Malam hari, ya bintang berkelap-kelip di langit dan bulan bersinar dengan baik gitu. Setelah nonton acara Tv yang acara menarik dan bagus di chenel Allplay Ent, ya seperti biasa sih....Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
"Baca cerpen!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik sama Budi....di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca Budi, yaaa dan terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Tiga bujangan Anshul "Gogo" Sharma, Siddharth "Sid" Gandotra alias Chauka dan Tarun Thakur adalah teman sekamar dan sahabat karib. Gogo jatuh cinta pada Ruchika "Chiku" Khanna; Chauka jatuh cinta pada Supriya Agarwal. Thakur mulai berkencan dengan Kusum Singh, dan mereka menjalin hubungan yang akrab. Chiku, Supriya dan Kusum tidak menyukai satu sama lain.
Chiku terlalu dekat dengan temannya Sunny, karena mereka tinggal bersama dan bahkan bisa tidur di satu ranjang. Supriya tidak punya nyali untuk memberi tahu keluarganya tentang Chauka dan memperkenalkannya sebagai teman biasa bagi mereka yang membuatnya kesal. Ayahnya mencarikan calon suami untuknya, dan bahkan meminta Chauka untuk membantunya, yang membuat masalah menjadi rumit. Kusum terlalu berhati-hati tentang uang: dia bersikeras bahwa setiap orang, terlepas dari hubungan mereka dengan orang lain, seharusnya hanya menghabiskan uang mereka sendiri. Namun kemudian mulai menggunakan uang Thakur untuk memenuhi banyak kebutuhan dan keinginannya.
Ketiga pria itu menjadi terlalu lelah untuk menyelesaikan masalah dalam kisah cinta mereka sendiri, yang menyebabkan pacar mereka bersedia membantu menyelesaikan masalah tersebut. Chiku mengusir Sunny dari rumahnya; Supriya akhirnya memberi tahu ayahnya bahwa dia mencintai Siddharth dan ingin menikahinya, tetapi ditolak mentah-mentah; Kusum juga setuju untuk tidak terlalu peduli dengan uang. Kusum mengungkapkan kepada Thakur bahwa hasil tes kehamilannya negatif, tetapi menyatakan dirinya bersedia untuk memulai sebuah keluarga jika Thakur mendukungnya secara finansial.
Meskipun ketiga anak laki-laki dan ketiga anak perempuan itu sudah berusaha, masalah tetap ada: setelah Chiku mengusir Sunny dari rumahnya, Gogo tidak sengaja mendengar teman-teman sekamarnya mengatakan bahwa dia harus putus dengan Gogo dan jatuh cinta pada Sunny, karena mereka semua mengira dia dan Sunny adalah pasangan yang cocok; Supriya kabur dari rumah dan bertemu Siddharth dan menghabiskan malam bersamanya. Ayahnya tiba di sana keesokan paginya bersama polisi. Dia menuduh Siddharth membawa Supriya pergi dari rumahnya tanpa persetujuannya. Supriya, yang tidak pernah punya nyali untuk menentang ayahnya, mendukung klaim ayahnya dan bersaksi melawan Siddharth. Namun, hal itu menguntungkan Siddharth karena dia putus dengan Supriya, sehingga menyelamatkan hidupnya dari kehancuran. Thakur mengundurkan diri dan memulai situs webnya sendiri, didorong oleh Kusum. Namun, Kusum menolak untuk mendukung rencana Thakur secara finansial meskipun itu akan menguntungkan mereka berdua jika berhasil.
Akhirnya, ketiga anak laki-laki itu menyerah pada cinta mereka karena merasa putus asa. Gogo memutuskan hubungan dengan Chiku sambil mengatakan "Aku mencintaimu" dan dia berkata bahwa dia belajar darinya bahwa tiga kata itu adalah kata-kata yang paling murah. Siddharth memutuskan hubungan dengan Supriya di kantor polisi tepat setelah dia bersaksi melawannya. Thakur memutuskan hubungan dengan Kusum dan mengatakan kepadanya bahwa dia harus mengembalikan lebih dari 850.000 rupee yang telah dia belanjakan untuknya, karena menurut aturan hidupnya, dia tidak suka menerima bantuan dari siapa pun. Cerita diakhiri dengan menunjukkan ketiga pria itu lajang, bahagia, dan menikmati kebersamaan, berbicara di telepon dengan ibu mereka.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya menarik dan bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi. Memang Eko melihat dengan baik di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi air panas gitu, ya dan ada piring yang ada singkong goreng gitu.
"Ngopi," kata Eko.
"Eko...buat sendiri...kopi!" kata Budi.
Budi memberikan satu bungkus sachet kopi Torabika, ya Eko mengambil dengan baik satu bungkus sachet kopi Torabika gitu.
"Kopi Torabika gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Buat kopi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuat kopi Torabika dengan baik, ya singkat waktu kopi jadi....dan kopi di minum dengan baik gitu.
"Enak kopi Torabika!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko selesai minum kopi Torabika, ya gelas berisi kopi di taruh di meja dengan baik gitu.
"Andai," kata Budi.
"Obrolan andai-andai kan Budi?" kata Eko.
"Iya...Eko...obrolan andai!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Andai...kaya raya gitu," kata Budi.
"Ya andai kaya toh," kata Eko.
"Hidup ini....cewek-cewek yang berpendidikan dengan baik, ya cewek-cewek inginnya dapat cowok yang kaya tujuannya hidup yang di jalankan senang dan bahagia, ya jauh dari kesulitan hidup ini....miskin," kata Budi.
"Cewek-cewek yang berpendidikan sudah mengerti sih...penting kekayaan untuk menjalankan hidup, ya jadi cewek-cewek milihnya cowok kaya gitu," kata Eko.
"Kaya punya segalanya, ya bisa mendapatkan artis cewek Korea kan Eko?" kata Budi.
"Ya nama kaya segala, ya artis cewek Korea bisa di dapatkan dengan baik gitu," kata Eko.
"Hidup dengan baik dengan artis cewek Korea di Indonesia dan Korea gitu," kata Budi.
"Cinta dengan artis cewek Korea, ya dengan kekayaan bisa hidup dengan baik di Indonesia dan Korea gitu," kata Eko.
"Cinta yang penuh dengan kebahagian gitu," kata Budi.
"Bahagia," kata Eko.
"Kalau Eko....ingin artis cewek Korea apa tidak?" kata Budi.
"Kalau mengikuti...Budi, ya tidak ada masalah sih....dengan artis cewek Korea. Kalau mengikuti selera aku sih....artis cewek Indonesia saja!" kata Eko.
"Kalau selera Eko....tetap artis cewek Indonesia toh," kata Budi.
"Andai kaya, ya berarti kan...sampai punya istri dua bisa kan Budi?" kata Eko.
"Kan khayalan...andai, ya jadi dengan kekayaan...bisa dapat istri dua gitu," kata Budi.
"Istri dua, ya benar-benar bahagia," kata Eko.
"Ya iya sih....istri dua....benar-benar bahagia gitu," kata Budi.
"Seperti cerita raja dengan punya istri dua," kata Eko.
"Yaaa aku setuju dengan Eko, ya kayanya seperti raja yang punya istri dua," kata Budi.
"Cinta di bagi dengan adil dengan baik," kata Eko.
"Karena punya kekayaan, ya cinta bisa di bagi adil dengan baik sama dua istri, yang terpenting...bahagia," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Obrolan andai selesai!" kata Budi.
"Okey...obrolan andai selesai!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kartu Domino...Budi!" kata Eko.
"Okey main permainan kartu Domino!" kata Budi.
Budi mengambil kartu Domino di bawah meja, ya kartu Domino di kocok dengan baik dan kartu Domino di bagikan dengan baik. Eko dan Budi main permainan Domino dengan baik gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema kerja dengan baik di perusahaan PT. ANDROMEDA, ya pemilik perusahaan adalah Gibran gitu. Gema dan Gibran memang teman baik gitu, ya dari masa kuliah sampai sekarang gitu. Kiara menjalankan kuliah dengan baik Universitas gitu. Ya Kiara memang berteman baik sama Gema, ya karena rumah Kiara bersebelahan dengan rumah Gema gitu. Kiara suka dengan Gema, ya Gema tetap menganggap Kiara teman baik saja gitu. Gibran yang kaya berteman baik dengan cewek cantik yang bernama Adara gitu, ya Adara orang asli Korea gitu. Ya Adara di Indonesia menjalankan usaha kafe gitu. Gibran suka dengan Adara gitu. Gema yang tahu sih...Gibran suka dengan Adara jadi Gema mendukung Gibran jadian dengan Adara gitu. Gibran yang kaya, ya ingin liburan ke Brazil gitu. Gema di ajak Gibran sih untuk liburan ke Brazil gitu. Ceritanya di buat gitu, ya Gibran dan Gema sudah berada di Brazil gitu, ya keduanya nginap di hotel gitu. Liburan di Brazil di jalankan dengan baik Gibran dan Gema, ya keduanya jalan-jalan dengan baik gitu. Di Brazil terkenal dengan kopinya, ya Gibran dan Gema ke kafe yang menjual kopi terbaik Brazil gitu. Di nikmati dengan baik minum kopi sama Gibran dan Gema sambil menikmati keadaan lingkungan yang baik gitu. Setelah minum kopi di kafe, ya Gibran dan Gema berjalan-jalan dengan baik gitu. Gibran bertabrakan dengan cewek gitu. Cewek memasukan sesuatu kantong jaket Gibran gitu. Cewek setelah meminta maaf pada Gibran karena menabrak tidak sengaja, ya cewek pun pergi gitu. Polisi dari kepolisian Lapor Pak!, ya mengejar cewek tersebut gitu. Gibran merasa ada yang aneh gitu di kantong jaketnya, ya jadi Gibran memeriksanya gitu, yaaa ternyata sebungkus kecil narkotika gitu. Polisi dari kepolisian Lapor Pak!...masih mencari cewek yang menabrak Gibran gitu. Gibran dan Gema sepakat untuk mencari cewek tersebut gitu. Usaha Gibran dan Gema, ya berhasil menemukan cewek tersebut gitu. Cewek itu bernama Victoria, ya Victoria menyamar gitu dan kerja di sebuah butik gitu. Gibran dan Gema berteman baik dengan Victoria gitu. Gibran pun mengembalikan sebungkus plastik kecil narkotika gitu pada Victoria gitu. Ya Victoria ketakutan gitu, ya karena Victoria tidak ingin masuk penjara karena sebungkus plastik kecil narkotika gitu. Ya Victoria terpaksa sih menjual narkotika, ya karena pacarnya Victoria yang bernama Noel, ya Noel pengedar narkotika gitu. Noel muncul dengan dua temannya gitu. Ya Noel marah sama Victoria sampai ketahuan polisi...menjual narkotika gitu. Gibran dan Gema menolong Victoria gitu. Terjadilah pertarungan gitu, ya Gibran dan Gema bertarung dengan Noel dan dua teman Noel gitu. Pertarungan sengit sih. Gema dan Gibran memang menguasai bela diri silat gitu. Noel memang menguasai bela diri capoeira gitu dan dua temannya Noel menguasai tinju gitu. Pada akhirnya, ya Gema dan Gibran mengalahkan Noel dan dua temannya. Polisi dari kepolisian Lapor Pak!, ya polisi menangkap Noel dan dua temannya gitu. Sebenarnya Gibran dan Gema bekerja sama dengan polisi untuk mengusut tuntas pengedar narkotika gitu. Dengan bantuan Gema dan Gibran, ya Victoria tidak di tangkap polisi gitu jadi tuduhan kena semua pada Noel dan dua temannya gitu. Setelah Noel dan dua temannya di tangkap polisi, ya kelompok pengedar narkotika di tangkap semua dan di jebloskan ke penjara gitu. Victoria senang terbebas dari Noel, ya jadi Victoria memutuskan untuk pergi dari Brazil ke Amerika dengan tujuan kerja di Amerika gitu. Liburan Gibran dan Gema selesai di Brazil gitu, ya keduanya pulang ke Indonesia, ya tepat Jakarta gitu. Ceritanya di buat dengan baik, ya Gibran dan Gema sudah berada di Indonesia tepatnya di Jakarta gitu. Seperti biasa Gema kerja dengan baik di perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Ya Gibran tetap seperti biasa sih...bos yang baik...menjalankan perusahaan PT. ANDROMEDA dengan baik gitu. Hubungan pertemanan Gibran dan Adara baik, ya keduanya jadian gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Gibran dan Adara, ya keduanya ada rencana menikah gitu. Ya acara pernikahan di rencanakan Adara dan Gibran di adakan di Jakarta dan Seoul gitu. Gema dekat sih dengan teman kerja yang bernama Mala gitu. Hubungan pertemanan di jalankan dengan baik Gema dan Mala. Ketika Gema tahu Kiara sedang dekat sama William gitu. Ya William memang teman kuliah Kiara gitu. Gema merasakan sesuatu di hatinya gitu, ya jadi Gema mengerti dengan baik yang di sukai adalah Kiara gitu. Jadi Gema menyatakan cinta sama Kiara, ya Kiara menerima cinta Gema dengan baik gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Gema dan Kiara. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!, ya dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang lebih baik itu....film dan sinetron....luar negeri dan dalam negeri karena berkaitan dengan ekonomi gitu," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran, ya begitulah juga dengan kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Tokoh Gibran dan tokoh Gema ke Brazil, ya bisa di bilang Turis Indo," kata Eko.
"Ya ia sih....Turis Indo....tokoh Gibran dan tokoh Gema ke Brazil," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan kartu Domino gitu.