Budi duduk di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Nyanyi ah!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya di mainkan gitar dengan baik, ya bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi berjudul "I Love Mama Mantu" :
"Emmmm. Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Hank Pym memasuki Alam Kuantum untuk mengambil kembali istrinya yang telah lama hilang, Janet van Dyne, tetapi dia telah terinfeksi virus kuantum yang mengubahnya menjadi zombie. Dia menginfeksi Pym sebelum keduanya kembali ke labnya, menyerang Scott Lang sementara putri mereka, Hope van Dyne, melarikan diri. Dalam 24 jam, virus menyebar ke seluruh Amerika Serikat Barat. The Avengers merespons tetapi menginfeksi diri mereka sendiri dan mengubah virus menjadi kiamat zombie di seluruh dunia.
Dua minggu kemudian, Bruce Banner dikirim ke Bumi untuk memperingatkan umat manusia akan ancaman Thanos. Letnan Thanos Ebony Maw dan Cull Obsidian tiba, hanya untuk diubah menjadi zombie oleh Tony Stark, Stephen Strange, dan Wong, yang semuanya terinfeksi. Harapan dan Jubah Levitasi membunuh zombie, menyelamatkan Banner. Orang yang selamat lainnya, Peter Parker, ya membawa Banner untuk bertemu dengan kelompok orang yang selamat lainnya— Bucky Barnes, Okoye, Sharon Carter, Kurt dan Happy Hogan. Kelompok tersebut melakukan perjalanan ke Camp Lehigh di New Jersey, ya di mana mereka yakin obat untuk virus tersebut sedang dikembangkan. Dalam perjalanan ke sana, mereka diserang oleh zombie, termasuk Steve Rogers, Clint Barton, dan Sam Wilson, ya yang membunuh Carter dan Hogan sebelum yang selamat membunuh zombie secara bergantian.
Harapan terinfeksi selama penyerangan dan mengorbankan dirinya untuk membawa korban selamat lainnya ke kamp. Mereka bertemu Vision, ya yang Batu Pikirannya dapat membalikkan efek virus, dicontohkan dengan kepala sembuh Lang yang tetap hidup di dalam toples. Namun, kelompok tersebut juga mengetahui bahwa Vision telah menahan Wanda Maximoff yang menjadi zombie karena dia menolak Batu Pikiran dan telah memberi makan orang yang selamat lainnya kepadanya, termasuk potongan T'Challa. Maximoff membebaskan diri dan membunuh Kurt, Okoye, dan Barnes. Tidak ingin hidup tanpa Maximoff, Vision mengorbankan dirinya untuk menyerahkan Batu Pikiran agar orang lain dapat menyembuhkan dunia dengannya.
Sementara Parker, Lang, T'Challa, dan Cloak melarikan diri dengan quadjet , Banner tetap di belakang dan berubah menjadi Hulk untuk melawan Maximoff dan gerombolan zombie yang akan datang. Dengan harapan menyiarkan energi Batu Pikiran ke seluruh dunia, keempat orang yang selamat menuju ke Wakanda, ya tanpa menyadari bahwa negara tersebut telah ditaklukkan oleh Thanos zombifikasi yang menggunakan Sarung Tangan Keabadian yang hampir lengkap.
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Main ke rumah Eko saja!" kata Budi.
Budi masuk ke dalam rumahnya, ya sambil membawa piring yang masih ada gorengan dan gelas gitu. Di ruang makan, ya Budi menaruh piring yang masih ada gorengannya di meja dan tutup tudung saji. Gelas di bawa kebelakang untuk di cuci. Ya setelah gelas di cuci dengan bersih, ya di taruh di rak piring. Budi segera keluar dari rumahnya, ya langsung naik motornya dan di bawa dengan baik motor menuju rumah Eko lah. Saat di perjalanan, ya Budi sempat berhenti di pinggir jalan melihat cewek yang di kenal Budi, ya Nia. Sebenarnya Budi ingin menghampiri Nia yang ingin pulang ke rumahnya setelah belanja di toko di pinggir jalan gitu di daerah masih ruang lingkup pasar. Ada seorang cowok datang membawa motor, ya Budi kirain itu tukang ojek online ternyata cowok yang menyukai Nia. Budi memang mengenal tuh cowok, ya Reza namanya. Nia naik motor Reza, ya di bonceng dan kemungkinan di antar ke rumah Nia gitu.
"Hubungan Nia dengan Reza. Bener kata Eko, ya lebih baik aku menjauh dari Nia karena sudah ada Reza, ya pacar Nia. Walau aku tahu, ya Nia menyukai aku, ya teman jadi demen sebuah rahasia. Nia telah memutuskan hubungan dengan Reza, ya telah dewasa dalam keputusannya dalam menjalin hubungan kisah cinta. Ya semoga hubungan Nia dan Reza bahagia. Kalau hubungan kisah cinta sampai menikah. Aku ikhlas dengan baik karena belajar ilmu agama. Ya lebih baik aku fokus mengubah keadaan yang sekarang dari doa dan usaha untuk masa yang baik jadi kaya, ya agar terlepas dari kemiskinan. Masa lalu, ya merasakan kemiskinan ini dan itu. Hanya berjuang mengubah nasif. Yang nolong hanya orang yang paham ilmu agama, ya di anggap saudara seiman. Sedang lainnya, ya tidak jelas antara kaya dan miskin. Ya apa lagi hidup di kota Bandar Lampung ini, ya antara baik dan buruk," kata Budi.
Budi melanjutkan perjalanannya dengan mengendarai motornya dengan baik menuju rumah Eko. Ya singkat waktu, ya Budi sampai di rumah Eko. Ya Eko duduk di depan rumah sedang baca koran sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi memang memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko. Ya karena ada Budi, ya Eko berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Hidup ini," kata Budi.
"Ada apa dengan hidup ini?" kata Eko.
"Hidup ini masih sama. Ya rencana manusia yang ini dan itu dengan tujuan ini dan itu," kata Budi.
"Ya nama manusia punya keinginan ini dan itu, ya rencana selalu di usahakan agar jadi berhasil demi impian yang diinginkan. Hidup bahagia di dunia, ya menikmati hasil dari apa yang di usahakan," kata Eko.
"Hidup ini penuh dengan ujian," kata Budi.
"Kenyataan hidup penuh dengan ujian. Maka menjalankan hidup ini di jalankan dengan penuh kesabaran saja!" kata Eko.
"Sabar!!!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Main catur saja Eko!" kata Budi.
"Ok. Main catur saja!" kata Eko.
Eko mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah meja dan mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Ngomongin urusan cinta. Temen jadi demen. Ya lebih baik di ikhlaskan urusan itu," kata Budi.
"Keputusan yang tepat. Ikhlas," kata Eko.
"Tenang jadinya!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik gitu.