Selesai sholat tarawih di mesjid. Eko duduk di depan rumah sambil baca buku, ya cerpen yang menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Pada adegan pembuka, Tony Stark digambarkan sedang berbincang dengan beberapa tentara di dalam kendaraan militer, sebelum mereka diserang oleh kelompok teroris. Stark terkena ledakan rudal yang ternyata merupakan produk buatan perusahaannya sendiri. Setelah itu dia disandera oleh kelompok tersebut.
Tony Stark yang mewarisi perusahan kontraktor pertahanan Stark Industries dari mendiang ayahnya, digambarkan sebagai seorang jenius yang berhasil mengembangkan teknologi persenjataan militer. Namun, dia juga digambarkan sebagai seseorang yang senang berjudi dan bermain-main dengan perempuan. Demi urusan bisnis, dia pergi ke Afganistan yang luluh lantak oleh perang bersama teman sekaligus penghubung militernya, Letnan Kolonel James Rhodes untuk mendemonstrasikan peluru kendali "Jericho" yang baru. Kemudian adegan dipercepat, dengan menampilan penggalan ketika rombongan Stark disergap, Stark terluka oleh rudal, dan tindakan operasi yang dilakukan kepadanya. Setelah bangun ia mendapati dirinya ditangkap dan ditawan dalam sebuah gua oleh kelompok teroris bernama Ten Rings. Ho Yinsen, ya yang merupakan seorang dokter dan sesama tawanan, menanamkan elektromagnet ke dalam dada Stark untuk mencegah pecahan peluru yang melukainya agar tidak mencapai jantung dan membunuhnya. Pemimpin Ten Rings, Raza, menawarkan untuk membebaskan Stark dengan syarat dia membuatkan rudal Jericho untuk kelompok itu, tetapi Stark dan Yinsen tahu bahwa dia tidak akan menepati janjinya.
Selama dikurung, Stark dan Yinsen diam-diam menciptakan sebuah generator listrik yang kecil dan kuat bernama arc reactor untuk memberi daya pada elektromagnet di dada Stark, serta sebuah purwarupa baju besi yang kuat untuk membantu mereka melarikan diri. Mereka berusaha untuk menyembunyikan baju besi tersebut setidaknya sebelum pembuatannya selesai, tetapi akhirnya ketahuan dan kelompok teroris itu menyerang bengkel mereka. Yinsen mengorbankan diri dengan mengalihkan perhatian mereka sementara Stark mengisi daya baju besinya. Stark yang memakai baju itu berjuang meloloskan diri dari gua dan menemukan Yinsen yang sekarat. Lalu dia membakar semua amunisi teroris dan terbang melarikan diri, sebelum akhirnya dia jatuh menghantam permukaan gurun dan merusak baju tersebut. Setelah diselamatkan oleh Rhodes, Stark pulang dan kemudian mengumumkan bahwa perusahaannya tidak akan lagi memproduksi senjata. Obadiah Stane, teman lama ayah dan manajer di perusahaan Stark, memeringatkan bahwa keputusan tersebut mungkin akan merusak Stark Industries dan warisan ayahnya. Di ruang kerja di rumah Stark, dia membuat baju baja yang lebih kuat daripada sebelumnya serta arc reactor yang lebih kuat untuk baju baja dan dadanya. Asisten pribadi Stark, Pepper Potts, menempatkan reaktor asli ke dalam sebuah etalase kaca kecil. Meskipun Stane meminta perincian yang detail, Stark yang curiga memutuskan untuk merahasiakan karyanya tersebut untuk dirinya sendiri.
Dalam sebuah acara amal yang diadakan oleh Stark Industries, seorang reporter, Christine Everhart memberi tahu Stark bahwa senjata-senjata buatan perusahaannya baru-baru ini dikirimkan kepada Ten Rings dan digunakan untuk menyerang kampung halaman Yinsen, Gulmira. Stark mengenakan baju besinya yang baru, lalu terbang ke Afganistan dan menyelamatkan penduduk desa. Dalam perjalanan pulang, Stark diserang oleh dua jet tempur F-22 Raptor milik Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Dia mengungkapkan identitas rahasianya kepada Rhodes melalui telepon agar serangan yang dilancarkan kepada dia segera dihentikan, tetapi akhirnya harus menyelamatkan seorang pilot jet yang terjun bebas. Sementara itu, Ten Rings, yang mengumpulkan potongan-potongan dari purwarupa baju besi Stark yang telah hancur, bertemu dengan Stane, yang ternyata merupakan pelaku pemasok perdagangan senjata ilegal ke Ten Rings dan perekrut Ten Rings yang ditugaskan untuk membunuh Stark sehingga dia terguling dari posisi sebagai direktur utama Stark Industries. Setelah mendapat semua potongan tersebut, Stane dan pasukannya melumpuhkan Raza dan membunuh para teroris lainnya, kemudian menyuruh orang untuk melakukan rekayasa balik pada purwarupa tersebut.
Stark mengirim Potts untuk meretas basis data perusahaan untuk melacak jejak perdagangan ilegal di perusahaannya. Dia menemukan bahwa Stane menyewa Ten Rings untuk membunuh Stark, tetapi kelompok tersebut mengingkari kesepakatan setelah mengetahui identitas Stark yang memiliki akses langsung ke persenjataan perusahaan. Potts langsung bertemu dengan agen Phil Coulson dari S.H.I.E.L.D., sebuah badan intelijen, untuk melaporkan aktivitas gelap Stane. Stane yang menyadari bahwa ia ketahuan melihat perkembangan rekayasa tersebut. Akan tetapi, para ilmuwan yang bekerja di bawah Stane tidak dapat menduplikasi arc reactor buatan Stark, sehingga Stane kemudian melumpuhkan Stark di rumahnya dan mengambil arc reactor dari dada Stark. Untungnya, Stark berhasil menaruh arc reactor asli di dadanya sehingga nyawanya terselamatkan.
Potts dan beberapa agen S.H.I.E.L.D. berusaha untuk menangkap Stane, tetapi Stane menggunakan baju besi hasil rekayasa, Iron Monger, untuk menyerang mereka. Stark pergi menyelamatkan mereka dan melawan Stane, tetapi dia ditekan dan dipojokkan oleh Stane karena arc reactor yang lama tidak bisa memberikan daya maksimal untuk baju besinya. Mereka bertarung hingga sampai di atap bangunan Stark Industries. Stark kemudian menyuruh Potts untuk memaksimalkan beban daya arc reactor besar yang memberi daya listrik pada gedung tersebut. Lonjakan listrik yang sangat besar dilepaskan sekaligus dan hal itu membuat Stane pingsan dan jatuh ke dalam arc reactor yang kemudian meledak dan membunuhnya. Pada hari berikutnya, Stark dalam konferensi pers memberitahukan kepada para wartawan bahwa "Iron Man", julukan pahlawan super yang diberikan oleh pers untuk Stark dalam baju besinya, adalah dirinya.
Direktur S.H.I.E.L.D. Nick Fury mengunjungi Stark di rumahnya, dan memberi tahu bahwa Iron Man "bukanlah satu-satunya pahlawan super yang ada di dunia", dan mengatakan bahwa dia ingin membahas tentang "Avenger Initiative".
***
Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Budi belum dateng. Kalau begitu aku baca koran saja!" kata Eko.
Eko mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Ya berita di koran dari berita urusan pemerintahan yang ini dan itu, ya sampai berita olahraga, ya memang ceritanya menarik-menarik untuk di baca dengan baik. Eko terus membaca koran dengan baik, ya menunggu Budi dateng ke rumahnya. Ya singkat waktu gitu. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di rumah Eko. Ya Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko. Karena ada Budi, ya Eko berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Budi melihat foto di koran dan koran di ambil gitu.
"Foto di koran ini. Pertandingan bulu tangkis," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Ya Eko menikmati minum kopi dan gorengan gitu. Budi membaca koran yang bercerita tentang pertandingan bulu tangkis. Budi dengan cepat baca berita di koran tersebut dan akhirnya berkata "Pertandingan bulu tangkis yang bagus. Ya hasilnya juga bagus," kata Budi.
"Menunjukkan penampilan terbaik. Tujuannya menang," kata Eko.
"Persaingan sengit demi jadi juara," kata Budi.
Budi menaruh koran di meja. Ya Eko mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah meja.
"Ngomong-ngomong. Di bulan Ramadhan ini. Artis cewek yang mengisi acara di Tv, ya berkaitan acara agama Islam. Berpenampilan pakaian muslimah cantik dan anggun. Gimana pendapat Eko?" kata Budi.
"Ya pendapatku. Sama saja dengan Budi saja!" kata Eko.
"Cantik dan anggun. Aku terkesan saja. Penilaian cowok," kata Budi.
"Penilaian tambahan. Ya pinter!" kata Eko.
"Memang sih tuh artis cewek...pinter!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau ngomongin hal lain. Ya hidup ini!" kata Budi.
"Ada apa dengan hidup ini?" kata Eko.
"Ya antara baik dan buruk," kata Budi.
"Realita hidup ini!" kata Eko.
"Di bulan Ramadhan. Ya tidak ada yang puasa, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya adalah yang tidak puasa di bulan Ramadhan. Ya manusia yang tidak meyakini ajaran agama Islam," kata Eko.
"Kalau itu sih. Aku tahu. Manusia yang meyakini ajaran selain agama Islam, ya tidak puasa. Maksud ku, ya manusia yang meyakini ajaran agama Islam," kata Budi.
"Cuma yakin. Tidak praktek. Biasa di sebut Islam KTP. Ya hidup ini antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama. Maka itu, ya para ahli agama Islam terus menerus membimbing manusia yang meyakini ajaran agama Islam, ya harus menjalan aturan agama Islam dengan baik," kata Eko.
"Di bimbing dengan baik sama ahli agama, ya lewat berbagai cara, ya mengikuti perkembangan zaman dengan informasi dan teknologi. Ya agar manusia yang meyakini ajaran agama Islam, ya paham aturan-aturan di dalam ajaran agama Islam," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu. Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur.
"OOO iya. Gimana dengan Daniel yang tinggal jalan Samratulagi gang pisang, ya kota Bandar Lampung. Daniel puasa apa tidak di bulan Ramadhan?" kata Eko.
"Daniel. Puasa di bulan Ramadhan. Kan agama Islam!" kata Budi.
"Gimana lingkungan?" kata Eko.
"Kalau lingkungan. Umum. Ya antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama. Kemungkinan ada yang tidak puasa. Mungkin antara orang kaya dan miskin," kata Budi.
"Gimana dengan Agus Salim, ya yang tinggal di jalan Samratulangi gang bukit, kota Bandar Lampung. Agus Salim, ya rumahnya dekat mesjid LDII. Ya puasa di bulan Ramadhan apa tidak?" kata Eko.
"Ya Agus Salim. Puasa di bulan Ramadhan. Kan agama Agus Salim, ya Islam!" kata Budi.
"Gimana lingkungan?" kata Eko.
"Kalau lingkungan. Ya umum. Jadi antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama. Ya kemungkinan ada yang tidak puasa gitu. Ya antara orang kaya dan miskin," kata Budi.
"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya iyalah sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau hidup di lingkungan agama lain. Puasa di bulan Ramadhan, ya bisa saja jadi berat," kata Budi.
"Ya hidup ini. Ada yang pengertian dan ada yang tidak. Kalau bertemu dengan orang yang tidak pengertian, ya orang menjalankan puasa di bulan Ramadhan berat lah. Cerita nyata juga ada. Ya orang tersebut menjalankan puasa di bulan Ramadhan dengan penuh kesabaran banget gitu. Ya orang tersebut maklum, ya hidup di antara agama lain," kata Eko.
"Di bulan Ramadhan ini. Memang sabarnya bukan main, ya menjalankan puasa," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik gitu.