Budi dan Eko, ya duduk pos kamling, ya setelah dari warung. Keduanya menikmati minum kopi gelasan dan makan gorengan.
"Manusia yang berjuang dengan baik dengan kepintaraannya, ya mengikuti perubahan zaman. Dulu miskin, ya sekarang kaya. Ya punya mobil gitu. Contohnya : manusia yang di omongin ada di lingkungan sini atau sana gitu," kata Budi.
"Kaya dari perjuangan mengubah nasif, ya punya mobil. Yang terpenting itu, ya sikap tidak boleh berubah gitu, ya tetap sederhana," kata Eko.
"Sikap sederhana itu baik. Tapi hidup ini penuh ujian. Ya pastinya karena pergaulan, ya jadi sombong," kata Budi.
"Salah milih teman. Ya mengubah karakter yang tadinya sederhana jadinya sombong," kata Eko.
"Teman itu, ya ada yang memberikan dampak baik dan buruk," kata Budi.
"Ya kaya aku dan Budi. Dampak baiknya dari pertemanan, ya saling menasehati dalam obrolan untuk menyikapi jalan hidup ini yang penuh dengan ujian ini dan itu," kata Eko.
"Sekedar minum kopi gelasan dan makan gorengan, ya baik sih jalan perteman kita. Kalau perteman yang buruk, ya minumnya minuman beralkohol sampai main perempuan," kata Budi.
"Kaya cerita di film atau sinetron. Pertemanan yang kerjaannya minum-minuman beralkohol, ya sampai main perempuan," kata Eko.
"Kenyataan ada. Ya nama hidup ini!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya selesai makan gorengan dan minum kopi gelasan, ya plastik kresek dan gelas plastik di buang tong sampah. Eko dan Budi, ya meninggalkan pos kamling, ya berjalan menuju rumah Budi lah.
"Cewek pun. Ada yang jatuh pada pertemanan yang buruk," kata Budi.
"Hidup ini. Antara baik dan buruk. Ya cewek, ya ada yang jatuh pada pergaulan yang buruk," kata Eko.
"Cowok yang baik itu menolong cewek yang jatuh pada pergaulan yang buruk dengan tujuannya agar jadi baik lagi," kata Budi.
"Bisa saja ceritanya, ya ceweknya jatuh hati pada cowok yang menolongnya itu," kata Eko.
"Asalkan cowoknya bisa menerima kekurangan dari cewek itu, ya cinta itu bisa di jalan dengan baik," kata Budi.
"Lembaran kisah cinta yang di buat dan di jalankan dengan baik, ya melupakan masa lalu yang kelam," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya sampai di rumah Budi. Ya keduanya duduk di teras depan rumah Budi.
"Ngomongin acara Tv. Ya perlombaan menyanyi. Ya bagus acaranya gitu," kata Budi.
"Karena penampilan cowok dan ceweknya, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya memang penampilan cowok dan ceweknya sih. Ya suaranya juga, bagus. Keseluruhannya bagus semuanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Ya sekedar cerita!" kata Budi.
"Ya aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang di taruh di kursi. Wayang di mainkan Budi dengan baik lah, ya bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Terletak di kerajaan modern, Alexa adalah seorang putri pemalu yang suka membaca buku yang menghindari melakukan tugas yang diharapkan darinya karena pangkatnya. Untuk menyemangatinya, nenek Alexa memberinya buku cerita tentang seorang putri yang menemukan bahwa dia memiliki sihir. Saat membaca buku, Alexa menemukan pintu misterius di taman kerajaan. Dia memasuki pintu dan menemukan dirinya di tanah fantasi.
Alexa bertemu Nori, peri yang kehilangan sayapnya, dan Romy, putri duyung dengan kaki, bukan ekornya. Nori dan Romy sangat senang karena sebagai seorang putri, Alexa dapat melakukan sihir dengan tongkat sihir. Wilayah mereka terancam oleh Putri Malucia yang jahat dan nakal, seorang putri manja yang lahir tanpa sihir dan telah mengambilnya dengan paksa dari semua makhluk yang bisa dia tangkap. Alexa dibawa ke rawa tempat peri, putri duyung, dan unicorn bersembunyi dari Malucia. Di sana, Alexa perlahan belajar menggunakan tongkatnya. Namun, dia tidak dapat mengembalikan Nori dan Romy ke bentuk aslinya, karena sihir mereka terperangkap di tongkat Malucia.
Kelompok tersebut mengetahui bahwa Malucia sedang berusaha menemukan Ratu Unicorn, yang merupakan makhluk paling ajaib di dunia. Alexa, Nori, dan Romy melakukan perjalanan ke Ratu Unicorn, berharap untuk melindunginya, hanya untuk secara tidak sengaja memimpin Malucia dan antek-anteknya ke arahnya. Malucia menangkap Ratu Unicorn, sedangkan Nori dan Romy memberikan pengalih perhatian agar Alexa bisa kabur. Saat melarikan diri, Alexa menemukan pintu kembali ke dunianya tetapi memutuskan untuk tinggal dan membantu.
Alexa, Nori, dan Romy pergi ke istana Malucia, di mana mereka menyaksikan Malucia menguras semua sihir unicorn ke dalam tongkatnya. Alexa menghadapi Malucia, menyatakan bahwa dia adalah seorang putri juga, yang memprovokasi Malucia menjadi pertempuran ajaib untuk "membuktikan" siapa putri yang lebih baik. Selama pertarungan, Alexa menyadari bahwa tongkat Malucia retak di bawah konten magisnya. Alexa rela membiarkan Malucia mencuri semua sihirnya, yang menyebabkan tongkat Malucia meledak, melepaskan semua sihirnya. Malucia tidak berbahaya sekali lagi, dan Alexa, yang sekarang dapat melakukan sihir tanpa tongkat, mengembalikan semua sihir kepada pemiliknya yang sah.
Setelah berjanji untuk mengunjungi lagi segera, Alexa kembali ke kerajaannya lebih percaya diri, dan lebih bersedia untuk berpartisipasi dalam tugas putri nya. Adapun Malucia, orang tuanya kembali dari liburan mereka dan memarahinya karena mencoba mengambil alih kerajaan lagi.
***
Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Wayang di taruh di kursi kosong sama Budi. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi dengan baik, ya ceritanya juga, ya bagus, ya cerita Barbie.
"Hidup ini. Ternyata ada kata orang "Semu"....," kata Eko.
"Orang yang ngomong itu siapa Eko?" kata Budi.
"Anggap saja. Orang misterius yang ngomong hidup ini "Semu"...," kata Eko.
"Orang itu misterius tidak ada masalah sih," kata Budi.
"Kesalahan di buat nenek moyang dengan alasan tidak jelas. Keturunannya, ya harus menerima penderitaan. Mau di jelaskan kebenaran, ya percuma. Manusia tetap menjalankan aturan ini dan itu dengan baik. Orang misterius itu tahu kebenaran, ya tapi kenyataan hidup, ya percuma untuk di benarkan. Maka dibiarkan dengan baik. Orang misterius, ya sudah merasa hidupnya semu. Manusia lain tetap menjalankan hidup ini mengikuti perubahan zaman yang begini dan begitu, ya demi tuntutan hidup, ya generasi telah lahir di dunia ini, ya anak," kata Eko.
"Hidup ini. Tetap pilihan manusia," kata Budi.
"Memang hidup ini pilihan manusia. Mau jalan ini silakan. Mau jalan itu juga silakan!" kata Eko.
"Ketika memilih jalan yang menurutnya baik, ya jangan kata menyesal," kata Budi.
"Sama halnya. Ketika manusia memilih jalan agama, ya tidak boleh kata menyesal menjalankan agama yang di yakini," kata Eko.
"Ya agama kan. Pilihan manusia itu sendiri. Mau hidup konsep apa menjalankan hidup ini. Walau ada benturan-benturan dengan agama yang satu dengan lain karena perbedaan dari ajaran agama yang di yakini," kata Budi.
"Ya sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Lebih baik. Main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur saja!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik lah.