Eko duduk dengan baik, ya di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik banget, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan.
Isi cerita yang di baca Eko :
Murli Prasad Sharma, dijuluki "Munna Bhai", adalah seorang gangster berbahasa Hindi Bombay yang bijaksana dan menjalankan bisnis pemerasan di jalanan Mumbai. Dia didukung oleh antek setianya, Sarkeshwar "Circuit" Sharma, yang melakukan sebagian besar pekerjaannya untuknya. Setahun sekali, geng Munna mengubah tempat persembunyiannya menjadi rumah sakit yang berfungsi penuh, untuk mengelabui orang tua. Munna, Hariprasad dan Parvati, yang percaya bahwa Munna telah menjadi dokter sungguhan. Preman Munna bergiliran berperan sebagai dokter, staf, dan pasien, untuk menjaga sandiwaranya.
Hal ini berhasil selama bertahun-tahun, hingga salah satu kunjungan tahunan Hari dengan Parvati mencapai puncaknya saat Hari bertemu dengan Dr. Jagdish Asthana, yang mendirikan rumah sakit pertama di desa Munna beberapa tahun lalu. Hari melamar Asthana agar mereka menikahkan putri Asthana dan teman masa kecil Munna, "Chinki". Asthana setuju, meski Munna memintanya untuk menolaknya, jangan sampai orang tuanya mengetahui kebenarannya. Namun, ketika pembantunya bereaksi terkejut terhadap foto Munna, Asthana menyadari kebenarannya, dan memaparkan Munna kepada Hari dan Parvati. Karena merasa terhina dan malu karena putra mereka tidak memiliki pekerjaan yang nyata, mereka meninggalkan kota dan kembali ke rumah. Munna bersumpah untuk memperbaiki keadaan dan membalas dendam dari Asthana dengan mendapatkan gelar kedokteran, namun tanpa sadar akhirnya mendaftar di perguruan tinggi yang sama dengan dekannya adalah Asthana. Yakin Munna telah berbuat curang saat ujian masuk, namun menunggu bukti nyata, Asthana terpaksa mengizinkan Munna belajar di sana.
Setelah menjadi mahasiswa, Munna kembali ke kebiasaannya dengan melanggar semua peraturan rumah sakit. Dia menerapkan rezim "perlakuan yang masuk akal", secara langsung menantang opini konvensional Asthana untuk mengganggunya. Meskipun sekolah menekankan pada hubungan mekanis, kartesius, impersonal, dan seringkali birokratis antara dokter dan pasien, Munna terus-menerus berupaya menerapkan cara yang lebih berempati dan hampir holistik di sekitar dirinya. Dia juga meminta Circuit untuk 'mengubah' sistemnya saat dibutuhkan. Perilakunya diterima dengan baik oleh staf rumah sakit dan pasien, yang dapat melihat niat baik di balik tindakan anti kemapanannya. Asthana, yang menganggap semua ini sebagai gejala kekacauan, tidak mampu mencegahnya berkembang dan berkembang di kampusnya, meskipun ada upaya untuk mengeluarkan Munna. Dia mulai tertawa dengan cara yang menyiratkan bahwa dia sudah gila, sebagai upaya untuk mempraktikkan "terapi tawa", yang lebih berfungsi untuk menyampaikan kemarahannya daripada meredakannya.
Sementara itu, Munna juga menjalin hubungan persahabatan dengan Dr. Suman, yang bekerja di rumah sakit, tanpa menyadari bahwa dia adalah "Chinki", sebuah ketidaktahuan yang dia eksploitasi dengan lucu. Munna memutuskan untuk mengakui perasaannya terhadap Suman dan meninggalkan balas dendam pribadinya terhadap "Chinki" dan Asthana. Munna menggunakan kebaikan dan cinta kuno untuk 'menyembuhkan' banyak pasien di rumah sakit, termasuk Karan, seorang pemuda yang ingin bunuh diri yang dia temui pada hari pertama kuliahnya, dan ayah ahli bedah rumah Dr. Rustom Pawri, yang pada suatu saat jatuh sakit dan pendek. dari keinginan untuk hidup. Dia bahkan berterima kasih kepada petugas kebersihan yang kurang dihargai dan mengatur untuk membawa penari telanjang ke dalam bangsal pasien untuk menghibur Zaheer, seorang pria yang sekarat karena kanker perut yang berteman dengannya dalam proses tersebut.
Ketika Asthana mengetahui tentang episode penari telanjang, dia melihat ini sebagai alasan potensial untuk mengeluarkan Munna atas dasar disiplin, namun tidak dapat melakukannya setelah Munna melukai dirinya sendiri agar tetap kembali. Namun, ketika dia pulih, staf rumah sakit, pasien, dan pelajar menghalangi Asthana dan menolak membiarkan Munna pergi. Munna kemudian diminta untuk mengikuti tes di depan seluruh kampus keesokan harinya untuk mempertahankan pendaftarannya. Malamnya, Zaheer meninggal; masih shock, Munna menyerah saat ujian dan pergi; dalam prosesnya, Anand Banerjee, seorang pasien lumpuh yang telah mati otak selama 12 tahun terakhir, hidup kembali. Suman menyadari Munna sebagai keajaiban di balik kesembuhan Anand dan memberikan pidato yang menyentuh hati, membela tindakannya. Asthana yang akhirnya terharu terpaksa mengubah pendapatnya tentang Munna.
Munna tidak berakhir menjadi seorang dokter, namun kabar tentang pengobatan 'ajaib'-nya sampai ke orang tuanya. Mereka kembali ke kota dan memaafkannya. Munna akhirnya menikahi Suman setelah mengetahui identitas aslinya, dan bersama-sama, mereka membuka rumah sakit sungguhan di desa keluarga Munna. Circuit juga menikah setahun kemudian dan memiliki seorang putra, yang dijuluki "Short Circuit". Di akhir film, Anand, yang kesehatan mentalnya sudah pulih normal, menceritakan kisah tersebut kepada beberapa anak di rumah sakit saat dia akan berangkat ke Kolkata.
***
Eko selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain dengan judul Dia Kembali.
Isi cerita yang di baca Eko :
Cerita di buat daerah kota Bogor. Purnama cewek cantik dan pinter kerja di surat kabar dalam meliput berita yang terjadi masyarakat. Eko pemuda yang baik, ya rekan kerja Purnama dalam meliput berita. Eko menyukai Purnama gitu. Purnama menyukai seorang cowok yang keren dan kaya raya karena perusahaan, ya cowok itu bernama Erwin. Yaaa Erwin memang menyukai Purnama, ya apa lagi berita yang di terbitkan di surat kabar tempat Purnama bekerja, ya membuat citra yang baik buat perusahaannya Erwin.
Erwin kerap mengajak Purnama, ya jalan bareng, ya pastinya hal yang romantis di buat Erwin untuk Purnama, ya dari makan malam yang romantis dan juga berdansa kelas atas gitu. Purnama senang bersama Erwin, ya di buat seperti putri kerajaan gitu. Eko seperti biasa ngobrol asik dengan Budi di kafe karena memang Budi kerjaannya pemilik kafe gitu. Eko yang tertarik pada Purnama berusaha dengan baik, ya jadi teman yang baik. Jadi Purnama, ya nyaman dengan keberadaan diri Eko. Erwin ingin jadian sama Purnama, ya tetapi Purnama berpikir dua kali kalau bersama Erwin.
Segala hal tentang Erwin yang kaya raya, ya ada sisi buruk yang tersembunyi dan terungkap oleh Purnama. Masa lalu Erwin pernah meninggalkan cewek yang pernah berbagi perasaan dengan Erwin, ya cewek itu bernama Tiara. Erwin berusaha memperbaiki kesalahannya di masa lalu dengan Tiara, ya karena urusan anak. Purnama menolak cinta Erwin dengan baik. Yaaa Erwin menerima penolakan Purnama dengan baik. Purnama seperti biasa menyibukkan kerjaannya, ya bersama Eko. Yaaa Eko dan Purnama terus dekat dengan baik, ya jadinya keduanya sepakat pacaran. Hubungan keduanya berjalan dengan baik, ya sampai menikah dan bahagia gitu.
Eko ada urusan kerjaan keluar kota, ya naik kereta api gitu. Ternyata ada yang menyabotase kereta api, ya sampai di pasang bom gitu. Kereta mengalami kehancuran karena bom, ya di kabar dengan baik di surat kabar tentang kereta yang hancur karena bom dan banyak korban jiwa yang meninggal termasuk Eko gitu.
Kepolisian Lapor Pak!, ya mengusut dengan baik tentang bom yang di pasang di kereta api, ya masang bom tersebut kelompok teroris gitu. Purnama bersedih kehilangan Eko, ya tapi harus menerimanya dengan baik gitu. Purnama mengandung anak Eko gitu. Polisi Lapor Pak!, ya berhasil menangkap teroris, ya di penjara dan di sidang di pengadilan untuk di hukum seberat-beratnya atas kesalahannya gitu. Purnama masih dekat dengan Erwin. Yaaa Erwin masih ingin menikahi Purnama, ya menerima keadaan Purnama apa adanya gitu. Ketika di hari pernikahan Purnama dan Erwin, ya Eko muncul dengan keadaan baik-baik saja.
Purnama senang Eko masih hidup dan tidak jadi menikah dengan Erwin karena alasan anak yang di kandung Purnama, ya anaknya Eko. Sebenarnya Eko lompat dari kereta sebelum kereta meledak gitu. Eko selamat, ya tapi penuh luka, ya tidak sadarkan diri dan Eko di tolong orang baik bernama Pak Sule. Setelah di Rawat dengan baik, ya Eko siuman dari keadaannya koma gitu.
Eko menemui Purnama ketika membaca surat kabar tentang Purnama yang ingin menikah dengan Erwin, ya Eko menemui Purnama dengan tujuannya menggagalkan pernikahan Purnama dengan Erwin. Usaha Eko berhasil menggagalkan pernikahan Purnama dengan Erwin. Yaaa jadi Eko dan Purnama, ya bahagia. Sedangkan Erwin menjalin hubungan baik lagi dengan Tiara, ya demi anak gitu.
***
Eko selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Nyanyi ah. Main gitar. Menghibur diri!" kata Eko.
Eko mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Eko :
"Biarkan waktu teruslah berputar
Mencintai kamu penuh rasa sabar
Meski sakit hati ini kau tinggalkan
Ku ikhlas tuk bertahan
Cintaku padamu begitu besar
Namun kau tak pernah bisa merasakan
Meski sakit hati ini kau tinggalkan
Ku ikhlas tuk bertahan
Kau meninggalkanku tanpa perasaan
Hingga ku jatuhkan air mata
Kekecewaan ku sungguh tak berarah
Biarkan ku harus bertahan
Jangan pernah kau coba untuk berubah
Tak relakan yang indah hilanglah sudah
Jangan pernah kau coba untuk berubah
Tak relakan yang indah hilanglah sudah
Kau meninggalkanku tanpa perasaan
Hingga ku jatuhkan air mata
Kekecewaan ku sungguh tak berarah
Biarkan ku harus bertahan
Jangan pernah kau coba untuk berubah
Tak relakan yang indah hilanglah sudah
Jangan pernah kau coba untuk berubah
Tak relakan yang indah hilanglah sudah
Jangan pernah kau coba untuk berubah
Ku relakan yang indah dalam hatinya"
***
Eko selesai menyanyikan lagu, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan di depan rumah Eko. Budi pun duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Siklus hidup ini," kata Budi.
"Yaaa realitanya begitu," kata Eko.
"Tua berganti muda. Yang muda didik dengan baik, ya demi kelangsungan hidup," kata Budi.
"Yang tua tidak pernah merasa tua, ya tetap merasa muda dengan tujuannya masih mampu berperan aktif demi hidup ini, ya ingin di nikmati dengan baik," kata Eko.
"Yaaa jadinya. Jalan hidup ini, ya apa adanya saja, ya sesuai kemampuan saja," kata Budi.
"Sederhana kan Budi?" kata Eko.
"Sederhana!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Keadaan berubah karena manusia punya keinginan yang harus di laksanakan dengan baik demi siklus yang di jalankan," kata Budi.
"Yang terlihat banget sih. Di bangun bentuk bangunan apa pun tujuan siklus hidup ini," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Yang aku inginkan hidup ini. Ya punya rumah sendiri, ya sama seperti orang-orang pada umumnya," kata Budi.
"Ya aku juga sama ingin punya rumah sendiri," kata Eko.
"Latar belakang dari keluarga miskin, ya harus berjuang demi keinginan tercapai, ya ingin punya rumah sendiri. Beda dengan orang-orang yang dari latar belakang keluarga kaya, ya dapat warisan tanah sampai rumah," kata Budi.
"Perjuangan untuk mencapai keinginan, ya punya rumah sendiri, ya harus kerja keras dengan baik. Banyak orang-orang yang berlatar belakang miskin, ya punya rumah sendiri, ya perjuangan luar biasa," kata Eko.
"Padahal ingin punya rumah, ya sederhana saja," kata Budi.
"Ingin punya rumah sederhana, ya sadar kemampuan, ya kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa berdasarkan kemampuan saja!" kata Budi.
"Isi rumah?" kata Eko berpikir panjang.
"Isi rumah, ya mengikuti perkembangan zaman," kata Budi.
"Ya memang sih. Isi rumah mengikuti perkembangan zaman. Yaaa aku sih, ya inginnya isi rumah klasik gitu," kata Eko.
"Klasik. Berarti Tv model jadul, ya begitu juga radio model jadul, ya Eko?" kata Budi.
"Model jadul, ya antik gitu," kata Eko.
"Kaya barang-barang itu susah untuk di dapatkan," kata Budi.
"Kalau susah mendapatkan barang-barang tersebut. Ya buat saja, ya sesuai keinginan," kata Eko.
"Buat sesuai keinginan. Yaaa Eko bisa membuat radio dengan kesing kayu. Jadi bisa keinginan Eko tercapai," kata Budi.
"Aku memang bisa membuatnya," kata Eko.
"Kreativitas itu penting dengan tujuan keinginan tercapai," kata Budi.
"Kreatif!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita!" kata Budi.
"Budi mau cerita. Ya silakan bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Kier King seorang pemuda yang baik, ya agama Hindu dan tinggal di Lampung gitu. Kier King menjalankan kehidupannya dengan baik, ya pedagang gorengan, ya karena latar belakang keluarga Kier King, ya keluarga miskin. Hidup tidak boleh berpangku tangan berharap bantuan, ya pertolongan orang kaya dengan tujuan urusan ekonomi. Hidup harus berjuang dengan baik demi hidup ini, ya tidak boleh pasrah karena kemiskinan gitu. Setiap hari, ya Kier King berjualan gorengan, ya hasilnya lumayan pasang surut air laut gitu dan syukurin dengan baik, ya Kier King berkata "Puji Dewa telah melancarkan urusan aku dari apa yang aku usaha dengan baik. Hasilnya baik,". Kier King seperti cowok pada umumnya, ya menyukai cewek cantik bernama Wulan. Yaaa Wulan kerja di toko pakaian dan agama Hindu gitu. Kier King ingin mau dekat Wulan, ya malu gitu. Sebenarnya ada cowok yang mau dengan Wulan, ya sering banget ke rumah Wulan. Cowok itu bernama Erik. Yaaa Erik kerjaannya, bos yang minjemin uang dengan pengembalian berdasarkan perjanjian gitu, ya nama minjem uang ada bunga lah. Yaaa jadi Erik bos dari penagih hutang gitu. Anak buahnya Erik, ya menagih hutang dengan tegas banget pada orang-orang berhutang gitu. Siapa yang tidak bayar hutang? Yaaa bisa habis di hajar sama anak buahnya Erik. Berdasarkan cerita kenyataan kehidupan di Lampung, ya ada orang-orang yang berhutang, ya kabur tidak bayar hutang. Dalam cerita ini, ya di buat tegas menagih hutangnya. Wulan tidak tahu sebenarnya kerjaan dari Erik. Yaaa Erik selalu baik sama Wulan, ya ketika ke rumah Wulan bawa kue gitu. Orang tua Wulan senang sama Erik. Kier King demi suka dengan Wulan, ya berusaha dengan baik dekat dengan Wulan. Usaha Kier King berhasil dekat Wulan, ya Kier King berkata "Dewa memudahkan jalan urusan cinta ku dengan cewek yang aku sukai". Kier King terus berusaha dengan baik, ya mengambil hati Wulan, ya jadi bertemu dengan Erik gitu. Terjadi perselisihan Kier King dengan Erik, ya hampir berkelahi. Hampir berkelahi, ya tidak jadi berkelahi karena ada Wulan menengahi gitu. Erik lebih cenderung jalan bareng dengan Wulan, ya karena Erik mampu beliin ini dan itu, ya untuk Wulan. Kier King yang tidak mampu karena keadaan, ya tetap berusaha semampunya gitu. Suatu ketika ada orang yang butuh pertolongan gitu, ya karena keadaan miskin, ya seorang bapak tua gitu. Kier King, ya yang baik menolong bapak tua tersebut, ya dengan membeli beras sepuluh kilo. Bapak tua berterima kasih pada Kier King telah di tolong. Seperti biasa kebiasaan masyarakat pada umumnya, ya orang baik jadi omongan gitu, ya bisa di bilang buah bibir gitu. Kebaikan Kier King, ya jadi omongan dua orang yang sering ngomong di gardu hansip gitu, ya karena melihat kelakuannya baik Kier King yang baik pada bapak tua yang butuh pertolongan dari keadaan miskin. Yaaa bentuk omongannya seperti ini "Orang kaya di Lampung ini, ya kebiasaan menonjolkan harta ini dan itu, ya ada juga yang pelit gitu. Kalah dengan kebaikan Kier King dari latar belakang keluarga miskin, ya yang menolong bapak tua yang butuh pertolongan karena kemiskinan". Obrolan dua orang tersebut di gardu hansip, ya tersebar dengan baik sampai ke telinga Wulan gitu. Jadi Wulan tahu tentang Kier King yang baik perilakunya. Wulan akhir tahu kerjaan sebenarnya Erik, ya bos yang minjemin uang gitu. Wulan jadi mempertimbangkan antara Erik dan Kier King. Wulan berdoa, ya pada dewa dengan baik untuk urusan memilih mana yang baik, ya antara Erik dan Kier King. Sampai Erik melamar Wulan gitu. Ternyata oh ternyata, ya Wulan menolak Erik. Yaaa Erik menerima penolakan Wulan gitu. Kier King yang tahu tentang Wulan menolak Erik, ya Kier King dekat Wulan dengan baik, ya dalam hati berkata "Dewa mudahkan urusan aku suka pada cewek yang aku sukai". Pendekatan Kier King, ya ada hasil dekat Wulan, ya jadi jadian gitu. Seperti cerita kebanyakan cerita, ya kaya sinetron dan film, ya Kier King dan Wulan di buat menikah dan hidup bahagia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja karena dunia ini, ya masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya sinetron dan film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kebaikan tokoh Kier King karena menolong orang miskin yang butuh pertolongan, ya padahal latar belakang Kier King dari keluarga miskin," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Oke main permainan ular tangga saja!" kata Budi.
Eko mengambil permainan ular tangga di bawah meja di taruh di atas meja. Budi dan Eko main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Topeng, ya pura-pura dalam menjalankan hidup ini, ya masih di jalankan sama manusia yang berperilaku buruk," kata Budi.
"Hidup ini. Antara baik dan buruk. Maka itu, ya tetap berhati-hati di lingkungan tempat tinggal di mana pun. Antara kaya dan miskin, ya orang-orang yang berkelakuan buruk," kata Eko.
"Hati-hati," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Contoh orang-orang yang berperilaku buruk, ya berita Tv kan Eko?" kata Budi.
"Iya berita Tv!" kata Eko.
"Orang-orang yang prilaku buruk susah jadi baik," kata Budi.
"Susah jadi baik. Karena jauh dari agama, ya orang-orang yang berprilaku buruk," kata Eko.
"Jauh dari agama," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Terkadang sudah dekat agama, ya bisa tersesat," kata Budi.
"Kalau tersesat, ya kena ujian hidup ini. Maka itu, ya seperti kita ini. Agar tidak tersesat, ya saling menasehati dalam pertemanan jadi tetap lurus dalam memahami agama," kata Eko.
"Saling menasehati tujuannya tetap lurus dalam menjalankan agama yang di yakini dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main permainan ular tangga dengan baik.
"Ngomongin acara Tv, ya acara berkaitan musik. Bagus, ya kan Eko?" kata Budi.
"Bagus seperti biasanya," kata Eko.
"Acara Tv lain...tetap bagus juga!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Mencintai tak harus memiliki. Versi penggemar menyukai artis yang di sukai," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.