CAMPUR ADUK

Friday, May 22, 2020

WAKTU HIDUP ITU SINGKAT

Indro pun menangis sedih. Dono dan Kasino ingin nonton Tv di ruang tengah, ya melihat Indro menangis.

"Indro kenapa...kamu menangis?" tanya Dono.

"Waktu hidup itu singkat ya," kata Indro.

"Maksudnya?" tanya Dono.

"Iya, maksudnya Indro?" tanya Kasino.

"Orang meninggal karena sakit. Sudah di rawat baik-baik  di rumah sakit agar di selamatkan...eeee meninggal dunia juga," penjelasan Indro.

Dono dan Kasino, ya melihat dengan baik tontonan yang di Tv di tonton Indro.

"Bener...Don. Sudah di rawat baik-baik di rumah sakit meninggal juga," kata Kasino.

"Kalau sudah meninggal mah. Inalilahi wainalilahi rojiun. Cuma tontonan aja. Hidup ini singkat tidak ada yang tahu kapan kita meninggal? Apalagi masih di bulan ramadhan lebih baik mengucapkan maaf  ke pada semua orang. Awal lebih baik dari pada akhir" kata Dono.

"Maksudnya Don, aku tidak mengerti?" tanya Indro.

"Maksudnya Dono itu. Untuk apa nunggu hari raya Idul Fitri meminta maaf, sekarang juga boleh. Kan kamu sendiri yang ngomong Indro. Waktu hidup itu singkat. Banyak orang yang tidak sampai Idul Fitri, ya sudah meninggal dunia," penjelasan Kasino.

"Bener omonganmu Dono, Kasino. Lebih baik awal mengucap maaf ya. Walau kadang kita tidak ada salah dan juga untuk apa di tunggu tepat waktu saat Idul Fitri, sekarang juga boleh. Karena waktu hidup itu singkat," kata Indro.

"Kalau begitu, ganti aja tontonannya. Jangan nonton acara Tv yang membuat mu menangis!" kata Dono.

"Iya," kata Indro.

Indro pun mengganti chanel Tv dengan tontonan yang tidak membuat dirinya sedih. Dono dan Kasino tidak jadi nonton Tv, ya jadinya ke ruang tamu untuk baca buku. Tiba-tiba, Kasino menangis dan Dono melihatnya.

"Kasino kenapa kamu menangis?" tanya Dono.

"Waktu hidup itu singkat...ya. Aku teringat kucing kesayanganku ku telah lama sih meninggal sih," kata Kasino.

"Ya...ampun, Kasino...ikhlasin aja....ya sudah pergi ya sudah pergi, jangan di inget jadi sedih," kata Dono.

"Iya," kata Kasino menghapus air matanya.

Dono, ya mau baca buku dan Kasino juga. Tiba-tiba terdengar suara toa dari mesjid pemberitahuan tentang Pak Mansur meninggal dunia. Dono, Kasino dan Indro langsung mengucap "Inalilahi wainalilahi rojiun".

"Waktu hidup itu singkat. Belum sampe Idul Fitri. Pak Mansur sudah meninggal. Semoga amal ibadahnya di terima Alloh SWT," kata Dono.

"Amin, Don," saut Kasino.

Dono, Kasino dan Indro, ya segera berbenah diri untuk melayat ke rumah Pak Mansur, yang baru meninggal dunia.

KESEPAKATAN

Indro pulang dari pasar langsung di beresin barang belanjaannya. Mulai Indro memasak ketupat dan masak ayam yang di buat opor. Singkat waktu. Masakan pun jadi semuanya. Indro mulai duduk santai di ruang tamu. Kasino sedang WA keluarga lewat Hpnya untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya WA juga sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin.

Indro ikutan juga WA sama keluarga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri mohon maaf lahir batin. Dono, ya selesai hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya...ya segera melanjutkan ketikannya di leptopnya. Kasino juga selesai juga hubungan dengan keluarga dengan Hp-nya....ya melanjutkan kerjaanya baca buku.

Indro, ya selesai juga hubungan dengan keluarga lewat Hp-nya. Tiba-tiba Indro berpikir dengan sholat Idul Fitri jadi berkata pada Dono dan Kasino "Don, Kasino...sholat Idul Fitrinya di rumah aja, di mesjid, dan terakhir apa di lapangan?".

Dono menghentikan mengetik di leptopnya dan Kasino, ya menghentikan baca bukunya.

"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di mesjid..aja!" kata Dono.

"Sholat Idul Fitri, ya lebih baik di lapangan aja!" kata Kasino.

"Mesjid dan di lapangan. Tapi di berita di Tv...katanya lebih baik sholat di rumah aja!" kata Indro.

"Sebenarnya kalau di rumah sih...tidak ada masalah di jalankan, karena kita bisa jadi imam sholat semua...jadi menjalankan sholat Idul Fitri di rumah mudah di jalankan dengan baik. Beda dengan orang-orang tidak bisa...kan," kata Dono.

"Iya, bener omongan Dono. Kita mampu menjalankan sholat Idul Fitri di rumah, tapi masalahnya...rasanya kurang gitu..ibarat masakan tidak di kasih bumbu jadinya hambar suasana Idul Fitri tidak sholat di mesjid atau di lapangan.....alias kebiasaan sih," kata Kasino.

"Iya, juga ya...rasanya aneh gitu. Lebih baik sholat Idul Fitrinya di mesjid aja!" kata Indro.

"Sepakat," saut Dono dan Kasino bersamaan.

"Masalahnya, ya tentang virus corona ini yang bikin momok di masyarakat yang pertama. Yang kedua, jika sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan pasti masalahnya tidak berubah yaitu kemacetan," kata Indro.

"Iya, juga ya. Tapi kita tidak ada masalah ke dua-duanya. Jadi aman. Sholat ke mesjid kan...jalan kaki. Mesjid dekat dari rumah," kata Dono.

"Bener omongan Dono lah. Kita tidak ada masalah," kata Kasino menegaskan omongan Dono.

"Ya, sudah lah sholat Idul Fitrinya di mesjid aja. Aku pengurus mesjid. Tidak ada masalah," kata Indro yang tegas.

"Sip!!!" kata Dono dan Kasino sambil mengacungkan jempol masing-masing ke Indro.

Dono melanjutkan mengetik di leptopnya. Kasino, ya baca buku lagi. Indro, ya pindah duduk dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv, ya nonton berita.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK