CAMPUR ADUK

Tuesday, January 23, 2018

REZEKI NOMPLOK

Siang hari cukup panas di sebuah warung kopi. Dono lagi asik nonton youtube dengan asiknya. Sedangkan Indro lagi asik dengan makan gorengan pake cuka. Kasino lagi asik baca koran sambil minum kopi panas. Selesai menikmati gorengan yang enak Indro mulai bersantai dengan minum kopi buatan Wulan yang enak banget.

"Dono...asik banget...kaya gak bisa di gangu?," tanya Indro.

"Itu..bener...Indro...saya memang gak bisa....di gangu...masalahnya lagi asik.........menonton jalan cerita sinetron," kata Dono.

Kasino menaruh korannya di meja dan melihat ulah Dono.

"Ya...pantes...lagi sibuk nonton Infan Gunawan sama Ayu Ting-Ting di Hpnya yang baru," kata Kasino lalu duduk kembali sambil minum kopi.

"Ya......saya...kirain......nonton sinetron beneran..., malah gosip yang gak jelas," kata Indro.

"Bukan..gosip tapi beneran...., jalan ceritanya asik kalau di tonton," kata Dono.

"Ya...Dono...kamu tidak menghabiskan uang nonton yutube terus?," tanya Kasino.

"Tenang.......saja saya pake kuota....., dan juga saya baru dapet rezeki nomplok yaitu berhasil jualin tanah temen saya," kata Dono.

"Jadi...usaha sampingan kamu ....makelar tanah," kata Indro.

"Iya....bener...sekali.......," kata Dono.

"Pantes....kita semua di teraktir makan dan minum di warung Ibu Minah," kata Kasino.

"Namanya juga....bagi-bagi rezeki...nomplok...kan Indro dan Kasino," kata Dono.

"Bagaimana dengan saya Kakang Dono?" saut Wulan yang ikut dalam obrolan.

"Untuk Wulan............apa..ya?" kata Dono sambil berpikir.

"Kasih...aja..uang...Dono," kata Indro.

"Ya..uang..aja jangan barang....zaman sekarang uang lebih banyak manfaatnya dari pada barang Dono," kata Kasino.

"Wah......ini ngomporin saya...dapet cuma sedikit.........tapi pengeluarannya banyak. Tapi gak masalah untuk Siti Badriah," kata Dono.

"Salah.......Dono...bukan Siti Badriah tapi Wulan tahu," sontak Kasino dan Indro.

"Iya...saya..kan cuma nyeleneh..........tahu. Gitu aja marah.......namanya Wulan bukan Siti Badriah," kata Dono.

"Nah....itu yang bener...," saut Kasino.

"Kang namanya Siti Badriah, kalau di dalam cerita sinetron namanya Wulan," kata Wulan mencoba nyeleneh.

"Iya........Siti Badriah yang cantik dan gelis," pujian Dono yang menghanyutkan.

"Tunggu...dulu...bukan Siti Badriah sudah menikahkan....," kata Indro.

"Kaya....nya begitu................di film-film," kata Kasino.

"Itu mah gak usah di perpanjang deh...yang ini belum menikah namanya Wulan," kata Dono.

"Setuju," jawab Kasino dan Indro.

"Jadi Kakang...mau mengasih..Wulan kecipratan rezeki berapa?," tanya Wulan dengan lembut sekali.

Ibu Minah keluar dari dapur ikutan dalam perbicangan.

"Sedang Ibu gimana Dono?," tanya Ibu Minah.

"Wah...saya.....amsiong ini...mah," kata Dono.

"Nama..juga suka sama anaknya...... ya otomatis..........orang yang membesarkan dia...ya.... minta hitungan juga Dono," saut Indro.

"Ya...jelas...aja............. gak bisa denger nama uang. Ibu Minah langsung bereaksi cepat," kata Kasino.

"Betul....sekali," jawab Ibu Minah.

"Kalau...Wulan gak...gitu...deh...biasa aja kali," kata Wulan dengan menunduk malu.

Dono mengeluarkan dompetnya dari saku celana belakangnya.

"Ibu Minah saya bayar makan dan minuman hari ini tidak hutang tapi kontan dan saya lebih kan Rp 200.000,- . yang Rp 100.000 untuk Ibu Minah dan Rp 100. 000  untuk Wulan," kata Dono.

"Wah..bener-bener royal.....sekali kamu Dono," kata Indro.

"Pantes jadi mantu yang baik....tidak pelit dengan materi," kata Kasino.

"Ya...terima kasih..atas.....royalitasnya Nak Dono," saut Ibu Minah.

"Iya...Kakang...saya ucapkan terima kasih...semoga rezekinya tambah lancar," ujar Wulan.

"Amin....," jawab Dono, Kasino, Indro dan Ibu Minah.

Ibu Minah kembali ke dapur mengelesaikan urusan masakannya yang di tinggal. Wulan beres-beres piring dan gelas yang dipakai untuk makan dan minum. Dono, Kasino dan Indro keluar dari warung Ibu Minah untuk melanjutkan urusan pekerjaan mereka bertiga sebagai tukang ojek pangkalan.

OBROLAN TUKANG OJEK

Pagi yang cerah sekali di kota metropolitan. Dono berangkat kerja ke kantor dengan motor butut. Selang beberapa menit sampailah Dono di kantornya di pinggiran jalan. Dono langsung memarkirkan motor bututnya. Bergerak Dono ke tempat teman-temannya yang lagi asik duduk di sebuah gardu siskamling. 

"Pagi...semuanya.....," sapa Dono.

"Pagi...Dono........," jawab Kasino.

"Pagi Dono, tapi...kaya kamu telat...jadi gaji..mu di potong hari ini," kata Indro.

"Maaf Pak....saya tidak bermasuk kesiangan....tapi kota Jakarta identik dengan kemacetan,"sedikit penjelasan Dono.

"Macet.........macet...macet....itu bukan jadi alasan lagi............, karena Presiden yang sekarang lagi wacana in...pembangunan jalan raya untuk mengatasi macet," kata Indro.

"Ya.....itu...bener, tapi tetap macet..kok," saut Kasino.

"Benerkan kata..teman baik saya," kata Dono.

"Kalau saya analisa yang benar.. ada dua faktor. Yang pertama karena warganya pemalas dari segi adat kebiasaan sehari-hari. Yang kedua ini yang ribet sekali menimbulkan kemacetan. Jalan di buat selebar apa pun pasti akan macet. Pabrik mobil dan motor tutup aja jadi supaya tidak bertambahnya kendaraan. Jadi tidak macet lagi," kata Indro.

"Setuju......," saut Dono dan Kasino.

"Kok jadi sepakat begini...........," kata Indro yang bingung.

"Gak usah bingung Pak. Kalau di tutup pabrik motor dan mobil maka ekonomi mati lagi, Penganguran tambah banyak. Jadi gak ada solusinya...ya..dibiarkan...saja.........agar tidak krisis ekonomi. Proses yang baik, ya...gak salah lah kebijakan di ambil Presiden adalah pembangunan tol baru dan meningkatkan armada bus dan kereta api cepat....." kata Dono samping duduk di samping Kasino.

"Saya.. setuju, tapi kalau saya pikir lebih baik zaman dulu....tidak mobil dan motor.....cuma gerobak sapi yang banyak di jalan raya. Kadang masa lalu lebih baik dari masa depan yang ruet dengan permasalahan yang dateng sendiri atau di ciptakan," kata Kasino.

"Bener...bener paham dengan keadaan di lingkungan kota," kata Indro.

"Jelas...lah nyari makan di kota..., ya...gampang-gampang susah," ujar Dono.

"Betul sekali penuh dengan persaingan dengan modal kecil dan modal besar," saut Kasino.

"Tapi...saya..tetap kamu Dono...saya potong gajinya hari ini...," kata Indro.

"Terserahlah...Bapak pimpinan...anak buah nurut aja.......besar atau kecil kesalahan anak buat tetap saja melanggar peraturan. Jadi yang benar ya Bosnya," kata Dono.

"Ceritanya..lama-lama..nambah panjang...kaya........Bos yang diktaktor saja....susah memberi kata maaf walau kesalahan sedikit. Kaya  Film Stupid Bos," kata Kasino.

"Sebenarnya..sih ...cuma mainan peran saja. Tapi kalau di pikir sih Stupit Bos atau Idiot Bos," kata Indro.

"Ya...Indro...sama aja......maksud dan tujuan.........," kata Dono.

"Ya..iyalah....sama-sama .....Bodoh...kan," kata Indro.

"Ya...Bodoh...," saut Kasino.

"Ya......udah gak usah bahas itu lagi. Ngomong-ngomong kalian berdua udah narik hari ini?," tanya Dono.

"Belumlah...Dono...loe lihat kami lagi asik main catur.........," kata Kasino.

"Bener..Dono..susah...nyari pelanggan.... kalah dengan ojek on line," kata Indro.

"Gimana nasip tukang ojek pangkalan?" gerutu Dono sambi rebahan di pos siskambling.

"Jangan..yang bicarin Dono...itu sinetron Top (Tukang Ojek Pangkalan)," kata Indro.

"Bukan tapi minuman kopi sasetan yaitu Top Kopi namanya," saut Kasino.

"Ya....itu..sih nyeleneh kalian berdua...," kata Dono.

"Ya..iya...lah...Dono..lebih baik kita guyon dari pada stres mikirin masalah pendapatan kita hari ini. Ya namanya usaha........sabarnya..... dan berdoa....bukan gerutu," kata Indro yang bijak.

"Betul...betul....betulllll," saut Kasino.

"Iya...deh....kalian bener...........saya lebih banyak sabar dan ikhlas dalam menjalankan hidup deh," kata  Dono.

Saat Dono, Kasino dan Indro lagi asik ngobrol tiba-tiba bumi bergetar. 

"Gemmpa....," teriak Dono yang terkejut dengan keadaan.

"Bukan tahu..............Gozilla dateng ke kota Jakarta...ingin menghancurkan kota yang bobrok ini," kata Indro.

"Bukan...Gozilla ......Indro....., tap Hulk jatuh dari langit...jadi gempar semuanya," kata Kasino.

"Salah...semuanya.......meteor jatuh ke bumi....., maka bumi bergetar," kata Dono.

"Ya..sama..aja nyelenehnya....tentang film," kata Indro.

"Yang duluan siapa?," tanya Kasino.

"Ya...kamu duluan Indro...dari...tadi, padahal saya cari adalah orang lagi memperbaikin jalan di sana. Makanya bumi bergetar," kata Dono.

"Kalau tahu gak....usah..nambahin deh...," saut Indro.

"Ya..udah..gak perlu...di bahas..lagi...gak penting," kata Kasino.

"Kalau begitu...saya mau pergi dulu ada..kerjaan lain," kata Dono.

"Kerjaan ..apaan Dono......bagi-bagi rezeki dengan teman dong?," tanya Indro.

"Ya......godain Wulan sambil minum kopi," kata Dono.

"Kalau itu saya..ikut," kata Kasino.

"Ya..ikutan..," saut Indro.

Dono, Kasino, Dan Indro beranjak dari pos siskambling, lalu naik motor masing-masing. Dan bergerak ke Warung Ibu Minah untuk menikmati kopi dan gorengan yang enak.

TEMAN JIN CENTIL

Hari begitu larut sekali. Dono mondar-mandir di depan rumahnya. Dono terpikiran dengan botol cantik yang di pinggir jalan yang tidak jadi bawa pulang. Karena penasaran Dono bergerak menuju dimana botol cantik tergeletak.

"Kayanya....sekitar sini," gerutu Dono.

Dono terus mencari-cari botol cantik tersebut sampai mengaduk-aduk timbunan sampah. 

"Ini...ke temu," celoteh Dono.

Botol cantik yang di temukan Dono langsung di bawa ke rumah Dono. Orang tua Dono khawatir dengan ulah anaknya yang keluar malam-malam.

"Dari mana kamu Dono?" tanya Ayah Dono.

"Iya.....anak...malam-malam bikin khawatir Ibu saja," saut Ibu Dono

"Dari luar.......cari botol ini," kata Dono sambil menunjukkan bendanya.

"Malam.-malam cuma nyari botol yang gak penting...........," kata Ayah Dono.

"Ya...udah sekarang cuci tangan ke belakang, sekalian bersihkan botol itu juga dan setelah itu masuk ke kamar langsung tidur," kata Ibu Dono.

"Baik Bu," jawab Dono.

Dono masuk ke kamar mandi dan mencuci tangan dan sekalian membersihkan botol yang di carinya. Ayah dan Ibu Dono duduk sofa ruang tamu untuk menonton acara ludruk. Selang berapa saat botol bersih di cuci Dono. Lalu Dono pun masuk ke dalam kamarnya dengan membawa botol cantik tersebut di taruh meja belajarnya.

"Ini...botol ...untuk apa....ya?" gerutu Dono.

Dono terus melihat botol cantik tersebut di atas meja belajar  sambil tiduran di kasur. 

"Kayanya...saya isi...aja dengan air dan saya beli ikan emas koki atau cupang," kata Dono.

Lama-lama berpikir Dono pun tertidur lelap. Sang Ibu Dono masuk dalam kamar anak untuk melihat keadaan Dono.

"Emmmm...dasar..anak...nakal...," kata sang Ibu Dono.

Lalu Ibu Dono membenarkan pola tidur anak semata wayangnya. Dengan penuh kasih sang Ibu Dono mengambil selimut di lemari baju untuk Dono supaya tidak kedinginan. Setelah itu Ibu Dono keluar dari kamar anaknya dan menutup rapat pintu kamarnya. Ibu Dono kembali menemani Ayah Dono di ruang tamu.

"Gimana Dono?" tanya Ayah Dono.

"Sudah...tidur....kayanya kecapean main seharian," kata sang Ibu Dono.

"Oh..ya...udah," saut Ayah Dono.

Ayah dan Ibu Dono kembali asik menonton ludruk sampai selesai. Di dalam kamar Dono sang Jin kecil bernama Jinny bangun dari tidurnya.

"Jadi...benar...itu anak tadi.....jadi tuan baru saya.....ini mah nama sudah jodoh," celoteh Jinny.

Jinny pun kembali tidur lagi. Keesokan paginya Dono menyiapkan acara untuk main game bersama Kasino. Dengan penuh kesabaran Dono menunggu Kasino di ruang tamu sampai pintu di buka selebar-lebarnya. Sampai siang tetap Kasino pun tidak dateng juga. Dono pun masuk ke kamar untuk tidur siang. Lagi-lagi Dono penasaran dengan botol cantik yang di taruh di meja belajarnya.

"Ini botol.......saya apain..ya?" celoteh Dono.

Dono terus membolak-balikkan botol. Jinny pun terbangun. 

"Wah..bener tuan baru saya," celoteh Jinny.

"Ini botol  ada tutupnya......," kata Dono.

"Tuan...buka...saja...., oh saya lupa dia mana bisa mendengarkan saya," kata Jinny.

Dono pun akhirnya memutuskan membuka tutup botol cantik tersebut. Keluarlah asap dari botol cantik itu.

"Kebakaran niiiiii.......botol," kata Dono.

Botol cantik tersebut di jatuhkan Dono ke lantai.Dengan sekejab asap yang keluar dari botol menjelma menjadi gadis cantik yang centil, langsung memegang botol cantik tersebut.

"Hati-hati dong tuan dengan botol ini.......kalau pecah saya gak punya rumah lagi kan," kata Jinny.

"Haaaaaaa........kamu...ini...makluk apaaaaa?," terkejut Dono.

"Jin..............," kata Jinny yang centil.

"Jin.......masa..... Alloh...kebesaran iilahi...," kata Dono.

"Amin.......," saut Jinny.

"Kok di aminin......?" tanya Dono.

"Ya...tuan niatnya kan berdoa," kata Jinny.

"Iya...juga...bener, eh ngomong-ngomong..kamu  jin baik atau jahat?," tanya Dono.

"Jin....nakal...makanya saya di kurung ini selama 1000 tahun, kalau ada yang membebaskan ya..selesai hukuman saya," sedikit cerita Jinny.

"Jadi saya telah menolong....kamu?" tanya Dono.

"ya jelas..lah.....," kata Dono.

"Kalau...kamu sudah terbebas saya tidak ada sangkut paut dengan kamu. Karena guru ngaji bilang di larang memelihara jin," kata Dono.

"Ternyata tuan yang baik hati...yang tidak mau memperbudak bangsa kami," kata Jinny.

"Kalau begitu...kita teman saja," ujar Dono.

"Baiklah...," saut Jinny.

Dono dan Jinny pun bersalaman tanda awal dari persahabatan. 

"Oh...ya..ngomong-ngomong jangan panggil tuan.......tapi panggil saja Dono," kata Dono.

"Beres..kalau itu...mah.....Dono...kan," jawab Jinny.

Dono pun tidak jadi tidur kembali ke ruang tamu dan langsung main game PS. Jinny yang penasaran mengikuti Dono yang sedang asik main game.

"Dono...main apaain ini?" tanya Jinny.

"Oh..main game Ps..pertarungan robot gundam. Jinny mau coba....ayo main bersama," kata Dono.

"Boleh.....," saut Jinny.

Dono mengajarkan Jinny bermain game PS sampai bisa. 

"Gimana asik kan main game?" tanya Dono.

"Iya.......," jawab Jinny.

"Tapi...sebenarnya..lebih asik kalau teman baik saya ada di sini main bersama. Padahal sudah saya undang, tapi tidak dateng," gerutu Dono.

"Saya..bisa menolong Dono...dengan mendatang teman-teman Dono," kata Jinny.

"Dateng begitu saja...emangnya  Jinny penyihir," kata Dono.

"Iya......bisa...di bilang begitu sih......, tunggu sebentar...ya Jinny buktiin deh," katanya dengan yakin.

Jinny pun memetikkan jarinya. Seketika Kasino dateng di rumah Dono.

"Kasino...," terkejut Dono.

"Saya...dimana ini? padahal saya lagi sibuk belajar," kata Kasino.

"Di rumah saya,......pantes..gak dateng........, lagi belajar...walau hari libur...anak rajin belajar....entar besok gede jadi Profesor," kata Dono.

"Dono.....maaf saya lupa........acara main gamenya. Tapi kenapa secepat kilat saya ada di sini?" kata Kasino.

"Karena ada jin...," kata Dono yang jujur.

"Jin....astafirohullazimm.........jinnn," terkejut Kasino.

"Bener..jin...tuuuuu..jinnya," kata Dono sambil menunjuk Jinny.

"Mana.........mana..mana...gak..ada.....kok," Kasino.

"Ada...itu...di sebelah kamu," kata Dono.

"Gak ada.....Dono...kamu ini mau mempermainkan saya..ya," kata Kasino.

"Jinny...gimana ini .....?" tanya Dono.

"Teman...Dono tidak bisa melihat Jinny.......karena Jinny di kategorikan makluk gaib.......," penjelasan Jinny.

"Ohhhhh...begitu...solusinya," ujar Dono.

"Kamu ngomong sama siapa sih Dono?" tanya Kasino.

"Di bilangin...jin.....," kata Dono.

"Jin.....lagi...jin...lagi...kamu gak waras ya," saut Kasino.

"Oh ...iya..Jinny baru inget ada air ajaib yang bisa melihat jin," kata Jinny.

Jinny langsung memunculkan sebotol air ajaib. Lalu di serahkan ke Dono.

"Botol berisi air.....ini," kata Dono.

"Iya...suruh kasih minum Kasino....," ujar Jinny.

Dono memberikan botol  berisi air ajaib ke Kasino. 

"Botol ini untuk apa.......?" tanya Kasino.

"Minum airnya...nanti tahu sendiri kasihatnya," kata Dono.

"Ya..udah.........saya ikutin mau kamu Dono," ujar Kasino.

Kasino membuka tutup botol dan meminum air ajaib. Seketika terlihat wujud jin cantik di hadapan Kasino.

"Haaaaaaaaaa...jin...," terkejut Kasino.

"Udahlah.........jangan dramatisir gitu........biasa aja...," kata Dono.

"Ya...udah, kenalkan nama saya Kasino," katanya Kasino sambil mengulurkan tangan kanannya. Jinny pun mengulurkan tangan kanannya. Lalu berjabat tangan.

"Saya Jinny," jawabnya dengan lembut.

Setelah itu Kasino, Dono, dan Jinny bermain game. Sampai Indro pun dateng ikutan main game dan tidak lupa diberi juga air ajaib untuk bisa melihat Jinny. Acara main game Ps pun semakin asik karena berkumpulnya teman-teman.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK