Budi dan Eko duduk di teras depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Hidup seperti biasanya," kata Budi.
"Memang hidup seperti biasanya. Manusia selalu berusaha dengan baik dengan tujuan impiannya jadi kenyataan. Ketika impian jadi kenyataan, ya manusia tetap berusaha berdiri puncak keberhasilan. Di usahakan bertahan lama di puncak tersebut. Walau sebenarnya, ya ada manusia yang berusaha juga ke puncak itu, ya bisa dengan cara baik dan buruk. Siklus dari perjalanan manusia menggapai impiannya jadi kenyataan," kata Eko.
"Waktu yang lama bagi seperti kita ini, ya mencapai puncak keberhasilan dari impian jadi kenyataan," kata Budi.
"Ya mau gimana lagi. Kenyataan tetap kenyataan. Dasar dari keadaan miskin berusaha mampu," kata Eko.
"Yang kaya di wariskan harta orang tua. Cepat mendapatkan impiannya jadi kenyataan," kata Budi.
"Kalau warisan orang tua. Tidak bisa di kelola dengan baik, ya jadi miskin. Banyak cerita masa lalu tentang orang yang tidak bisa mengelola harta orang tua, ya jadi miskin. Sekarang pun jika tidak bisa mengelola harta orang tua, ya miskin juga. Contoh : ada sekitar kita, ya jual rumah warisan beserta tanahnya," kata Eko.
"Miskin berusaha keras merubah nasifnya, ya jadi kaya dengan tujuan beli tanah, ya bangun rumah yang cukup sederhana berdasarkan kemampuan. Yang kaya, ya bisanya jual warisan orang tua dari tanah sampai rumah, ya karena tidak bisa mengelola harta," kata Budi.
"Untuk mencapai keberhasilan. Dengan ilmu. Contohnya : ya banyak. Tentang orang yang berhasil. Dari miskin jadi kaya, ya dasarnya ilmu," kata Eko.
"Memang sih. Contoh yang di omongin Eko, ya bener. Banyak orang yang berhasil dari miskin jadi kaya, ya dasarnya ilmu," kata Budi.
"Kita tetap berusaha dengan baik, ya pake ilmu. Pastinya bisa dari miskin jadi kaya," kata Eko.
"Tetap Optimis, ya jangan pesimis. Demi merubah nasif dari miskin jadi kaya dengan dasar ilmu," kata Budi.
"Harus ingat dengan baik, ya bentuk nasehat yang baik. Ketika berhasil dari apa yang di usahakan. Jangan seperti kacang lupa dengan kulitnya," kata Eko.
"Nasehat yang di omongin Eko benar. Karena banyak orang yang kaya itu, ya sombong dengan hartanya. Apalagi kita hidup di Lampung. Di pengaruhi dengan adat kebiasaan dari suku keturunan asli Lampung. Ya laga orang Lampung yang begin dan begitu, ya masih di turunkan dengan baik. Walau terkadang sudah terjadi persilangan dalam bentuk pernikahan antar suku yang satu dengan lain. Ya tetap di turunkan dengan baik, ya adat kebiasaan dari suku Lampung yang begin dan begitu," kata Budi.
"Semua di pengaruhi dari ruang lingkup dari suku Lampung asli," kata Eko.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Kalau aku berhasil. Ya aku ingin punya tanah dan di bangun rumah sederhana. Aku membuat kolam ikan di halaman belakang dan juga tempat untuk menanam sayur-sayuran," kata Budi.
"Aku juga tidak jauh beda dengan Budi. Ingin berhasil, ya bisa beli tanah, ya di bangun rumah sederhana. Kesederhanaan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya kesederhanaan. Aku tidak ingin seperti kebiasaan orang Lampung yang asli, ya bangun rumah sebesar apa pun dengan baik, ya menunjukkan keegoan. Tapi ketika sampah pun di buang sembarangan," kata Budi.
"Ya kebiasaan buruk dari egonya orang kaya di Lampung," kata Eko.
"Mau menang sendiri. Karena tanah yang di injak kita ini. Yang lebih berhak, ya orang Lampung asli gitu," kata Budi.
"Kebiasaan itulah membuat semau-maunya orang-orang di Lampung," kata Eko.
"Kalau Lampung asli miskin, ya bikin ulah. Yang begini dan begitu," kata Budi.
"Sebenarnya, ya suku lain juga kalau miskin, ya bikin ulah yang begini dan begitu," kata Eko.
"Manusia yang jauh dari agama. Pasti bikin ulah. Merugikan orang lain," kata Budi.
"Realitanya begitu. Kehidupan di lingkungan. Hidup tetap antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang hidup antara baik dan buruk," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang!" kata Budi.
"Ya aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang di mainkan dengan baik, ya bercerita dengan baik pula lah. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Pada tahun 1981, di halte bus di Savanah, Georgia, ya seorang pria bernama Forrest Gump menceritakan kisah hidupnya kepada orang asing yang kebetulan duduk di sebelahnya di bangku. Sebagai anak laki-laki pada tahun 1956, Forrest memiliki IQ 75 dan dilengkapi dengan penyangga kaki untuk memperbaiki tulang belakang yang melengkung. Dia tinggal di Greenbow, Alabama bersama ibunya, yang mengelola rumah kos dan mendorongnya untuk hidup di luar keterbatasannya. Di antara penyewa sementara mereka adalah Elvis Presley muda, ya yang memainkan gitar untuk Forrest dan menggabungkan gerakan tarian tersentak-sentak bocah itu ke dalam penampilannya. Pada hari pertama sekolahnya, Forrest bertemu dengan seorang gadis bernama Jenny Curran, dan keduanya menjadi sahabat.
Diintimidasi karena penyangga kakinya dan penampilannya yang bodoh, Forrest melarikan diri dari sekelompok anak-anak, tetapi ketika kawat giginya putus, ia dinyatakan sebagai pelari cepat. Dengan bakat ini, ia menerima beasiswa sepak bola di University of Alabama pada tahun 1962, di mana ia dilatih oleh Bear Bryant, ya menjadi top kick returner, ditunjuk untuk tim All-American, dan bertemu Presiden John F Kennedy di White Rumah. Pada tahun pertamanya di perguruan tinggi, ia menyaksikan Stand Gubernur George Wallace di Pintu Gedung Sekolah dan mengembalikan buku yang dijatuhkan ke Vivian Malone Jones, salah satu mahasiswa mengaku melakukan perlawanan negara.
Setelah lulus kuliah pada tahun 1966, Forrest mendaftar di Angkata Darat AS. Selama pelatihan dasar, ia berteman dengan sesama prajurit bernama Benjamin Buford Blue (dijuluki "Bubba"), yang meyakinkan Forrest untuk masuk ke bisnis usang dengan dia setelah layanan mereka. Belakangan tahun itu, mereka dikirim ke Vietnam, melayani dengan Divisi Infanteri ke-9 di Delta Mekong wilayah di bawah Letnan Dan Taylor. Setelah berbulan-bulan operasi rutin, peleton mereka disergap saat berpatroli, dan Bubba terbunuh dalam aksi. Forrest menyelamatkan beberapa rekan peleton yang terluka – dan Letnan Dan, yang kehilangan kedua kakinya. Taylor sedih karena telah diselamatkan oleh Forrest; dia lebih suka mati dalam pertempuran seperti nenek moyangnya sebelum dia, tetapi dia dikembalikan ke Amerika Serikat. Forrest dianugerahi Medal of Honor untuk kepahlawanannya oleh Presiden Lyndon B. Johnson.
Pada pawai anti-perang di rapat di rapat umum Pentagon, Forrest bertemu Abbie Hoffma dan secara singkat bersatu kembali dengan Jenny, yang telah menjadi Hippie yang kecanduan narkoba dan aktivis anti-perang. Dia juga mengembangkan bakat untuk ping-pong, dan menjadi selebriti olahraga yang bersaing dengan tim Cina dalam diplomasi ping-pong, ya membuatnya mendapatkan wawancara bersama John Lennon dari The Beatles di The Dick CAvett Show. Dia tampaknya mempengaruhi lagu Lennon, "Imagine". Forrest menghabiskan Malam Tahun Baru 1972 di New York City bersama Letnan Dan, yang telah menjadi pecandu alkohol, masih merasa pahit tentang kecacatannya dan sikap apatis pemerintah terhadap veteran Vietnam. Keberhasilan ping-pong Forrest akhirnya mengarah pada pertemuan dengan Presiden Richard Nixon. Untuk acara ini, dia diberikan sebuah ruangan di kompleks Watergate, ya di mana dia tanpa sadar mengungkap skandal Watergate.
Dibebaskan dari tentara, Forrest kembali ke Greenbow dan mendukung sebuah perusahaan yang membuat dayung ping-pong. Dia menggunakan pendapatannya untuk membeli perahu udang di Bayou LA Batre, ya memenuhi janjinya kepada Bubba. Letnan Dan bergabung dengan Forrest pada tahun 1974, dan mereka awalnya hanya sedikit berhasil. Setelah perahu mereka menjadi satu-satunya yang selamat dari Badai Carmen, ya mereka menarik udang dalam jumlah besar dan menciptakan Perusahaan Udang Buddha Gump yang menguntungkan. Letnan Dan akhirnya berterima kasih kepada Forrest karena telah menyelamatkan nyawanya. Dan berinvestasi di saham Apple awal, yang menurut Forrest adalah "semacam perusahaan buah", dan keduanya menjadi jutawan. Forrest memberikan setengah dari penghasilannya kepada keluarga Bubba karena telah mengilhami usaha udang. Forrest kembali ke rumah ibunya dan merawatnya selama penyakitnya yang mematikan akibat kanker.
Pada tahun 1976, Jenny – pulih dari narkoba dan penyalahgunaan bertahun-tahun – kembali mengunjungi Forrest. Dia melamarnya, dan malam itu dia memberi tahu Forrest bahwa dia mencintainya dan keduanya bercinta, meskipun dia pergi keesokan paginya. Patah hati, Forrest berlari "tanpa alasan tertentu" dan menghabiskan tiga tahun berikutnya dalam maraton lintas alam tanpa henti, menjadi terkenal karena prestasi lain sebelum kembali ke Greenbow. Pada tahun 1981, Forrest mengungkapkan bahwa dia sedang menunggu di halte bus karena dia menerima surat dari Jenny, yang memintanya untuk mengunjunginya. Forrest akhirnya bertemu kembali dengan Jenny, yang memperkenalkannya kepada putra mereka yang masih kecil, yang dia beri nama Forrest Gump Jr. Jenny memberi tahu Forrest bahwa dia sakit "virus tidak dikenal". Ketiganya pindah kembali ke Greenbow dan Jenny dan Forrest akhirnya menikah, tetapi dia meninggal setahun kemudian.
***
Budi cukup lama bercerita dengan baik pake wayang, ya akhirnya selesai gitu. Budi menaruh wayang di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu.
"Main permainan dam-daman Budi!" kata Eko.
"OK. Main permainan dan-daman!" kata Budi.
Budi mengambil papan permainan dam-daman di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Ya keduanya main permainan dam-daman dengan baik gitu.