CAMPUR ADUK

Thursday, March 12, 2020

DETAK CINTA

Seorang laki-laki berlari cepat melewati gang kecil di malam yang gelap. Rasa ketakutan ada dalam diri laki-laki tersebut karena tidak mau di tangkap polisi yang menyamar. Ternyata laki-laki tersebut, ya salah jalan karena jalan yang di lewati jalan buntu dan berkata "Aku seharusnya tidak lewat jalan sini. Ada tembok yang tinggi di sini".

Saat mau balik badannya laki-laki tersebut, ternyata polisi yang menyamar di depannya dan berkata "Mau lari kemana kamu".

Laki-laki tersebut pun tidak ada jalan lain bertarung dengan polisi yang menyamar. Tinjuan dan tendangan pun di arahkan di polisi yang menyamar. Ya polisi yang menyamar bisa mengimbangi tinjuan dan tendangan dari target yang akan ia masukkan di penjara. Kondisi pertarungan tidak memungkinkan ia menang, jadi mengeluarkan pisau....ya menyerang polisi yang menyamar. Dengan sigap, ya polisi yang menyamar bisa menghindari semua serangan pisau ke arah dirinya. Untuk menyelesaikan pertarungan, ya di taklukkan laki-laki tersebut sampai itu pisau di tangannya terlepas dari tangannya. Ya si laki-laki berusaha untuk kabur dari polisi yang menyamar, ya apa boleh buat di polisi menyamar mengeluarkan pistol san menembak kakinya si laki-laki yang di targetkan untuk di masukkan penjara.

Dengan kakinya terluka karena di tembak dengan pistol, ya akhirnya menyerah juga. Kru Tv 86 pun dateng untuk mewancarai polisi yang menyamar untuk menangkap pengedar narkoba yang kabur. Ya dengan pesona yang cantik, polisi wanita yang bicara di depan kamera dengan apa adanya kejadian di tempat?!. Setelah wawancara dengan media Tv, ya segera polisi wanita membawa penjahat, ya ke rumah sakit dulu untuk mengeluarkan peluru bersarang di kakinya dan di obatin dokter, baru deh di masukkan di penjara.

Polisi wanita selesai tugasnya, ya pulang ke rumahnya. Sampai di rumah dan duduk di ruang tamu.

"Capeknya...hari ini!!!" kata Tania.

Tania pun berbenah dirinya dan setelah itu istirahat.

***

Alex pun bertarung di jalanan melawan preman yang menjabret tasnya Kakek-Kakek Pertarungan itu sengit banget. Ya akhirnya Alex berhasil mengalahkan preman tersebut sampai tunggang langgang. Alex pun menggambi tas yang tergeletak di jalan dan segera di berikan pada Kakek-Kakek.

"Tasnya...Kakek" kata Alex.

"Iya, terima kasih...ya nak," kata Kakek.

Kakek pun membawa tasnya dan bergerak menuju arah pulang ke rumahnya. Alex pun ya berjalan menuju rumahnya. Sampai di rumah, ya Alex segera berbenah diri dan tidur di kamarnya. Esok harinya, Alex telat bangun untuk pergi ke sekolah, jadi buru-buru benah diri.

Selesai berbenah diri, ya segera Alex berlari menuju sekolahnya. Ternyata bertemu dengan Putri, ya  buru-buru ke sekolah dengan berlari. Alex dan Putri berlari bersama menuju sekolah. Saat di pengkolan, Putri bisa mengendalikan larinya alias berhenti. Tapi Alex tidak bisa mengendalikan larinya dan mau menabrak. Tania, ya pun langsung memukul ke dadanya Alex, jadi berhenti dan jatuh di aspal.

Tania pun mendekati Alex. Ya Alex menahan rasa sakitnya dan ingin marah dengan orang yang mumukul di dadanya. Ketika Alex melihat wajah cewek di hadapannya langsung merespon pada detak jantung dan membuat muka Alex memerah, tanda suka sama cewek cantik yang di lihat pertama kalinya.

Tania pun merasa ada getaran aneh pada jantungnya juga membuat mukanya merah, ketika melihat wajah cowok yang ganteng alias ia suka. Alex pun, tidak ada waktu untuk berkenalan dengan cewek tersebut....jadi segera bangun dan berlari menuju sekolah. 

Sampai di sekolah, tepat waktu. Alex menjalankan kewajibannya sebagai pelajar SMA kelas 3 dengan baik, ya termasuk dengan Putri teman dekat Alex.  Guru pun memberikan ilmunya dengan baik ke muridnya dengan baik sekali. Alex belajar serius banget. Sampai jam istirahat. Alex memikirkan cewek yang di temui di jalan dan kata hatinya berkata "Cantiknya...!!!".

Lamunan Alex di bangunkan Boby, jadinya ngobrol ini dan itu. Terkadang Putri selalu melihat ke Alex, walau bicara dengan teman-teman, di dalam hati Putri pun berkata "Aku suka pada Alex, tapi Alex selalu menganggapku teman terus".

Putri pun kembali konsen gitu ngobrol dengan teman-temannya. Jam istirahat pun selesai, ya berlajar mengajar pun berlanjut lagi dengan baik sampai usai sekolah. Alex dan Putri, pulang bareng gitu menuju rumah masing-masing.

Tania dari kejauhan sih, ya memang mengawasi Alex. Sampai di rumah Putri, ya Putri masuk rumahnya sedangkan Alex melanjutkan perjalannya menuju rumahnya. Saat di persimpangan jalan menuju rumah, Alex bertemu dengan Tania. Detak itu terasa lagi pada diri Alex dan ingin berkenalan dengan cewek yang ia temui tadi pagi tidak sengaja. Tania, pun ingin berkenalan dengan cowok yang ia targetin. Alex pun benar-benar berkenalan dengan Tania dan ngobrol dengan santai di taman. 

Lagi asik ngobrol gitu Alex dan Tania. Dateng seorang pemuda yang tubuhnya besar banget, ya mendekati Alex.

"Apa.....kamu yang menghajar teman ku kemarin di jalanan?" kata Robert.

"Teman...kamu yang mana?" tanya Alex.

Tania diam tidak ikut campur dalam pimbicaraan tersebut.

"Di ....jalan!!!" kata Robert.

Alex teringat dengan jelas "Oh...ternyata preman itu teman kamu," kata Alex.

"Iya," kata Robert.

"Jadi...kamu mau apa?" tanya Alex.

"Aku...ingin menghajar..kamu," kata Robert.

Robert langsung menyerang Alex dengan tinjuan dari kedua tangannya secara bergantian. Ya Alex bisa menghindari serangan lawannya dengan baik. Lama kelamaan...Alex tidak bisa mengimbangi serangan lawannya karena beberapa di serang lawannya dengan tinjuan dan tendangan tetap tidak tergoyahkan. Malahan Alex di jatuhkan ke lantai.

Dengan rasa sakit, ya Alex bangkit dari keadaannya tapi di tinju oleh lawannya, ya Robert ke bagian mukanya Alex. Tinjuan kuat Robert ke muka Alex, jadi mementalkan Alex dan sampai mengeluarkan darah keluar dari mulutnya.

Alex ya pun masih sanggup berdiri melawan lawannya. Tania, tidak bisa tinggal diam lagi, jadi bertarung melawan musuhnya Alex. Robert kewalahan menghadapi serangan dari wanita cantik, tapi kuat banget. 

Sampai akhirnya, pertarungan pun berhenti karena Tania mengeluarkan pistol di arahkan kepala lawannya, jadinya Robert ketakutan dan bersujut pada lawannya dan berkata "Ampun....jangan aku di bunuh!".

"Siapa...yang mau bunuh...kamu? Aku...akan memasukkan kamu ke penjara!" kata Tania.

"Kamu...ini siapa?" tanya Robert.

"Aku...polisi yang menyamar," kata Tania sambil menunjukkan lencananya.

Robert tidak berkutik lagi jadi pasrah di borgol polisi wanita, ya Tania. Alex pun tidak menyangka....cewek yang baru di kenalnya adalah polisi wanita. Teman-teman Tania pun dateng untuk membawa Robert untuk di masukkan penjara. Sedangkan Alex di bawa ke rumah sakit untuk di obatin dari luka bertarung. 

Seusai di obatin Alex oleh Dokter, baru deh ngobrol dengan Tania. 

"Jadi...kamu, polisi," kata Alex.

"Iya, aku...polisi wanita yang di tugasin untuk mengawasi kamu....setelah ada laporan dari seorang Kakek-Kakek, yang di tolong kamu," kata Tania.

"Oh...begitu. Terima kasih atas segala bantuannya," kata Alex 

"Sama-sama," kata Tania.

Pembicaraan Tania dan Alex pun selesai. Ya Tania kembali bertugas kembali. Alex pun, ya pulang ke rumahnya sih. Saat di rumah dan duduk di ruang tengah sambil nonton Tv ternyata acara Tv sedang menayangkan polisi wanita yang berhasil menangkap pengedar narkoba.

"Cewek yang hebat dan juga cantik!!!" pujian Alex.

Alex pun sadar dengan cewek yang ia sukai adalah seorang polisi wanita yang cantik, maka itu ia mencoba untuk melupakan Tania. Alex selesai menonton Tv dan segera istirahat di kamarnya. Esok harinya. Alex bangun pagi untuk ke sekolah. Luka di tubuhnya karena bertarung dengan preman bertubuh besar, ya sudah mendingan sih. Alex bertemu dengan Putri di jalan menuju ke sekolahnya.

Saat itulah Alex pun bicara dengan baik dengan baik ke Putri.

"Putri...mau gak jadi pacar aku!" kata Alex.

Memang Putri agak terkejut dengan omongan Alex, karena rasa di pendam Putri suka sama Alex maka Putri berkata "Putri...mau jadi pacarnya, Alex!".

"Yes...Putri...menerima cinta aku," kata Alex yang senang.

Putri...senang mendengar omongan Alex tersebut. Alex pun memegang tangannya Putri. Jadi Putri dan Alex bergandengan tangan sampai ke sekolah dengan perasaan senang sekali.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK