CAMPUR ADUK

Sunday, February 10, 2019

RAHASIA KEBENARAN

Setelah sholat dzuhur. Dono melihat mamang yang jualan mainan di SDN 3 dan mendekatinya untuk membeli mainan. Dono memilih mainan yang di jejer di lapaknya mamang penjual mainan. Akhirnya Dono memutuskan untuk membeli pistol air dan di bayar dengan uang pas lalu berajak dari situ untuk pulang ke rumah. 

Tahunya Dono berpapasan dengan Indro. 

"Don dari mana?" tanya Indro.

"Saya abis sholat dzuhur setelah itu beli mainan pistol air," cerita Dono.

"Dasar anak kecil," kata Indro.

"Ngeledek apa ngejek ini?" kata Dono

"Ngeledek Don. Becanda. Guyon Don. Tetapi kenapa kamu membeli pistol mainan tersebut?" kata Indro.

"Terkenang masa kecil aja yang pertama. Yang kedua melariskan jualan mamang penjual mainan yang jualan di SDN 3. Itu saja," penjelasan Dono.

"Dasar orang baik. Rezekinya di bagikan ke orang lain demi membeli pistol mainan yang gak penting. Sampai di rumah cuma di geletakan saja. Seperti biasanya. Di rumah terlalu banyak mainan yang kamu beli demi masa kecil kamu Don....padahal iba."

"Ya.....begitu saya Indro."

"Dari dulu sampai sekarang kamu tetap pemikiran kamu anak kecil. Baik dan lugu. Padahal tubuh kamu dewasa dan sudah pantes punya anak," kata Indro.

"Untuk berbuat kebaikan banyak cara kan. Demi menciptakan kebaikan di muka bumi," kata Dono.

"Iya...sama. Dengan kamu menulis di Blog kamu. Lebih banyak wanita di angkat dalam tulisan kamu dengan pujian yang paling benar dan baik sekaligus menggunakan namanya untuk bahan cerita kamu. Istilah kata kembar namanya. Padahal benaran kamu memujinya. Contohnya saat nonton Tv. Artis dangdut bernama Aulia terlihat cantik banget saat menyanyi di panggung dangdut. Itu sih benar-bener kejujuran dari tokoh yang angkat penulis yaitu Dono dan sebenarnya Dono ya... penulis juga," penjelasan Indro.

"Kebiasaan..mengungkap rahasia kebenaran. Sisi kebaikan dari penulis dengan tokoh Dono," tambahan Dono.

"Nama juga cerita. Pasti ada ending cerita yang paling jujur kan. Maka bisa menjadi realita kenyataan yang sebenarnya," kata Indro.

"Yo.i," saut Dono.

"Kalau begitu saya kerja lagi Don ke tempat Kasino yang baru bikin usaha baru kedai makan," kata Indro.

"Iya," jawab Dono.

Indro dengan ngebut ke kedai makan yang tidak jauh dari situ. Dono melanjutkan jalan pulangnya. Terlihat di mata Dono seorang biksu yang meminta sedekah pada pengikutnya di salah satu toko cina. Rasa ibanya muncul pada Dono dan mendekati biksu tersebut dan memberikan sodakoh berbentuk uang yang cukup di masukan ke dalam mangkok yang di bawanya.

"Semoga Budha membalasnya kebaikan anda," kata biksu.

"Sama-sama," jawab Dono.

Dono pun meninggalkan biksu tersebut begitu saja menuju pulang ke rumahnya. Sampai di rumah. Dono seperti biasa mulai mengetik lagi di depan komputer di kamarnya dengan mengeluarkan semua ide-idenya di tuangkan dalam tulisan sampai selesai.


Karya: No

KEMBAR

Pagi yang cerah dan tenang di kediaman Dono. Saat semua Kasino dan Indro pergi kerja. Dono duduk santai di ruang tamu sambil membaca buku yang cukup kuno yang berbahasa sangsekerta. Terjadilah fenomena pada tubuh Dono, lalu menghentikan baca buku tersebut dan di taruh di meja. Dono mulai bergerak untuk mengambil buku tulis di kamarnya. Ternyata bayangan Dono langsung menjelma menjadi dirinya dan duduk berdiam diri saja di ruang tamu.

Dono yang membawa buku tulis dan penanya kembali ke ruang tamu terkejut melihat sosok dirinya diam saja di tempat duduk.

"Siapa kamu yang mirip dengan saya?" tanya Dono.

Sang bayangan mulai berbicara dan menjawab "Saya adalah diri mu."

Dono mulai bingung sekai lalu berusaha tenang dan duduk bersama Dono yang lain.

"Kamu asalnya dari mana?" tanya Dono.

"Saya.....bayangan kamu yang tercipta karena kamu membaca mantra pada buku kuno yang diatas meja itu," kata Dono yang lain.

"Jadi karena buku kuno ini yang saya pinjem dari perpustakaan daerah. Ternyata adalah mantra dan tantra dari ajaran hindu kuno," kata Dono.

"Iya..benar," jawab Dono yang lain.

"Jadi kamu bagian dari diri saya dan sekarang saya berbicara dengan saudara saya sendiri," kata Dono.

"Iya,"  saut Dono yang lain.

"Kalau kau bener adalah bagian dari diri saya. Siapa orang yang paling saya cintai sekarang?" kata Dono.

"Wulan dan penggantinya adalah Rara," kata Dono yang lain.

"Bener juga. Dono yang lain tahu kebenaran saya yang asli. Kenapa bisa jadi begini? Padahal saya hanya penasaran dengan buku kuno yang isinya tulisan sangsekerta. Malah menjelma menjadi diri saya lain. Sama aja saya punya kembaran. Pantes  kata orang tua kalau jatuh cinta pada anak kembar tidak boleh mencintai ke dua-duanya harus satu. Karena tetap satu jiwa. Gimana ya?" kata Dono.

"Kamu selesaikan saja mantra yang kamu baca pada buku kuno dan saya akan menghilang dan kembali kepada dirimu," saran Dono yang lain.

"Sesimpel itu. Lama-lama di pikirkan kaya jurus ninja bayangan seribu. Tapi anehnya ini benar-benar kembar banget gak ada celah sedikit pun," kata Dono.

Dono pun mengikuti saran Dono yang lain dan mulai mengambil buku di meja lalu di baca dengan baik sampai selesai. Fenomena terjadi Dono yang lain mulai menghilang dan kembali menjadi bayangan Dono.

"Iya..bener  ia adalah bagian diri ku. Bayangan ternyata. Kaya cerita Peter Pan yang bisa bertengkar dengan bayangannya," kata Dono.

Dono menyimpan buku kuno dengan baik di kamarnya dan akan memulangkannya ke perpustakaan daerah. Dono mengambil leptopnya di kamar dan mulai mengetik di ruang tamu dengan santai dan tenang. Tiba-tiba pintu di ketok dan ada yang mengucap salam "Asalamualaikum."

"Waalaikum salam," kata Dono.

Dono pun membuka pintu dan terkejut sekali.

"Dono..."

"Iya..saya..Dono. Kenapa kan nama saya Dono. Nama boleh kembar tetapi wujudkan beda," kata Dono yang bertamu ke rumah Dono.

"Iya saya tahu. Ngombrol lebih enak di teras aja. Dan ada apa kamu kesini?" kata Dono.

"Saya mau menawarkan barang sama kakak. Apakah kakak berminat," kata Dono yang lain.

"Jadi kamu pekerjaannya sekarang adalah seles toh. Dan ingin menawarkan barang yang kamu jual. Tapi masalahnya saya tidak berminat untuk membeli barang kamu. Sekali lagi saya minta maaf," kata Dono.

"Gak apa-apa kakak. Saya permisi dulu ya," kata Dono yang lain.

"Iya..silakan," jawab Dono.

Dono yang lain melanjutkan aktivitasnya menjadi menjajakan jualannya dari satu rumah ke rumah yang lain. Dono masuk ke dalam rumah dan tak lupa menutup pintu.

"Kembar namanya tapi wujudnya beda. Aneh sih. Tapi kalau di pelajari dari kitab Al Quran pasti jawabannya Adam. Maksudnya sih? Ciptaan Tuhan semua makluk di muka bumi ini. Manusia itu kembar semua jaman dulunya sampai sekarang. Jadi benar saya Dono yang cukup dewasa dan anak tadi Dono yang masih muda dan mengejar mimpinya menjadi orang berhasil. Tetap sama-sama manusianya.......ya kembar juga akhirnya. Nama boleh sama tapi wujud manusia dan jiwa di berikan oleh Alloh SWT sama jadi kembar. Jawabannya adalah Rara pengganti Wulan, maka itu saya harus menjaga Rara dengan cinta yang sedikit berbeda agar tidak menyinggungnya. Sebenarnya Rara dan Wulan sama-sama wanita alias kembar jiwanya ciptaan Alloh SWT. Wulan masa lalu yang telah lama meninggalkan diri saya dan masa depan adalah jawabannya Rara pasangan hidup saya yang baru. Jadi Al Quran menjawabnya cinta yang sejati adalah cuma satu bagi anak adam mencari jawaban yang benar. Adam dan Hawa anak kembar ciptaan Tuhan. Jadi benar jodoh saya selanjutnya yang di ridoi Alloh SWT adalah Rara. Alloh SWT menyiapkan jodoh terbaik untuk saya adalah satu yaitu Rara. Takdir telah di tetapkan dari awal penciptaan dunia ini," Dono yang ngomong sendiri di dalam rumah.

Dono pun mulai melupakan semuanya dan asik duduk di ruang tamu sambil mengetik di leptopnya dengan penuh ke seriusan menuangkan semua ide-ide dalam pikirannya sampai selesai tulisannya. Azan dzuhur pun di kumandangkan. Dono segera melaksanakan kewajibannya sebagai  muslim yang baik dan pergi kemesjid untuk melaksanakan sholat dzuhur.


Karya: No

DASAR ANAK KECIL

Indro ingin masuk ke rumah Saskia. Tapi ternyata Saskia sedang berduan dengan seorang laki-laki di teras depan. Indro pun mengurungkan niatnya untuk bertamu ke rumah Saskia dan berjalan menuju pulang ke rumah. Saat berjalan di pinggir jalan Indro kecipratan air yang mengalir keluar dari selokan yang dihempaskan oleh motor yang sangat ngebut sekali.

"Woy," teriak Indro.

Indro pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat keadaanya.

"Untung saja leptop saya tidak kena air comberan," celoteh Indro.

Indro pun ngebut jalan sampai di rumahnya.

"Asalamuaikum," salam Indro.

"Waalaikum salam," jawab Dono yang sedang duduk di ruang tamu sambil baca majalah.

Indro pun bergegas menaruh leptop di meja.

"Titip ya Don," kata Indro.

"Iya. Kamu jadi bau busuk gini kenapa?" tanya Dono.

"Biasa..lagi sial kecipratan air coberan. Saya mau mandi dan ganti pakaian dulu di belakang," penjelasan Indro.

"Ada-ada Indro," kata Dono.

Saat masuk rumah berpapasan dengan Kasino.

"Indro kenapa kamu jadi bau begini?" tanya Kasino.

"Maklum lagi..sial aja..kecipratan air comberan," penjelasan Indro.

"Oh..begitu," saut Kasino.

Indro pun kebelakang untuk mandi dan ganti pakaian. Sedangkan Kasino duduk bersama Dono di ruang tamu.

"Jenuh juga..hari ini," celoteh Kasino.

"Jenuh....Kasino. Kan tadi lagi nonton Tv?" saut Dono.

"Iya...tapi boring. Dari kemarin perkembangan beritanya gitu-gitu aja di Tv kaya sinetron. Bosen," kata Kasino.

"Kan bisa nonton acara yang lain. Cara suasana. Seperti nyelawak atau nyanyi-nyanyian gitu," saran Dono.

"Boring banget. Saya ingin nonton acara wayang kulit live  di lapangan," kata Kasino.

"Masih ada..acara wayang kulit zaman now," kata Dono.

"Ada..tempat teman saya. Yang ngadain hajatan dan nanggap wayang kulit," kata Kasino.

"Eeee..dasar nyeleneh," kata Dono.

"Yo.i.... Asalamualaikum," kata Kasino sambil bergerak keluar rumah.

"Waalaikum salam," jawab Dono.

Kasino pergi untuk menonton wayang kulit dengan menggunakan motor. Dono pun menutup majalahnya yang di bacanya dan di taruh di meja. Tak lupa pintu di tutup dan membawa leptop Indro di taruh di meja dekat Tv di ruang tengah. Dono mulai menonton Tv dengan acara yang menarik untuk menghilangkan rasa bosennya baca dan baca lagi. 

Dono pun senang sekali nonton Tv acara musik. Indro pun yang baru selesai membereskan dirinya duduk bersama Dono nonton Tv.

"Don..ganti acaranya," kata Indro.

"Lagi seru nie..acaranya," kata Dono.

"Lebih seru..nonton film Don." 

"Musik..Indro." 

"Film..Don...." 

"Musik...Indro...." 

"Film...Don. Mana remotnya," kata Indro yang mulai serius.

"Ini remotnya. Tapi saya tidak kasih. Musik," kata Dono yang terus ngeyel.

"Gak mau..ngalah," kata Indro yang manyun.

"Saya mau nonton Aulia yang cantik di acara musik dangdut," kata Dono yang jojong aja.

"Ya..ya..kamu yang menang. Dasar anak kecil," kata Indro.

"Sip....saya yang menang. Indro nonton acara musik dangdut yang ada Aulia yang cantik jelita hari ini," kata Dono yang happy.

"Sekarep mu..Don."

Indro pun mengalah demi Dono dan akhirnya nonton acara musik dengan santai di dalam rumah.


Karya: No

SEPERTI BIASANYA

Kasino lagi asik menonton Tv di ruang tamu sambil minum kopi. Sedangkan Indro sibuk mengetik di ruang tamu dengan penuh keseriusan. Dono pun masuk baru pulang dari tempat Rara dan masuk rumah dengan mengucap salam "Asalamualaikum."

"Waalaikum salam," jawab Indro.

Dono langsung duduk di samping Indro dan menaruh buku di meja..

"Serius...banget..Indro?" kata Dono.

"Yo.i," kata Dono.

Indro pun selesai mengetik dan kaget melihat buku yang tebal di meja.

"Don..kamu tadi dari mana..sampai bawa oleh-oleh buku tentang kedokteran?" tanya Indro.

"Saya..dari rumah Rara. Cuma ngobrol aja. Sekalian minjem buku tentang kedokteran. Punya sepupunya Rara yang tinggal bersama Rara yang benama Rina," penjelasan  Dono.

"Oh..begitu. Tapi buku kedokteran ini untuk apa? Kan kamu SD gak lulus," kata Indro.

"Ngeledek atau ngejek ini," kata Dono.

"Ngeledek....Don. Becanda. Tapi apa kamu mengerti tentang isi dari buku kedokteran tersebut?" kata Indro.

"Iya..saya mengerti isi  buku tersebut dan sempat membaca buku tersebut. Baru sebagian sih tentang penyakit jantung dan proses penanganannya," kata Dono.

"Oh..begitu," kata Indro.

"Ya..udah Don. Saya mau keluar dulu ada hal yang penting," kata Indro.

"Kemana?" tanya Dono.

"Biasa...Saskia," saut Indro.

Indro keluar dari rumah dan membawa leptopnya.

"Indro..tunggu," panggilan Dono.

"Apa?" saut Indro dan mebalikkan tubuhnya.

"Kenapa kamu bawa leptop. Kan cuma main ke rumah Saskia. Tumben?" kata Dono.

"Oh..saya ada urusan yang bener-bener penting. Saskia mau minta di ajarkan program komputer," kata Dono.

"Program apa program?" kata Dono ingin mengorek rahasia kerjaan Indro.

"Iya..deh. Saya mau pacaran. Sekalian minta maaf. Karena main di belakang Saskia dengan cewek bernama Aulia," kata Indro.

"Aulia yang mana lagi. Bukannya Nabila," kata Dono.

"Iya deh..Nabila," kata Indro.

"Dasar..ngeles kaya bajai," kata Dono.

"Cuma becanda..Don."

"Iya...nyeleneh..kamu..Indro."

"Ya..Asalamualaikum," salam Indro.

"Waalaikum salam," jawab Dono.

Indro bergerak menuju rumahnya Saskia. Dono pun pindah duduknya ke ruang tengah dan ikutan nonton Tv bersama Kasino.

"Kasino serius amat...nontonnya," kata Dono.

"Biasa aja. Orang nonton Stan Up Komedi," kata Kasino.

"Saya...tahu....kan saya nonton juga," kata Dono.

"Dasar nyeleneh," kata Kasino.

"Bukan nyeleneh. Tapi ngacok.....Kasino." 

"Salah kamu Don. Tapi ngelawak." 

"Ngelawak.......OVJ kali...Kasino."

"Yang bener itu live musik...Don." 

"Tambah kacau. Yang bener adalah nonton kartun Upin Ipin..ya..kan Kasino."

"Dari pada panjang ceritanya. Sekarepmu....Don." 

"Yes..saya.yang menang," kata Dono

"Dasar..anak-anak mau menang sendiri," kata Kasino.

"Yo.i," kata Dono.

Dono beranjak dari duduk bersama Kasino menuju meja makan untuk makan malem karena sudah laper. Sedangkan Kasino dengan santai nonto Tv dengan santai sambil minum kopi.


Karya: No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK