CAMPUR ADUK

Wednesday, November 24, 2021

MENUNJUKKAN SESUATU!

Budi dan Eko duduk di depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.

"Eko. Gimana tanggapan mu tentang seseorang yang menunjukkan suatu sikap dan juga berkata yang cukup lantang, ya rasa kecewanya pada seseorang, ya biasa ya dalam urusan kerjaan?!" kata Budi.

Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. 

"Sebelum aku tanggapi. Aku mau tanya. Apakah Budi ada masalah kerjaan?!" kata Eko.

Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja lah. 

"Ya aku tidak ada masalah dalam kerjaan," kata Budi.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja. 

"Oooo tidak ada masalah kerjaan toh," kata Eko.

"Ya sebenarnya sih. Yang barusan aku omongin itu, ya aku dapatkan dari Tv sih," kata Budi. 

"Ooooo dapet dari Tv toh. Oke aku tanggapi dengan baik. Ya sebenarnya rasa kecewa itu pasti datang ketika waktunya. Dalam urusan kerjaan, ya bisa terjadi sih. Bos kecewa dengan kerjaan anak buahnya. Kata lantang Bos pada anak buahnya, ya mengoreksi kerjaan, ya jadi pecutan untuk anak buahnya berpikir dengan baik dan kerja dengan baik, ya agar hasilnya jadi lebih baik, ya sesuai dengan target," kata Eko. 

"Berarti. Presiden bicara lantang pada anak buahnya, ya urusan kerjaan. Ya pantes saja sih omongan Presiden tentang rasa kecewa dan juga kesalnya pada anak buahnya," kata Budi. 

"Yang kerja di pemerintahan itu orang bergelar sajana dan juga punya pengalaman banyak dalam kerjaan. Jika suatu kerjaan tidak mencapai target, ya biasa sih omongan lantang menunjukkan rasa kecewa dan juga kesal," kata Eko. 

"Para Pejabat menunjukkan rasa kecewa dan kesalnya pada kinerja anak buahnya, ya bisa berdampak buruk pada pemilu berikut ya kan?!" kata Budi. 

"Maksudnya....jika pejabat itu ikut pemilu lagi, ya bisa kalah karena menunjukkan rasa kecewa dan kesal pada anak buahnya, ya kinerjanya anak buahnya di koreksi dengan baik?!" kata Eko. 

"Ya itu yang di omongin Eko!" kata Budi. 

"Mungkin.....ya bisa kalah dalam pemilu karena menunjukkan sesuatu sikap ini dan itu. Ah....cuma perkiraan lulusan SMA yang masih kurang ilmu ini dan itu, ya beda dengan lulusan Universitas yang sudah meneliti ini dan itu," kata Eko. 

"Aku paham omongan Eko. Sekedar obrolan lulusan SMA," kata Budi. 

"Kalau pejabat yang telah duduk selama 5 tahun, ya telah membimbing dengan baik anak buahnya dan terpilih kembali menduduki jabatannya. Contohnya : Presiden. Bos bicara lantang menunjukkan rasa kesal dan kecewa pada anak buahnya, ya kinerja. Jadi hal biasa lah omongannya karena telah mengarahkan selama 5 tahun dengan baik dan ketika 5 tahun berikutnya, ya cara sudah berbeda. Ya pastinya tegas dan tegas!" kata Eko. 

"Ketegasan dalam menujukkan sesuatu itu penting banget untuk anak buah, ya agar kerjaan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang telah di perhitungkan dengan baik," kata Budi. 

"Sama halnya. Seorang pemuda menunjukkan rasa kecewa pada pada orang-orang yang bergelar yang lebih tinggi di bidang agama. Ya pemuda itu berhasil mendengar kan suara roh, ya pemuda itu di bimbing dengan baik sama roh. Berbeda dengan orang-orang yang bergelar tinggi, ya maksudnya....profesor, ya tidak bisa mendengarkan roh. Jadinya hal yang aneh?!" kata Eko. 

"Jadinya aneh. Penuh dengan tanda tanya," kata Budi. 

"Ya sudah lah tidak perlu di obrolin lebih jauh. Lebih baik main catur saja!" kata Eko. 

"Ok....main catur!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja lah. Eko terkejut dengan warna papan catur berwarna berbeda. 

"Papan catur biasanya warna hitam dan putih. Kok warnanya.....merah dan biru?!" kata Eko. 

"Kan tidak selamanya papan catur berwarna hitam putih, ya aku ganti dengan warna merah dan biru!" kata Budi. 

Eko pun mengambil bidak catur dan berkata "Bidak catur pun warnanya merah dan biru, ya biasanya warna hitam dan putih. Ya sudah lah main saja!" 

"Ya!" kata Budi. 

Budi dan Eko menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. 

"Eko. Gimana tanggapan Eko tentang orang yang mutrad dari ajaran agama yang di yakininya?!" kata Budi. 

"Kalau itu sih aku malas banget membahasnya. Karena aku akan menunjukkan rasa kecewa pada orang keluar dari agama, ya mutrad itu," kata Eko. 

"Oooooo menunjukkan sesuatu sikap rasa kecewa pada seseorang yang keluar dari agama, ya mutrad itu," kata Budi. 

"Sebaiknya itu membimbing dengan baik agama yang di yakini, ya sampai agama yang di yakini menunjukkan kebenaran. Contohnya : pemuda yang bisa mendengar kan roh, ya di bimbing dengan baik sama roh," kata Eko. 

"Ya aku paham omongan Eko," kata Budi. 

"Fokus main caturnya!" kata Eko. 

"Ok!" kata Budi. 

Budi dan Eko main dengan baik caturnya. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK