CAMPUR ADUK

Saturday, May 8, 2021

POLA PIKIR MANUSIA

Kasino di halaman belakang sedang merawat tanaman di potnya dengan baik banget. Dono sedang baca buku dengan baik di ruang tamu. Indro dan Saskia sedang membicarakan urusan kerjaan gitu di rumah Saskia. Ya Saskia memang pacarnya Indro. Puasa di bulan Ramadhan gini urusan pacaran tidak di jalankan dengan baik, ya jaga jarak untuk mencegah hal-hal dari omongan orang yang dampak paling parah kan fitnah ini dan itu padahal kenyataannya tidak ada. Dengan menjaga jarak yang baik membungkam omongan orang yang kerjaannya menggunjing. Indro selesai urusan dengan Saskia, ya Indro pamit pulanglah sama Saskia.

Indro membawa motornya dengan baik banget menuju rumahnya. Tino yang kerjaannya sebagai  tukang rongsokan. Hari ini Tino dapet rezeki lagi, ya ada seorang Ibu-ibu, ya janda gitu namanya Ibu Maya yang menjual sepedah yang sudah rusak gitu berjumlah tiga buah dan sebuah kompor rusak. Indro lewat depan rumah Ibu Maya yang menjual sepedah rusak dan kompor yang rusak kepada tukang rongsokan. Ibu Maya dan Tino terjadi kesepakan harga gitu. Tino memberikan uang ke Ibu Maya.

"Alhamdulillah rezeki hari ini untuk menjalankan hidup ini," kata hati Ibu Maya memegang uang hasil dari jual sepedah dan kompornya.

Tino membawa tiga sepedah dan kompor rusak ke tempat Pak Abah. Ya Pak Abah menerima tiga sepedah dan kompor rusak dari Tino dengan kesepakan yang baik. Tino mendapatkan uang dari Pak Abah.

"Alhamdulillah rezeki hari ini," kata Tino.

Tino masih di jalan kebaikan pastinya ada jalan rezeki di bulan Ramadhan ini jika mau berusaha. Walau sebenarnya keadaan kehidupan Tino sederhana banget maklum kerjaan sebagai tukang rongsokan. Tino masih terus menjalankan kerjaannya dengan baik hari ini. 

***

Indro sampai di rumah. Motor di taruh di dalam rumah dengan baik sama Indro. Kasino masih merawat tanaman di halaman belakang. Indro duduk di ruang tamu bersama Dono yang asik baca buku.

"Dono," kata Indro.

"Apa?" kata Dono sambil menghentikan baca bukunya.

"Tadi di jalan menuju rumah. Aku melihat Ibu-ibu menjual tiga buah sepedah rusak dan kompor rusak pada tukang rongsokan," kata Indro.

"Hal biasa itu mah. Setiap manusia hidup di muka bumi ini. Menjalankan kehidupan dengan rencana masing-masih dengan tujuannya, ya bertahan hidup dengan keadaan," kata Dono.

"Memang biasa sih. Kerjaan tukang rongsokan itu lebih baik dari pada kerjaan orang-orang yang meminta-minta dan juga orang-orang yang mencuri barang, ya kaya berita di Tv tentang pencurian sepedah gitu," kata Indro.

"Pola pikir manusia. Satu sisi berpikir positif. Di sisi lain berpikir negatif," kata Dono.

"Memang bener omongan Dono. Pola pikirnya manusia antara positif dan negatif. Sama hal urusan dengan ibadah," kata Indro.

"Kalau ibadah di nilai dari taqwa manusia yang menjalankan agama yang di yakininya," kata Kasino.

"Aku paham Dono. Kalau melihat perjalan masa lalu saat aku berteman sana sini sih. Ya ada yang tekun ibadah dan ada tidak tekun ibadahnya, ya agama sekedar cantelan saja di KTP gitu," kata Indro.

"Seberapa besar manusia menjalankan agama tetap saja di nilai manusia. Ceritanya tidak jauh beda dari dulu sampai sekarang," kata Dono.

"Samahal dengan agama lain kan Don?!" kata Indro.

"Sama saja," kata Dono.

"Berarti para ahli agama tetap harus gencar-gencarnya membimbing manusia agar menjalankan agama dengan baik dan tidak boleh lepas gitu," kata Indro.

"Ya kenyataanya sih. Rumah ibadah tetap tegah berdiri walau gonjang-ganjingnya di pengaruhi keadaan yang ini dan itu," kata Dono.

"Salah satu yang mempengaruhi proses ibadah adalah covid-19 kan?!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Manusia banyak karena berkembang biak terus demi mengisi dunia ini, ya menikmati hidup di muka bumi ini. Walau hitungan waktunya sebentar dan berusaha lama gitu," kata Indro.

"Emmm," kata Dono.

"Padahal hidup di dunia ini. Aslinya. Banyak kebohongan atau hoaks dari cerita masa lalu demi tujuan ini dan itu," kata Indro.

"Yang sadar mengetahui kebohongan. Yang tidak sadar tetap tidak mengetahui kebohongan yang di buat pada masa lalu dan sampai sekarang masih berjalan dengan baik," kata Dono.

"Di Tv sering banget menjelaskan ini dan itu untuk menyelesaikan pokok masalah tentang kebohongan atau hoaks ini dan itu," kata Indro.

"Eeeem," kata Dono.

"Ya sudahlah Don. Aku nonton Tv saja!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya. Indro pindah duduknya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino telah selesai merawat tanaman di potnya, ya istirahat gitu. Kasino main game di Hp-nya dengan penuh keasikan gitu.

MUNGKIN

Usai baca Al Qur-an di kamar, ya Indro keluar dari kamarnya ke ruang tamu. Kasino selesai juga baca Al-Qur'an di kamarnya, ya keluar dari kamarnya ke ruang tamu. Kasino dan Indro duduk di ruang tamu, ya sepakat bernyanyi bersama dan yang bermain gitar adalah Indro. Lagu yang di nyannyikan Kasino dan Indro berjudul 'Mungkin' yang di populerkan sama Potret.

Isi lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro :
Mungkin
Aku bisa bercinta dengan kamu
Kendati kata-katamu selalu
Menusuk jantung
Melukaiku

Mungkin
Kumau memaafkanmu kembali
Demi cinta yang ada di hatiku
Meloloskanmu
Dari kata pisah

Mungkin sang fajar
Dan sayap-sayap burung patah
Menyaksikan kita berseteru
Selalu tak pernah damai

Mungkin cintaku
Terlalu kuat dan menutupi
Jiwa yang dendam akan kerasmu
Sehingga kita bersama
Mungkin

Mungkin
Kumau memaafkanmu kembali
Demi cinta yang ada di hatiku
Meloloskanmu
Dari kata pisah
Mungkin

Mungkin
Kumau memaafkanmu kembali
Demi cinta yang ada di hatiku
Meloloskanmu
Dari kata pisah

Mungkin sang fajar
Dan…

***
Kasino dan Indro berhenti menyanyi.

"Indro lanjut lagu yang lain!" kata Kasino.

"Lagu apa?" kata Indro.

"Lagu Mungkinkah yang di populerkan Stinky," kata Kasino.

"Ok boleh. Lagu Mungkinkah," kata Indro.

Indro dan Kasino menyanyikan lagu judul 'Mungkinkah' yang di populerkan Stinky, ya tetap main gitar Indro.

Isi lirik lagu yang dinyanyikan Indro dan Kasino :

Tetes air mata basahi pipimu
Di saat kita 'kan berpisah
Terucapkan janji padamu kasihku
Takkan kulupakan dirimu

Begitu beratnya kau lepas diriku
Sebut namaku jika kau rindukan aku
Aku akan datang

Mungkinkah kita 'kan selalu bersama
Walau terbentang jarak antara kita
Biarkan kupeluk erat bayangmu
'Tuk melepaskan semua kerinduanku

Lambaian tanganmu iringi langkahku
Terbersit tanya di hatiku
Akankah dirimu 'kan tetap milikku
Saat kembali di pelukanku

Mungkinkah kita 'kan selalu bersama
Walau terbentang jarak antara kita
Biarkan kupeluk erat bayangmu
'Tuk melepaskan semua kerinduanku
O-oh

Begitu beratnya kau lepas diriku
Sebut namaku jika…

***
Indro dan Kasino selesai menyanyikan lagu dengan baik.

"Indro gantian main gitarnya," kata Kasino.

"Ok. Boleh. Nieeee...gitarnya," kata Indro sambil memberikan gitarnya pada Kasino.

Kasino mengambil gitar dari tangan Indro dengan baik.

"Nyanyi lagu apa ya?" kata Kasino yang berpikir sambil menggenjreng gitar.

"Lagu Mungkin Nanti," kata Indro.

"Lagu Mungkin Nanti. Yang populerkan Noah," kata Kasino

"Itu maksud ku!" kata Indro.

"Ok," kata Kasino.

Kasino dan Indro bernyanyi bersama dengan baik dan juga Kasino memang main gitarnya baik gitu.

Isi lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro :

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati
Seperti hari kemarin saat semua disini

Saat aku berkata
Mungkin yang terakhir kalinya
Sudahlah lepaskan semua
Kuyakin inilah waktunya

Mungkin saja kau bukan yang dulu lagi
Mungkin saja rasa itu telah pergi

Dan mungkin bila nanti kita kan bertemu lagi
Satu pintaku jangan kau coba tanyakan kembali
Rasa yang kutinggal mati…

***
Kasino dan Indro berhenti menyanyikan dan juga main gitar.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Jika aku menyukai artis, ya layaknya penggemar gitu. Memang aku memberikan perhatian pada tuh artis yang di idolakan bisa di sebut cinta penggemar pada idola dengan cara banyak hal seperti ikut dalam sosial media atau nonton acara artis itu live atau tidak live. Ketika waktu aku berganti menyukai artis yang lain. Jadi tuh artis pertama aku sukai itu merasa kehilangan sesuatu enggak ya?" kata Indro.

"Kalau di sederhanakan. Indro pacaran dengan cewek. Tiba-tiba Indro suka sama cewek lain. Maka tuh cewek pertama memang kehilangan sesuatu sih yaitu perhatian Indro berupa cinta dengan penuh kasih sayang banget," kata Kasino.

"Berarti kemungkinan ada ya?!" kata Indro.

"Mungkin saja jika perhitungan tepat. Kalau perhitungannya tidak tepat, ya tidak mungkinlah. Sekala perbandingannya saja 1 : 1000 sajalah," kata Kasino menjelaskan secara sistematik.

"Iya juga ya," kata Indro.

"Ada yang lain?" kata Kasino.

"Ada sih. Cewek jika pendidikan tinggi dan juga kaya, ya susah di dapatkan ya Kasino?" kata Indro.

"Memang sih cewek yang berpendidikan dan juga kaya susah untuk di dapatkan. Pola pikirnya tuh cewek memilih cowok yang terbaik, ya otomatis berpendidikan tinggi dan juga kaya. Sederajatlah. Tidak ingin mendapatkan cowok di bawah derajatnya," kata Kasino menjelaskan.

"Berarti. Cewek kaya dapetnya cowok kaya. Berarti orang miskin susah mendapat cewek kaya dong?!" kata Indro.

"Kalau orang miskin pinter bisa dapetin cewek kaya," kata Kasino.

"Di pelet dong Kasino," kata Indro.

"Mainan kelenik itu mah. Ya bener itu. Orang miskin harus berpendidikan dan dapat beasiswa untuk menunjang pendidikannya dengan baik sampai menjadi sarjana dan kerja di pemerintahan atau perusahaan jadi orang kaya kan. Baru deh dapetin cewek orang kaya yang di sukai. Jadinya sederajat dan juga orang miskin punya kualitas di dalam diri," kata Kasino.

"Sama dengan cerita tren sekarang. Orang miskin itu ikut lomba menyanyi dengan tujuan jadi juara pertama. Usaha berhasil mengangkat derajat dirinya. Pada akhirnya orang miskin jadi kaya dan bisa mendapatkan cewek kaya yang ia sukai," kata Indro.

"Benerlah omongan Indro," kata Kasino menegaskan omongan Indro.

"Sudah Kasino. Ngobrolnya. Nonton Tv!" kata Indro.

"Ya," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya pindah duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Sedangkan Dono di kamarnya masih baca Al-Qur'an dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK