"Ka...me...ha..me...ha...," kata Goku.
Goku langsung meluncurkan energi ke tenaga dalamnya ke Brolly.
***
Dono menekan tombol berhenti di remot. Film Dragon Ball berhenti.
"Don kenapa kamu berhentikan Filmnya? Lagi seru... Goku menyerang Brolly dengan ilmunya kame hame," kata Indro.
"Memang Filmnya lagi seru. Tapi kan, Indro...sudah nonton satu kali. Ini yang kedua kan," kata Dono.
"Nama juga suka. Pastinya di tonton lebih dari satu kali hal yang biasa," kata Indro.
"Ok, aku tekan lagi di remot ini untuk melanjutkan Filmnya," kata Dono.
"Tunggu dulu Don. Kayanya besok aja aku nonton Filmnya, lebih baik nonton Tv! " kata Indro.
"Oh, begitu," kata Dono.
Dono, ya mematikan sistem DVD pake remot dan langsung di ganti Tv...untuk menonton acara di Tv.
"Oh, iya Don...aku punya permainan," kata Indro.
"Permainan apa?" tanya Dono.
"Seandainya dia jadi pacar aku," kata Indro.
"Kaya...judul sinetron. Gimana permainannya?" kata Dono.
"Aku punya tiga foto cewek, kartu Don nanti aku kocok dan kamu pilih salah satu dan aku minta tanggapan foto cewek yang kamu pilih itu kalau kamu jadi in pacar kamu," penjelasan Indro.
"Gadis atau janda?" kata Dono.
"Gadis ada, janda..ada," kata Indro.
"Kalau gadis sih tidak apa-apa?! Tapi...kalau janda...aku pikir dua kali. Kalau istri orang ada ngak?" kata Dono.
"Ada," jawab Indro.
"Bener-bener permainan jebakan. Ah engak jadi main ah," kata Dono.
"Dono main..ya!" Indro membujuk.
"Iya deh," kata Dono.
"Ok, aku mulai," kata Indro.
Indro pun mulai mengocok kartu, lalu di suruh memilih kartu tersebut Dono. Dono, ya mulai memilih kartu di tangan Indro. Kasino, ya selesai main game di Hp-nya beranjak dari ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Kasino melihat ulah Dono dan Indro, ya sedang main kartu sih. Saat Dono mau mengambil kartu di tangan Indro, ya di ambil duluan sama Kasino kartu di tengah dan di lihat dengan baik oleh Kasino.
"Foto Aurel," kata Kasino.
Kasino menaruh kartu di tangan Indro.
"Kasino...malah kamu yang milih kartu, aku mainnya sama Dono," kata Indro.
"Emangnya permainan apa?" tanya Kasino.
"Seandainya dia jadi pacar ku," kata Indro.
"Kaya judul sinetron aja," kata Kasino.
"Itulah permainannya," kata Dono.
"Ya sudahlah. Aku yang memilih. Jadi bagaimana mainnya?" tanya Kasino.
"Tanggapan kamu Kasino. Seandainya Aurel jadi pacar mu?" kata Indro.
"Seandainya Aurel jadi pacar ku? Anaknya baik. Bapak Ibunya artis terkenal, cuma ada hal yang tidak di sukai aku aja. Kedua orang tua Aurel tipe tidak setia karena pisah dan nikah lagi demi membangun keluarga masing-masing. Aurel lagi dekat dengan Atta Halilintar dari segi kekayaan sih aku kalah, tapi kalau berani bisa di coba. Tapi ini cuma permainan. Jadi...kesimpulannya...ya tembak langsung aja melamar itu Aurel dengan mobil aku maharnya. Gak mahal sih nama juga mobil tua," kata Kasino.
"Gila, Kasino...langsung sistem mahar untuk melamar gadis," kata Dono.
"Kalau suka, ya lebih baik memberikan kepastian...yang terbaik. Lamar aja," kata Indro.
"Kalau di tolak gimana? Aurel...anak orang kaya dan Kasino....anak yang sederhana," kata Dono.
"Kenapa sederhana? Lebih ironis Don. Miskin, tapi ada usaha keras untuk maju...jadinya mampu. Ya ke beli mobil, walau tidak mahal sih..bekas," kata Kasino.
"Itu sih namanya proses Kasino," kata Dono yang tegas.
"Aku, simpulkan permainan ini. Cuma permainan aja. Jangan di perdebat lagi," kata Indro.
"Ok, cuma permainan!" kata Dono.
"Ya sudahlah cuma permainan. Nonton Tv aja!" kata Kasino.
"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro..ya asik nonton Tv yang a caranya menarik dan tidak membalas lagi permainan "Seandainya dia jadi pacar ku".
CAMPUR ADUK
Monday, April 20, 2020
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...