Malam yang tenang dan keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang menarik dan bagus di chenel Moji, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Selama akhir abad ke-19, Buck, campuran besar dan lembut dari Saint Bernard dan Scotch Shepherd, hidup puas dengan tuannya, Judge Miller, di Santa Clara, California. Suatu malam, Buck diculik dan dikirim ke Yukon di atas kapal barang. Selama pelayaran, seorang anggota kru memukulinya dengan tongkat untuk menegakkan disiplin. Sesampainya di Alaska, seorang penjelajah bernama John Thornton menjatuhkan harmonikanya yang diambil Buck untuknya, beberapa saat sebelum dijual ke Perrault dan rekannya Francoise untuk kereta luncur anjing mereka untuk mengirimkan surat melintasi Yukon. Perrault berharap bahwa dengan Buck, dia dapat melakukan perjalanan panjang ke depot surat sebelum batas waktu. Buck diperkenalkan kepada anjing-anjing lain; Dolly, Pike, Jo, Billie, Dub, Dave, dan Sol-leks, termasuk pemimpin kelompok, seekor husky bernama Spitz.
Buck mendapatkan kesetiaan dan kepercayaan dari Perrault, Francoise, dan anjing-anjing kereta luncur lainnya, setelah membuktikan dirinya di sepanjang jalan. Dia menyelamatkan Francoise ketika dia jatuh melalui es. Semua ini membuat Spitz kesal. Buck mulai mengalami penglihatan leluhur tentang serigala hitam yang bertindak sebagai pemandunya sepanjang perjalanan mereka. Suatu malam, Buck menangkap dan kemudian melepaskan seekor kelinci. Spitz membunuhnya sebelum menyerang Buck untuk menegaskan dominasinya. Spitz tampaknya menang sampai seluruh kawanan menyemangati Buck, yang menjepit Spitz, menggantikannya sebagai pemimpin kawanan; Spitz kemudian menghilang ke alam liar. Perrault dengan enggan menjadikan Buck sebagai pemimpin ketika tidak ada anjing lain yang bisa melakukannya. Kecepatan dan kekuatan Buck memungkinkan kereta luncur tiba dengan surat tepat waktu. Di sana, Thornton menyerahkan surat yang telah dia tulis untuk mantan istrinya yang mengungkapkan perasaannya tentang putra mereka yang sudah meninggal. Dia dan Buck dengan mudah saling mengenali. Segera setelah itu, Perrault mengetahui rute surat digantikan oleh telegraf, memaksanya untuk menjual anjing-anjing itu.
Hal, seorang pencari emas yang kejam dan tidak berpengalaman, membeli kawanan anjing itu dan bekerja sampai kelelahan sambil membawa beban berat, bersama tiga orang, dalam cuaca yang tidak cocok untuk berseluncur. Anjing-anjing yang kelelahan itu pingsan sebelum Hal dapat memaksa mereka menyeberangi danau beku yang tidak stabil. Ketika Buck tidak dapat bergerak, Hal mengancam akan menembaknya. Thornton muncul dan menyelamatkan Buck sementara Hal memaksa anjing-anjing kereta luncur lainnya menyeberangi danau. Di bawah perawatan Thornton, Buck pulih. Kemudian, di sebuah bar, Thornton diserang oleh Hal, yang mengungkapkan bahwa dia adalah satu-satunya manusia yang selamat dan anjing-anjing itu berhasil melarikan diri, meninggalkannya tanpa apa-apa. Menyaksikan kejadian itu, Buck menyerang Hal, yang kemudian diusir. Buck dan Thornton kemudian melakukan perjalanan melampaui peta Yukon di mana mereka dapat hidup bebas di alam liar. Mereka menemukan sebuah kabin terbengkalai di lembah terbuka dan menetap di sana. Sementara itu, Hal tanpa henti memburu mereka, untuk membalas dendam dan percaya Thornton menyembunyikan sumber emas.
Di alam liar, Thornton dan Buck menjalin ikatan melalui aktivitas sehari-hari mereka, terutama memancing dan mendulang emas. Selama mereka bersama, Buck tertarik pada seekor serigala putih betina. Setelah menyelamatkan serigala lain, Buck beralih antara kehidupan domestikasinya dengan Thornton dan tempatnya bersama kawanan serigala betina. Setelah beberapa waktu bersama, Thornton yakin sudah waktunya untuk pulang. Karena tidak pernah menginginkan emas sejak awal, Thornton melemparkannya kembali ke sungai kecuali sejumlah "uang belanjaan," dan memberi tahu Buck bahwa dia akan pergi besok pagi, dan akan datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Buck menuju hutan dan tidur di samping serigala putih. Malam itu, Hal menemukan dan menembak Thornton, menuntut untuk mengetahui di mana semua emas itu berada. Thornton melemparkan "uang belanjaan" kepadanya, tetapi itu tidak menenangkan Hal. Buck kembali dan membunuh Hal dengan mendorongnya ke dalam kabin, yang terbakar dan runtuh. Thornton ingin Buck hidup untuk dirinya sendiri dan memeluknya saat dia meninggal sambil meyakinkannya dengan kata-kata terakhirnya, "Tidak apa-apa, Nak. Kamu sudah pulang."
Keesokan paginya, Buck kembali ke perbukitan sambil menatap kabin yang terbakar dengan sedih. Di alam liar, Buck kawin dan memiliki keturunan dengan serigala putih, menjadi pemimpin kawanan dan sepenuhnya menerima panggilan alam liar.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi. Di meja ada tekok kaleng berisi teh gitu.
"Langsung saja Budi...main permainan monopoli!" kata Eko.
"Ya okey....main permainan monopoli!" kata Budi.
Budi mengambil permainan monopoli dengan baik di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan monopoli dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Hidup ini, ya tetap sama sih....Eko!" kata Budi.
"Antara kaya dan miskin," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Yang kaya tetap berusaha mempertahankan dengan baik kekayaannya. Yang miskin tetap berusaha dengan baik keluar dari kemiskinannya," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Judul cerita 'Lembaran Baru'...," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Mohan anaknya Surya dan Amanda gitu. Mohan menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Ceribon. Mohan berteman dengan baik sama Fattah gitu. Ya Fattah anaknya Andre dan Ayu. Fattah menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Aqeela pacar Fattah. Hubungan Fattah dengan Aqeela di jalin dengan baik dari SMA sampai kuliah gitu. Ya Aqeela menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Aqeela anaknya Boyen dan Anwar gitu. Mohan mengenang masa SMA, ya berpacaran dengan cewek bernama Zara gitu. Ya Mohan dan Zara mengalami kecelakaan motor yang berakibatkan Zara meninggal gitu. Mohan bersedih banget karena Zara meninggal. Waktu juga, ya Mohan bisa menghilangkan kesedihannya tentang Zara gitu. Mohan sekarang menjalankan kuliahnya dengan baik di Universitas dan berteman baik sama Fattah gitu. Di kampus, ya ada cewek yang di sukai Mohan dan cewek itu bernama Raisa. Ya Raisa anaknya Andhika dan Hesti gitu. Mohan yang suka sama Raisa, ya Mohan berkata "Melupakan Zara, yaaa Lembaran baru Raisa". Mohan yang suka dengan Raisa berusaha dengan baik untuk jadian dengan Raisa gitu. Raisa memang menyukai Mohan tapi Raisa masih belum bisa melupakan Peter, ya Peter cinta pertama Raisa gitu. Ya Peter dan Raisa putus karena alasannya sih Peter milik kuliah ke Amerika dari pada kuliah di Cirebon, ya Indonesia gitu. Mohan dan Raisa berteman baik gitu. Sampai Mohan menyatakan cinta sama Raisa gitu. Ya Raisa mencoba lembaran baru dengan baik, ya jadi Raisa menerima cinta Mohan gitu. Mohan senang sih, ya jadian dengan Raisa gitu, ya begitu juga dengan Raisa senang sekali jadian Mohan gitu. Ya Mohan dan Raisa sering jalan bareng berdua, ya ke tempat-tempat yang baik yang ada Cirebon dengan tujuan happy-happy gitu. Ya Peter sedang liburan kuliah, ya jadi pulang ke Indonesia, ya Cirebon. Peter menemui Raisa karena kangen, ya Raisa dan Peter bertemu dengan baik, ya bicara dengan baik urusan cinta gitu. Mohan tahu sih, ya Raisa sering bersama mantan pacar Raisa, ya Peter gitu. Peter ingin bersama Raisa gitu. Ya Raisa yang sudah bersama Mohan, ya jadi Raisa menolak bersama Peter gitu. Ya Peter mengerti dengan baik bahwa Raisa sudah punya pacar yang bernama Mohan gitu. Peter yang selesai liburan, ya memutuskan ke Amerika, ya untuk kuliah gitu. Mohan senang sih....Peter telah kembali ke Amerika dan Raisa tetap memilih Mohan karena Raisa cinta Mohan gitu. Hubungan Mohan dan Raisa di jalankan dengan baik, ya sampai keduanya selesai kuliah jadi sarjana dan keduanya kerja di perusahaan PT. MAJU gitu. Sedangkan Fattah dan Aqeela selesai kuliah, ya sarjana...keduanya kerja di perusahaan PT. JAYA gitu. Mohan dan Raisa memutuskan untuk menikah dan bahagia gitu dan Fattah menikah dengan Aqeela, ya bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Ceritanya bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya asik main permainan monopoli dengan baik gitu.
"Obrolan kita ini?" kata Budi.
"Kenapa Budi?" kata Eko.
"Ya obrolan tingkat lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Yaaa seperti biasa sih...obrolan kita, ya obrolan tingkat lulusan SMA gitu!" kata Eko.
"Bisa saja kan....obrolan kita tingkat sarjana, ya kan Eko?" kata Budi.
"Bisa sih....tingkat sarjana. Bahan yang di obrolin tentang apa Budi?" kata Eko.
"Bahan obrolannya, ya pokok permasalahan ini dan itu seperti bahan obrolan orang-orang yang duduk di gedung DPR gitu," kata Budi.
"Kalau seperti obrolan orang-orang di gedung DPR, ya kan sudah cukup saja dengan berita ini dan itu, ya kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih...sudah cukup dengan berita ini dan itu," kata Budi.
"Setelah di bahas dengan baik sama orang-orang yang duduk di gedung DPR, ya hasil di dapatkan dengan baik dan masalah pun selesai," kata Eko.
"Omongan Eko sih...sesuai dengan realita berita tentang orang-orang yang duduk di gedung DPR!" kata Budi.
"Sebaiknya kita cukup obrolan lulusan SMA saja Budi!" kata Eko.
"Memang sebaiknya kita cukup obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko asik main permainan monopoli gitu.
"Ngomong-ngomong Eko, ya berita Tv tentang hubungan Bilateral antara Indonesia dan Vietnam....bagus kan Eko?" kata Budi.
"Aku memang menonton dengan baik berita hari ini. Ya pendapat dari penonton yang baik, ya bagus sih....berita Tv tentang hubungan Bilateral antara Indonesia dan Vietnam," kata Eko.
"Hubungan baik," kata Budi.
"Memang hubungan baik," kata Eko.
"Hubungan baik untuk kebaikan dua negara," kata Budi.
"Realitanya memang begitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan monopoli gitu.