Kasino yang berada di Jakarta, ya tepatnya di rumahnya. Kasino di kamarnya, ya sedang mengetik di leptopnya, sedang membuat cerita tentang Eko dan Budi, ya cerita kehidupan sehari-hari keduanya dalam menjalankan hidup ini di kota Bandar Lampung.
Isi ceritanya yang di ketik Kasino di leptopnya :
Eko dan Budi duduk di pos kamling, ya abis dari warung. Keduanya menikmati minum kopi dan juga gorengan. Eko pemuda yang baik, ya kerjaannya buruh di perusahaan. Hasil dari kerja, ya gajinya Eko untuk dirinya dan orang tuan. Maklum Eko terlahir dari keluarga miskin, ya sebagai anak yang berbakti membantu orang tua dengan baik. Eko pun menjalin kisah cinta yang baik dengan Purnama. Ya Purnama cewek sholeha. Eko berniat menikahi Purnama, ya setelah urusan kredit motornya selesai. Budi kerjaannya seorang buruh di perusahaan. Budi hasil kerja, ya untuk dirinya dan juga untuk orang tuanya, nama juga anak yang berbakti pada orang tua. Budi tetap masih jomlo karena Budi ingin menyelesaikan kredit motor dulu dari pada menerima cinta cewek yang baik.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Cerita-cerita yang buat di acara Tv. Lawak. Bagus, ya Eko?" kata Budi.
"Iya memang bagus," kata Eko.
"Orang-orang yang mengasah bakatnya dari kecil sampai dewasa, ya demi membuat orang-orang tertawa," kata Budi.
"Orang-orang pintar yang bisa membuat orang tertawa dengan tingkah laku yang lucu," kata Eko.
"Benar-benar acara yang menghibur," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko dan Budi selesai makan minum dan gorengan, ya plastik kresek dan gelas plastik di buang ke tong sampah. Eko dan Budi meninggalkan pos kamling, ya keduanya berjalan menuju rumah Budi.
"Hidup ini cukup di nikmati dengan baik," kata Eko.
"Memang hidup cukup di nikmati dengan baik. Di sisi lain, ya ada yang di uji dengan penderitaan dari sakit sampai kemiskinan ini dan itu," kata Budi.
"Ujian hidup ini. Sakit sampai kemiskinan ini dan itu," kata Eko.
"Yang kuat bertahan. Yang lemah hancur dengan keadaan," kata Budi.
"Kita saja terus berjuang dengan baik. Dari kelahiran miskin, ya sampai jadi mampu. Tetap di jalan kebaikan," kata Eko.
"Terus berjuang. Pantang menyerah demi mengubah nasif," kata Budi.
Eko dan Budi sampai di rumah Budi, ya duduk di teras depan rumah Budi.
"Ketika berhasil dari usaha berkat doa. Ya terus berjalan di jalan kebaikan. Tidak boleh lupa diri dari keberhasilan itu," kata Eko.
"Ya tetap menjalankan kehidupan ini dengan penuh kesederhanaan dan juga ibadah yang baik," kata Budi.
"Ya obrolannya lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Sekedar cerita!" kata Budi.
"Oke. Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko
Budi mengambil wayang di taruh di kursi. Wayang di mainkan Budi dengan baik, ya bercerita dengan baik lah. Eko menonton pertunjukkan wayang Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang ceritakan Budi :
Elina Sebbane – peri bunga yang tinggal di alam Fairytopia dengan puffball-nya, Bibble. Tidak seperti semua peri lainnya, Elina tidak memiliki sayap, yang sering diejek olehnya. Elina dan temannya Dandelion mengetahui bahwa salah satu penjaga Fairytopia, Topaz, diduga telah diculik. Elina kembali ke rumah bunganya, Peony, dengan tidak percaya.
Sebenarnya, Topaz benar-benar telah diculik oleh Laverna, saudara kembar yang jahat dari penguasa yang baik hati dari Fairytopia, sang Enchantress. Laverna mengungkapkan bahwa dia melumpuhkan adiknya dengan racun dan berencana untuk menangkap ketujuh penjaga Fairytopia. Sementara itu, antek-antek Laverna akan menyebarkan formula seperti kabutnya ke seluruh Fairytopia, yang akan melemahkan semua makhluk bersayap. Tanpa pilihan lain, penghuni Fairytopia akan beralih ke Laverna untuk penyembuhan dan sebagai hasilnya memahkotai ratunya.
Di pagi hari, Elina dan Bibble terbangun untuk melihat bahwa Peony serta semua rumah peri lainnya di padang rumput sakit karena formula Laverna. Elina, Dandelion, dan Bibble memutuskan untuk mencari bantuan dari wali terdekat, Azura. Saat memasuki hutan, Dandelion menghirup beberapa formula Laverna dan terpaksa kembali ke rumah ketika dia tidak bisa terbang.
Setelah ditolak ketika mereka meminta untuk melihat Azura, Elina dan Bibble menyelinap ke rumah Azura, di mana dia ditemukan oleh Azura sendiri. Melihat pelangi di mata Elina, Azura mengajak mereka masuk. Dia menjelaskan bahwa pelangi di mata Elina berarti dia ditakdirkan untuk hal-hal besar, yang Elina, yang tidak percaya pada dirinya sendiri, tidak setuju. Azura mengatakan kepadanya bahwa semua Fairytopia dalam masalah karena Laverna dan di pagi hari dia akan pergi untuk berbicara dengan seorang dryad bernama Dahlia, mantan pengikut Laverna; dia kemudian meminta Elina untuk merawat kalung ajaibnya.
Di pagi hari, saat Azura akan pergi, dia diculik oleh Jamur, salah satu antek Laverna. Elina bangun dan dituduh bertanggung jawab atas hilangnya Azura, tetapi diselamatkan oleh Hue, seekor kupu-kupu raksasa. Di sarang Laverna, Jamur tiba dengan Azura, tetapi Laverna marah ketika dia menemukan kalungnya hilang. Jamur memberitahu Laverna bahwa peri tak bersayap memilikinya. Menyadari peri tanpa sayap tidak akan terpengaruh oleh formulanya, Laverna memerintahkan Fungi untuk menemukan Elina.
Hue dan Elina dikejar oleh burung api Laverna. Mereka berhasil menghindarinya ketika putri duyung. Pangeran Nalu memberi mereka rumput laut yang memungkinkan mereka bernapas di bawah air. Ketika kelompok itu akhirnya mencapai rumah Dahlia, dia enggan membantu karena wali lain tidak mempercayainya, tetapi Elina meyakinkannya untuk melakukan hal yang benar. Dahlia memberi tahu Elina bahwa Laverna menemukan cara untuk menyedot kekuatan dari kalung penjaga peri dan mentransfernya ke dirinya sendiri, menyatakan bahwa "titik penyatuan" akan menjadi kelemahannya.
Kelompok itu tiba di sarang Laverna, berencana untuk masuk dan menemukan titik persatuan, tetapi Elina bersikeras untuk pergi sendiri karena dia memiliki kalung Azura. Sementara teman-temannya menyebabkan gangguan, Elina berhasil masuk. Elina menemukan wali dan teman-temannya, ditangkap oleh Fungi. Laverna setuju untuk membiarkan mereka pergi jika Elina mengembalikan kalung Azura, yang dia tolak, dimana Laverna melihat pelangi di matanya. Laverna berjanji bahwa dia bisa memberi Elina sayap dengan imbalan mengembalikan kalung Azura. Terhipnotis, Elina berjalan menuju Azura dengan kalung itu. Titik penyatuan—kristal yang tertanam di singgasana Laverna—mulai menyerap kekuatan dari kalung penjaga. Saat Elina hendak mengembalikan kalung itu, kata-kata Azura sampai padanya dan dia tersadar dari transnya. Menolak tawaran Laverna, Elina melemparkan kalung itu ke titik penyatuan, menghancurkannya. Kekuatan penjaga menguasai Laverna dan dia menghilang.
Kembali di Magic Meadow, peri dan bunga disembuhkan. Elina dan teman-temannya dikunjungi oleh Enchantress yang pulih. Dia berterima kasih kepada Elina dan teman-temannya karena telah menyelamatkan semua orang dan menghadiahinya dengan kalung ajaibnya sendiri. Kalung itu secara ajaib memberi Elina sepasang sayapnya sendiri. Dengan gembira, Elina dan teman-temannya terbang bersama.
***
Ya Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga gitu. Eko memuji pertunjukkan wayang Budi, ya begitu juga dengan ceritanya bagus gitu.
"Ngomongin kisah cinta itu. Terkadang putus karena permasalahan," kata Budi.
"Melepaskan cinta dengan ikhlas, ya cewek yang di sukai. Karena mungkin belum jodoh," kata Eko.
"Ya masih banyak cewek yang baik jadi tidak boleh putus asa kalau urusan cinta kandas, ya putus," kata Budi.
"Cewek memang banyak. Tetap harus pandai memilih cewek. Karena ada cewek yang perilakunya baik. Ada cewek perilakunya buruk," kata Eko.
"Hidup ini tetap antara baik dan buruk," kata Budi.
"Memang hidup ini, ya antara baik dan buruk," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
Keduanya melanjutkan acaranya main catur lah.
***
Kasino selesai membuat cerita Eko dan Budi, ya hasil ketikan di simpan dengan baik sama Kasino dan leptop di matikan Kasino.
"Istirahat," kata Kasino.
Kasino pun keluar dari kamarnya, ya bergerak menuju halaman belakang. Ya Indro duduk di halaman belakang, ya lagi asik main game di Hp-nya. Kasino pun duduk di halaman belakang, ya segera menuangkan tekok berisi teh ke cangkir. Ya cangkir berisi teh di ambil Kasino, ya teh di minum dengan baik.
"Emmmm. Enak tehnya," kata Kasino.
Indro berhenti main game di Hp-nya. Ya Indro mengambil gorengan di piring, ya di makan dengan baik gitu. Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja.
"Kasino. Apa kabar Selfi?" kata Indro.
"Selfi. Ya baik kabarnya," kata Kasino.
"Baik. Berarti kisah cinta Kasino dengan Selfi. Baik!" kata Indro.
"Ya kisah cinta aku dan Selfi. Ya baik banget," kata Kasino.
Indro telah menghabiskan satu buah gorengan, ya mengambil cangkir yang berisi teh di meja, ya di minum dengan baik teh lah.
"Gimana kisah cinta Indro dengan Saskia?" kata Kasino.
"Baik!" kata Indro.
Indro menaruh cangkir berisi teh di meja.
"Baik. Tumben. Biasa ada cerita cekcok antara Indro dengan Saskia," kata Kasino.
"Ya biasa sih. Kalau aku ingin main. Maka Saskia dan aku, ya cekcok karena permainan aku yang coba-coba membuat Saskia cemburu. Aku jalan dengan cewek lain gitu," kata Indro.
"Berarti. Indro lagi tidak ingin main. Jadi kisah cinta Indro...baik," kata Kasino.
"Ya begitu lah," kata Indro.
"Ngomong-ngomong. Kabar Dono gimana?" kata Kasino.
"Ya baik lah kabar Dono. Ya kegiataan Dono paling main sama ponakannya yang masih balita. Main sama Sabila," kata Indro.
"Kabar Dono baik toh!" kata Kasino.
"Emmmm," kata Indro.
"Ya kalau begitu aku main game saja di Hp ku," kata Kasino.
Kasino mengeluarkan Hp-nya di saku celananya.
"Kasino ngomong-ngomong. Pulang kampung ke Bengkulu apa enggak?" kata Indro.
"Enggak. Aku masih ada kerjaan di Jakarta," kata Kasino.
Kasino main game di Hp-nya.
"Oooo Kasino tidak pulang kampung ke Bengkulu karena ada kerjaan. Atau karena di Jakarta.....ada Selfi, ya kan Kasino?" kata Indro.
"Bisa jadi," kata Kasino, ya asik main game di Hp-nya.
"Demi cinta. Dekat dengan orang du sukai. Di kota Jakarta," kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Kalau begitu main game di Hp lagi ah!" kata Indro.
Indro main dengan baik game di Hp-nya. Sedangkan Dono yang berada di Batam, ya tepatnya di rumahnya. Dono sedang main dengan ponakannya, ya Sabila. Dono dan Sabila main bonekaan gitu. Dono tetap bahagia walau kisah cinta Dono dengan Rara putus. Ya Rara menikah dengan cowok pilihan orang tua Rara. Sedang cerita tentang manusia yang melampaui batasannya mendengarkan Roh, ya kisah nyata. Ilmu itu bisa di dapatkan dengan cara silsilah keturunan atau mencarinya dengan mempelajari ajaran agama yang berkembang di Indonesia.