CAMPUR ADUK

Friday, May 21, 2021

LUPA TEPAT WAKTU

Dono mengendarai kudanya dengan santai banget, ya sambil baca buku. Sebuah desa di serang sama segerombolan serigala liar yang haus ingin memangsa manusia, ya bisa di bilang sih monster sih. Para  serigala terus menyerang manusia. Para manusia ada yang melawan serigala dan ada yang melarikan diri. Dono mendengar suara teriakan minta tolong, ya manusia yang di kejar-kejar sama serigala. Segera Dono menghentikan baca bukunya, ya di taruh di dalam tasnya dan di pacu kudanya berlari kencang banget. Orang yang di kejar serigala terjatuh karena terselandung akar. Serigala melompat dan membuka mulutnya dan cakar yang tajam ingin mencabik-cabik manusia. Dono melompat dari kudanya dan menebas serigala dengan pedang, ya menjadi dua. 

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Dono.

"Tidak apa-apa?" kata orang itu.

Dono dan orang itu naik kuda, ya bergerak menuju desa yang di serang oleh gerombolan serigala. Sampai di desa. Keadaan desa, ya hancur berantakan gitu. Dono turun dari kudanya, ya segera menyerang serigala dengan menggunakan pedangnya. Satu persatu serigala di kalahkan Dono. Sampai serigala ketakutan, ya melarikan diri dari situ. Sampai di tengah hutan. Serigala yang melarikan diri di bunuh sama manusia yang mengendalikan para serigala tersebut. Ya manusia yang mengendalikan serigala bisa di bilang Setan lah. 

Setan pun bergerak menuju desa. Dono menolong para warga desa yang terluka dengan sihir penyembuhan. Kepala desa pun bercerita tentang warga desa yang di tolak jadi pemimpin di desa dan membuat perjanjian dengan Setan untuk menjadi kepala desa, eeee malah di kendalikan Setan untuk menghancurkan desa. Dono paham cerita kepala desa. Setan sampai di desa. 

Dono menghadapi Setan yang ingin menghancurkan desa. Pertarungan pun sengit banget. Adu pedang pun terjadi. Dono mengerahkan teknik pedangnya dengan baik demi mengalahkan Setan. Memang Dono berhasil memotong tangan kanannya Setan, ya sampai jatuh ke tanah tangan kanannya Setan yang memegang pedang. Setan pun menyatukan tangannya kembali.

"Musuh yang sulit," kata Dono.

Dono harus bekerja keras lagi untuk mengalahkan Setan. Pertarungan pun jadi lebih sengit lagi. Dono pun berkali-kali memotong tubuh Setan, ya tetap kembali bersatu kembali. Setan pun berubah menjadi sosok yang besar banget, ya bisa di bilang monster Setan gitu. Dono tidak gentar menghadapi musuhnya. Pertarungan di lanjutkan dengan baik banget. Setan mengerahkan kemampuannya yang sangat hebat banget. Dono kewalahan dih. Demi menyelamatkan warga desa. Ya Dono mengerahkan kemampuannya dan menggunakan teknik sihir dengan elemen air yang level nya tinggi, yaitu es yang dapat membekukan Setan. 

Ya Setan tidak bisa bergerak di dalam bongkahan es. Dono pun menggunakan teknik pedangnya, ya membelah Setan menjadi dua bagian. Inti kekuatan yang ada di kepala manusia yang di kendalikan Setan, ya terbelah jadi dua. Monster Setan pun musnah. 

"Aku berhasil," kata Dono.

Dono kelelahan menghabisi musuhnya. Para warga desa senang karena Setan telah di kalahkan. Ya akhirnya Dono duduk untuk istirahat. Tiba-tiba kehilangan kesadaran Dono alias pingsan gitu. Kepala desa beserta warga, ya membawa Dono ke kediamana kepala desa. Sampai waktu esok hari. Dono terbangun dari pingsannya. Tahu-tahu ada cewek cantik di sebelahnya. 

"Siapa kamu?" tanya Dono.

"Aku anak kepala desa. Rani. Aku yang merawatmu dari keadaan pingsan," katanya.

"Rani. Terima kasih," kata Dono.

"Iya," kata Rani.

Rani pun keluar dari ruangan tersebut. Dono yang sudah baikkan, ya keluar dari rumahnya kepala desa. Di luar Dono di sambut baik dan di ajak makan sama kepala desa dan juga warga. Dono pun, ya segera menikmati makan dan minuman yang enak. Dono memang tertarik dengan anak kepala desa yang cantik. Setelah di pandang dengan baik, ya wajahnya Rani mirip dengan Rara.

"Kenapa aku tertarik dengan cewek yang parasnya mirip Rara?" kata hati Dono.

Dono males berpikir lebih jauh memikirkan cewek, ya jadinya Dono terus menikmati makan dan minuman yang enak yang di sajikan dengan baik sama kepala desa dan warga desa. Setelah itu. Dono pun pamitan dengan kepala desa dan warga desa untuk melanjutkan perjalanan. Rani memang suka dengan Dono, ya namanya cewek di sembunyikan dengan baik rasa suka itu bisa di bilang malunya cewek deh. Dono pun naik kudanya dan melanjutkan perjalan dengan baik. Seperti biasa kuda di bawa Dono dengan keadaan berjalan santai saja, ya Dono bisa baca buku dengan santai gitu. Sampai di kota. Dono bertemu dengan Rara. Tahu-tahu Rara marah dengan Dono. Rara menyerang Dono dengan pedangnya. Dono menangkisnya dengan pedangnya. Terjadi pertarung pedang antara Dono dan Rara, ya sengit banget. Sampai pedang yang di pegang Rara terlepas dari tangannya, ya jadinya Rara kalah.

"Kenapa Rara menyerang?" kata Dono.

"Kesal," kata Rara.

Rara mengeluarkan sihir elemen airnya yang di arahkan ke Dono. Ya Dono menghindari serangan Rara dengan baik. Cuma gara-gara kulit pisang yang di buang sama anak kecil di jalan. Dono menginjak kulit pisang tersebut. Dono terpeleset dan jatuh ke jalan. Sihir Rara yang elemen air di jatuhkan di atas kepala Dono. Jadi Dono basah deh. Rara yang telah meluapkan kekesalannya, ya pergi gitu. Indro dan Kasino menghampiri Dono yang basah kuyup.

"Lagi-lagi bertengkar dengan Rara," kata Indro.

"Jangan-jangan masalah sepele," kata Kasino.

"Aku baru sampai di sini sudah di serang Rara. Aku sendiri tidak tidak tahu masalahnya," kata Dono.

"Inget-inget Dono. Hari kemarin itu. Hari apa?" kata Indro.

"Hari kemarin. Hari apa?" kata Kasino.

"Hari kemarin. Hari ulang tahun Rara. Aku berjanji untuk merayakan ulang tahunnya. Aku pingsan di desa setelah bertarung dengan Setan. Jadi aku lupa untuk kembali tepat waktu," kata Dono.

"Pantes. Salah paham. Karena keadaan," kata Indro.

"Nama juga janji di buat sama cewek. Raranya menungu janji itu dengan baik. Sampai malu karena Dono sendiri yang salah menggemborkannya mau mengadakan pesta gitu untuk merayakan ulang tahun Rara," kata Kasino.

"Ya aku yang salah. Panteslah Rara marah sama aku," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro meninggalkan tempat tersebut. Dono sampai di peninapan tempatnya Saskia, ya untuk istirahat dan juga membersihkan diri. Dono meminta Saskia untuk membujuk Rara, ya meminta maaf gitu...kalau Dono bertemu dengan Rara yang sedang marah tambah kacau. Rara dan Saskia bicara dengan baik. Ya pada akhirnya api kemarahan Rara padam karena di jelaskan kenapa Dono tidak mengadakan pesta ulang tahun Rara tepat waktu. Rara memaafkan Dono. 

Ya Dono yang telah membersihkan dirinya, ya ke kafe untuk ngobrol dengan Indro dan Kasino.....ngopi-ngopi seperti biasanya. Dono pun bercerita tentang dirinya yang berhasil menyelamatkan desa dari serangan gerombolan serigala dan juga Setan. Kasino dan Indro senang mendengar cerita Dono dengan baik. Dono menceritakan tentang Rani anak kepala desa yang cantik banget yang merawat Dono dari pingsan dan juga Dono tertarik dengan Rani karena parasnya mirip dengan Rara. Rara mendengar cerita Dono yang dekat dengan cewek. Rara yang tadi telah memaafkan Dono, ya sontak api kemarahannya naik lagi. 

Kasino dan Indro melihat Rara jadi ketakutan banget. Dono tidak bisa berkata apa-apa melihat Rara yang marah banget. Rara pun menggunakan sihir elemen airnya ke Dono, ya di buat Dono basah kuyup gitu.

"Dasar cowok. Melihat yang bening dikit belok," kata Saskia.

Saskia dan Rara pun meninggalkan tempat tersebut. Dono pun kapok karena membuat Rara marah lagi. Kasino dan Indro, ya tidak bisa berkata apa-apa melihat keadaan Dono yang basah kuyup gitu. Dono kembali membersihkan dirinya lagi. Kasino dan Indro membersihkan ruangan kafe dengan baik dari pada di marahin sama Saskia, ya berabe deh. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro kembali ngumpul di kafe untuk ngopi-ngopi dan bercerita ini dan itu pokoknya menarik gitu.

MISI RAHASIA

Keadaan memang malam. Kasino menjalankan misi rahasia untuk mengawasi seseorang. Dengan baik Kasino pun sedang mengawasi seorang yang bergerak di malam yang tenang. Sampai di sebuah rumah tua. Kasino melihat orang yang ia awasi masuk rumah tua. Kasino tetap memperhitungkan semuanya dengan baik, agar tidak ketahuan. Orang tersebut berbicara dengan temannya, ya membicarakan tentang rencana merampok. Kasino tak sengaja menjatuhkan kendi tua, ya jadinya terdengar deh suara kendi jatuh.....pada orang-orang yang sedang ngobrol yang menyusun rencana perampokan. Kasino harus bertarung dengan orang yang ia buntutin tersebut bersama dengan teman-temannya.

Pertarungan sengit banget. Adu pedang. Sampai menggunakan teknik sihir gitu. Kasino mengalahkan satu persatu dengan baik. Semuanya di tangkap Kasino dengan cara di ikat dengan tali. Salah satu kabur gitu. Kasino membawa semua penjahat untuk di penjara gitu. Di tempat intrograsi. Kasino memang ingin mencari tahu tentang rencana perampokan tersebut. 

"Rencana pengiriman barang ke kota lain yang akan di rampok. Selfi mendapatkan pekerjaan tersebut," kata Kasino.

Karena sudah tahu tentang kebenaran rencana dari penjahat, ya Kasino segera membawa kudanya dengan cepat menuju tujuan. 

Di kota. Selfi seorang kesatria wanita, ya mendapatkan pekerjaan dari bangsawan untuk mengantarkan barang ke kota lain. Selfi berangkat bersama anak buahnya dengan baik. Kereta kuda di kawal dengan baik sama Selfi dan anak buahnya. Kasino sampai di kediaman Selfi. Ternyata Kasino tidak menjumpai Selfi karena Selfi sudah menjalankan tugasnya mengantarkan barang ke kota lain. Segera Kasino mengendarai kudanya dengan baik menuju arah keberadaan Selfi.

Sampai di tengah hutan. Selfi dan anak buahnya waspada dengan baik. Satu anak panah mengenai anak buah Selfi, ya jatuh dari kuda. Selfi dan anak buahnya lebih waspada lagi. Serangan panah terus di tembakkan dengan baik. Selfi menggunakan pedangnya menangkis panah yang ke arah dirinya.Ya begitu juga anak buahnya. Musuh pun muncul dengan menyerang dengan pedang. Pertarungan sengit. Ya adu pedang dan juga teknik sihir.

Anak buah Selfi pada kalah, ya ada yang mati dan juga terlukan parah. Selfi bertarung habis-habisan dengan baik banget melawan para musuhnya. Selfi pun terpojok di sebuah pohon. Kasino sampai dan segera melompat dari kuda, ya menyerang para penjahat. Pertarungan sengit banget. Adu pedang dan teknik sihir. Kasino mengalahkan satu persatu lawannya dengan baik, ya demi menyelamatkan Selfi. Sampai Kasino berhadapan dengan pemimpin penjahat yang kemampuan pedangnya hebat dan juga teknik sihirnya tinggi.

Kasino mengerahkan seluruh kemampuannya demi orang yang ia cintai. Jadi pertarungan lebih sengit banget. Akhir pertarungan musuh di habisi Kasino dengan teknik sihir elemen angin. Musuh telah kalah semuanya. 

"Selfi tidak apa-apa?" kata Kasino.

"Tidak apa-apa? Terima kasih atas bantuannya!" kata Selfi.

Kasino menolong anak buah Selfi yang bisa di selamatkan dengan sihir penyembuhan, ya begitu juga dengan Selfi. Setelah keadaan baik. Kasino, Selfi dan anak buah Selfi bergerak lagi membawa kereta barang menuju kota yang di tuju. Sampai di kota tujuan. Selfi menyerahkan barang tersebut dengan baik pada pemiliknya, ya bangsawanlah. Selfi, Kasino dan anak buah Selfi, ya berangkat lagi untuk kembali pulang ke rumah.

Perjalanan di jalan dengan baik, ya di buat moment baik sama Kasino dan Selfi. Sampai di rumah Selfi, ya Selfi istirahat. Kasino ke kafe lah untuk ngumpul dengan Dono dan Indro, ya ngopi-ngopi gitu. Kasino bercerita kepada Dono dan Indro, ya tentang dirinya berhasil menggagalkan perampokan dan menolong Selfi.......cewek yang Kasino cintai. Dono dan Indro senang mendengar cerita Kasino yang berhasil menggagalkan rencana perampokan.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK