CAMPUR ADUK

Tuesday, September 7, 2021

ILMU HITAM DAN PUTIH

Indro keluar dari kamarnya, ya ke dapur untuk membuat kopi di dapur. Kopi jadi, ya kopi di bawa Indro ke ruang tamu. Indro di ruang tamu, ya santai sambil menikmati minum kopi. Kasino selesai urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya langsung ke ruang tamu. Kasino duduk santai di ruang tamu. Indro menaruh gelas berisi kopi di meja dan berkata "Kasino."

"Apa?" kata Kasino.

"Apakah manusia zaman sekarang masih percaya dengan ilmu-ilmu ritual ini dan itu untuk menyelesaikan persoalan masalah ini dan itu," kata Indro.

"Ilmu-ilmu ritual untuk menanggulangi masalah manusia ini dan itu. Bilang saja ilmu hitam!" kata Kasino.

"Ilmu hitam kan ilmu tersesat, ya menyesatkan ilmu itu membuat manusia sengsaralah. Tapi ilmu ritual kan ada yang tidak tersesat," kata Indro.

"Memang sih ilmu ritual ada yang tidak tersesat, ya bisa di bilang ilmunya golongan putih. Ilmu putihlah, ya tujuannya menolong permasalahan manusia sih," kata Kasino.

"Jadi apakah manusia zaman sekarang masih percaya ilmu ritual yang ini dan itu untuk menyelesaikan persoalan masalah ini dan itu, ya Kasino. Aku mengulang lagi?!" kata Indro.

"Mungkin sih masih percaya. Karena di media di naikin tuh berita tentang ilmu-ilmu ritual ini dan itu sampai terjadinya penyimpangan dalam menjalankan ilmu itu dan di sebut ilmu hitam, ya golongan ilmu hitam," kata Kasino.

"Masih percaya toh," kata Indro.

"Kalau aku ingat sih. Dono pernah ikut teman-temannya yang main ilmu-ilmu ritual ini dan itu, ya tujuannya menyelesaikan permasalahan ini dan itu. Dono mempelajari dengan baik asal usul ilmu itu. Setelah di susun rapih strukturnya ilmunya ternyata Dono sendiri kecewa, ya ternyata ilmu yang di pelajari teman-teman Dono demi tujuannya nolong orang dengan permasalahan ini dan itu. Ilmunya ilmu bualan saja jadi tidak terbukti kebenarannya," kata Kasino.

"Dono kan masuk ke dalam lapisan apa pun untuk memeriksa ilmu ini dan itu. Apakah ilmu itu tersesat atau tidak. Ya kebanyakan sih ilmu sekedar saja dengan tujuannya uang juga. Tipu muslihatnya manusia untuk mendapatkan keuntungan dari manusia yang sedang mengalami kesusahan dalam menjalankan hidup ini," kata Indro.

"Nama juga manusia," kata Kasino.

"Kalau ilmunya tersesat di sebut Dukun sama di sebut juga golongan hitam, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iyalah. Kalau ilmunya tersesat di sebut Dukun. Tapi kalau ilmunya, ya tidak tersesat di sebut Orang Pinter....golongan putih," kata Kasino.

"Pada akhirnya ilmu itu berbenturan dengan ilmu agama kan," kata Indro.

"Ya iyalah. Karena di agama tidak di ajarkan," kata Kasino.

"Kata Dono. Ilmu itu malahan di campur adukkan dengan ilmu agama," kata Indro.

"Maka itulah. Ilmu itu hanya ingin menunjukkan ilmu itu tidak tersesat, ya ilmu itu benar jadi golongan putih. Tetap saja jadinya penyimpangan dalam menjalankan agama," kata Kasino.

"Jadinya orang-orang yang menjalankan bisa di sebut tersesat," kata Indro.

"Ya iyalah. Kata Dono. Kalau tidak di campur adukkan itu ilmu dengan ilmu agama lain dan ada stuktur ilmu dengan benar maka bisa di sebut aliran kepercayaan, ya agama sih. Ilmu itu di anggap benar dan tidak tersesat atau tidak menyimpang. Golongan putih yang asli," kata Kasino.

"Jadi banyak manusia tidak memahami ilmu itu, ya Kasino?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Banyak orang tidak memahami ilmu itu. Lagian kebanyakan mencari keuntungan di dalam masalah orang lain yang terkena masalah dalam menjalankan hidup," kata Kasino.

"Benar kata omongan Dono. Manusia menyembah patung Setan pun belum tentu itu patung Setan itu menjelma menjadi Setan dan menolong manusia," kata Indro.

"Nama juga manusia yang ilmu sedikit pastinya berpikir pendek dan tersesatlah dalam menjalankan hidup ini," kata Kasino.

"Ujiannya manusia yang menjalankan hidup di muka bumi ini," kata Indro.

"Memang ujian," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Ya sudah ah. Tidak perlu di bahas lebih jauh. Lebih baik aku main game di Hp ku," kata Indro.

"Ok. Aku nonton Youtobe di Hp-ku!" kata Kasino.

Kasino nonton Youtobe di Hp-nya dengan baik. Indro main game di Hp-nya dengan baik.

DAG DIG DUG

Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Indro duduk di halaman belakang, ya lagi minum teh yang enak banget. Kasino juga di halaman belakang, ya lagi minum teh yang enak banget. Lalu keduanya menaruh cangkir yang masih ada tehnya di meja. 

"Indro kita nyanyi saja. Yang main gitar aku!" kata Kasino sambil mengambil gitar di samping kursi.

"Ok bernyanyi," kata Indro.

Indro dan Kasino bernyanyi dengan baik, ya Kasino main gitar dengan baik.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Dag Dig Dug' :

La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la
La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la
Awan hitam telah berlalu
Terbitlah kini cahaya harapan
Kabut duka telah sirna
Nampaklah kini pantai bahagia
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Lama sudah khayal cinta
Sanding berdua di biduk cinta
Besar gunung tak sebesar harapanku
'Tuk menyuntingmu, bunga pujaanku
Luas laut tak seluas nuraniku
'Tuk menyambutmu, kumbang impianku
Satu hari bak sewindu
Menanti tiba saat bermadu
Seribu kata takkan bisa
Mengungkap rindu untuk berpadu
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Dag kedig kedag dug
Hatiku dag-dig-dug
Bar debur berdebar
Hatiku tak sabar
Lama sudah khayal cinta
Sanding berdua di biduk cinta

***

Kasino dan Indro selesai menyanyi, ya Kasino selesai main gitarnya lah.

"Bertemu dengan cewek yang di sukai, ya rasanya Dag Dig Dug, ya kan Kasino," kata Indro.

"Ya iyalah. Bertemu dengan cewek yang di sukai, ya rasanya Dag Dig Dug. Apalagi kalau menyatakan perasaan kepada cewek yang kita sukai pertama kali. Rasa detak jantung di dada tidak karuan banget pokoknya. Dag Dig Dug," kata Kasino.

"Gimana kalau cewek yang di sukai itu artis terkenal. Main seandainya gitu Kasino?!" kata Indro.

"Permainan Indro, ya seandainya. Kalau aku sih keringet dingin berhadapan cewek yang aku sukai yang kerjaannya jadi artis terkenal. Apalagi menyatakan cinta, ya bisa-bisa aku serangan jatung duluan dan akhirnya pingsan deh," kata Kasino.

"Kasino pinter menghiperbolakan keadaan. Permainan seandainya. Sedangkan aku, ya biasa saja sih layaknya cowok menyukai cewek yang biasa-biasa saja. Yang harus di pikirkan dengan baik, ya apakah cinta sejenak atau cinta benaran. Kalau cinta beneran, ya aku harus berusaha sebaik mungkin membuat dia bahagia dengan cara menjamin kehidupannya dengan baik, ya layak banget sesuai keadaan dia, ya cewek yang klasnya artis kerjaanya," kata Indro.

"Aku acungin jempol dua. Karena Indro bijak dalam memutuskan sesuatu, ya urusan cinta. Padahal permainan seandainya saja," kata Kasino sambil dua tangannya mengacungkan jempol dua. 

"Kembali ke realita sih. Aku jadiannya sama cewek yang biasa-biasa saja!" kata Indro.

"Kenyataan tetap kenyataan. Indro dan aku juga sama. Menyukai cewek yang biasa-biasa saja!" kata Kasino.

"Kehidupan di jalankan dengan biasa-biasa dengan cewek yang di sukai," kata Indro.

"Iyalah. Menyesuaikan dengan kantong kita. Kalau jalannya langgeng, ya menikah. Kalau jalannya tidak langgeng, ya sudah ujiannya putus karena pihak ketiga atau takdirnya Tuhan, ya kematian kaya cerita Dono dengan Wulan. Memang kalau urusan cinta karena pihak ketiga, ya tetap salah di cowok sih karena cowok kan pemimpin dalam menjalankan suatu hubungan dengan cewek sampai pernikahan," kata Kasino.

"Lika likunya urusan cinta, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya. Lika liku dalam menjalankan hubungan cinta dengan cewek yang di sukai. Tujuannya untuk pendewasaan dalam menjalankan hidup ini yang penuh perubahan dengan gejala apa pun yang berkembang saat ini," kata Kasino.

"Ya sudahlah Kasino. Nyanyi lagi Kasino!" kata Indro.

"Ok nyanyi lagi!" kata Kasino.

Kasino main gitar dengan baik dan juga bernyanyilah. Indro menyanyi juga lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Harus Bagaimana' :

Hu-hu-hu-hu-hu
Ye-yeay
Sayang ingatkah dulu, dulu kita hanya
Teman biasa saja, teman untuk bercanda
Bermain penuh tawa siang, sore dan malam
Masih jelas di kepala, masa indah kecil kita
Sepuluh tahun sudah (kita s'lalu bersama) senang sedih apa saja
Masih jelas di kepala, tak akan pernah ku lupa
Kecil sampai dewasa kau sahabat setia
Tapi bisa bilang apa jika hati berbicara, aw
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, ey-ey, yeah-ey-ey
Do you feel the same way too?
Setiap kali kau tanya bagaimana hariku
Sekedar memastikan (Sekedar memastikan) Sekedar memastikan
Tak ada siapa-siapa jika itu maksudmu
Sesungguhnya aku pun, aku pun ingin bertanya, aw
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, uh-yeay
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana
Mungkin sudah seharusnya
Dirimu dan diriku bersama
Mungkin sudah takdir kita berdua, o-uwo
Wo-uwo-ow
Atau keadaan memaksaku merasakan
(Tak pernah ku menyangka) Ye-iye-e-hey
Tapi harus bagaimana, ow-yeay
Apakah ini cinta
Atau keadaan memaksaku merasakan
Tak pernah ku menyangka
Tapi harus bagaimana, a-a-a-a-a-aw
Wo-uwo-o-o, wo-o-o-o
(Tak pernah ku menyangka)
Tapi harus bagaimana, a-a-wo-ye-ye
Wo-uwo-o-ow, yeah, hu

***

Indro dan Kasino selesai menyanyikan lagu, ya Kasino berhenti bermain gitar lah.

"Dalam urusan cinta pasti ada persoalan kecil dan besar. Harus bagaimana menyelesaikannya dengan baik. Gimana tanggapan Kasino?!" kata Indro.

"Gimana ya? Dengan cara pinter bersikap bijak dalam menyelesaikan masalah urusan cinta, ya kecil dan besar sih. Omongan tepat sih. Omongan Dono. Yang tua lebih baik mengalah sama yang muda. Yang pemimpin harus mengalah sama makmumnya. Walau pun benar, ya tetap harus mengalah untuk urusan cepat selesai dan jauh dari kata egois," kata Kasino.

"Mengalah. Iya juga ya. Omongan Dono benarlah," kata Indro.

"Udahan ah main gitar dan menyanyi!" kata Kasino sambil menaruh gitar di samping kursi.

"Kalau begitu kita main apa Kasino?!" kata Indro.

"Main Jumanji!" kata Kasino.

"Bilang saja main Ular Tangga!" kata Indro.

"Ya sudahlah seperti biasanya saja. Main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil cangkir berisi teh di meja, ya di minum dengan baik.

"Itu lebih baik. Main catur!" kata Indro.

Indro mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di meja. Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja. Indro dan Kasino main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK