Saat jam istirahat. Bobo ngobrol dengan Andi dan Heru, ya dengan seru banget menceritakan film anak-anak yang mereka bertiga sukai 'Power Rangers Ninja Steel'. Jam istirahat pun berakhir, ya biasa Bobo dengan teman-teman duduk di bangku masing-masing untuk menjalankan pendidikan dengan baik.
Bobo, ya serius mendapatkan pendidikan yang baik dari gurunya. Sampai waktu pun mengakhiri pendidikan sekolah. Bobo pun pulang bersama teman-teman, karena sepakat ngumpul di rumah Andi. Tapi sebelumnya Bobo dan teman-teman membeli karton dan kertas lipat di warung Ibu Minah.
Sampai di rumah Andi. Ya di mulai rencana Bobo dan teman-teman membuat pedang-pedangan dari karton dan juga senjata bintangnya. Bobo dan Heru bingung membuat senjata bintang dari kertas gitu. Andi pun mengambil buku origami membuat senjata ninja yang berbentuk bintang.
Bobo mempelajari dengan seksama caranya membuat bintang dari kertas lipat, ya begitu dengan Heru. Sedang Andi sudah duluan membuatnya, jadilah bintang, yang di gunakan sebagai senjata rahasia ninja.
Bobo dan Heru mencobanya dengan pelan-pelan melipat kertas, ya berhasil membuatnya dari satu jadi sampai sepuluh bintang yang warna-warni di buat.
Pedang pun yang terbuat dari karton pun telah selesai juga, ya terakhir membuat topengnya. Bobo dan teman-teman membuat topeng dengan mencontoh dari topeng yang di beli Andi di toko mainan.
Usaha kerasnya Bobo, Andi dan Heru berhasil membuat topeng ninja.
"Ayo kita mainkan," kata Bobo.
"Ayo," saut Andi dan Heru bersamaan.
Bobo pun sudah pake topeng ninja yang dibuatnya sendiri dari kertas karton berwarna merah, pedang berwarna merah dan bintang yang di gunakan senjata ninja. Andi pun memakai topeng berwarna biru, ya jelas pedangnya berwarna biru juga. Sedangkan Heru pun memakai topeng berwarna hijau, ya pedangnya juga berwarna hijau juga.
Mulailah pertarungan di antara ninja-ninjaannya dan di rekam pake Hp, ya bergantian gitu terkadang ya ketiganya masuk ke dalam rekaman pake Hp. Waktu pun makin menjelang sore. Bobo dan Heru pamitan untuk pulang, Andi mempersilakannya.
Bobo dan Heru pulang ke rumahnya dengan perasaan senang sekali habis main ninja-ninjaan. Ketika di persimpangan jalan, ya Bobo dan Heru pisah gitu karena jalan ke rumah ya bedalah. Sampai di rumahnya Bobo. Ya biasa Ibu mulai bertanya ke Bobo "Bobo, kamu dari mana. Jam segini....baru pulang?".
"Maaf...Ibu, Bobo sepulang sekolah main di rumah Andi. Ya main ninja-ninjaan, kaya Power Rangers Ninja Steel," kata Bobo yang jujur sambil memberikan benda yang di buatnya dari kertas karton dan kertas lipat.
Ibu berpikir "Kreatif sih membuat mainan sendiri dari karton dan kertas lipat. Tapi acara Tv....anak-anak pasti di ikuti anak-anak, ya suka gitu. Masih banyak positifnya".
"Bu, Bobo ganti baju dulu," katanya.
"Iya, Bobo....lain kali langsung pulang dulu ke rumah, baru pergi main," nasehat Ibu.
"Iya, Ibu," jawab Bobo.
Bobo pun menaruh mainan ninjanya di meja belajarnya, ya di kamarnya. Segera Bobo berbenah diri dan setelah itu makan. Ya biasa Bobo belajar untuk mengulang pelajaran di sekolah, agar lebih paham lagi.
Tapi melihat mainan di atas meja. Bobo memainkan ninja-ninjaan sendirian di dalam kamar, ya di rekam pake Hpnya sendiri.
Ibu mendengar suara gaduh di dalam kamarnya Bobo.
"Bobo, suara gaduh apa di dalam kamar?" kata Ibu dengan suara keras.
"Maaf....Ibu, Bobo main ninja-ninja sendirian!" kata Bobo dengan suara keras.
"Oh...," kata Ibu.
Bobo pun mengentikan mainannya, ya melanjutkan belajar gitu dengan baik.
CAMPUR ADUK
Thursday, January 16, 2020
MEMBUAT BUNGA KERTAS
Bobo berjalan santai menuju rumahnya. Saat melewati rumah Wati, ya Bobo melihat sih Wati yang duduk di teras sambil membuat bunga kertas gitu. Bobo tertarik sih ingin membuat bunga kertas, tapi teringat dengan omongan Ibunya "Bobo, seusai sekolah langsung pulang ke rumah!".
Wati yang asik membuat bunga, ya melihat Bobo gitu, jadi di panggil gitu "Bobo sini, mampir ke rumah aku!"
"Iya, Wati," saut Bobo.
Bobo pun mengabaikan pesan Ibunya, ya jadinya mampir ke rumah Wati.
"Wati, kamu suka bunga....ya!" tanya Bobo.
"Iya, maka itu...aku salurkan rasa suka ku dengan bunga, ya dengan membuat bunga kertas," kata Wati.
"Boleh aku di ajarkan membuat bunga kertas juga," permintaan Bobo.
"Ayo aku ajari membuat bunga kertas, gampang kok," kata Wati.
Bobo pun mengikuti arahan Wati dalam membuat bunga kertas, dari membuat pola bentuk bunga dari kertas dan gunting. Kawat yang di potong pake tang, untuk batang bunga. Kertas kraf yang potong yang ukurannya sudah di atur. Terakhir di satukan semuanya, maksudnya di rangkai jadi satu bunga mawar yang cantik banget.
"Aku berhasil membuat bunga kertas yang cantik," kata Bobo.
"Bobo, kamu mudah pahamnya," pujian Wati.
"Iya," kata Bobo yang malu dengan menunduk.
Bobo terus merangkai bunga kertas sampai menjadi 7 tangkai bunga mawar kertas yang cantik banget. Bobo pun melihat jam dinding.
"Astaga udah sore, pasti aku di marahin Ibu," kata Bobo.
Bobo pun permisi pulang gitu, ya Wati mempersilakan Bobo gitu. Dan juga Bobo meminta bunga mawar kertas yang di rangkainya itu ke Wati, ya untuk Bobo gitu. Wati ya memberikan 7 tangkai bunga ke Bobo, ya di tambah 3 tangkai buatan Wati, jadinya menjadi 10 tangkai. Tak lupa Bobo berterima kasih pada Wati, yang telah mengajarkan membuat bunga kertas gitu. Ya Wati menganggapnya biasa aja, karena teman satu kelas dan satu sekolahan lagi.
Bobo pun segera berlari menuju rumahnya. Sampai di depan rumah. Bobo ya segera masuk rumah.
"Aku pulang Ibu," kata Bobo.
"Bobo!!!" panggilan Ibu.
Bobo pun di sidang Ibu di ruang tamu.
"Bobo, kenapa pulangnya sore. Ibu pesan ke kamu. Selesai sekolah langsung pulang ke rumah!"
"Iya, Ibu...maaf Bobo salah, tapi Bobo di suruh mampir di rumah Wati, yang sedang membuat bunga kertas ini. Ini bunganya buat Ibu," kata Bobo.
"Bunga ini cantik juga. Siapa yang membuat bunga ini?" kata Ibu.
"Bobo....Ibu, yang mengajarkan Wati. Bunga mawar kertas itu hasilnya," kata Bobo yang jujur.
"Pinter juga Wati membuat bunga kertas ini, Bobo kamu juga pinter bisa membuat bunga kertas ini. Ya...sudahlah Ibu maafkan. Sekarang kamu mandi dan makan!" kata Ibu.
"Terima kasih Ibu," kata Bobo, sambil memeluk Ibu tercinta.
"Anak manja Ibu," katanya.
Bobo pun melepaskan pelukannya ke Ibunya, ya segera berbenah diri, mandi sore dan makan gitu. Ibu pun menaruh bunga mawar kertas buatan Bobo di taruh di dalam pot keramik dan di taruh di meja ruang tamu.
Ibu pun, ya biasa sih ngurus dedek bayi, yang butuh perhatian lebih gitu. Bobo selesai mandi dan makan di meja makan gitu. Ya Ibu tetap mengawasi Bobo, sambil gitu. Setelah perut terisi kenyang, ya Bobo mau nonton Tv, ya biasa acara anak-anak tapi sebelum Tv di hidupkan Bobo melihat bunga mawar kertasnya di pajang di ruang tamu oleh Ibu.
"Cantik," kata Bobo yang bangga dengan karyanya sendiri membuat bunga kertas.
Bobo pun duduk di sofa, ya Tv di hidupkan gitu dan acara kesukaan pun di tayangkan. Ibu seperti biasa menemani Bobo nonton Tv, ya acara anak-anak sambil momong dedek bayi.
Wati yang asik membuat bunga, ya melihat Bobo gitu, jadi di panggil gitu "Bobo sini, mampir ke rumah aku!"
"Iya, Wati," saut Bobo.
Bobo pun mengabaikan pesan Ibunya, ya jadinya mampir ke rumah Wati.
"Wati, kamu suka bunga....ya!" tanya Bobo.
"Iya, maka itu...aku salurkan rasa suka ku dengan bunga, ya dengan membuat bunga kertas," kata Wati.
"Boleh aku di ajarkan membuat bunga kertas juga," permintaan Bobo.
"Ayo aku ajari membuat bunga kertas, gampang kok," kata Wati.
Bobo pun mengikuti arahan Wati dalam membuat bunga kertas, dari membuat pola bentuk bunga dari kertas dan gunting. Kawat yang di potong pake tang, untuk batang bunga. Kertas kraf yang potong yang ukurannya sudah di atur. Terakhir di satukan semuanya, maksudnya di rangkai jadi satu bunga mawar yang cantik banget.
"Aku berhasil membuat bunga kertas yang cantik," kata Bobo.
"Bobo, kamu mudah pahamnya," pujian Wati.
"Iya," kata Bobo yang malu dengan menunduk.
Bobo terus merangkai bunga kertas sampai menjadi 7 tangkai bunga mawar kertas yang cantik banget. Bobo pun melihat jam dinding.
"Astaga udah sore, pasti aku di marahin Ibu," kata Bobo.
Bobo pun permisi pulang gitu, ya Wati mempersilakan Bobo gitu. Dan juga Bobo meminta bunga mawar kertas yang di rangkainya itu ke Wati, ya untuk Bobo gitu. Wati ya memberikan 7 tangkai bunga ke Bobo, ya di tambah 3 tangkai buatan Wati, jadinya menjadi 10 tangkai. Tak lupa Bobo berterima kasih pada Wati, yang telah mengajarkan membuat bunga kertas gitu. Ya Wati menganggapnya biasa aja, karena teman satu kelas dan satu sekolahan lagi.
Bobo pun segera berlari menuju rumahnya. Sampai di depan rumah. Bobo ya segera masuk rumah.
"Aku pulang Ibu," kata Bobo.
"Bobo!!!" panggilan Ibu.
Bobo pun di sidang Ibu di ruang tamu.
"Bobo, kenapa pulangnya sore. Ibu pesan ke kamu. Selesai sekolah langsung pulang ke rumah!"
"Iya, Ibu...maaf Bobo salah, tapi Bobo di suruh mampir di rumah Wati, yang sedang membuat bunga kertas ini. Ini bunganya buat Ibu," kata Bobo.
"Bunga ini cantik juga. Siapa yang membuat bunga ini?" kata Ibu.
"Bobo....Ibu, yang mengajarkan Wati. Bunga mawar kertas itu hasilnya," kata Bobo yang jujur.
"Pinter juga Wati membuat bunga kertas ini, Bobo kamu juga pinter bisa membuat bunga kertas ini. Ya...sudahlah Ibu maafkan. Sekarang kamu mandi dan makan!" kata Ibu.
"Terima kasih Ibu," kata Bobo, sambil memeluk Ibu tercinta.
"Anak manja Ibu," katanya.
Bobo pun melepaskan pelukannya ke Ibunya, ya segera berbenah diri, mandi sore dan makan gitu. Ibu pun menaruh bunga mawar kertas buatan Bobo di taruh di dalam pot keramik dan di taruh di meja ruang tamu.
Ibu pun, ya biasa sih ngurus dedek bayi, yang butuh perhatian lebih gitu. Bobo selesai mandi dan makan di meja makan gitu. Ya Ibu tetap mengawasi Bobo, sambil gitu. Setelah perut terisi kenyang, ya Bobo mau nonton Tv, ya biasa acara anak-anak tapi sebelum Tv di hidupkan Bobo melihat bunga mawar kertasnya di pajang di ruang tamu oleh Ibu.
"Cantik," kata Bobo yang bangga dengan karyanya sendiri membuat bunga kertas.
Bobo pun duduk di sofa, ya Tv di hidupkan gitu dan acara kesukaan pun di tayangkan. Ibu seperti biasa menemani Bobo nonton Tv, ya acara anak-anak sambil momong dedek bayi.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...