CAMPUR ADUK

Saturday, October 2, 2021

DAMAI

Eko duduk di depan rumah sedang menyanyi dan main gitar, ya sambil minum kopi lah.

Lirik yang di nyanyikan Eko dengan judul 'Damai' :

Kuhirup udara pagi
Bersama indah mentari
Kulalui hari ini
Dengan hati berseri
Akankah tercipta damai
Di dalam dunia ini
Akankah terjalin rasa
Saling peduli
Wo-o ... damainya hatiku
Kala mentari bersinar lagi
Wo-o ... damainya hatiku
Kala mentari bersinar lagi
O-o-oh ...
Wo-o ... damai hati ini
Kutuangkan dalam sebuah lagu
Wo-o ... mentari berlalu
Membawa semua ke alam mimpi
Wo-o ... damainya hatiku
Kala mentari bersinar lagi
Wo-o ... damainya hatiku
Kala mentari bersinar lagi
Wo-o ... damainya hatiku
Kala mentari
Bersinar lagi
O-o-oh ...
Bersinar lagi
O-o-oh ...

***

Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di halaman rumah. Budi duduk dengan baik. Ya Eko selesai menyanyikan lagu dan main gitarnya.

"Eko asik sendirian main gitar dan bernyanyi," kata Budi.

"Budi kan baru dateng ke sini. Jadi aku asik sendirian bernyanyi dan main gitarnya," kata Eko.

"Lagu yang baru di nyanyikan tadi, ya lagu apa Eko?!" kata Budi.

"Lagunya Wayang yang judulnya 'Damai'...," kata Eko.

"Ooooo lagu Wayang toh dengan judulnya 'Damai'..," kata Budi.

"Memang keadaan diriku merasa damai gitu," kata Eko.

"Karena rasa damai itu di rasakan dengan baik, ya sama Eko. Sedang aku? Ya merasakan kedamaian sih. Dari keadaan lingkungan sekitar sini yang tenang sih," kata Budi.

"Budi kopi?!" kata Eko.

"Boleh lah..Eko," kata Budi.

"Kalau begitu aku buat dulu kopinya di dapur," kata Eko.

Eko beranjak dari duduknya, ya membawa gitar sih. 

"Eko pinjem gitarnya, ya biasa bernyanyi gitu!" kata Budi.

Eko memberikan gitarnya pada Budi dan berkata "Nie gitarnya!"

Budi mengambil gitar dari tangan Eko. Ya Eko masuk ke dalam rumah langsung ke dapur untuk membuat kopi di dapurlah. Budi main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Dongeng Sebelum Tidur' :

Di malam ini aku tak dapat memejamkan mata
Terasa berat bagai diri terikat mimpi, oh...
Kuingin satu, satu cerita, mengantarku tidur, biar 'ku terlelap
Mimpikan hal yang indah, lelah hati tertutupi
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah
Gelisah 'ku tak menentu, pikiran melayang (pikiran melayang)
Di benakku hanyalah ada lelah yang terasa
Dongengmu sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah
Aneka banyak cerita, ceritakanlah semua hingga ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah
Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah
Dongengmu sebelum tidur, oh...

***

Kopi pun jadi di buat Eko, ya di bawa depan rumah. Eko di depan rumah menaruh gelas berisi kopi di meja. Ya Budi masih bernyanyi dan main gitar. Eko duduk dengan baik, ya ikutan bernyanyi sih bersama Budi, ya sampai selesai sih. Budi pun berhenti bernyanyi dan main gitar, ya Eko juga berhenti menyanyi juga.

"Nyanyiin lagunya Wayang juga, ya Budi. Lagunya berjudul 'Dongeng Sebelum Tidur'....," kata Eko.

"Kan mengikuti alurnya dari Eko," kata Budi.

"Ooooo begitu," kata Eko.

Budi menaruh gitar di samping kursi dan segera mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi.

"Kalau di masa kecil, ya pernah sih Ibu menceritakan dongeng sebelum tidur. Ya tidurku jadi nyenyak karena cerita yang di ceritakan Ibu dengan baik, ya tujuannya mengajarkan makna dari cerita di buat dengan baik," kata Eko.

Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Kayanya aku juga Eko. Ya Ibu ku mendongengkan aku saat aku mau tidur sih. Aku bermimpi indah banget, ya berada di taman surga gitu," kata Budi.

"Masa mimpinya sampai segitunya Budi?!" kata Eko.

"Ya kan bisa terjadi. Nama juga mimpi," kata Budi.

"Kalau aku. Mimpi ku, ya aku tidak ingat mimpi ku. Pokoknya aku merasa damai saja, ya tidurnya tenang gitu tidak ada gelisah," kata Eko.

"Sama aku juga sih Eko. Merasa damai dalam tidur ku karena Ibu mendongengkan cerita sebelum tidur," kata Budi.

"Budi kan ikutan saja," kata Eko.

"Kan mengikuti alurnya Eko!" kata Budi.

"Iya deh mengikuti alurnya," kata Eko.

"Main catur saja Eko!" kata Budi.

"Oke deh main catur!" kata Eko.

Eko mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di papan catur. Keduanya main catur dengan baik

GEJOLAK KAWULA MUDA

Budi dengan mengendarai motornya dengan baik, ya ke rumah Ekolah. Eko duduk di depan rumah sedang main gitar dan bernyanyi, ya sambil minum kopi dan makan gorengan sih.

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Gejolak Kawula Muda' :

Kau yang selalu hadir dalam tiap langkahku
Hangatkan hariku dengan panas cintamu
Genggam erat janjiku untukmu
Kau kan selalu dekatku
Kau sinari malamku dengan kasihmu
Kau tuangkan air dalam haus rinduku
Kau selalu hembuskan cintamu
Kau selalu kudamba
Kau teduhkan hatiku di setiap risauku
Kau padamkan cemburu di dalam kalbu
Kau rangkai mimpiku di lelahku
Kau selalu kupuja
Jangan lah kau berpaling dariku
Percaya akan cintaku kepadamu
Biarkan hatiku dan jiwamu
Terpaut dalam satu jalinan kasih asmara
Kau teduhkan hatiku di setiap risauku
Kau padamkan cemburu di dalam kalbu
Kau rangkai mimpiku di lelahku
Kau yang selalu kupuja

***

Budi sampai di rumah Eko, ya memarkirkan motor dengan baik di halaman depan rumah sih. Budi pun duduk dengan baik. Eko selesai bernyanyi dan main gitar. 

"Gorengan," kata Budi.

Budi mengambil tahu goreng dengan cabe rawit di piring dan segera di makan dengan baik.

"Ngopi Budi?!" kata Eko.

"Iya," kata Budi.

"Ok, aku buatan kopinya," kata Eko.

Eko menaruh gitar di samping kursi dan beranjak dari duduknya, ya bergerak masuk ke dalam rumah langsung ke dapur untuk membuat kopi. Budi asik makan tahu goreng dengan cabe rawit sih. Eko selesai membuat kopi, ya di bawa ke depan rumah. Ya di depan rumah, ya kopi di taruh di meja.

"Kopinya Budi," kata Eko.

"Iya," kata Budi.

Budi mengambil gelas yang berisi kopi di meja, ya segera di minum dengan baik. Eko mengambil bakwan goreng di piring berserta cabe rawit sih dan di makan dengan baik. Budi menaruh gelas berisi kopi, ya di mejalah.

"Eko. Tadi nyanyi lagu apa?!" kata Budi.

"Aku nyanyi lagunya Clubeighties dengan judul 'Gejolak Kawula Muda'....," kata Eko.

"Ooooo 'Gejolak Kawula Muda'....kaya kita ini kan Eko?!" kata Budi.

"Iya iyalah," kata Eko.

"Berarti masa kita kan Eko?!" kata Budi.

"Memang masa kita. Emangnya masa siapa?!" Eko.

Eko mengambil gelas berisi kopi di meja dan meminumnya dengan baik.

"Bisa saja masa orang tua kita. Banyak lagu kan dibuat dan dinyanyikan pada masa orang tua kita. Lagu itu populer dengan baik. Lalu di nyanyikan kembali pada masa ini, ya masa kita," kata Budi.

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.

"Gejala keadaannya masih kena dengan masa ini. Maka lagu lama dinyanyikan kembali di masa ini," kata Eko.

"Iya juga ya karena gejalanya sama sih. Maka di nyanyikan kembali," kata Budi menegaskan omongan Eko.

"Contohnya sih : perjalanan cinta ku dengan Purnama. Bisa dibilang 'Gejolaknya Kawula Muda'. Dari proses aku mengenal Purnama, ya tumbuh benih cinta dan bersemi menjadi bunga. Aku dan Purnama jadian gitu," kata Eko.

"Contoh Eko tempat sih. Apalagi dengan urusan aku, ya mencari cinta yang tepat sih. Cewek yang mau jadian sama aku. Bisa di bilang juga 'Gejolak Kawula Muda'..," kata Budi.

"Ya sudahlah. Lebih baik kita main catur saja!" kata Eko.

"Main catur lagi," kata Budi.

"Emangnya mau main apa?!" kata Eko.

"Main bulu tangkis lah. Kan ada sinetron yang lagi tayangkan di Tv, ya temanya tentang bulu tangkis karena cabang olahraga bulu tangkis lagi naik daun," kata Budi.

"Catur juga sama dengan olah raga juga kan Budi?!" kata Eko.

"Memang sih catur termasuk olah raga sih. Ya sudahlah. Gaya kita saja. Main catur saja!" kata Budi.

"Emmmmm," kata Eko.

Eko mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur. Keduanya main catur.

"Oooo iya. Eko apa tanggapan mu dengan berita di Tv, ya tentang PON sih?" kata Budi.

"Masih urusan olahraga, ya tanggapan ku bagus sih," kata Eko.

"Bagus toh PON, yang di selenggarakan di Papua," kata Budi.

Budi dan Eko, ya main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK