Dono duduk di halaman belakang sambil baca buku. Indro, yang asik nonton Tv.....mendengar suara anak yang berteriak "Pempek goreng", yang menjajakkan jualannya. Indro segera mengambil uang di dompet dan juga mangkok di dapur. Indro pun keluar rumah lewat pintu depan dan memanggil anak penjual pempek goreng. Anak penjual pempek goreng pun mendatangi orang yang memanggilnya.
"Abang mau membeli pempek ya?" kata Alwi.
"Iya," kata Indro.
Indro pun memilih pempek yang jual anak kecil tersebut. Di mangkok telah terisi pempek dan juga cuka. Indro memberikan uangnya ke anak penjual pempek.
"Alhamdulilah....usaha ku hari ini membuahkan hasil. Pempek ku laku. Lari manis," kata hati Alwi.
Indro pun masuk ke rumah, ya langsung ke halaman belakang di mana ada Dono yang santai baca buku. Anak penjual pempek, ya menjajakkan jualan lagi pempeknya sambil berteriak "Pempek goreng".
"Don....pempek goreng," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Dono pun menghentikan baca bukunya, ya buku di taruh di meja.
"Pempek goreng," kata Dono.
"Enak.....Don. Pempek goreng," kata Indro.
Indro terus makan pempek goreng yang enak. Dono pun memakan pempek goreng.
"Emmmm enak...pempek goreng ini. Cukanya sippp banget rasanya," kata Dono.
Dono terus menikmati makan pempek goreng begitu juga Indro.
"Oooo iya. Kasino......mana, tidak di tawaran makan pempek goreng?" kata Dono.
"Kasino....lagi ada urusan ke rumah Selfi. Biasalah. Cinta kasih gitu," kata Indro.
"Oooo begitu," kata Dono.
Dono terus makan pempek goreng bersama Indro....sampai kenyang.
"Puas makan pempek goreng yang enak," kata Indro.
"Idem," kata Dono.
Indro masih menikmati minum teh manisnya begitu juga Dono.
"Kemarin malam aku kecewa Don," kata Indro.
"Kenapa kecewa, emangnya putus cinta?" kata Dono.
"Masa....di acara LIDA-nya kurang bintang paling bersinar gitu," kata Indro.
"Bukannya sudah banyak bintang yang bersinar di acara LIDA," kata Dono.
"Memang banyak....bintang yang bersinar di acara LIDA. Tapi bintang ini....paling populer gitu. Lesti," kata Indro yang tegas.
"Oooooo Lesti toh," kata Dono.
"Oooo iya Don. Anak-anak KDI....di buat permainan juga kaya anak-anak LIDA gitu," kata Indro.
"KDI....ya. Terlalu banyak sih kalau di buat permainan anak-anak KDI itu, aku pertimbangkan dulu. Padahal yang paling populer dari dulu sampai sekarang....tetap saja Nazar," kata Dono.
"Iya...juga. Nazar...bisa terus bertahan di dunia hiburan dari dulu sampai sekarang," kata Indro.
"Kualitas dirinya....Nazar telah membuktikan bahwa dirinya juara dua bisa mencapai titik keberhasilan melebihan juara satu. Pada akhirnya yang juara satu adalah....Nazar itu sendiri," pendapat Dono.
"Iya...juga Don. Kalau di lihat proses perjalanan karir penyanyi dangdut Nazar dari awal sampai sekarang. Maka sebutan King Nazar, pantaslah...sekarang ini," pendapat Indro.
"Udah dulu ngobrolnya. Ada kerjaan aku!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro, ya biasa segera main game di Hp-nya. Dono ke kamarnya untuk mengetik di leptopnya. Kasino selesai urusannya segera pulang ke rumah. Sampai di rumah. Kasino langsung ke halaman belakang dan mengucap salam sama Indro "Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab salamnya Indro.
Kasino pun duduk sambil berkata "Indro....ada makan. Pempek goreng."
"Makan lagi asik," kata Indro yang menghentikan main game di Hp-nya.
"Aku ke dalam dulu. Biasa istirahat. Capek," kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro menikmati makan pempek goreng. Kasino, ya berbenah diri ke kamarnya setelah itu...bersantai di ruang tengah sambil nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Dono pun tetap serius mengetik di leptopnya.
CAMPUR ADUK
Friday, September 11, 2020
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...