CAMPUR ADUK

Sunday, June 21, 2020

INUYASHA

Kasino sedang santai ya istirahat dari ia bekerja gitu, jadi nonton Youtobe di Hp-nya kartun Inuyasha. Di mulailah kartun Inuyasha.

Inuyasha bergerak cepat ke kulil. Penduduk desa menyerang Inuyasha dengan panah untuk menghentikan pergerakan Inuyasha. Keinginan Inuyasha yang kuat untuk mendapatkan Shikon no Tama terus  menuju kuil dan di dobrak pintu kuil. Inuyasha mencari Shikon no tama di dalam kuil. Shikon no Tama di temukan segera di bawa kabur oleh Inuyasha. Kikiyo, pendeta kuil...ya memanah Inuyasha tepat di jantungnya sampai ke pohon untuk menyegel pergerakan Inuyasha yang setengah Siluman. Kikiyo yang terluka di serang Siluman. Para penduduk dan Kaide, adik Kikiyo mendatengin Kikiyo yang terluka.

"Kaide, bakar Shikon no Tama dengan jasadku!" kata Kikiyo yang sekarat.

Kaide mengikuti perintah Kakaknya. Segera lah Kikiyo di bakar bersama Shikon no Tama.

"Shikon no Tama, akan ku bawa ke dunia lain," kata hati Kikiyo.

Kikiyo musnah bersama Shikon no Tama karena di bakar.

***

Kakek Kagome membuat Shikon no Tama untuk di jual. Kagome malah berkata "Ada-ada Kakek menjual Shikon no Tama. Zaman sekarang masih percaya dengan cerita tahayul."

"Shikon no Tama ini bisa melindungi manusia," kata Kakek Kagome yang meyakinkan Kagome.

"Sudahlah Kakek," kata Kagome.

Kagome pun sarapan pagi dengan keluarga. Saat mau berangkat sekolah. Kagome mencari Sota, adik Kagome yang mencari kucing di kuil kecil. Kagome menemukan kucing dan juga Sota dengan membawa mangkuk berisi makan kucing. Tiba-tiba dari sumur tua yang ada di kuil kecil muncul siluman menarik Kagome ke dalam sumur.

"Akhirnya aku menemukan Shikon no Tama," kata Siluman Kelabang.

Kagome menggunakan tangan kirinya untuk menjauh diri dari Siluman Kelabang, ya terpentallah Siluman Kelabang karena kekuatan yang keluar dari tangan kiri Kagome sampai satu tangan Siluman Kelabang terputus.

Kagome pun sampai di dasar sumur dan berusaha keluar dari sumur. Terlihat oleh Kagome hutan belantara. Kagome pun berjalan dan melihat manusia berbaju merah di pohon. Penduduk desa memanah Kagome, untung tidak kena dan segera menangkap Kagome. Kaide, pendeta kuil pengganti Kakaknya segera melemparkan bubuk penghusir makluk jahat. Saat memperhatikan wajah gadis tersebut ternyata mirip Kikiyo, Kakaknya Kaide. Maka itu Kaide membebaskan Kagome dan di jamu di rumahnya, makan malam gitu. Siluman Kelabang menyerang desa. Kaide dan Kagome keluar dari rumah. Siluman Kelabang menghancurkan desa. Siluman Kelabang mengejar Kagome. Ya Kagome berlari dengan sekuat tenaga menjauh dari Siluman Kelabang.

"Tolong aku," teriak Kagome.

Inuyasha bangun dari tidur panjangnya dan mencium bau orang yang menyegelnya. Kagome sampai di tempat Inuyasha di segel. Siluman Kelabang dateng menyerang Kagome. Penduduk desa bersama Kaide memanah Siluman Kelabang. Kagome selamat dari serangan Siluman Kelabang. Ternyata Siluman Kelabang mengamuk jadi menyerang Kagome sampai melukai Kagome dan keluarlah Shikon no Tama dari tubuh Kagome. Siluman Kelabang menelan Shikon no Tama dan meningkatkan kekuatannya jadi Siluman Kelabang berubah jadi buas banget.

Inuyasha meminta Kagome untuk melepaskan panah yang berada di dada Inuyasha untuk melepaskan dari penyegelan. Kagome mengikuti perintah Inuyasha untuk mencabut panah yang ada di dada Inuyasha. Kaide berusaha mencegah Kagome untuk tidak mencabut panah yang menyegel Inuyasha tapi tidak bisa karena di halangin Siluman Kelabang. Siluman Kelabang menyerang Kagome. Kagome pun berusaha mencabut panah di dada Inuyasha. Panah yang menyegel Inuyasha pun hancur. Inuyasha pun terbebas dari menyegel dirinya selama 5O tahun. Dengan cakarnya yang kuat langsung menyerang Siluman Kelabang, jadi Siluman Kelabang tercabik-cabik.

Kaide menyuruh Kagome melihat di mana Shikon no Tama berada pada potongan tubuh Siluman Kelabang, karena Siluman Kelabang mau menyatukan tubuhnya lagi.

"Di sana!" kata Kagome.

Kaide segera mengambil Shikon no Tama dari potongan tubuh Siluman Kelabang. Ya Siluman Kelabang pun musnah. Penduduk desa membereskan kerusakan yang di akibatkan Siluman Kelabang. Kagome, ya menginap di rumah Kaide. Inuyasha menikmati kebebasannya.

***

Kasino selesai nonton Youtobe di Hp-nya, kartun Inuyasha.

"Waktunya bekerja lagi," kata Kasino.

Kasino pun mematikan Youtobe-nya di Hp-nya dan segera melakukan pekerjaannya.

DORAEMON

Dono sedang santai di ruang tamu, ya nonton kartun di Hp-nya, Youtobe. Kartun Doraemon di mulai.

Nobita sedang santai tidur-tiduran di kamarnya di lantai dua. Doraemon bertemu dengan tikus, ya ketakutan gitu jadinya Doraemon berlari ke lantai dua dan masuk kamar Nobita. Doraemon mengeluarkan alat-alat dari kantung ajaibnya untuk mengusir tikus.

"Aku akan hancur kan rumah ini," kata Doraemon mengeluarkan bom.

"Doraemon kan ada cara untuk mengusir tikus tidak harus menghancurkan," kata Nobita.

"Ada sih caranya," kata Doraemon.

Doraemon mengeluarkan sebuah terompet dari kantung ajaibnya dan terompet di berikan kepada Nobita. Doraemon dan Nobita ke ruang tengah di mana ada tikus bersembunyi. Nobita meniup terompet, jadinya tikus keluar. Doraemon melihat tikus sangat ketakutan dan menyuruh Nobita mengusir tikus.

"Tikus pergi ke belakang gunung!" kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya, jadinya tikus terhipnotis dan berjalan menuju belakang gunung. Tikus sudah pergi, jadinya Doraemon sudah tenang. Nobita dan Doraemon ke lantai dua, ya kamarnya Nobita. Di keluarkan hasil ulangan Nobita yang nilai nol.

"Banyak juga hasil nilai ulangan yang nol," kata Doraemon.

"Aku akan membuangnya ke belakang gunung, biar tidak di marahin Ibu. Kertas ulangan ke belakang gunung!" kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya dan kertas ulangan pun berjalan menuju ke belakang gunung. Anak-anak saat melintas rumah Nobita jadi  melihat nilai ulangan Nobita yang nol. Nobita berusaha keras untuk mengejar kertas ulangannya sampai ke belakang gunung. Setelah urusan Nobita selesai dengan kertas ulangannya, ya segera pulang ke rumah dan masuk kamarnya.

"Kalau melakukan sesuatu pikir dulu," kata Doraemon.

"Iya," kata Nobita.

Nobita ingin memulangkan buku yang ia pinjam sama Shizuka.

"Buku-buku pulang ke rumah Shizuka!" kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya. Buku-buku pun bergerak dan berjalan menuju rumah Shizuka dengan panduan Nobita yang meniup terompet, ya Doraemon ikutlah. Sampai di rumah Shizuka. Nobita dan Doraemon mengetuk pintu jadi di bukakan pintu sama Shizuka.

"Aku memulangkan buku yang aku pinjam," kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya, ya buku-buku berjalan masuk rumah Shizuka.

"Lucunya," kata Shizuka melihat buku-buku yang berjalan menuju kamar Shizuka dan langsung ke rak buku Shizuka. Nobita dan Doraemon ya berjalan menuju rumah setelah memulangkan buku ke Shizuka. Di tengah jalan bertemu dengan Suneo yang murung durja.

"Suneo kenapa kamu?" tanya Nobita.

"Gaint mengambil mainan ku," kata Suneo.

"Komik ku yang di pinjam Gaint belum di pulang kan juga. Ayo ke rumah Gaint!" kata Nobita.

"Ayo!" kata Suneo dan Doraemon bersamaan.

Nobita, Suneo dan Doraemon ke rumah Gaint. Sampai di rumah Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon masuk kamar Gaint lewat jendela dengan diam-diam.

"Semua barang-barang kembali ke rumah masing-masing!" kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya. Barang-barang yang di pinjam Gaint.....ya bergerak menuju rumah masing-masing. Gaint melihat semua barang-barang yang di pinjamnya berjalan gitu, jadi di kejar Gaint. Nobita, Suneo dan Doraemon melihat Gaint mengejar barang-barang tersebut. Nobita dan Doraemon pulang ke rumah. Sampai di rumah. Halaman samping kotor dengan daun-daun.

"Daun-daun ke belakang gunung!" kata Doraemon.

Doraemon meniup terompetnya. Daun-daun bergerak dan berjalan menuju belakang rumah. Doraemon bertemu dengan Kucing yang cantik, Mii-chan pacarnya Doraemon....jadi mau jalan-jalan gitu. Terompet mau di masukkan ke dalam kantung ajaib, tapi Nobita meminjamnya sama Doraemon. Ya Doraemon memberikan terompet itu ke Nobita. Doraemon, ya pergi dengan pacarnya. Nobita ke dalam rumah menemui Ibunya. Sang Ibu sedang asik makan ubi di ruang makan, ya Nobita menemuinya.

"Ibu ada yang harus di bereskan," kata Nobita.

"Ada sih, barang-barang bekas di gudang," kata Ibu.

Ibu dan Nobita ke gudang. Ibu mengeluarkan barang-barang bekas dari gudang.

"Semua barang bekas ke belakang gunung!" kata Nobita.

Nobita meniup terompetnya. Barang-barang bekas bergerak menuju belakang gunung. Gaint dan Suneo melihat barang-barang bekas ke belakang gunung, jadi dengan gerobak membawa barang bekas ke rumah Nobita.

"Nobita tolong buang barang bekas ini ke belakang gunung!" kata Gaint.

"Punya aku juga!" kata Suneo.

"Baiklah. Semua orang yang membuang barang bekas ke rumah aku!" kata Nobita dengan suara lantang.

Semua orang mendengarkan omongan Nobita. Jadi setelah meniup terompet untuk membuang barang bekasnya Gaint dan Suneo. Warga sekitar berbondong-bondong ke rumah Nobita dengan membawa barang bekas. Nobita pun membuang barang bekas dengan di meniup terompet.

"Akhirnya selesai juga," kata Nobita yang kelelahan meniup terompet.

Terompet pun di ambil anak kecil dan berkata "Kebelakang gunung".

Anak kecil meniup terompet. Nobita pun bergerak atas perintah terompet yang di tiup anak kecil, walau sudah melawannya untuk mengambil terompet dari anak kecil. Ternyata pengaruh dari terompet besar banget, jadi Nobita bergerak ke belakang gunung. Hari berganti malam. Doraemon pulang dari kencannya. Ibu mencari Nobita, karena belum pulang gitu. Doraemon mencari Nobita. Saat di depan rumah. Doraemon menemukan terompet di depan rumah.

"Kemana Nobita," kata Doraemon.

Doraemon pun bergerak ke belakang gunung. Nobita berteriak keras sekali memanggil "Doraemon".

Doraemon melihat Nobita di kumpulan barang bekas. Jadi Doraemon pun menolong Nobita dengan cara meniup terbalik terompet. Barang-barang bekas bergerak bersama Nobita dan Doraemon menuju rumah. Tikus pun muncul juga, ya Doraemon ketakutan dengan tikus jadinya paniklah Doraemon dan akhirnya pingsan.

***

Dono selesai nonton kartun Doraemon di Hp-nya, ya Youtobe jadi di matikan gitu.

"Nostalgia saat masih SD...aku sering nonton Doraemon di Tv. Setiap hari minggu pagi di tayangkan RCTI," kata Dono.

Dono pun bergerak ke kamarnya untuk tidur karena hari sudah larut malam.

PSBB

Kasino menaruh buah-buah di atas meja untuk jadi objek yang di lukis. Dono dan Indro sudah di depan kanfas masing-masing untuk melukis. Kasino, ya mulai juga di depan kanfas untuk melukis buah-buahan.

Melukis berjalan dengan baik gitu. Maria Vania, ya mampir ke rumahnya Dono, Kasino dan Indro untuk sekedar bertamu saja karena teman gitu. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro kembali melukis lagi. Selang berapa saat jadi lukisan ketiganya.

"Kasino, lukisan tidak sesuai dengan objek yang kamu lukis," kata Dono.

"Don, kamu juga tuh objek yang di lukis....luar biasa beda," kata Kasino.

"Don, Kasino. Salfok, dua-dua nya," kata Indro.

"Salfok...emang apa Don?" tanya Kasino.

"Tahu...Salfok. Aku bukan anak gaul, anak biasa-biasa aja!" Indro tuh tahu Salfok apaan?" kata Dono.

"Indro...apaan?" tanya Kasino.

"Ini...nie. Anak kurang gaul. Salfok itu, Salah Fokus," kata Indro menjelaskan.

"Salah fokus sih memang benar sih. Aku akui. Di di lukis apa jadi apa?!" kata Dono.

"Iya, aku salah fokus. Ini...gara-gara Maria Vania bertamu ke rumah kita, cuma sekedar ngobrol. Jadi begini. Melukis Maria Vania," kata Kasino.

"Maria Vania itu cantik, body waaaw gitu," kata Indro.

Dono dan Kasino  melihat lukisan Indro.

"Indro, sama aja kamu ini Salfok juga," kata Kasino tegas.

"Salfok juga," kata Dono yang tegas.

"Iya deh, aku Salfok juga. Abisnya dipikiran ku kebayang Maria Vania yang gimana gitu, jadinya yang di lukis Maria Vania. Padahal objek buah-buahan," kata Indro.

"Dasar PSBB," kata Dono yang kesal.

"PSBB, Don. Maksudnya Don, PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar)," kata Kasino.

"Pembatasan Sosial Bersekala Besar, Don. Kan gak nyambung...Don," kata Indro.

"Bukan itu PSBB yang di jalanan pemerintahan dan juga bukan PSBB yang di bahas Sule dan Maria Vania. Tapi PSBB (Perumpaan Seputar Buah-Buahan," kata Dono yang tegas.

"Perumpaan Seputar Buah-Buahan. Maksudnya Don?" tanya Indro.

"Indro lihat lukisan kamu itu!" kata Dono.

"Lukisan aku," kata Indro memperhatikan lukisan yang di buatnya.

"Waduh Indro lukisan mu itu bener omongan Dono. PSBB!" kata Kasino yang tegas banget.

"Aku akui sih. Emang PSBB sih lukisan Aku. Maklum fokusnya berlebihan di bagian dada jadinya gede banget gitu," kata Indro.

"Dasar...pikiran Indro," kata Kasino.

"Lain kali kalau belajar melukis jangan ada cewek bertamu ke rumah. Nanti Salfok lagi!" kata Dono.

"Iya, bener deh omongan Dono. Ini semuanya gara-gara cewek," kata Kasino menegaskan omongan Dono.

"Ya, sudah terjadi sudah terjadi. Tapi aku sukai lukisan yang aku buat. Khusus untuk laki-laki dewasa," kata Indro.

Indro, Kasino dan Dono....ya membereskan semua alat-alat lukisan. Hasil lukisan di pajang di kamar Dono, Kasino dan Indro untuk menghargai diri sendiri dalam hal melukis. Buah-buahan yang jadi objek lukisan di makan Dono, Kasino dan Indro sambil nonton Tv di ruang tengah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK