya.....nama juga permainan seandainya. Maklum cowok jomlo. Masih berusaha mendapatkan cewek cantik sesuai keinginan hati dan juga kaya gitu," kata Budi.

"Budi. Budi. Budi!!!!" kata Abdul.

"Ok lah. Artis Mahalini....pujiannya cantik," kata Budi menegaskan omongannya, ya sambil Budi menaruh koran di mejalah.

"Emmmmm," kata Abdul.

Abdul dan Budi ingin main catur sih. Eko sampai di rumah Abdul, ya telah memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Abdul. Eko duduk bersama dengan Abdul dan Budi. Ketiganya sepakat main kartu remi, ya sambil menikmati minum kopi gelas dan juga keripik pisang rasa coklat.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK