CAMPUR ADUK

Sunday, November 7, 2021

SURAT CINTA

Abdul duduk di depan rumah, ya sedang baca buku komik naruto, ya sambil menikmati makan gorengan dan juga minum kopi botolan lah. Budi sampai di rumah Abdul, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Abdul. Budi duduk dengan baik.

"Komik apa yang di baca Abdul?!" kata Budi.

Abdul berhenti membaca buku komiknya dan menunjukkan buku komik pada Budi, ya sambil berkata "Naruto."

"Oooooo komik Naruto," kata Budi. 

Abdul menaruh buku komik di meja. Budi memberikan sebuah amplop ke Abdul, ya sambil berkata "Surat cinta untuk Abdul!" 

Abdul mengambil amplop di tangan Budi. 

"Surat cinta dari siapa?!" kata Abdul. 

"Surat itu kiriman dari Erwin yang tinggal di Jakarta. Ya Erwin ketemu dengan Putri," kata Budi. 

Abdul membuka amplop itu dengan baik. 

"Oooooo....Erwin yang mengirim suratnya toh, tentang Putri. Ini mah surat infomasi tentang Putri, ya bukan surat cinta lah," kata Abdul. 

"Emmmm," kata Budi. 

Abdul mengeluarkan foto dari dalam amplop, ya Abdul terkejut dengan foto Putri yang sedang menggendong bayi. 

"Putri menggendong bayi," kata Abdul. 

Budi mendengar dengan baik omongan Abdul, ya berkata "Putri menggendong bayi. Mana aku lihat Abdul!" 

Abdul menunjukkan foto tersebut dengan baik sama Budi. 

"Putri beneran menggendong bayi," kata Budi. 

"Ini bayi anaknya Putri apa bukan ya?!" kata Abdul. 

"Bayi itu jangan-jangan anak Putri. Berarti Putri sudah menikah," kata Budi. 

"Putri sudah menikah. Ya berarti aku gagal mendapatkan Putri," kata Abdul. 

"Yang tabah ya Abdul. Jika Putri sudah menikah dan juga punya anak," kata Budi. 

"Aku bisa menerima sih. Putri sudah menikah dan punya anak sih," kata Abdul. 

Abdul memeriksa amplop dengan baik, ya ternyata ada selembar kertas, ya Abdul membaca dengan baik. Erwin menjelaskan di dalam surat yang di tulisnya sih, ya tentang Putri, ya masih kuliah di Jakarta, ya kehidupannya baik-baik saja bersama orang tuanya. Putri belum punya pacar karena masih fokus dengan kuliahnya. Foto Putri di ambil ketika Putri sedang menggendong bayi, ya bayi itu anak temannya Putri. 

"Ooooo begitu toh. Tentang Putri," kata Abdul. 

"Suratnya isi apa?!" kata Budi. 

"Baca sendiri!" kata Abdul sambil menyerahkan surat ke Budi. 

Budi mengambil surat di tangan Abdul, ya di baca dengan baik suratlah. Budi memahami isi surat dengan baik. 

"Oooo ternyata. Putri belum menikah. Bayi yang di gendong Putri, ya anak temannya Putri," kata Budi. 

Budi menyerahkan surat ke Abdul, ya di ambil dengan baik sama Abdul. 

"Aku masih ada harapan untuk bisa mendapatkan Putri," kata Abdul. 

"Putri masih jomlo, ya karena masih fokus dengan urusan kuliahnya," kata Budi. 

"Kalau cewek seneng gendong bayi, ya kemungkinan ingin cepet dapet jodoh kan...Budi?!" kata Abdul. 

"Kemungkinannya ada sih," kata Budi. 

Budi mengambil botol minuman di meja, ya di minum dengan baik. 

"Kemungkinan itu ada," kata Abdul. 

Abdul memasukkan foto dan surat ke amplop dan amplop di taruh di meja. Abdul mengambil botol minuman di meja, ya di minum dengan baik. Budi menaruh botol minuman di meja. 

"Kalau Putri sudah menikah dan punya anak. Ya sebenarnya aku masih bisa menerima Putri. Ya maksud ku, ya jandanya masih aku terima," kata Abdul. 

Budi menaruh botol minuman di meja. 

"Sampai segitunya cinta sama Putri. Janda di terima sama Abdul," kata Budi. 

"Nama juga cinta kan!" kata Abdul. 

"Memang cinta sih. Jalan ceritanya kaya sinetron atau film. Janda masih di terima dengan baik," kata Budi. 

"Kalau di sinetron atau film. Cerita yang aku suka. Cewek mengangkat anak yang masih bayi sih, ya jadi anak sendiri. Cewek itu statusnya jadi janda, tapi sebenarnya perawan, ya belum menikah. Cowoknya menyukai cewek itu, ya salah sangka saja kalau cewek itu janda karena punya anak. Ternyata cowok menerima dengan baik cewek itu karena cewek itu baik, ya mengangkat anak untuk status jadi ibu demi anak itu," kata Abdul. 

"Cerita itu aku suka juga," kata Budi. 

"Ya...lebih baik kita main catur saja!" kata Abdul. 

"Ok...main catur!" kata Budi. 

Abdul sudah mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas meja. Abdul dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK