CAMPUR ADUK

Saturday, May 1, 2021

MEMPROMOSIKAN

Dono duduk di ruang tamu sedang baca buku dengan baik banget. Indro memang sedang nonton Tv tapi saat iklan di Tv, ya Indro pindah duduk ke ruang tamu. Kasino tetap duduk santai di ruang tengah untuk menonton Tv. Indro duduk di sebelah Dono.

"Dono," kata Indro.

Dono berhenti baca bukunya dan berkata "Apa?"

"Aku baca Blog mu Don. Memberikan lokasi daerah. Sama saja menaikan nama daerah gitu. Sama hal seperti berita di Tv gitu menceritakan keadaan suatu daerah dengan kondisi seperti ini dan itu," kata Indro.

"Kalau mengangap seperti itu sih tidak masalah sih. Cuma nama daerah saja," kata Dono.

"Memang cuma nama daerah saja," kata Indro.

"Di Tv yang menaikin nama daerah itu jadi populer dan jadi target wisata karena artis yang promosin atau pejabat yang mempromosin daerah tersebut. Contohnya : acara perlombaan menyanyi yang memperkenalkan daerah masing-masing oleh peserta menyanyi," kata Dono.

"Omongan Dono ada bener juga. Beruntung jika suatu daerah punya artis terkenal, ya mempromosin daerah berdasarkan asalnya artis tersebut. Contohnya : Artis Lesti yang asalnya Bandung, Jawa Barat," kata Indro.

"Ya begitulah," kata Dono.

"Sama saja dengan artis yang ngetop di Indonesia asalnya dari Jepang. Ya mempromosin asal daerahnya dengan baik. Contohnya : artis Haruka dari Jepang," kata Indro.

"Kenyataannya begitu," kata Dono.

"Jika suatu daerah maju dengan baik, maka program kerja pemerintahan dalam memajukan daerah di katakan berhasil," kata Indro.

"Kan ada proses penelitian untuk menunjukkan apakah program kerja pemerintahan berhasil atau tidak dalam memajukan daerahnya?!" kata Dono.

"Ya sudah Don. Tidak perlu bahas lebih jauh!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono melanjutkan baca bukunya dengan baik banget. Indro ke ruang tengah untuk nonton Tv lagi, ya bersama Kasino. Terdengar suara dari mesjid, ya pengurus mesjid membangunkan warga sekitar untuk saur gitu karena memang lingkungan orang islam gitu, ya beda jika lingkungannya banyak orang kristen atau agama lain takutnya ganggu orang yang lagi asik tidur gitu.

"Waktunya sahur," kata Dono menghentikan baca bukunya dan menaruh buku di meja.

"Tidak terasa nonton Tv. Ternyata sudah waktu sahur," kata Kasino.

"Sahur toh. Besok minggu," kata Indro.

Indro, Kasino dan Dono segera mengambil makan di ruang makan, yang di tutup tudung saji. Ketiganya membawa makan di piring masing-masing ke ruang tengah untuk makan sambil nonton Tv.

"Acara sahur bagus ya," kata Indro.

"Memang bagus menghibur," kata Kasino.

"Emmmm," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro menikmati makan sahur dengan baik sambil nonton Tv dengan acara yang bagus banget. Sampai ketiganya kenyang gitu dan segera membereskan piring dan gelas untuk di cuci belakang.  Waktu imsak di beritahukan sama pengurus mesjid, ya terdengar baik sama Dono, Kasino dan Indro. Di Tv pun di beritahukan waktu imsak juga. Setelah itu terdengar suara adzan subuh. Dono, Kasino dan Indro segera melaksanakan sholat subuh di rumah. Seperti biasa untuk menentukan siapa imam sholat dengan cara main hompimpa dan suit? Ternyata yang jadi imam sholat adalah Kasino. Sholat subuh di jalankan dengan baik banget. Baru setelah selesai melaksanakan kewajiban, ya ketiganya tiduran di kamar masing-masing.

SUASANA PANTAI

Dono di kamarnya mau mengetik di leptopnya.

"Buat cerita apa ya?" kata Dono berpikir panjang.

Dono terus berpikir dengan baik dan akhirnya memutuskan "Cerita di pinggir pantai. Lokasinya di Bengkulu saja," kata Dono.

Dono mulai mengetik di leptopnya dengan baik.

Isi cerpen di ketik Dono :

Di pinggir pantai. Kasino duduk di atas perahu sambil menikmati minum kopi, ya di botol dan juga melihat keadaan pantai di malam hari. Bulan bersinar dengan terang banget, ya keadaan pantai jadi bangus banget. Indro menghampiri Kasino yang sedang duduk sendiri atas perahu, ya Dono pun ikut juga sih. Indro dan Dono duduk di perahu.

"Kasino menikmati pantai jangan sendirian dong," kata Indro.

"Siapa yang sendirian? Indro dan Dono ada nih sekarang!" kata Kasino.

"Emmm," kata Dono.

"Dasar Kasino," kata Indro.

"Urusan sholat taraweh sudah selesai. Aku ke pantailah cuma menikmati saja keadaan gitu," kata Kasino.

"Aku mengerti," kata Dono.

"Sebenarnya Kasino kalau sendirian itu lagi mikirkan sesuatu?" kata Indro.

"Membaca kebiasaan aku, ya Indro," kata Kasino.

"Sebagai teman tahulah kebiasaan Kasino," kata Indro.

"Aku juga mengerti juga kebiasaan Kasino. Sebagai teman baik," kata Dono.

"Ya aku akui dengan baik. Aku lagi memikirkan sesuatu sih," kata Kasino.

"Jangan-jangan mikirin cewek?" kata Indro.

"Husss! Bulan Ramadhan," kata Kasino.

"Iya aku tahu deh. Bulan Ramadhan. Agak di kurangin ngomonin ceweknya," kata Indro.

"Ya...ya...ya," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro menikmati keadaan pantai yang bagus banget gitu sambil minum kopi di botol masing-masing. 

"Kasino. Kakek buyut Kasino. Ulama kan?" kata Indro.

"Iya. Ulama. Sebenarnya sih. Asli dari Jawa Tengah lebih tepatnya Demak. Kakek buyut merantau ke Sumatra, ya tepatnya Bengkulu. Sampai sekarang tinggal di Bengkulu," kata Kasino sedikit bercerita.

"Jadi Kasino mewariskan dua darah Jawa Tengah dan juga Bengkulu," kata Indro.

"Ya begitu lah," kata Kasino.

"Zaman dulu untuk menyebarkan agama Islam ke penjuru negeri dengan di kirim kan orang-orang ahli agama. Ya pada akhirnya terjadi pernikahan beda suku. Berlangsung sampai sekarang sih," kata Dono.

"Seperti itulah zaman dulu. Generasi sekarang cuma melanjutkan perjuangan para Ulama yang membangun ajaran agama Islam di penjuru negeri," kata Kasino.

"Semua demi membimbing manusia di jalan kebaikan," kata Dono.

"Yang paham ilmu akan sama omongan dengan Dono," kata Indro.

"Idem," kata Kasino.

Tiba-tiba Indro perutnya bunyi dan berkata "Laper kayanya aku."

"Pulang ke rumah saja. Udahan menikmati keadaan di pantai. Makan gitu!' kata Dono.

"Ok," kata Kasino.

Kasino, Dono dan Indro beranjak dari duduknya di atas perahu, ya berjalan menuju rumah Kasino. 

"Kasino urusan cinta dengan Selfi gimana?" kata Indro.

"Cewek yang di obrolin," kata Kasino.

"Sedikit saja!" kata Indro.

"Baik gitu," kata Kasino.

"Aku kirain urusan Kasino dengan Selfi kaya lagunya artis Selfi gitu yang judulnya 'Tak Pantas'...," kata Indro.

"Sedikit permainan gitu," kata Kasino.

Dono yang paham omongan Kasino langsung berkata "Aku sih merasa Tak Pantas dengan cewek sebaik Selfi karena aku sadar banyak kekurangannya."

"Banyak kekurangannya kapan lebihnya?!" kata Kasino.

"Biarkan Selfi menilai aku dengan baik. Apa kelebihan ku?!" kata Indro.

"Sudah permainannya. Jawabannya biarkan cewek yang menilai cowok!" kata Kasino.

"Ceweknya enggak ada," kata Indro.

"Memang ceweknya nggak ada. Cuma kita bertiga. Cowok tulen gitu," kata Dono.

"Tinggal telpon Selfinya," kata Kasino.

"Urusan Kasino dengan Selfi, ya selesai sih tidak ada kaitanyan dengan artis Selfi gitu," kata Indro.

"Ya," kata Kasino.

"Emmm," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro sampai di rumah. Ketiganya segera makan di ruang tamu sambil menikmati nonton Tv dengan acara yang bagus gitu.

***

Dono selesai mengetik di leptopnya.

"Seperti ini saja ceritanya. Suasana pantai di bulan Ramadhan," kata Dono.

Dono menyimpan hasil ketikannya dengan baik banget dan leptop di matikan. Dono keluar dari kamarnya langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv. Kasino dan Indro lagi asik nonton Tv dengan acara musik religi karena masih kaitannya bulan Ramadhan gitu. Dono, ya asik juga nonton Tv yang acaranya bagus gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK