CAMPUR ADUK

Wednesday, September 8, 2021

DULU DAN SEKARANG

Kasino dan Indro duduk bawah pohon rindang di atas bukit. Indro menggunakan teropong untuk melihat keadaan dengan baik. Kasino juga menggunakan teropong juga untuk melihat keadaan. Indro mulai rencana permainannnya dan berkata "Kasino ada cewek cantik."

"Dimana?" kata Kasino.

"Di sana!" kata Indro sambil meneropong dan salah satu tangan menujuk ke arah yang di teropong.

Kasino melihat ulahnya Indro tersebut untuk memastikan baru meneropong ke arah yang di tunjukkan Indro. Kasino meneropong dengan baik.

"Tidak ada cewek Indro. Cuma anak-anak yang bermain," kata Kasino.

"Kasino lihat lebih baik!" kata Indro.

"Aku melihat dengan lebih baik lagi!" kata Kasino.

Kasino melihat dengan teropong, ya tetap tidak ada cewek cantik yang di lihat cuma anak-anak yang sedang bermain.

"Kaya ada yang aneh," kata Kasino.

Kasino menghentikan meneropongnya dengan alat teropongnya. Indro tetap melihat dengan teropong dengan baik.

"Kayanya aku di kerjakan sama Indro," kata hati Kasino.

Indro di dalam hatinya, ya senang mengerjai Kasino gitu. 

"Indro pinjem teropong mu!" kata Kasino.

Indro menghentikan melihat keadaan dengan teropong.

"Kan Kasino bawa teropong sendiri untuk melihat keadaan. Kenapa masih ingin pake teropong aku?!" kata Indro.

"Aku ingin membuktikan sesuatu. Jangan-jangan aku di kerjain sama Indro," kata Kasino.

Kasino sambil mengambil teropong di tangan Indro. Dalam hatinya Indro berkata "Ya permainan aku ketahuan Kasino."

Kasino menggunakan teropong Indro dengan baik. Ternyata ada foto cewek cantik yang di tempelkan di depan teropong.

"Aku di kerjain Indro," kata Kasino.

Kasino memberikan teropong pada Indro.

"Kelakuan anak cilik!" kata Kasino.

"Aduh Kasino cuma becanda gitu," kata Indro.

"Aku paham Indro. Permainan mu," kata Kasino.

Kasino dan Indro pun membuka botol minum, ya rasa tehlah. Keduanya minum minuman botol dengan baik banget.

"Keadaan lingkungan tetap seperti biasanya. Sesuai dengan rencana manusia," kata Indro.

"Nama juga manusia menjalankan kehidupan ini. Untuk menggerakkan ekonomi dari segala sektor ini dan itu. Agar hidup berjalan dengan baik. Menikmati hidup dengan usaha yang baik," kata Kasino.

"Dulu cerita keadaan lingkungan di berita yang ini dan itu. Sekarang ada perubahan dalam menjalankan hidup. Yang begini dan begitu lah," kata Indro.

"Nama juga proses perjalanan hidup dari dulu, ya sampai dengan sekarang. Dulu miskin dan yang sekarang dengan usaha kerja keras dan memahami ilmu, ya bisa kaya," kata Kasino.

"Banyak contohnya kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya. Banyak contohnya!" kata Kasino.

"Dono pernah cerita. Kantor kelurahan saja, ya banyak nganggurnya. Maksudnya tidak ada kerjaan. Pegawai negerinya main ini dan itu untuk menghilangkan kejenuhan karena tidak ada kerjaan," kata Indro.

"Oooo cerita itu. Memang sih. Pegawai negeri di kelurahaan banyak nganggurnya kerjaannya bentuk pelayanan masyarakat. Gaji, ya tetap sih. Cuma yang di pikirkan selalu mencari rezeki tambahan sih, ya tujuannya menanggulangi kebutuhan keluarga. Karena menikah dan punya anak jadi banyak tuntutan ini dan itu," kata Kasino.

"Menikah memang banyak tuntutan. Istri dan anak," kata Indro.

"Sekarang ini. Program kerja pemerintahan menanggulangi covid-19 di jalankan dengan baik. Semua pegawai negeri di kantor kelurahan saja sibuk apalagi di kantor lainnya, ya menangulangi covid-19. Aturan telah di bentuk dan di jalankan dengan baik," kata Kasino.

"Sekolah saja. Dulu banyak kekerasan yang di lakukan guru ke anak. Piskologis guru mendidik anak gitu," kata Indro.

"Sekarang kalau ada kekerasan seperti itu di sekolah, ya segera di tangani dengan baik. Gurunya bisa di kenakan sangsi hukuman agar guru yang melakukan kekerasan pada anak, ya kapok dan tidak mau melakukan lagi," kata Kasino.

"Dengan ada covid-19. Kaya berita tentang kekerasan pada anak di sekolah tidak ada gitu. Semua orang sibuk dengan menanggulangi covid-19. Ternyata dengan adanya covid-19 ada baiknya juga ya," kata Indro.

"Kalau di pahami dengan baik. Ya ada nilai baiknya dengan ada covid-19. Manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dengan baik, ya berusaha untuk sabar dengan keadaan dan juga disiplin dalam menjalankan hidup," kata Kasino.

Kasino dan Indro minum minuman botolnya dengan baik.

"Kasino. Kalau Selfi ketahuan tidak setia, ya selingkuh gimana?!" kata Indro.

"Main seandainya ya?!" kata Kasino.

"Iyalah. Main seandainya!" kata Indro.

"Cewek banyak Indro. Selfi tidak setia, bisa di bilang selingkuh. Aku cari cewek lain lah!" kata Kasino.

"Berarti. Jika cowoknya selingkuh. Maka cewek juga mencari cowok yang lain lah!" kata Indro.

"Iya ilah. Untuk apa mempertahankan cowok yang kerjaannya selingkuh. Cewek lebih baik mencari cowok lain lah yang bisa setia," kata Kasino.

"Mengganti yang lebih baik. Ya sudahlah ngobrol di sini udahan Kasino. Kita pulang yuk!" kata Indro.

"Ok kita pulang!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di bawah pohon yang rindang di atas bukit. Keduanya berjalan dengan penuh hati-hatian menuju arah rumah.

MAIN JADI POLISI

Kasino baru keluar dari kamar, ya selesai urusan kerjaan. Indro menghampiri Kasino, ya Indro membawa borgol dan pistol mainan layaknya seorang polisi gitu. Indro berhadapan Kasino.

"Indro," kata Kasino.

"Kasino. Tolongkan dua tangan mu di tunjukkan!" kata Indro.

Kasino mendengarkan omongan Indro aneh gitu jadi berkata "Untuk apa Indro?" 

"Tunjukkan dua tangan Kasino!" kata Indro.

"Iya deh!" kata Kasino sambil menunjukkan dua tanganya ke Indro

Indro menggunakan borgol mainan dan di pakaikan ke dua tangan Kasino.

"Kasino. Aku tangkap. Karena melakukan kejahatan," kata Indro.

"Jadi ini mainan, ya Indro?!" kata Kasino.

"Ya iyalah mainan. Serius dong Kasino!" kata Indro.

"Kalau cuma mainan tidak perlu seriuslah. Kaya acara komedi yang gayanya seperti petugas polisi atau di sebut detektif gitu," kata Kasino.

"Polisi menangkap pejahat dengan sikap serius Kasino. Kaya acara Tv yang menangkap penjahat seperti pencuri, perampok, narkoba sampai anak jalan yang berkeliaran sana sini tidak menentu hidupnya dan bikin ulah lagi," kata Indro.

"Ok. Aku ikutin mainan Indro," kata Kasino.

"Kalau begitu jalan kita ke kantor untuk mengintrograsi Kasino," kata Indro.

"Ya Pak!" kata Kasino 

Kasino berjalan, ya menundukkan kepala seperti orang-orang yang di tangkap polisi gitu. Indro membawa Kasino ke kantor sih. Kantor yang di maksud, ya ruang tamu yang di buat Indro seperti ruangan intrograsi. Kasino pun duduk dengan baik di ruangan Indrograsi, ya masih di borgol sih. Indro duduk dengan baik. 

"Saudara Kasino. Apakah benar anda telah melakukan kejahatan?!" kata Indro.

"Kan Bapak yang menangkap saya dan menuduh saya melakukan kejahatan. Sekarang saya tanya. Apa kejahatan saya sampai saya di tangkap?!" kata Kasino.

"Kasino kenapa balik nanya?!" kata Indro.

"Lagian main polisi-polisian tapi tidak di beri tahu duduk permasalahannya. Apa kejahatan yang aku buat?!" kata Kasino.

"Baiklah Kasino. Kejahatan Kasino, ya selingkuh. Jadi membuat hatinya Selfi jadinya sakit hati," kata Indro.

"La. Selingkuh. Kan hubungan aku dengan Selfi, ya baik-baik saja!" kata Kasino.

"Memang Kasino. Hubungan Kasino dengan Selfi, ya baik-baik saja. Tidak ada orang ketiga yang membuat hubungan Kasino dan Selfi jadi masalah. Ya tapi Kasino. Inikan cuma main polisi-polisian kaya acara Tv gitu!" kata Indro.

"Ok lah. Aku ada masalah dengan Selfi, ya aku selingkuh dengan teman kerja ku yang bernama siapa ya?!" kata Kasino masih memikirkan nama tokoh cewek yang jadi selingkuhan Kasino dalam permainan.

"Gimana kalau Sulis saja!" kata Indro.

"Sulis yang mana?!" kata Kasino.

"Sulis. Peserta menyanyi yang jadi pemenang dalam lomba menyanyi, ya temannya artis Rara?!" kata Indro.

"Ooooo Sulis yang sekarang kedudukannya sama dengan artis Rara, ya jadi artis juga karena acara perlombaan menyanyi sudah selesai. Ok Sulis saja. Selingkuhan aku!" kata Kasino.

"Jadi saudara mengakui bahwa Sulis itu adalah selingkuhan saudara Kasino. Saudara Kasino telah bertindak jauh untuk menyingkirkan Selfi karena ingin merampas harta Selfi, karena bukti mengarah ke arah pembunuh terencana!" kata Indro.

"Entar. Kenapa urusannya jadi serius banget. Merampas harta Selfi dan juga ingin membunuh? Padahal awalnya cuma urusan sepele, ya selingkuh. Masih pacaran kok jadinya sudah kaya orang menikah!" kata Kasino.

"Kasino. Urusannya memang di buat serius. Jadi Kasino memang sudah menikah dengan Selfi. Pacarnya Kasino adalah Sulis. Jadi Kasino bekerja sama dengan Sulis, ya untuk merampas harta Selfi dengan cara menyingkirkan Selfi dengan cara merencanakan pembunuhan pada Selfi kaya acara di Tv, biasa sinetron gitu Kasino," kata Indro.

"Bener-bener serius. Padahal lebih baik. Aku di putusin Selfi karena Selfi yang selingkuh dan pergi meninggalkan aku. Jadi aku merana dengan minum-minuman keras untuk melupakan Selfi di warung pinggir jalan, ya minumnya bersama teman-teman. Polisi dateng, ya aku dan teman-teman di tangkap polisi dan di bawa ke kantor kaya acara Tv gitu. Lebih sepele urusan ceritanya," kata Kasino.

"Merubah cerita lagi. Kebiasaan Kasino. Ayolah Kasino mainan buat serius seperti alur cerita yang aku buat!" kata Indro.

"Oklah. Aku serius. Sesuai dengan alur cerita Indro buat," kata Kasino.

"Karena telah tebukti semuanya saudara Kasino di penjara untuk mempertanggungjawabkan semua kesalahan saudara!" kata Indro.

"Ok aku terima," kata Kasino.

Dono yang ikut mainannya Indro, ya nelpon Indro dan memberikan informasi lewat telepon bahwa Kasino tidak terbukti bersalah karena salah tangkap orang. Dono dan Indro selesai teleponan gitu.

"Maaf saudara Kasino. Saya mendapatkan info terbaru dari anggota kepolisian bahwa saudara tidak bersalah. Salah prosedur penangkapan, ya salah nangkap orang. Tersangkanya masih di proses dengan baik," kata Indro sambil melepaskan mainan borgol di tangan Kasino.

"Tadi itu yang nelpon Dono kan Indro?!" kata Kasino.

"Iya Dono ikutan main. Permainan polisian," kata Indro.

"Ok. Jadi uruannya salah tangkap orang jadi aneh urusannya?!" kata Kasino.

"Nama juga mainan. Jadi buat ranculah urusannya. Ngacok lah!" kata Indro.

"Jadi salah tangkap orang toh. Jadi saya tidak bersalah, ya Pak!" kata Kasino.

"Iya saudara tidak bersalah!" kata Indro.

"Maian polisian sudah selesai kan Indro?!" kata Kasino.

"Udahan mainan polisiannya!" kata Indro.

"Kalau begitu aku main game saja!" kata Kasino.

Kasino pun main game dengan baik. Ruang tamu di kembalikan seperti keadaan semula sama Indro. 

"Main game ah!" kata Indro. 

Indro menaruh mainan pistol dan borgol di meja, ya Indro duduk dengan baik di sofa dan segera main game di Hp-nya dengan baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK