Malam begitu larut sekali di mana semua orang sudah pada tidur. Dono terdiam sambil menonton Tv dengan acara yang menarik. Karena lapar Dono beranjak dari duduk mengambil makan di dapur.
Cahaya hijau jatuh dari langit melesat seperti bintang jatuh dan langsung jatuh di antene luar rumah Dono. Energi itu tersebut menjalar sampai ke Tv. Dono sedang duduk sambil makan kue donat.
Tv mulai bergetar dan menciptakan kilatan cahaya hijau. Dono terkejut sekali. Lagi-lagi cahaya hijau lebih memancar lagi dari Tv. Dono mulai ketakutan sekali. Berusaha untuk menjauh dari Tv.
Ternyata cahaya hijau menarik Dono ke dalam Tv. Dono benar-benar masuk ke dalam Tv sambil memegang sebuah remot Tv. Saat itu Dono tergeletak di tanah dan bangun.
"Di mana aku," kata Dono.
Dengan seksama Dono melihat keadaan dengan baik. Ternyata suasana sesuai dengan acara Tv yang di tontonnya berkenaan acara memasak di alam dengan suku pedalaman.
"Apa kah ini benaran," kata Dono.
Dono sambil mencubit dan menampar dirinya.
"Sakit....jadi benaran....aku masuk ke dalam Tv....tapi bagaimana bisa?" kata Dono.
Dono pun mulai menyadari keadaannya dan mengikuti acara yang berlangsung berkenaan masak di alam. Dono pun mencoba makan yang telah jadi.
"Enak makan ini. Nyata banget," kata Dono.
Dono pun mulai menikmati keadaannya yang baik-baik saja. Saat berjalan. Dono terjatuh ke tanah. Lalu suasana lingkungan berubah menjadi tempat yang menyeramkan.
"Dimana aku," kata Dono.
Dono mulai memperhatikan sekeliling dan mengambil remot yang tergeletak di tanah langsung di masukkan ke saku celananya. Muncul makluk yang menyeramkan keluar dari tanah.
"Zombi," teriak Dono.
Dono pun berlari menjauh dari tempat angker tersebut dan bersembunyi di rumah tua. Muncullah roh-roh yang bergentayangan kesana-kesini.
"Setan.....," teriak Dono.
Dono pun keluar dari rumah tua dan terus berlari. Karena dalam keadaan kacau dan memperhitungkan langkahnya Dono menyandung akar pohon dan jatuh di tanah.
Sekeliling berubah menjadi tempat yang sangat ramai banget. Saat Dono bangun melihat keadaan.
"Aku ada....di stadion sepak bola," kata Dono.
Dono pun berbaur dengan lingkungan yang penuh dengan kehebohan manusia yang bersorak sorai mendukung tim jagoannya. Sampai saatnya Dono mulai memahami sesuatu saat menyentuh saku celananya.
"Jangan-jangan karena remot Tv," kata Dono.
Dono pun mulai menguarkan remot dari saku celananya dan mulai menekan untuk mengganti chenel Tv. Seketika suasana berubah menjadi suatu tempat yang sangat indah di pinggir pantai.
"Benar....gara-gara remot ini saya pindah ke satu program Tv ke program yang lain. Masalahnya....bagaimana saya kembali?" kata Dono.
Dono pun berpikir keras sambil menikmati keadaannya karena bisa berpindah-pindah tempat sambil menikmati makan yang enak saat acara memasak.
Tapi tetap tidak ada jalan. Dono pun murung sekali duduk diam saat di suatu tempat di pinggiran kota saat acara drama cinta korea.
Cahaya hijau muncul di hadapan Dono sangat menyilaukan sekali.
"Jangan-jangan jalan keluarnya," kata Dono.
Dono pun masuk ke dalam cahaya hijau yang bersinar terang sekali. Indro pun membangunkan Dono dengan menepuk tangan kirinya. Dono bangun dari tidurnya.
"Aku...dimana?" tanya Dono.
"Di rumah," kata Indro.
"Aku...sudah kembali ke dunia...kenyataan," kata Dono.
"Emangnya...kamu dari mana? Orang...kamu tidur. Kebanyakkan nonton Tv...jadi mimpi yang aneh-aneh," kata Indro.
"Cuma mimpi. Tapi kaya......kenyataan," kata Indro.
"Ya...udah pindah sana. Tidur di kamar! Besok kerja...Don!" saran Indro sambil mematikan Tv.
"Iya," kata Dono.
Dono yang masih bingung lebih baik melupakan kejadian tersebut dan masuk kamar untuk tidur. Indro pun sama masuk kamar untuk tidur. Cahaya hijau keluar dari Tv dan berubah menjadi makluk kecil seperti peri yang cantik.
"Tadi...itu bukan mimpi, tapi kenyataan," kata peri yang cantik.
Peri yang cantik berubah menjadi bola cahaya hijau dan keluar dari rumah Dono lewat jendela rumah yang terbuka yang lupa di tutup oleh pemilik rumah.
Karya : No