Rara baru pulang dari urusannya. Melihat suami lagi asik nonton Tv acara putri kecantikan....timbul rasa gak enak dalam diri Rara.
Rara pun berdiri di depan Tv menghalangi tontonan Dono.
"Dek...minggir...Mas mau nonton," kata Dono.
"Cantikan mana...Rara dengan cewek-cewek dalam Tv?" kata Rara yang ketus banget.
Dono terkejut dengan omongan istrinya.
"Maksud mu apa sih dek? jangan-jangan cemburu tanpa alasan?!" kata Dono.
"Mana...yang cantik...Rara atau cewek-cewek di Tv?" tanya lagi Rara.
"Ok. Mas...jawab. Kamu yang cantik...adek Rara yang cantik. Maka kamu...jadi....istri....Mas. Cewek-cewek di Tv kalah kecantikan dengan kamu. Saban hari yang tontonin kecantikan...kamu. Ya.....udah mas matiin tontonan Tv," kata Dono.
"Yes...Rara menang," kata Rara yang antusias banget.
Rara bergerak mau masuk kamar. Dono masih duduk di sofa langsung gerutu "Padahal...Mas lihat kamu...nonton cowok-cowok ganteng di Tv......Mas mu ini gak cemburuan..kaya kamu...Rara."
Rara mendengarkan omongan Dono dan meminta penjelasan "Coba ulangi kata-kata Mas Dono. Rara... kurang jelas."
"Jadi denger juga. Gak perlu di ulang lah. Kenyataannya begitu," kata Dono.
"Kalau begitu....jangan masuk kamar tidak dapet jatah apapun?!" kata Rara yang kesel.
Rara pun bergerak menuju kamar.
Dono langsung ngoceh lagi "Gak dapet jatah...malam ini juga masalah. Yang penting main ke rumah Indro. Main catur sampe pagi."
Rara yang baru nutup pintu kamarnya dan sadar dengan kebiasaan suaminya "Bodohnya...saya. Mas Dono...tipe cowok kerjaanya...main ke sana ke sini sampe pagi...langsung pergi kerja walau dalam keadaan capek banget."
Rara pun keluar dari kamar langsung bergerak berdiri di depan pintu rumah untuk menghalangi suaminya pergi.
"Mau...kemana...Mas Dono?" tanya Rara.
"Main," jawab Dono.
"Rara...minta maaf deh. Gak ganggu Mas Dono..nonton Tv. Oh...gini...aja Mas Dono.....Rara buatin makanan enak," bujuk Rara.
"Iya...Mas..gak jadi...pergi main. Mas tungguin janji kamu buat...Mas makan...enak," kata Dono.
"Rara...buatin makan sepesial buat...Mas Dono yang enak," kata Rara.
Dono pun duduk di sofa lagi dan menyetel Tv acara yang lain tetap yang menghibur...."Lawak".
Rara langsung ke dapur membuatkan makanan yang enak. Dengan sabar Dono menunggu masakan buatan istrinya. Selang berapa saat jadi juga masakan Rara.
Dono beranjak dari duduk di sofa karena di panggil Rara dan segera menuju meja makan dan langsung duduk.
"Ta....ra...masakan Rara...yang enak untuk suami tercinta," kata Rara yang antusias.
"Haaaa. Gak...salah...dek. Masakan...kamu..ini cuma mie instan," kata Dono.
"Abisnya...Rara...cuma bisa mie instan," kata Rara berkata jujur.
"Apa...saya salah milih istri ya? Kalau...nyanyi..sih..Rara pinter. Kalau...masak ini...cuma mie instan saban hari. Dek....perasaan kamu kemarin kamu nyajin....Mas Dono masakan tiap hari itu....yang enak buatan kamu atau kah orang lain?"
"Sebenarnya.. sih. Yang buat masakan tiap hari..Mama. Kan di kirim tiap hari. Gak enak gak di makan. Mama sudah capek-capek masak," penjelasan Rara.
"Susah...juga.....ya punya istri...anak manja. Ya...sudahlah Mas makan masakan mie instan buatan kamu ini. Tapi besok....belajar masak!" kata Dono.
"Belajar masak.....kan butuh uang," kata Rara mau menjelaskan.
"Iya...Mas kasih uang belanja tambahan untuk urusan kamu belajar memasak. Tapi....inget jangan di gunakan untuk beli baju lagi...demi ngikutin mode yang lagi tren masa kinian!" kata Dono.
"Ketahuan deh. Adek....sering beli baju...pake uang belanja," kata Rara.
"Ya...ketahuan....lah. Kamu taruh baju mu itu di lemari sampe penuh. Baju...Mas Dono aja...sampe kalah banyaknya dari baju kamu padahal yang nyari uangnya....saya. Yang paling banyak make uangnya istri," kata Dono.
"Tapi...cinta kan?" kata Rara.
"Iya....lah. Cinta sama kamu. Karena cinta itu saya menikahi kamu...adik Rara..yang cantik. Itu tanda cinta dari Mas untuk kamu," kata Dono.
"Yes...terimakasih...Mas Dono," kata Rara sambil mencium pipinya Dono.
"Ok.....Cat...bagus dapet alami Don," kata Kasino.
Dono dan Rara menyelesaikan adegan pembuatan filmnya. Dono pun duduk bersama Kasino. Sedang Rara di istirahat juga dan ngobrol bersama Aulia.
"Gimana Kasino...ada perubahan adegan lagi gak?" tanya Dono.
"Kaya...gak ada. Sudah bagus," kata Kasino.
"Kalau...ada yang kurang ngomong aja. Nanti saya ubah...naskahnya....maksudnya alur ceritanya agar lebih natural dan juga agar Rara seneng," kata Dono.
"Iya...saya mengerti...Pak Produser. Oh...ya..Dono adegan selanjutnya ini...beneran harus di sesuaikan dengan cerita ini?" kata Kasino.
"Iya...kenapa?" kata Dono.
"Masalahnya....ini adegan ini Rara marah-marah karena di bohongin sama kamu...karena mengalah diajang memasak...Cooking Master yang pembawa acaranya Ramzi?" kata Kasino.
"Iya...memang begitu alur ceritanya. Tujuannya mengalah demi cinta. Tapi kenyataannya Rara gak suka di bohongin. Karena saat chef memeriksa masakan Dono dan Rara....yang menang...emang Rara. Tapi...Dono sengaja membuat kesalahan bumbunya di buat berlebih...jadi rasa masakan gak enak alias rasanya kacau. Ya...Rara seneng menang dari Dono. Rara curiga karena....di cerita inikan...Dono suami Rara dan tahu bahwa Dono pandai memasak....jadi Rara tahu banget masakan Dono yang enak. Saat Rara mencobain masakan Dono....yang kacau. Langsung marah Rara sama Dono ketahuan Rara di bohongin Dono. Dengan melempar semua perabotan memasak.....sampe pisau dapur juga mau di lepar Rara, tapi yang mencegah Ramzi....jadi gak jadi di lempar pisau dapur. Sedangkan Dono di tolong Indro agar melerai pertengkaran tersebut saat suting acara Cooking Master berlangsung ..live," kata Dono menceritakan naskah cerita.
"Kalau...begitu kacau...balau-balau dong," kata Kasino.
"Ya...iyalah," kata Dono.
"Ok...saya..atur sesuai naskah yang kamu buat," kata Kasino.
"Saya....percaya kamu Kasino...kan sutradaranya kamu...Kasino...atur aja...biar bagus di tonton. Urusan...lain saya yang ngatur," kata Dono.
"Beres," saut Kasino.
Indro menyelesaikan set yang sudah di atur untuk Rara belajar memasak ke Mamanya. Baru deh pertandingan memasak...Cooking Master....karena Rara menantang Dono yang sebagai suami dalam adegan Film....dengan tujuan menolong temannya yang sakit mengidap kangker...untuk membantu meringankan biaya rumah sakit yang mahal.
Suting berjalan dengan baik sesuai rencana di susun rapih Indro dan Kasino.
Karya : No