CAMPUR ADUK

Thursday, March 3, 2022

DUA SISI

Eko dan Budi, ya duduk depan rumah Eko sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.

"Manusia itu menilai manusia lain di lihat dari keadaan manusia itu layak dari penampilan dan juga harta, ya Eko?" kata Budi.

"Ada yang menilai manusia yang lain dari hal yang omongan Budi. Ya....ada juga yang tidak menilai seperti omongan Budi lah," kata Eko.

"Dua sisi," kata Budi.

"Ya bisa di bilang dua sisi sih," kata Eko.

"Berarti ada yang menyukai kita dan ada yang tidak menyukai kita," kata Budi.

"Realitanya memang begitu. Kan tidak semua orang di kata kan baik. Ada sebuah cerita : seorang pemuda yang baik, ya A saja dan juga A ada kekurangan di dalam dirinya. Ada pemuda yang sempurna sih, ya B saja sih. B bertemu dengan A. B tidak suka dengan A. Sedangkan A, ya biasa-biasa saja. B yang tidak suka dengan A, ya akhirnya menghajar si A. Karaen si A ada kekurangan di dalam dirinya, ya otomatis A kalah dari B. Ya B itu tidak tahu A yang di hajar itu, ya ada kekurangan di dalam dirinya. Kesimpulannya : B jatuh dalam keburukan dunia ini, ya membenci A, ya tampa alasan jelas. Berarti B itu bisa dibilang sakit jiwa. Berarti B itu kalah dari Setan yang menguji B," kata Eko.

"Agama dan psikologis," kata Budi.

"Ada manusia-manusia yang psikologisnya, ya seperti B di lingkungan masyarakat. Maka kalau di kaitan dengan agama. Ya B kalah dari Setan yang menguji diri B," kata Eko.

"Orbrolannya kaya lulusan Universitas...Eko," kata Budi.

"Aku tidak sadar. Kalau obrolannya kaya lulusan Universitas. Padahal aku ini cuma lulusan SMA dan juga kerjaannya buruh di perusahaan," kata Eko.

"Belajar dan bergaul di lingkungan masyarakat. Ya beradaptasi dengan baik. Pada akhirnya ilmu berkembang mengikuti keadaan," kata Budi.

"Ya begitu lah keadaannya," kata Eko.

"Manusia-manusia yang tidak sadar, ya kalah dari Setan, ya kan Eko?" kata Budi.

"Pikiran bodohnya di piara dari pada kepintaraannya di piara," kata Eko.

"Bodoh di piara. Lebih baik piara ayam, ya ada manfaatnya," kata Budi.

"Miara ayam, ya ada manfaatnya. Berarti orang yang miara ayam, ya pintar lah," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

"Kita di benci manusia lain. Yang penting itu, ya kita tidak membenci manusia yang membenci itu. Agar kita tidak kalah dari Setan yang menguji manusia," kata Eko.

"Kalau Setan menang kan. Kehancuran di mana-mana. Ya contohnya : konflik antara manusia dan manusia dengan persoalan kecil sampai yang besar. Yang lagi hits beritanya kan perang," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Berita yang ini dan itu, ya sampai perang kan jadi bahan pembelajaran kita dengan baik," kata Budi.

"Ya begitulah," kata Eko.

"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.

"Ok," kata Eko.

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya, ya main catur dengan baik sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK