CAMPUR ADUK

Saturday, April 12, 2025

ABCD : ANYBODY CAN DANCE

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus sinetron di chenel RCTI, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang baca Budi :

Vishnu, seorang koreografer untuk Jehangir Dance Company (JDC) berhenti dari pekerjaannya setelah berselisih dengan teman dan manajernya, Jehangir Khan. Vishnu mengamati beberapa anak didik Gopi. Meskipun memiliki bakat alami, mereka kurang disiplin yang dibutuhkan untuk menjadi penari yang serius. Mereka menunjukkan hal ini dengan sangat buruk di sebuah acara lokal untuk seorang politisi. Setelah menyaksikan anak-anak muda menunjukkan kemampuan menari mereka, Vishnu memutuskan untuk memulai kelompok tarinya sendiri -- Dhongri Dance Revolution (DDR) -- bersama mereka, yang pada akhirnya mempersiapkan mereka untuk berkompetisi di Dance Dil Se. Namun, persaingan antara kedua faksi dalam kelompok yang dipimpin oleh D dan Rocky menyebabkan banyak masalah. Awalnya hanya Rocky dan gengnya yang bersedia menghadiri kelas gratis, tetapi D dan teman-temannya segera tertarik ke studio.

Mereka segera bergabung dengan Chandu, seorang pria bermasalah namun berbakat yang menderita kecanduan narkoba, Shaina, seorang penari bar, dan Rhea, seorang warga Barat yang merupakan penari bintang JDC tetapi keluar setelah Jehangir melakukan pelecehan seksual terhadapnya selama "pelajaran privat". Rhea segera menjadi bintang baru dalam kelompok tersebut. Meskipun para siswa awalnya skeptis terhadap Shaina karena profesinya, Chandu membelanya di depan kelas. Pasangan itu dengan cepat jatuh cinta satu sama lain.

Kedua geng itu terus bentrok, membuat Vishnu kehabisan akal. Namun, para siswa tampaknya membaik dan sebagai hadiah, ia memberi mereka uang untuk membeli pengeras suara baru. Mereka hampir kehilangan segalanya ketika Rhea membawa mereka ke klub dansa tempat mereka menantang para juara setempat. Vishnu tiba di menit terakhir dan memenangkan kembali uang itu. Vishnu marah, tetapi memaafkan mereka. Mereka kembali ke kelas dengan disiplin dan semangat yang lebih besar, hanya untuk tiba-tiba diusir ke jalan setelah ayah D memanggil polisi. Komunitas itu mengeluh bahwa anak-anak mereka seharusnya tidak membuang-buang waktu untuk menari. Mereka melakukan tarian dadakan untuk meyakinkan keluarga mereka tentang bakat mereka. Namun, ayah D yang konservatif menolak untuk menerima bahwa putranya ingin menjadi penari.

Para kru menuju ke Dance Dil Se dan mengikuti audisi. Jehangir, untuk mempermalukan Vishnu di depan umum, membujuk para juri untuk menjadikan kru DDR sebagai "pelawak" acara tersebut. Vishnu meminta Rocky dan D untuk melakukan gerakan yang membutuhkan kepercayaan bersama, tetapi mereka tidak dapat mengumpulkan kepercayaan tersebut. Vishnu kemudian menyatakan bahwa kecuali keduanya berhasil melakukan gerakan tersebut, tidak ada satu pun penari yang akan diizinkan pulang. D menyelesaikan gerakan tersebut dengan sukses bersama Rocky, dan kedua kubu mulai saling percaya.

Sebelum semifinal, Chandu bersiap melamar Shaina, tetapi ia bertemu dengan pengedar narkoba lamanya di jalan. Ia menolak untuk kembali ke dunia itu, tetapi pengedar yang kesal itu melemparkan cincin yang ditujukan untuk Shaina kepadanya. Saat Chandu mengambilnya, ia tertabrak truk dan tewas, meninggalkan tim yang hancur. Shaina menjadi pusat perhatian dalam rutinitas semifinal tim tersebut. Tim dan masyarakat berkumpul untuk mengkremasi Chandu, dan DDR memutuskan untuk melanjutkan kompetisi untuk mengenang Chandu. Mayur, seorang pemain di DDR yang tergoda oleh tawaran Jehangir untuk peran utama dalam JDC memberikan informasi kepada JDC. Menghadapi kekalahan, DDR membuat rutinitas baru di tempat, berdasarkan Dewa Ganesha. Penampilan mereka yang tulus dan spontan mengingatkan Jehangir akan persahabatan lamanya dengan Wisnu dan mengapa mereka memulai JDC sejak awal dan menjadi rendah hati. Kru DDR dihargai dengan tepuk tangan meriah dan kemenangan dalam kompetisi.

***

Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja, ya ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas dan piring ada singkong goreng gitu. 

"Hidup ini," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Hidup ini...antara bahagia dan kesedihan, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Ya memang sih...Eko hidup ini....antara bahagia dan kesedihan," kata Budi. 

"Berdasarkan berita Tv ini dan itu.....antara bahagia dan kesedihan gitu. Cerita orang-orang bahagia yang punya anak-anak dan cerita orang-orang yang sedih karena kematian orang-orang yang di cintai," kata Eko. 

"Berita Tv menceritakan dengan baik cerita orang-orang yang bahagia dan sedih," kata Budi. 

"Keadaan aku dan Budi...termasuk golongan orang-orang yang bahagia kan Budi?" kata Eko. 

"Iya sih Eko....aku dan Eko termasuk golongan orang-orang yang bahagia," kata Budi. 

"Bahagianya dengan keadaan hidup aku dan Budi...yang baik dan baik, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Iya Eko, ya keadaan yang baik dan baik...bahagia aku dan Eko," kata Budi. 

"Hidup di syukurin dengan baik...nikmat hidup ini," kata Eko. 

"Memang hidup di syukurin dengan baik...nikmat hidup ini," kata Budi. 

"Tuhan yang menghidupkan dan mematikan manusia," kata Eko. 

"Tuhan," kata Budi. 

"Orang-orang yang bersedih karena kematian orang-orang yang di cintai, ya orang-orang ada keinginan sih...orang-orang yang cintai bangkit dari kematian. Berdasarkan cerita Nabi Isa membangkitkan orang mati gitu," kata Eko. 

"Bangkit kematian dasar cerita Nabi Isa. Nama juga keinginan orang-orang yang ingin orang-orang yang di cintai bangkit dari kematian," kata Budi. 

"Nabi Isa bisa membangkitkan orang yang mati, ya karena Tuhan yang mengaturnya dengan baik bahwa Nabi Isa bisa membangkitkan orang yang mati," kata Eko. 

"Tuhan," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kematian adalah takdir," kata Eko. 

"Takdir kematian adalah ketetapan Tuhan," kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan ular tangga Budi!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan ular tangga!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main dengan baik permainan ular tangga gitu.

"Emmm," kata Eko. 

"Bagi orang yang paham agama, ya cukup doain saja orang yang meninggal dunia...tujuannya agar orang yang meninggal dunia tenang di alamnya," kata Budi. 

"Omongan Budi bener sekali," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Hal yang paling di takutin adalah kalau kebangkitan orang mati jadi seperti zombie...ngeri banget, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sih ngeri banget kebangkitan manusia seperti zombie," kata Eko. 

"Film-film tentang zombie...bagus sih ceritanya," kata Budi. 

"Bagi yang menonton film-film zombie, ya pasti menilainya dengan baik...film-film zombie bagus gitu," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi, ya asik main permainan ular tangga gitu. 

"Orang-orang mati di bangkit sama dajjal, ya kacau dunia ini kan Eko?" kata Budi. 

"Memang kacau sih...orang-orang mati di bangkitkan sama dajjal," kata Eko. 

"Nabi Isa turun dari langit untuk mengalahkan dajjal," kata Budi. 

"Dajjal di kalahkan Nabi Isa," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Orang-orang yang percaya dengan ajaran Nabi Isa, ya orang-orang mengikuti dengan baik ajaran Nabi Isa dari dulu sampai sekarang dengan tujuan berjalan di jalan baik untuk kebaikan bersama," kata Budi. 

"Yang yakin dengan ajaran Nabi Isa....orang-orang mengikuti dengan baik," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu. 

CAMPUR ADUK

SUPER 30

Malam hari yang keadaan tenang gitu. Setelah nonton acara Tv yang menarik dan bagus seni dan kebudayaan Palembang di TVRI Palembang gitu, ya...

CAMPUR ADUK