Langit yang cerah sekali di pandang oleh mata Peter Parker dari atas gedung. Peter Parker pun memakai kostumnya dengan baik menjadi Spiderman. Lalu di tembakan jaringan laba-laba ke gedung. Spiderman mulai untuk melompat. Dari satu gedung ke gedung lain dengan jaring laba-laba. Lalu sampailah pada sebuah gedung tua.
"Kaya ada suatu yang aneh," celoteh Spiderman.
Dengan diam-diam Spiderman merayap di gedung tua. Terlihat oleh mata Spiderman 2 preman yang sedang menegek orang yang tidak berdaya di sisi gang.
"Selalu saja yang lemah jadi sasaran orang-orang brengsek," celoteh Spiderman.
Spiderman pun bergerak lebih dekat lagi dan menembakan ke 2 preman dengan jaring laba-laba. 2 preman mencoba berontak.
"Siapa yang melakukan ini?" teriak salah satu preman.
"Kebiasaan penjahat baru tidak tahu siapa saya?" kata Spiderman.
Spiderman mulai menariknya dan di gantung di tiang listrik 2 preman. Lalu Spiderman turun dan berada di depan orang di tolongnya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Spiderman.
"Iya..saya..tidak apa-apa? Terima kasih Spiderman," kata pemuda yang cupu yang di tolong Spiderman.
"Telpon polisi. Untuk menangkap 2 preman itu!" suruh Spiderman.
"Iya."
Sang pemuda yang di tolong Spiderman langsung menelpon polisi. Selang berapa saat polisi datang merinkus 2 preman. Sedangkan Spiderman berada di atas gedung dan berubah menjadi Peter Parker lagi.
"Hari ini cukup patrolinya menjadi pahlawan," celoteh Peter Parker.
Peter Parker turun dari atas gedung lewat tangga baru masuk lif. Sampai di bawah gedung Peter Parker bertemu dengan Mery Jane. Segeralah Peter Parker menghampiri Mery Jane.
"Ada...waktu luang?" tanya Peter Parker.
"Waktu luang banyak. Karena waktu jam makan siang," kata Mery Jane.
"Kalau begitu makan siang bersama saya," ajakan Peter Parker.
"Saya mau makan siang bersama mu. Tapi tumben Peter Parker ada waktu makan siang sama saya?" kata Mery Jane.
"Saya tidak ada kerjaan dan juga ada sedikit rezeki aja. Jadi ingin mentraktir saja. Bolehkan mentraktir teman baik," kata Peter Parker.
"Cuma teman baik," saut Mery Jane.
Padahal di dalam hati Mery Jane yang sebenarnya harapannya tinggi untuk menjadi pasangan Peter Parker. Sedangkan Peter Parker pun di dalam hatinya ingin Mery Jane jadi kekasihnya tapi keadaan siapa dirinya yang sebenarnya membuatnya tidak bisa.
"Menjadi Spiderman adalah tanggung jawab yang paling berat di jalankan saya," kata hati Peter Parker.
Peter Parker dan Mery Jane pun berjalan bersamaan. Tapi ternyata di hadang oleh Hery dengan mobil mewahnya saat mau menyebrang menuju kafe. Kaca mobil di turunkan terlihat Hery.
"Kalian berdua mau makan siang. Ikut saya aja?" ajakan Hery.
"Gimana Peter Parker?" tanya Mery Jane.
"Ok," jawab Peter Parker.
Hery pun membuka pintu mobilnya. Mery Jane dan Piter Parker masuk ke mobil. Dengan arahan Hery sebagai bos menyuruh sopirnya menuju sebuah restoran yang mewah dan terkenal.
Karya: No