Dono duduk di taman sambil melihat keadaan lingkungan dengan baik. Indro selesai belanja di mini market, saat jalan menuju arah pulang melihat Dono sedang duduk sendiri di taman sambil melihat keadaan lingkungan. Indro menghampiri Dono, ya duduk di sebelahnya.
"Sendirian.... Dono," kata Indro.
"Berdua sama Indro sekarang," kata Dono.
"Ya...ya...ya," kata Indro.
"Hidup cuma begini-begini aja!" kata Dono.
"Memang hidup gini-gini aja. Tapi kan hidup lebih berarti ada pasangan hidup bisa berbagi rasa di kala suka dan duka," kata Indro.
"Itu sih kalau orang yang di sukai mengerti. Kadang banyak cerita, ya tidak mengerti. Pada akhirnya hubungan putus pacaran sampai putus dalam hal pernikahan, ya cerai," kata Dono.
"Nama juga realita manusia dalam menjalankan hubungan ada yang jalan baik dan buruk," kata Indro.
"Kadang aku berpikir dengan baik. Kenapa aku selamat dari kematian?" kata Dono.
"Masalah Dono ternyata mikirin...kenapa Dono selamat dari kematian? Mukjizat dari Tuhan. Ya kata orang-orang agama lain kaya di berita di Tv," kata Indro.
"Seperti cerita Isa membangkitkan orang yang mati," kata Dono.
"Itu yang aku maksud!" kata Indro.
"Mungkin karena sistem kekebalan tubuh ku. Walau terserang penyakit separah apa pun aku bisa sembuh dengan baik," kata Dono.
"Kalau itu sih. Di bidang kedokteran. Ya benarlah omongan Dono. Di masa pandemic covid-19, ya ada manusia yang punya kekebalan yang kuat seperti Dono selamat dari kematian. Sedang lainnya, ya mati pada hal sudah di tanganin dokter dengan baik," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Kadang kematian lebih baik dari pada hidup seperti ini," kata Dono.
"Kata-kata penyesalan ya Don?" kata Indro.
"Bisa di bilang begitu sih," kata Dono.
"Manusia itu umur panjang senang Don. Karena banyak impian yang ia raih dan di usahakan jadi kenyataan," kata Indro.
"Kebanyakan seperti itu. Ada yang umur pendek, ya mati. Menerima umur pendeknya itu dan impian yang ingin ia raih pun tidur bersamanya," kata Dono.
"Memang sih Don. Yang umur pendek menerima keadaannya," kata Indro.
"Yang mati di usia muda atau tua dengan kematian dari segala bentuk. Kebanyakan manusia itu mati dalam keadaan buta segalanya. Beda dengan keadaan ku. Ada yang menjelaskan dengan baik. Ya seperti hal aku bicara dengan Indro. Ada Roh yang bicara dengan ku," kata Dono.
"Aku paham Don. Keadaanmu. Rahasia kebenaran terungkap semuanya. Jadi Dono manusia beda dari manusia lain," kata Indro.
"Manusia yang beda dari manusia lainnya. Kata-kata itu seperti mengarahkan pada manusia yang sempurna yang puja puji sama manusia lain dan diangkat jadi Nabi atau Dewa," kata Dono.
"Zaman dulu sering seperti omongan Dono. Zaman sekarang, ya masih sih. Nama juga manusia," kata Indro.
"Dunia ini jalan memang sesuai konsep manusia fersi a, b sampai z....demi tujuannya menikmati dunia ini," kata Dono.
"Maka itu ada benturan dari konsep yang di bangun manusia kaya agama. Maka itu harus menghargai dan menghormati perbedaan," kata Indro.
"Ya sudahlah ngobrol di sini. Ayo kita pulang!" kata Dono.
"Ayo!" kata Indro.
Indro dan Dono beranjak dari duduk di taman, ya berjalan menuju arah rumah. Keduanya melihat keadaan lingkungan sama dengan berita di Tv yang ini dan itu. Sedangkan Kasino sedang urusan kerjaan dengan Selfi.