Siang hari yang cukup panas di kota metropolitan. Dono baru pulang dari sholat jum'at. Dengan santainya Dono berjalan menuju rumahnya. Saat melewati sebuah gedung yang belum selesai pembangunannya. Dono melihat sesosok gadis cantik ingin bunuh diri dari atas gedung.
"Mbak...jangan melompat," teriak Dono.
Sang gadis cantik tidak menggubris teriakan Dono tetap melangkah maju untuk melompat dari gedung.
"Saya...harus bertindak cepat mencegah gadis itu berpikir pendek," kata Dono.
Dono berlari cepat sekali seperti kilat langsung memegang tangan gadis tersebut. Lalu Dono menarik gadis tersebut dan menahannya di lantai.
"Jangan berpikir bodoh.......," kata Dono.
Seketika sang gadis pun pingsan di tempat. Tak lama ada sebuah balok kayu jatuh tidak jauh dari keberadaan Dono. Dengan cepat Dono sigap dan mencari tahu kenapa balok kayu jatuh?. Ternyata Dono menemukan sosok pemuda berjaket hitam yang bersembunyi di balik kumpulan kayu balok dan papan.
"Jangan-jangan kamu yang mencelakai gadis tersebut....untuk berniat bunuh diri," tudingan Dono.
"Jangan asal menuduh.....kamu......, saya hanya...kebetulan lewat sini," kata Penjahat berjaket hitam.
"Kok...ganjil...kata-katanya........... dan juga kamu memegang boneka putih di tangan kanan kamu," kata Dono.
"Gimana ya.......? boneka ini cuma mainan kok," kata Penjahat berjaket hitam.
"Jangan-jangan kamu mempelajari aliran sesat," tudingan Dono.
"Masa ...bodo.......," saut Penjahat berjaket hitam.
"Ternyata..bener..kamu yang meneluhnya atau nama lainnya menghipnotis gadis tersebut agar bunuh diri...kamu mengendalikannya dari jarak jauh," definisi Dono.
"Ketahuan....deh...sepak terjang saya," kata Penjahat berjaket hitam.
"Ya..jelas...ketahuan...dari..awalnya...ganjil....," kata Dono.
"Brengsek....," kata Penjahat berjaket hitam marah.
Penjahat berjaket hitam menyerang Dono dengan sebuah tinjuan. Dono pun menghindari serangan tersebut dengan mudah.
"Lambat...amat serangannya," kata Dono.
Penjahat berjaket hitam terus menerus menghajar Dono. Tetap saja Dono terlalu cepat pergerakan dirinya. Maka mampu menghindari serangan Penjahat berjaket hitam.
"Haaaaa....haaaa.." suara helaan nafas Penjahat berjaket hitam.
"Kenapa kamu?" tanya Dono.
"Saya menyerang dari tadi..kenapa tidak kena-kena ya?" kata Penjahat berjaket hitam.
"Kenapa kamu?" tanya Dono.
"Saya menyerang dari tadi..kenapa tidak kena-kena ya?" kata Penjahat berjaket hitam.
"Capek.........ninjunya..., kalau begitu istirahat saja dulu," kata Dono.
"Jadi.....kamu ini meremehkan saya...," kata Penjahat berjaket hitam.
"Ya....terserah kamu," kata Dono.
Penjahat berjaket hitam menyerang kembali dengan tinjuan dan tendangan bertubi-tubi. Dengan cepat Dono menghindari semua serangan dari Penjahat berjaket hitam. Lalu Dono meninju Penjahat tersebut di bagian perut.
"Ahhhhhhh," kata Penjahat berjaket hitam.
"Gimana rasanya?" tanya Dono.
"Gimana rasanya?" tanya Dono.
"Sakit..... tahu," jawab Penjahat berjaket hitam.
Dono langsung memukul pundaknya dengan keras. Seketika Penjahat berjaket hitam pingsan.
"Beres...pekerjaan saya," kata Dono.
Dono dengan cepat mengikat Penjahat berjaket hitam dengan mengambil tali yang tergeletak di dekat kumpulan kayu balok dan papan.
"Beres ...penjahatnya udah saya tangani," kata Dono.
Dono pun menelpon polisi dan mobil ambulan. Selang berapa lama polisi dan mobil ambulan dateng. Polisi langsung menangkap penjahat, sedangkan gadis yang mencoba bunuh diri di bawa ke rumah sakit mengunakan ambulan. Dono pun segera pulang dari tempat ke jadian. Hari mulai sore, Dono baru sampai di rumah.
"Dono...lama...amat....pulang dari jum'atan........memangnya sholat di mesjid mana?," tanya Kasino.
"Sholat deket sini kok......cuma ada sedikit masalah....," kata Dono.
"Masalah apa Dono? besar atau kecil bentuk masalahnya?" tanya Kasino.
"Ya lumayan deh," ujar Dono.
"Jadi...masalahnya kecil......," saut Kasino.
"Ya..begitu deh," jawab Dono.
"Ya..begitu deh," jawab Dono.
Dono pun ke dapur untuk minum air putih. Sedang kan Indro asik menonton berita sore.
"Astafirohulazim....Dono...masuk TV......," teriak Indro.
"Mana...?" tanya Dono dan Kasino.
Dengan seksama Kasino dan Dono melihat berita sore hari tentang modus hipnotis yang terjadi tidak jauh dari rumah mereka. Dono terlihat jelas dalam vidio yang diambil.
"Dono......telat pulang nolong...orang ya?" tanya Indro.
"Iya....," jawab Dono.
"Beneran....?" tanya Kasino.
"Iya..beneran....," jawab kembali Dono.
"Hebat..banget........dengan cara..apa?" tanya Indro.
Dono pun menceritakan kronologis kejadian saat menolong gadis yang mau bunuh diri. Indro dan Kasino dengan bener-bener mendengarkan ceritanya Dono. Kasino dan Indro baru mengerti duduk permasalahannya.
"Tapi...Dono.....dari mana kamu punya kemampuan secepat kilat itu?" tanya Kasino dan Indro yang penasaran.
"Dari kesetrum listrik...saat benerin antene TV," kata Dono sambil menunjuk TV di ruang tamu.
"Mana..mungkin.......?" kata Kasino.
"Mana mungkin? ganjil banget?" saut Indro.
"Mungkin...aja...kalau Tuhan menghendaki..........," ujar Dono.
"Ya........juga....lah kalau Tuhan menghendaki....yang gak mungkin jadi mungkin....," kata Indro.
"Itu.....mah...masa Alloh......," saut Kasino.
"Ya..udah..saya mau sholat asar dulu," kata Dono.
"Ikutan.....sholat berjamaah...," kata Indro.
"Iya..sholat berjamaah.........pahalanya lebih banyak," saut Kasino.
Dono, Kasino, dan Indro melaksanakan sholat asar di rumah dengan penuh khusuk.