CAMPUR ADUK

Wednesday, November 15, 2023

PADDINGTON 2

Budi duduk dengan baik di depan rumahnya. 

"Emmm. Hidup ini, ya santai saja," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan di baca dengan baik cerpen yang ceritanya menarik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Paddington, ya setelah menetap dengan keluarga Brown di Windsor Gardens, telah menjadi populer di komunitasnya, menawarkan dukungan emosional kepada orang-orang dengan berbagai cara. Untuk membeli buku pop-up unik London di toko barang antik Samuel Gruber untuk ulang tahun ke-100 bibinya Lucy, Paddington melakukan beberapa pekerjaan sambilan dan menghemat gajinya, tetapi toko Mr. Gruber dirampok dan buku itu dicuri. Paddington mengejar, tapi pencurinya kabur, dan Paddington dijebak. Pencuri kembali ke rumah dan diturunkan menjadi Phoenix Buchanan, aktor egois yang tinggal di dekat Browns. Di pengadilan, meskipun Gruber menyatakan bahwa dia tidak percaya bahwa Paddington mencuri buku itu, tanpa bukti keberadaan pencuri, Paddington dihukum dan dikirim ke penjara.

Saat di penjara, Paddington berteman dengan banyak narapidana, termasuk koki pemarah Knuckles, yang merekrut Paddington, terkesan dengan resep sandwich selai jeruknya. The Browns bekerja untuk membersihkan nama Paddington, memasang sketsa pencuri. Buchanan menggunakan buku itu untuk menemukan serangkaian petunjuk di dalam landmark London, yang dia yakini akan mengungkap lokasi harta karun rahasia. Selama upaya mereka untuk membuktikan bahwa Paddington tidak bersalah, keluarga Brown bertemu dengan seorang peramal yang memberi tahu mereka bahwa buku itu mengarah pada kekayaan tersembunyi dari penulis aslinya.

Dengan Paddington di dalam, penjara adalah tempat yang jauh lebih hidup, tetapi Paddington berjuang untuk tetap positif ketika keluarga Brown tidak dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah, tetapi terus berburu. Knuckles, Phibs, dan Spoon kemudian memberi tahu Paddington bahwa meskipun keluarga Brown bermaksud baik, mereka pada akhirnya akan melupakannya.

Karena yakin bahwa Buchanan adalah pelakunya, keluarga Brown mencari buku curian di dalam rumahnya. Mereka menemukan loteng rahasia di mana berbagai kostum Buchanan disimpan, termasuk kostum pencuri. Buchanan kembali ke rumah dan mereka terpaksa pergi. Sementara itu, penyelidikan keluarga Brown menyebabkan mereka melewatkan kunjungan ke Paddington di penjara.

Paddington, berpikir bahwa Brown sebenarnya telah melupakannya, bergabung dengan Knuckles, Phibs dan Spoon dalam istirahat penjara. Mereka berjanji untuk membantu membuktikan bahwa dia tidak bersalah, tetapi setelah melarikan diri, mereka segera meninggalkan gagasan itu untuk meninggalkan negara itu, mengundang Paddington untuk bergabung dengan mereka. Paddington menolak dan, sambil menghindari polisi, menggunakan telepon umum untuk menghubungi Brown, yang menyatakan bahwa Buchanan adalah pelakunya. Untuk menangkapnya, mereka mengatur untuk bertemu di Stasiun Paddington, di mana kereta karnaval yang membawa lokasi keberuntungan tersembunyi akan berangkat.

Paddington mencapai stasiun, menyamar sebagai tempat sampah untuk menghindari polisi, dan naik kereta tepat saat ia berangkat. Keluarga Brown mengejar dengan LNER Peppercorn Class A1, di platform yang berlawanan. Buchanan menemukan keberuntungan yang tersembunyi, tetapi digagalkan oleh Paddington. Henry, Judy, dan Mrs. Bird mengejar dan menaiki kereta lain untuk menghadapi Buchanan, yang menguasai mereka dan melarikan diri. Dia memutuskan sambungan gerbong belakang kereta (dengan Paddington terkunci di dalam), tetapi difoto oleh Judy sambil memegang buku itu, sebelum Henry menjatuhkannya.

Paddington masih terjebak di gerbong belakang saat tergelincir dan menabrak sungai terdekat. Mary mencoba menyelamatkan Paddington tetapi berjuang untuk membuka kereta yang terkunci; dia segera dibantu oleh Knuckles dan narapidana lainnya, yang berubah pikiran dan memutuskan untuk membantu Paddington seperti yang dijanjikan.

Paddington menjadi sangat sakit dan jatuh koma, tetapi bangun pada hari ulang tahun Lucy. Dia mengetahui bahwa dia telah dibebaskan, dan bahwa Buchanan telah ditangkap. Dia kecewa karena dia tidak bisa memberikan Lucy buku itu, yang diambil sebagai bukti, tetapi menemukan bahwa Brown, dengan bantuan berbagai orang lain di lingkungan itu, memastikan Lucy bisa datang ke London dan melihatnya sendiri. Saat menjawab pintu untuknya, Paddington bergegas dan memeluknya, mengucapkan selamat ulang tahun.

Selama kredit, Knuckles, Phibs, dan Spoon diampuni, dan Knuckles membuka bisnis sandwich. Buchanan divonis 10 tahun penjara; enam bulan kemudian, dia terbukti menggunakan pengalamannya sebagai pemain untuk digunakan lebih lanjut dengan mengadakan pertunjukan untuk para narapidana dan memberikan hiburan di seluruh gedung. Buku itu diserahkan kepada keluarga Brown setelah dibebaskan dari pihak berwenang.

***

Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi saja. Menghibur diri. Main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik gitu dan bernyanyi dengan baik Budi. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Andai sejak awal ku tahu akhirnya beginiKu tak akan mau mencintaimu tlah sedalam iniEntah apa salah dan dosaku hingga Tuhan pertemukanku denganmuHancurkan diriku
Hadirmu hanya menambah luka baru
Saat hatiku tlah percayaCinta ini kan selamanyaTapi mengapa hatimu berubahKau yang berjanji ku yang terluka
Masih kuingat kata setiaKau bilang takkan buat ku kecewaNamun kini kau menghilang pergiTanpa rasa bersalah
Hadirmu hanya menambah luka baruSaat hatiku tlah percayaCinta ini kan selamanyaTapi mengapa hatimu berubahKau yang berjanji ku yang terluka
Masih kuingat kata setiaKau bilang takkan buat ku kecewaNamun kini kau menghilang pergiTanpa rasa bersalah
Dengan sengajanya kaupatahkan semua harapanKini kau tinggalkan kenangan yang sulit kulupakanWo wo oh
Saat hatiku tlah percayaCinta ini kan selamanyaTapi mengapa hatimu berubahKau yang berjanji ku yang terluka
Masih kuingat kata setiaKau bilang takkan buat ku kecewaNamun kini kau menghilang pergiTanpa rasa bersalah
Saat hati ni telah percayaCinta ini kan selamanya haTapi mengapa hatimu berubah ahKau yang berjanji ku yang terluka
Masih kuingat kata setiaKau bilang takkan buat ku kecewaNamun kini kau menghilang pergiTanpa rasa bersalah
Namun kini kau menghilang pergiTanpa rasa bersalah"

***
Budi selesai menyanyi dan berhenti main gitar, ya gitar di taruh di samping kursi dengan baik. Yaaa Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Hidup ini tetap sama, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Hidup ini memang tetap sama. Yaaa tinggal propinsi Lampung atau propinsi lainnya atau luar negeri. Hidup ini.... antara baik dan buruk perilaku manusia. Antara paham ilmu agama dan tidak paham ilmu agama," kata Budi. 

"Sebaik-baiknya manusia yang paham ilmu agama, ya berdasarkan agama yang di yakini masing-masing, ya berjalan di jalan baik....demi tujuan hidup bersama walau beda," kata Eko. 

"Jalan baik, ya walau beda keyakinan," kata Budi. 

"Jika manusia masih ingin tahu kebenaran ajaran agama yang benar, ya seperti biasa omongan kita, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Seperti biasa omongan kita. Manusia yang mampu melampaui batasan manusia, ya sampai mendengarkan Roh. Ya Roh menjelaskan kebenaran ini dan itu," kata Budi. 

"Ilmu itu misteri," kata Eko. 

"Memang ilmu itu misteri," kata Budi. 

"Kenyataan. Kejujuran. Tidak ada kebohongan," kata Eko. 

"Kenyataan hidup ini!" kata Budi. 

"Bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Yaaa memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Main catur saja!" kata Budi. 

"Oke. Main catur saja!" kata Eko. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

"Ngomongin berita di Tv, ya tentang perang," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Perang antara Israel dan Palestina. Ya terlihat seperti permainan catur," kata Budi. 

"Menurut kita permainan catur. Mungkin orang lain, ya beda. Yaaa permainan catur...ada strategi dari langkah yang di jalankan, ya tujuan menang," kata Eko. 

"Yaaa di korban tetap sama saja urusan perang. Rakyat kecil!" kata Budi. 

"Dampak perang, ya kenyataannya yang di korban rakyat. Dari cerita masa lalu sampai masa sekarang, ya rakyat kecil jadi korban perang," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko terus main catur dengan baik gitu. 

"Pro dan kontra terjadi," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Apakah kita harus ikut-ikutan, ya boikot produk Israel, ya berdasarkan berita di Tv, ya demi dukung Palestina dengan alasan ini dan itu?" kata Budi. 

"Budi. Kita ini. Rakyat kecil. Tidak perlu ikut-ikutan urusan boikot produk ini dan itu. Apalagi kita latar belakang dari keadaan keluarga miskin. Kata-kata orang miskin itu, ya ada baiknya "Sudah hidup susah jangan di bikin susah. Hidup nyari jalan aman dan damai"....," kata Eko. 

"Yaaa memang rakyat kecil, jadi tidak perlu ikut-ikutan boikot ini dan itu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK