Budi duduk di teras depan rumahnya.
"Hidup ini. Orang miskin bekerja keras setiap hari, ya tidak memikirkan ijazah, ya yang penting apa yang di usahakan dengan baik menghasilkan uang untuk kebutuhan sehari-hari demi keluarga. Orang miskin itu berjalan di jalan kebaikan dengan baik. Sisi lain, ya miskin lain, ya akhlaknya miskin, ya bikin ulah di dalam pergaulan dan juga kerjaan, ya mencari rezeki dengan cara halal haram di makan semuanya. Hidup antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik.
"Emmm," kata Budi.
Gelas berisi kopi di taruh di meja.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya di buka buku dengan baik, ya di pilih cerpen yang ingin di baca. Dan terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Molly Moon hidup sebagai yatim piatu bersama sahabatnya Rocky di Panti Asuhan Hardwick House yang agak kumuh. Ketika dia secara tidak sengaja menemukan sebuah buku tentang hipnosis, hidupnya tiba-tiba berubah. Namun, penjahat Nockman juga mengincar buku itu karena dia berniat merampok bank dengan buku itu untuk membuktikan kepada ibunya bahwa dia juga penjahat yang brilian.
Molly mencoba keterampilan barunya pada anjing peliharaan, Petula, lalu pada juru masak jahat Edna, dan akhirnya pada manajer rumah, Miss Adderstone sendiri. Namun, trik ini membutuhkan lebih banyak waktu dan berarti dia melewatkan pertunjukan bakat di mana dia dijadwalkan untuk tampil bersama Rocky. Ini sangat marah sehingga dia membiarkan dirinya diadopsi oleh pasangan Alabaster. Rocky pergi ke London bersama keluarga.
Putus asa, Molly mengikuti sahabatnya dan menggunakan hipnosis untuk tinggal di hotel bintang empat di London. Selain menemukan sahabatnya, dia mengecoh bintang cilik Davina Nuttel dan mengambil alih pertunjukan dari bintang cilik yang arogan dan sombong. Benar-benar tidak berbakat dalam menyanyi dan menari, dia berlatih hipnosis massal. Beginilah cara dia mengelola siaran pertama yang brilian dari acaranya. Tetapi setelah pertunjukan, dia menyadari bahwa semuanya adalah kesalahan. Dia membujuk sutradaranya untuk kembali ke Davina, yang sementara itu telah mengalami perubahan karakter.
Bersatu kembali dengan Rocky, yang keluarga angkatnya ingin mengirimnya ke sekolah asrama, dia memutuskan untuk kembali ke panti asuhan. Tapi Nockman menculik Petula dan memaksa Molly melakukan kudeta. Mereka merampok pencuri dari bank permata. Namun di balik kedua perampok itu ada rencana ibu Nockman, Tracey, yang juga membutuhkan Molly untuk mengelabui pemindaian iris pengangkut permata. Nockman dan Molly di kurung sementara Tracey dan komplotannya memuat permata. Tapi setelah mendapat tip dari Rocky, Molly berhasil mengaktifkan pemindaian iris untuk kedua kalinya dan mengunci dua penjahat sebenarnya di transporter.
Nockman yang akhirnya membantu keduanya, kini menjadi sahabat kedua anak tersebut. Ibunya diserahkan ke polisi melalui hipnosis. Kembali di panti asuhan, perawat yang baik akhirnya mengambil alih kendali. Pustakawan sekarang mengungkapkan kepada Molly bahwa dia bertanggung jawab untuk meletakkan buku di tangan yang tepat.
***
Budi selesai membaca bukunya, ya buku di taruh di bawah meja. Gelas berisi kopi di minum dengan baik sama Budi.
"Emmm," kata Budi.
Budi menaruh gelas berisi kopi di taruh di meja.
"Eko belum dateng. Janjinya main catur," kata Budi.
Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Budi telah habis makan satu buah tahu goreng, ya mengambil gelas berisi kopi dan di minum dengan baik kopi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Apa tanggapan Eko. Tentang acara MTQ yang di tayangkan di Tv?" kata Budi.
"Bagus saja tanggapan aku tentang acara MTQ yang di adakan di Kalimantan Selatan," kata Eko.
"Bagus toh. Ya aku sama aja dengan pendapat Eko, ya bagus gitu," kata Budi.
"Karena lulusan SMA, ya menilainya dengan sederhana dan sebatas ilmu saja!. Mungkin kalau lulusan Universitas, ya beda menilai tentang MTQ?" kata Eko.
"Memang sebatas ilmu SMA. Ya kita cuma lulusan SMA saja!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Kalau ngomongin urusan cinta. Ternyata susah mendapatkan cewek cantik dan juga kaya dari kelahirannya. Atau cewek cantik yang kaya dari hasil kerjanya, ya juga susah untuk di dapat kan," kata Budi.
"Susah karena dasarnya miskin ingin mendapatkan si kaya. Kalau dari kaya sama kaya, ya bisa mendapatkannya," kata Eko.
"Derajat, derajat, dan derajat," kata Budi.
"Manusia tetap berusaha dengan baik, ya menaikkan derajat dari kelahirannya miskin jadi kaya. Contohnya : kita ini. Berjuang pantang menyerah demi merubah nasif, ya dengan jalan baik," kata Eko.
"Ya memang demi merubah nasif, ya kerja keras di jalan kebaikan demi jadi kaya. Tetap di sisi lain, ya ada yang miskin akhlak, ya berjalan di jalan keburukan dengan alasan ini dan itu," kata Budi.
"Miskin akhlak kan tidak belajar ilmu agama," kata Eko.
"Memang miskin akhlak tidak belajar ilmu agama," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik lah.