CAMPUR ADUK

Sunday, July 28, 2019

WAKTUNNYA BERKUMPUL


Dono memandang langit yang cerah sambi memainkan benang di tarik dan di ulur. Layang-layang terbang tinggi sekali. Dono ceria memainkan layangannya. Indro baru saja selesai dari urusannya dengan Kasino sambil membawa 2 plastik es dugan...yang satu di minum Indro yang satu lagi di berikan ke Dono yang sedang asik main layang-layang.

Dono pun minum es dugannya, lalu benang layang-layang di berikan Indro untuk mengendalikan layang-layang agar tetap melayang di udara. 

"Santai....dan segar," kata Dono sambil menikmati es dugannya.

"Don....saya mau nanya sesuatu?" kata Indro.

"Nanya...apa?" saut Dono.

"Ada....Film Kamen Raider terbaru...apa tanggapan kamu?" tanya Indro.

"Bagus....ceritanya," jawab Dono.

"Bagus toh. Gimana...dengan Film..Gundala?" kata Indro.

"Yang...lama atau yang baru?" Dono bertanya.

"Kedua-duanya!" kata Indro.

"Gundala Putra Petir...yang lawas atau lama....sebenarnya bagus di zamannya. Sedangkan Gundala.....yang baru...kalau di lihat...sih....bagus. Karena saya anak negeri..
maka saya harus menghargai karya anak negeri. Kalau dunia industri Film maju.....di Indonesia....maka akan mengurangi pengangguran," kata Dono.

"Kok sampe ke sektor situ Don?" tanya Indro.

"Ya...gimana..lagi...pasti ke situ. Urusannya menciptakan dan menjualnya ke pasar. Pada akhirnya....pasar juga menilai juga....berhasil atau tidak Film yang di produksi....," kata Dono.

"Kalau...gitu saya...cintai karya anak negeri. Agar...dunia industri Film di Indonesia maju dan sejajar dengan Hollywood," kata Indro.

"Seharus...nya begitu," saut Dono.

Dono dan Indro main layang-layang sampai sore hari, lalu layang-layang di turunkan oleh Dono di bantu Indro menggulung benang. Setelah itu baru deh pulang. Sampai di rumah duduk di teras depan rumah si Dono sedang Indro masuk ke dalam rumah dan mengambil gitar mulailah di mainkan di teras rumah. Dono dan Indro bernyanyi bersama dengan menyanyikan syair lagu.

Isi syair lagu yang dinyanyikan Dono dan Indro :

"Ku terbiasa
Tersenyum tenang walau
Aargh.....hatiku mena.....ngis
Kaulah ceri....ta
Tertulis dengan ......pasti
Sela....manya.....dalam pikiranku

Lupakan semua
Tinggalkan ini
Ku kan tenang
dan kau kan pergi

Berjalanlah walau habis te...rang
Ambil ca...haya cinta kute...rangi jalanmu
Di antara be....ribu......lainnya
Kau tetap ...kau tetap
Kau tetap.....benderang
.........O...oo"

Sampai syair lagu selesai dinyanyikan. Dono masuk ke dalam rumah untuk makan karena laper.....gara-gara main layangan seharian di hari libur tepatnya hari minggu. Indro pun ikutan juga masuk ke dalam rumah karena perutnya juga bunyi tanda laper. Gitar di taruh Indro di tempat biasa setelah di mainkan.

Dono pun masak dan bantu Indro agar cepat matang. Keduanya membagi tugas dalam memasak dengan baik. Tak memakan waktu lama masakan jadi...mateng semuanya. Dono dan Indro menyantap masakan yang enak tersebut walau hanya ala kadarnya seperti sambel terasi, ikan asin, tumis sawi. 

Keduanya menikmatinya makan tersebut sampai perut kenyang. Baru setelah itu di beresin semuanya agar terlihat semuanya bersih dan rapih. Baru Dono menyetel Tv di ruang tengah dan Indro ikut juga nonton Tv.

Dengan asik Dono dan Indro menonton acara sinetron yang di tayangkan salah satu chenel Tv. Sampai Indro bertanya ke Dono "Apa pendapat kamu dengan perkembangan....sepak bola di Indonesia dan juga jenis olah raga yang lain?".

"Bagus....tertanganin dengan baik. Karena...ada hasilnya....yaitu Prestasi yang gemilang...alias Juara olah raga namanya Bintang olah raga," kata Dono.

"Sama...gak kedudukannya dengan pemenang dalam lomba menyanyi," tanya Indro.

"Sama....aja. Tetap juga Bintang juga di tempat kerjaan yang di gelutin. Tapi...kalau menyanyikan jadi sorotan lebih tinggi karena...berkaitan dengan menghibur manusia....jadinya populer di masyarakat. Tetap saja pekerjaan yang harus di garis bawahin.....tetap kerja keras mencapai puncak karier dan bertanggungjawab. Maka itulah jata orang manis ya...belum tentu manis..., kata orang pahit belum tentu baik. Berarti hidup ada manis dan getir saling melengkapi," penjelasan Dono.

"Berarti kesimpulannya ada enaknya ada juga tidak enaknya. Seimbang," tambahan Indro.

Dono fokus lagi nonton sinetron begitu juga Indro dengan tenang banget. Kasino pun pulang ke rumah setelah menyelesaikan dari kerjaannya dan juga ikut nonton Tv bersama Dono dan Indro dengan penuh ketenangan. Karena ketiganya pun tahu tidak perlu mencari hiburan seperti zaman dulu yang harus pergi ke sana dan ke sini. Cukup duduk dengan baik di rumah.....langsung milih chenel Tv dan menentukan acara yang di tonton.


Karya : No

LIBURAN KE PANTAI

Di pinggir pantai yang indah sekali dengan pemandangan alam yang luar biasa dan sejuknya angin berhembus. Indro duduk di bawah tenda dan beralaskan tikar sambil main gitar dan menyanyikan sebuah syair lagu.

Isi syair yang di nyanyikan Indro :

"Cobalah untuk menduakan aku
Dan kau kan rasakan setianya diriku
Cobalah untuk mendustai aku
Dan kau kan mengerti kejujuran hatiku

Dan bila nanti kaupun tahu
Ku bukan terbaik untukmu
Lepaskan aku.....
Lupakan aku....
Dan jangan pernah engkau ragu
Cobalah untuk meragukan aku
Dan kau kan pahami ketulusan cintaku
Cobalah untuk menjauhi aku
Dan kau kan resapi kau dekat di hatiku

Dan bila nanti kaupun tahu
Ku bukan terbaik untukmu
Lepaskan aku....
Jangan pernah ragu....
Dan jika esok kaupun tahu
Aku yang terbaik untukmu
Cintai aku....
Sayangi aku.....
Seperti ku menyayangimu....."

Setelah bermain gitar dan bernyanyi Indro di panggil Dono dengan teriakan "Indro....ayo berenang!".

"Iya...Don....," saut Indro.

Indro langsung membuka kaosnya menuju laut yang tenang. Bermain air laut Indro dan Dono dengan kegembiraan. Kasino lagi asik makan ayam bakar yang di masaknya sendiri dan melihat Dono dan Indro bermain dan berenang di laut dengan kegembiraan.

"Dasar....anak kecil," celoteh Kasino.

Selfi pun dateng duduk bersama Kasino untuk makan ayam bakar yang enak. Dan Selfi pun memuji masakan Kasino "Abang....masakan mu enak."

"Enak...kan...ada kamu," kata Kasino.

"Bisa....aja," saut Selfi.

Selfi pun meninggalkan Kasino karena  di panggil oleh Putri. Segera Selfi menghampiri Putri. Kasino pun memaklumi kebiasaan Selfi yang senengnya ngumpul sama teman dari pada sama pacar. Kasino tetap santai makan ayam bakar buatannya.

Indro pun istirahat dari berenang di laut dan duduk bersama Kasino sekalian makan ayam bakar.

"Oh...Kasino...ngomong Selfi kemana bukannya tadi ngobrol sama kamu?" tanya Indro.

"Biasa...urusan cewek. Ngumpul sama Putri dan Aulia. Kan kamu ajak mereka...untuk liburan ke pantai....sama kita. Tapi kenapa tidak....mengajak Rara juga?" kata Kasino.

"Rara.....sibuk ada urusan keluarga...katanya," kata Indro.

"Kenapa kamu....gak ngajak..
Saskia pacar kamu....Indro?" tanya Kasino.

"Kalau...urusan...itu....sih. Saskia....ya," kata Indro yang berpikir panjang.

"Bertengkar...Indro," Kasino yang langsung menyambung omongan Indro.

"Bisa....di bilang begitu. Abisnya....saya yang salah...sih.Terlalu akrab dengan cewek alias temenan....tapi tidak mikirkan perasaan Saskia. Jadinya cemburu buta. Mau....gimana lagi...kalau cewek udah marah. Jadi saya diam...aja. Takut......!!!!" penjelasan Indro.

"Takut....di putusin. Kalau di putusin bisa cari lain...masih banyak kan...cewek....lebih baik dari Saskia," kata Kasino sekalian memberi saran.

"Waduh....itu...mah. Bener-bener patah hati. Masalahnya....sepele..kok jadi besar," saut Indro.

"Ketahuan....tidak bisa kelain hati. Cinta mati...sama Saskia," kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Dono pun berhenti dari main dan berenang di laut segera duduk bersama Indro dan Kasino sekalian makan ayam bakar dan ngobrol tentang banyak hal. Sampai-sampai Indro pun bicara Dono "Apa tanggapan kamu dengan penampilan Rara, Rani, Ical....pertandingan musik dangdut?"

"Kaya...gak...ada topik lain...Indro," kata Dono.

"Bener....Indro kaya gak...ada topik lain...untuk di bicarakan," saut Kasino.

"Ada...banyak sih..topik. Masalah Pemerintahan?!" kata Indro.

"Masalah....berat lagi. Kaya orang pemerintahan...aja. Cuma rakyat kecil...kita..ini. Jadi biasa aja. Ok...saya..jawab...Netral....untuk urusan ajang musik dangdut," tegas Dono.

"Netral...gak seru," kata Indro.

"Coba..kamu minta tanggapan Kasino!" saran Dono.

"Oh..iya..bener...gimana Kasino?!" kata Indro.

"Tanggapan saya. Baiklah. Sebenernya bagus aja bagi penilaian masyarakat awam seperti kita yang kurang mengerti musik, tapi kalau di pelajari dengan baik....jadi paham dengan musik. Para peserta yang bertanding musik dangdut. Kan...di nilai oleh Juri...sebagai perwakilan masyarakat. Itu saja sudah cukup. Masalahnya....di sini Juri adil atau gak? Jujur atau enggak. Maksudnya...saat pemberian nilai pada peserta....bener-bener di perhitungkan dengan cermat atau enggak? Karena ada pemberian nilai 100 poin....padahal nilai tersebut nilai sempurna pencapaian alias nama lainnya nilai Guru. Maka perlu di bagi beberapa tahapan. Yang pertama vokal dari pencapaian not tinggi dan rendahnya. Ke dua syair lagu...yang dinyanyikan dengan baik dan benar....sesuai dengan syair lagu yang di sepakatin atau di lombakan. Dan terakhir....ini penting......ritme dari pola menyanyi dari penyanyi di iringi musik.....sesuai atau tidak. Kalau ini terpenuhilah...nilai 100 itu. Pada akhirnya Juri bertanya seperti ini "Apa kamu mengerti kamu mendapatkan...nilai 100". Peserta yang mendapat nilai 100 harus ini harus bisa menerangkan pencapaiannya. Maka itu nilai sempurna...itu sama aja nilai seorang Guru. Jadi...peserta tersebut bisa membimbing dirinya dan orang lain. Juri pun akan di tanya sama Host seperti ini "Apa...benar penjelasan dari peserta yang mencapai nilai 100?". Maka...Juri...akan menjawab seperti..ini "Iya...benar. Karena peserta tersebut berhasil mencapainya dan tahu kelebihan dari dirinya dan kekurangan dari dirinya," penjelasan Kasino panjang lebar.

"Berarti....cukup bagus aja berarti penilainya bagi...orang awam. Kalau...tahu banyak...sih...seperti Juri...sih...harus kompetenlah..hasilnya," kata Indro.

"Kan...hasilnya lebih baik...Netral. Karena cuma masyarakat awam...bukan Juri. Toh....untuk nilai yang berikutnya....vokal berkarakter...itu...nilai jual tinggi. Banyak orang pandai menyanyi, tapi tidak bisa jadi penyanyi yang terkenal....alasannya....paling utama vokal yang berkarakter, penampilan atau gaya dan terakhir keberuntungan bagi yang terjun di dunia musik. Kalau di kontrafersiin...seorang penyanyi..untuk terkenal lewat jaringan apa pun? Kalau gak ada keberuntungan...untuk terkenal...ya..gak terkenal juga. Tetap kunci...suksesnya...kerja keras dan waktu," kata Dono yang mencoba menerangkan alasannya.

"Pada...akhirnya...tetap kerja keras dan waktu. Untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan. Menggapainya susah payah mempertahankannya juga susah payah," tambahan Indro untuk penjelasan Dono.

"Harus bisa bertahan...segala ujian...kunci sukses sampai puncak keberhasilan," tegas Kasino.

"Udahlah..ngobrolnya.....main lagi," kata Dono.

"Main air laut," kata Indro.

"Ok...saya ikutan," kata Kasino.

Dono dan Indro berlari ke laut untuk berenang dan Kasino buka baju kaos dulu baru deng berenang ke laut bermain bermain bersama teman-temannya dengan penuh kegembiraan. Selfi, Aulia dan Putri sibuk jalan-jalan di pinggir pantai sambil foto-foto untuk moment kenangan bersama.


Karya : No

JANGAN PERNAH BERSELINGKUH

Indro sedang asik mendengarkan radio tentang berita yang lagi treding topik di ruang tengah. Seperti biasa Dono sedang main gitar dan bernyanyi di teras depan rumah.

Isi syair lagu di nyanyikan Dono :

".....Jangan kau dustai aku
Jangan ku sakiti aku
Bila kau cinta pa....daku
.....Jangan kau boho...ngi aku
Jangan lukai aku
Bila kau sayang padaku

...Tanpa ku tahu salahku
Tanpa ku tahu dosa....ku
Kau berbuat sema.....umu
.....Jangan pernah kau selingkuh
Jangan pernah kau men....dua
Bila kau memang cinta...ku
.....O...hooo...o...hoooo
....O...hooo...o....hoooo
....O...hooo...o....hoooo
...Jangan kau dekati aku
Jangan kau merayu aku
Bila kau terus be.....gitu
....Buanglah sifat burukmu
Buang semu.....a e....gomu
Karena ku tak suka itu"

Sampai syair lagu selesai di nyanyikan Dono. Indro pun duduk di sebelah Dono sambil membawa radio tuanya. Dono pun terdiam dan ikut mendengarkan juga. Indro mulai mengecil volume radionya. 

"Sama aja beritanya.....di radio, Tv dan koran.....," celoteh Indro.

"Jelas...sama Indro. Pokok permasalahannya....yang di beritakan lagi treding topik. Paling yang beda ada pola di beritakan dari berita tersebut agar menjadi kontrafersi. Sampai di masyarakat pun....berita pun jadinya beruba-ubah. Tetap satu pokok permasalahannya. Ya....setiap hari itu-itu saja sampai satu minggu dan juga bisa lebih.....hampir sebulan malah lebih juga dari sebulan berita yang di beritakan," kata Dono.

"Jadi...monoton dong," saut Indro.

"Berseri.....terus menerus kaya sinetron. Mereka yang bekerja di radio, Tv dan koran di tuntut bisa mengolah data yang telah di konsep segera di publikasikan. Cuma itu saja," kata Dono.

"Konsep...toh. Jadi benar kalau ada kenalan saya seorang Dosen di Unversitas dan sekaligus kerja di media Tv lokal. Dia pun di bekerja sesuai program kerja yang di sepakati. Pada akhirnya saya tonton hasil kerjanya....yang bagus tapi lama-lama monoton alias tidak perkembangan program kerja. Kalau di tanya baik-baik "Kenapa gak buat program baru?", Dia langsung menjawab "Bukan gak mau membuat program baru. Biaya produksi program baru kan di perhitungkan. Kalau ada pihak yang mau buat acara....saya langsung siap aja". Baru saya...mengerti Don....bahwa....susah juga untuk meningkatkan reting tontonan di Tv lokal....jadinya monoton alias terbentur biaya produksi...acara yang di buat," kata Indro.

"Maka...itu. Banyak orang yang bekerja di media harus dekat orang yang berkepentingan....jadi bisa mendapat hasil yang lebih baik...yaitu uang alias keuntungan," tambah Dono.

"Berarti sama aja dengan pola orang yang bekerja di Tv Ibukota yang bonafit dalam produksi program acara terus menerus alias baru gitu," kata Indro.

"Sama...aja. Cuma kreatifitaslah...yang menciptakan daya tariknya...maju gaknya dari produksi program acara Tv," tambahan Dono.

"Ya....udahlah. Saya mau dengerin radio lagi di kamar biar lebih asik....sudah waktunya musik dangdutan," kata Indro.

"Terserah kamu...Indro," saut Dono.

Indro pun masuk ke dalam rumah sambil membawa radio tua ke kamar dan membesarkan volume di radio dan asik mendengarkan musik dangdutan. Dono dapet telpon urusan kerjaan jadi segera berangkat, sebelumnya gitar di taruh dulu di meja di ruang tamu. Dono pun berangkat ke tempat kerjanya dengan motor bututnya dengan membawa hati-hati banget.

Tiba-tiba Indro mengecilkan volume radionya dan berkata "Kalau gak salah Dono...nyanyiin temanya...'Jangan pernah selingkuh'. Apa...Dono ada masalah dengan urusannya percintaannya? Ah..mana mungkin. Paling iseng aje....nyanyiin lagu tema Jangan pernah selingkuh."

Indro kembali membesarkan volume radio dan asik mendengarkan lagu dangdutan yang dinyanyikan Sule.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK