CAMPUR ADUK

Thursday, July 8, 2021

MAAF SEKEDAR CERITA SAJA

Dono sedang duduk di ruang makan, ya sedang asik baca buku sambil menikmati minum teh dan roti. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang asik nonton Tv, ya acara yang di tonton berita lah. Kasino dan Indro nonton Tv sambil menikmati minum kopi dan makan roti gitu. Saat berita memberitakan tentang artis Nia bersama suaminya Ardi di tangkap polisi karena kasus narkoba.

"Beritanya tentang artis tertangkap polisi karena kasus narkoba," kata Indro.

"Memang beritanya memberitakan itu," kata Kasino.

"Dono membuat cerita tentang narkoba, ya menggunakan nama artis jadi tokoh jahatnya," kata Indro.

"Kebiasaan Dono. Bercerita ini dan itu, ya kadang di ambil berita yang viral kata zaman sekarang gitu," kata Kasino.

"Apakah Dono bisa di bilang mencemarkan nama baik seseorang. Kan memasukkan nama artis dalam tokoh cerita. Dari pemakai jadi pengedar?!" kata Indro.

"Mencemarkan nama baik. Hukum berkembang sampai urusan nama baik seseorang. Repot juga ya," kata Kasino.

"Repot memang Kasino," kata Indro.

"Untung saja. Cuma sekedar cerita saja. Abstrak gitu. Jadi aman deh," kata Kasino.

"Aman toh. Cerita yang di buat Dono," kata Indro.

"Orang yang pengedar narkoba, ya biasanya pemakai kan Kasino?" kata Indro.

"Ya ilah. Contohnya : Awalnya di beri permen. Orang yang di beri permen itu suka dengan permen itu. Karena ada nilai ekonominya. Maka permen  itu di jual. Barang di ambil dari orang yang memberi permen itu," kata Kasino.

"Contoh Kasino benerlah kalau di umpakan seperti permen," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

Acara berita berganti dengan berita yang lainnya.....pokoknya menarik gitu.

"Oooo Kasino. Manusia itu lebih banyak menyembah Tuhan apa Setan ?" kata Indro.

"Manusia itu lebih banyak menyembah Tuhan apa Setan. Kalau ajaran kejujuran maka menyembah Tuhan. Tapi kalau ajarannya kebohongan yang di sembah adalah Setan," kata Kasino menjelaskan.

"Jujur dan bohong. Manusia harus pinter menilai ajaran yang berkembang di muka bumi ini," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro terus menonton Tv dengan baik gitu.

"Ooooo iya. Kasino. Apakah Dono ada ketakutan dalam dirinya dalam membuat cerita mengunakan nama artis?!" kata Indro.

"Kalau itu tanya ke Dono lah!" kata Kasino.

"Dononya lagi sibuk baca buku. Ayolah Kasino...sekedar obrolan saja!" kata Indro.

"Ya adalah. Namanya Dono itu manusia. Ada ketakutan. Menggunakan nama artis, ya bisa saja mencemarkan nama baik tuh artis. Kadang hidup itu tidak sesuai dengan rencana. Niat baik bisa jadi buruk. Niat buruk jadi baik. Dono mensiasatinya dengan membuat cerita dengan di beri judul seperti ini 'Maaf Sekedar Cerita Saja', bisa kan," kata Kasino menjelaskan dengan baik.

"Ia sih dengan judul 'Maaf", ya urusan selesai. Toh cerita Dono kan tidak mencari keuntungan. Hanya cerita doang gitu," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ya sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh. Fokus nonton Tv aja!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv dengan baik karena memang acara berita bagus gitu...memberitakan keadaan ini dan itu. Dono tetap asik baca bukunya.

LAPOR PAK

Wendy duduk di warung kopi. Di seberang jalan ada orang yang di awasin Wendy. Tiba-tiba Ayu muncul, ya duduk di sebelah Wendy.

"Pak Wendy kenapa minum kopi di sini?" tanya Ayu.

"Ayu di sini gangu aja," kata Wendy.

Orang yang di awasi Wendy di seberang jalan, ya bergerak gitu.

"Ayu bayarin dulu kopinya. Aku ngejer target!" kata Wendy.

Wendy langsung bergerak naik motornya karena orang yang di awasi Wendy naik ojek.

"Yang minum kopi siapa? Yang bayar aku!" kata Ayu.

Ayu membayar kopi pada pemilik warung kopi. Ayu ke kantorlah. Wendy terus membuntutin target dengan baik banget. Sampai di rumah gedong sih. Orang yang di buntutin Wendy, ya berhenti di rumah gedong sih. Tukang ojek, ya pergilah setelah di bayar gitu. Masuklah orang tersebut ke rumah gedong itu. Wendy memarkirkan motornya dengan baik banget. Andika menelpon Wendy.

"Wendy posisi di mana?" kata Andika.

"Posisi di sebuah rumah gedong. Mau menangkap target," kata Wendy.

"Kalau begitu aku kesana secepat mungkin," kata Andika.

"Iya," kata Wendy.

Hubungan teleponan antara Wendy dan Andika selesai. Wendy memberanikan diri untuk masuk ke rumah gedong itu, ya lewat pintu depanlah. Pintu di buka dengan baik sama Wendy karena tidak di kunci sih pintu depan. Muncul sosok yang menyeramkan. Wendy mau berteriak "Setan", tapi tidak jadi karena yang di lihat itu cuma patung berwujud menyeramkan di taruh di ruang tamu. Wendy pelan-pelan masuk rumah. Di sebuah kamar terjadi transaksi narkoba. Wendy mendobrak pintu dengan memegang pistolah untuk mengalahkan musuh gitu.

"Jangan bergerak," kata Wendy menodongkan pistol.

Orang-orang yang sedang bertransaksi narkoba tidak bergerak gitu. Wendy kaget melihat sosok artis yang menjadi pengedar narkoba Anji dan Nia suaminya Ardi. Di belakangnya Wendy ada anak buah Anji, yang bernama John. Ya John menodongkan pistol ke kepala Wendy dan John berkata "Serahkan pistol mu."

Wendy mengikuti maunya orang di belakang dia, ya menyerahkan pistol di tangannya. Trik sulap di lakukan Wendy. Bukannya pistol yang di serahkan melainkan pisang.

"Becanda kamu?!" kata John.

"Nama juga pelawak, ya becanda," kata Wendy.

Wendy menyerahkan pistolnya yang asli sih. Andika muncul di belakang John dengan menodongkan pistol di kepala dan berkata "Serahkan pistol mu!"

"Iya," kata Jhon.

Jhon menyerahkan pistol ke Andika. Wendy senang Andika cepat dateng menolong.

"Kalau bertindak jangan sendiri. Untung aku cepat dateng!" kata Andika.

"Iya," kata Wendy.

Wendy mengambil pistolnya lagi di tangan Jhon. Wendy dan Andika mulai memborgol Anji, Nia, Ardi dan Jhon. Saat mau keluar dari rumah gedong. Ada beberapa preman dateng yang ingin menolong Anji dan kawan-kawan gitu. Andika dan Wendy sebenarnya dengan pistol, ya preman sudah kalah sih. Andika dan Wendy ingin menunjukkan kehebatan seni bela diri gitu. Andika dan Wendy bertarung dengan para preman. Pertarungan sengit banget kaya film laga gitu luar biasa heboh banget gitu. Wendy dan Andika bisa mengalahkan preman semuanya. Pak Andre dateng dengan pasukan. Pak Andre melihat kerja Wendy dan Andika yang menangkap para pengedar narkoba.

"Lapor Pak. Telah berhasil menangkap pengedar narkoba," kata Wendy.

"Hebat Wendy dan juga Andika," kata Pak Andre.

"Iya Pak," kata Wendy dan Andika bersamaan.

Pak Andre menyuruh anak buah membawa semua para penjahat ke mobil dan langsung ke kantor untuk di proses lebih lanjut.

"Wendy kita berhasil menangkap para penjahat," kata Andika.

"Semua berkat informan aku," kata Wendy.

"Iya deh. Informan Wendy jempolan," kata Andika.

Andika dan Wendy, ya ke kantor dengan kendaraan masing-masing....motorlah. Selang beberapa saat. Di kantor. Semua di proses dengan baik. Pak Andre sedang wawancara dengan repoter Tv tentang keberhasilan anak buahnya menangkap para penjahat pengedar narkoba. Ayu mendatangi Wendy yang bersama Andika duduk di kantor.

"Pak Wendy..uang kopinya," kata Ayu.

"Ayu. Uang kopi di tagih," kata Wendy.

"Wendy ngebon kopi ya?!" kata Andika.

"Iya sih. Abisnya lagi ngejer target. Yang bayar kopinya Ayu!" kata Wendy.

"Ooo begitu," kata Andika.

Wendy menyeluarkan uang dari sakunya dan berikan ke Ayu. 

"Uangnya lebih Pak Wendy?!" kata Ayu.

"Lebihnya untuk Ayu. Bonus," kata Wendy.

"Terima kasih Pak Wendy. Sering-sering saja ya!" kata Ayu.

"Mau...nya," kata Wendy.

Wendy dan Andika memutuskan main catur saja. Ayu, ya membereskan ini dan itu di kantor...bersih-bersihlah.

TINKER BELL

Ghea selesai mengerjakan tugas kuliahnya di kamarnya, ya keluarlah dari kamarnya. Ghea ke ruang tengah untuk nonton Tv. Lila adiknya Ghea sedang asik menonton Tv dengan acara Tv.....film kartun Tinker Bell. Ghea duduk bersama dengan Lila, ya nonton Tv dengan baik banget.

Cerita yang di tonton Ghea dan juga Lila di Tv :

Pada suatu hari yang istimewa di Pixie Hollow. Semua peri berkumpul. Dengan taburan debu ajaib, peri baru lahir. Namanya Tinker Bell. Ratu Clarion menyambut peri terbaru dan berkata, “Lahir dari tawa, berpakaian gembira, kebahagiaan telah membawamu ke sini.”

Para peri berusaha membantu Tinker Bell menemukan bakatnya. Mereka memberinya bunga, air, dan cahaya, tetapi semua yang di sentuh Tink meredup dan menghilang. Kemudian, Tinker Bell melewati sebuah palu. Ternyata palu itu mulai bersinar, bahkan terbang langsung ke arahnya. Saat itulah dia sadar bahwa dia telah menemukan bakatnya. Dia adalah peri yang suka bermain-main.

Para peri datang berkerumun untuk menyambut Tinker Bell. Tink senang bertemu dengan mereka. Namun dia juga agak sedih. Tinkers tidak terlihat mewah seperti peri lainnya. Teman-teman baru Tink, Clank dan Bobble, mengajaknya berkeliling di Pixie Hollow. Dia melihat semua peri bersiap-siap untuk musim semi.

“Ini adalah perubahan musim,” jelas Bobble. 

Ada banyak hal yang terjadi di Tinker’s Nook. Tinker Bell senang melihat semua hal baik yang dibuat pada peri. Peri Mary kepala peri pekerja. Dia menyuruh Clank dan Bobble untuk mengirimkan kreasi mereka ke seluruh peri dengan cepat. 

Mereka akan membutuhkan barang-barang di daratan. “Daratan kedengarannya menarik!” teriak Tink.

Peri yang bermain-main menunjukkan pada ratu apa yang telah mereka buat. Salah satu kreasi Tinker Bell masih belum sempurna. Tink akan memperbaikinya tepat waktu untuk membawanya ke daratan. Sang ratu mengatakan kepada Tink bahwa para peri yang bermain-main tidak pergi ke daratan.

“Karyamu ada di sini di Pixie Hollow,” kata Queen Clarion.

Tinker Bell kecewa dengan kenyataan itu. Peri Mary mengatakan kepadanya bahwa dia harus bangga dengan siapa dia. Tapi Tinker Bell tidak bisa menerima ucapan itu.

Dia ingin menjadi peri taman seperti peri lainnya. Dia meminta bantuan teman-temannya. Pada awalnya, Silvermist mencoba mengajar Tink bagaimana menjadi peri air. Tapi Tink tidak pandai menggunakan air. Kemudian, Iridessa mencoba mengajar Tink bagaimana menjadi peri cahaya, tetapi Tink tidak pandai menggunakan cahaya. Fawn mencoba menunjukkan kepada Tink bagaimana menjadi peri binatang, tetapi Tink juga tidak pandai menggunakan hewan. Tink melihat seekor burung besar terbang di langit.

“Mungkin pria itu bisa membantu!” pikir Tink. Burung itu menukik ke arah Tink. 

“Elang!” teriak para peri saat mereka berlari mencari perlindungan. 

Tink melompat ke dalam lubang untuk bersembunyi. Lubang itu adalah tempat persembunyian Vidia. Sekarang, elang juga mengejar Vidia. Para peri lainnya menyerang elang dengan buah beri. Vidia aman tetapi dia marah. Tink mencoba membantunya membersihkan tetapi dia tidak menginginkan bantuan Tink. Tink merasa tidak enak. Dia tidak bisa menahan tetesan air, dia tidak bisa menahan sinar cahaya, dan bayi burung takut padanya.

“Aku tidak berguna,” katanya. 

Tink terbang ke pantai. Dia ingin sendirian. Di sana dia melihat kotak musik yang rusak. Tink dengan cepat mulai bekerja. Teman-temannya memperhatikan.

“Kamu memperbaikinya!” Silvermist menangis.

Mereka semua kagum dengan bakatnya yang mengotak-atik. Tinker Bell senang bermain-main. Tapi dia masih ingin pergi ke daratan. Pada harapan terakhirnya, Tink pergi ke Vidia untuk meminta bantuan. Tapi, Vidia masih marah padanya. Vidia mendapat ide jahat. Dia mengatakan Tink harus menangkap Sprinting Thistles untuk membuktikan bahwa dia adalah peri taman. Itu pekerjaan yang berbahaya. Tapi Tink harus mencoba. Itu adalah kesempatan terakhirnya. Dia membuat kandang dan laso untuk menangkap Thistles.

“Berhasil!” teriak Tink. 

Thistles berhasil dimasukan ke dalam kandang. Tapi kemudian, Vidia menghembuskan angin yang kencang, Gerbang kandang terbuka. Para Thistles berlari berhamburan keluar. Tinker Bell kehilangan kendali atas mereka. Para Thistles berlari ke sana kemari melewati Springtime Square. Mereka menghancurkan semua persediaan musim semi. Semua orang kesal. Musim semi harus dibatalkan. Itu semua kesalahan Tinker Bell. Tinker Bell pun terbang karena malu. Tinker Bell memutuskan untuk meninggalkan Pixie Hollow untuk selamanya.

Saat akan meninggal kan Pixie Hollow, dia berhenti untuk terakhir kalinya di bengkel tinker. Saat dia melihat sekeliling, dia mendapat ide. Dia tahu bagaimana cara menyelamatkan musim semi! Di Springtime Square, Vidia dihukum karena membantu Thistles melarikan diri. Dan semua orang sedih bahwa musim semi tidak akan datang.

“Tunggu! Saya tahu bagaimana kita bisa memperbaiki semuanya! Tapi saya tidak bisa melakukannya sendiri!” ucap Tinker Bell. 

Para peri sangat ingin membantu. Tink menunjukkan kepada semua orang apa yang harus dilakukan. Dalam sekejap mata, kreasi Tink mengisi ember dengan cat dan biji beri. Segera, semuanya sudah siap untuk musim semi!

“Kamu berhasil! Kamu menyelamatkan musim semi!” seru Ratu Clarion. 

“Kita semua melakukannya,” kata Tinker Bell.

Peri Mary memberi tahu Tink bahwa dia juga bisa pergi ke daratan. Kotak musik yang diperbaiki Tink adalah milik seorang gadis kecil yang istimewa. Dan hanya Tinker Bell yang bisa mengirimkannya kepadanya. Tinker Bell senang. Tinkerings nya telah menyelamatkan musim semi. Dia peri yang suka mengotak-atik dan bangga akan hal itu!

***

Film kartun yang di tonton Ghea dan Lila di Tv telah selesai, ya acara Tv berganti ke acara yang lain. Lila ke kamarnya mau mengerjakan PR-nya. 

"Film kartun Tinker Bell bagus. Alur ceritanya sama dengan apa yang aku baca di buku. Pesan moral apa ya?" kata Ghea.

Ghea masih mengingat pesan moral dari buku yang ia baca dan juga dengan memahami cerita film kartun Tinker Bell yang baru di tonton. 

"Aku inget. Berjuanglah dan pantang menyerah untuk apa yang kamu cita-citakan. Saat melakukannya pasti kamu akan merasakan kegagalan, namun jangan menyerah. Kesuksesan tidak akan di capai tanpa melalui kegagalan," kata Ghea.

Ghea memang memahami apa yang baru ia omongin itu.

"Sama hal dengan perjuangan para penyanyi yang ikut lomba menyanyi di Tv dan juga orang-orang yang berjuang di bidang olahraga. Semua berjuang pantang menyerah untuk mencapai cita-cita yang di inginkan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Terus berjuang sampai menjadi sukses dengan cita-cita yang di inginkan itu," kata Ghea.

Ghea pun terus menonton acara Tv yang bagus banget gitu dengan santai lah.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK