Cerita ini dimulai dengan Lallan Singh yang menembak Michael "Mike" Mukherjee di atas sepedanya, yang mengakibatkan dia terjatuh dari Vidyasagar Setu ke dalam air di bawahnya, yang disaksikan oleh Arjun Balachandran. Cerita ini kemudian mengungkap kilas balik para tokoh sebelum kejadian.
Lallan adalah seorang preman, yaaa berasal dari Bihar tetapi menetap di Kolkata, Benggala Barat, karena saudaranya Gopal Singh telah meninggalkannya sendirian dan dia tidak punya pilihan untuk mendapatkan uang di kampung halamannya. Dia mencintai, menikahi, dan menyiksa istrinya, Shashi Biswas. Dia menandatangani kontrak atas rekomendasi Gopal untuk menjalankan tugas dan bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk Prosenjit Bhatt Acharya, yaaa seorang politisi.
Michael adalah seorang pemimpin mahasiswa berpengaruh yang ingin politisi seperti Prosenjit untuk menjauh dari pemilihan perguruan tinggi. Rekan terdekatnya adalah sahabatnya Vishnu dan Trilok. Di antara keduanya, Vishnu bertindak sebagai tangan kanan Michael. Michael, dalam kehidupan pribadinya, jatuh cinta dengan tetangganya Radhika, yaaa yang tinggal bersama paman dan bibinya. Prosenjit khawatir ketika dia mendengar berita tentang mahasiswa yang maju dalam pemilihan. Dia menggunakan segala cara yang mungkin untuk mengeluarkan mereka dari politik. Pertama, dia memberikan beasiswa ke universitas asing bergengsi kepada Michael. Ketika Michael menolak suap, dia memerintahkan anteknya, Gopal, untuk mengambil alih. Gopal memerintahkan Lallan untuk memukuli Trilok, yang dia lakukan, tetapi menghadapi pembalasan yang sangat kuat dari Michael dan teman-teman mahasiswanya.
Arjun Balachandran adalah anak yang riang dan manja dari seorang petugas IAS. Dia ingin pindah ke AS untuk masa depan yang lebih baik. Dia jatuh cinta dengan Meera, yaaa yang baru saja dia temui. Arjun meminta Meera untuk minum kopi, mengajaknya ke pantai, dan menyadari bahwa Meera juga mencintainya. Suatu hari, Arjun melamar Meera, mendorongnya untuk menghindarinya dengan cara bercanda dengan naik taksi. Arjun mendapat tumpangan dari Michael, yang bepergian ke arah yang sama untuk mengejar Meera, yang menuju ke arah itu. Tiba-tiba, Michael terkena tiga peluru (ditembakkan oleh Lallan) dan jatuh dari jembatan. Dia terluka parah tetapi diselamatkan oleh Arjun dan Meera.
Lallan mengetahui bahwa Michael sedang dalam masa pemulihan dari luka-lukanya, dan ini disaksikan oleh Arjun, yang mengikutinya untuk menangkapnya, hanya untuk membuat Lallan memukulinya dengan parah dan meninggalkannya dengan lengan patah. Setelah tinggal di sisinya sampai pemulihannya, Arjun berubah pikiran dan bergabung dengan Michael untuk bertarung dalam pemilihan umum. Lallan kemudian membunuh Gopal ketika dia mengetahui bahwa dia telah diperintahkan oleh Prosenjit untuk membunuhnya karena Lallan meninggalkan seorang saksi mata (Arjun) di balik insiden jembatan. Dia menghadapi Prosenjit, yang mencuci otaknya untuk bekerja untuknya dan memerintahkannya untuk menculik Arjun, Vishnu, dan Trilok. Namun, mereka melarikan diri dengan bantuan sekutu Lallan, Dablu, yang berubah pikiran setelah menyadari bahwa profesi mereka mengganggu kehidupan pribadi mereka, menyebabkan Sashi meninggalkan Lallan dan pergi ke kampung halamannya. Dia meyakinkan Lallan, namun tidak berhasil, dan dibunuh oleh Lallan saat dia membantu pelarian Arjun.
Saat berlari, Arjun memanggil Michael untuk meminta bantuan, tetapi Lallan dengan mudah menangkap dan memukulinya. Michael tiba tepat pada waktunya untuk menyelamatkan Arjun di Vidyasagar Setu. Perkelahian terjadi antara ketiga pria itu di mana Lallan dikalahkan oleh Michael, yang menyelamatkannya dan meninggalkannya untuk polisi. Lallan diserahkan ke polisi. Michael, Arjun, Vishnu, dan Trilok memenangkan empat kursi yang mereka perebutkan dan dengan demikian memasuki dunia politik.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini...tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini tetap sama saja sih...Budi!" maka Eko.
"Negara lain," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko mengambil sepotong singkong goreng di piring, ya singkong goreng di makan dengan baik gitu.
"Negara lain...mayoritas ajaran agama Buddha," kata Budi.
"Yaaa memang di negara lain, ya ajaran agama Buddha mayoritas gitu. Sedangkan di negeri ini...ajaran agama Buddha minoritas," kata Eko.
Eko selesai makan sepotong singkong goreng, ya mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik gitu.
"Manusia yang menyakini ajaran agama Buddha, ya manusia harus mengikuti aturan-aturan yang ada pada ajaran Buddha gitu," kata Budi.
Eko menaruh gelas aqua di meja gitu.
"Patuh pada aturan yang ada pada ajaran Buddha," kata Eko.
"Mengikuti aturan ajaran agama Buddha, ya baik untuk diri, keluarga, dan orang lain karena hidup ini berdampingan dengan agama lain demi hidup ini, ya hidup bersama demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Bagi memahami dengan baik ajaran agama Buddha, ya pasti berjalan baik untuk kebaikan bersama," kata Eko.
"Yaaa hidup ini kan antara manusia paham ajaran agama Buddha dan tidak paham ajaran agama Buddha. Ya antara baik dan buruk perilaku manusia gitu," kata Budi.
"Hidup ini memang antara baik dan buruk perilaku manusia. Manusia yang perilaku baik dan paham ajaran agama Buddha, ya tetap baik gitu. Yaaa bagi yang manusia yang perilaku buruk ini, ya apalagi tidak paham ajaran agama Buddha, ya manusia itu merugikan manusia lain," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kata biksu sih Tang, ya dosa dan dosa...sih....manusia melakukan keburukan pada manusia lain gitu," kata Eko.
"Negara lainkan ada Undang-Undang untuk mengatur manusia demi hidup aman, damai, dan tentram gitu. Manusia yang melakukan keburukan pada manusia yang lain, ya di tangkap polisi dan di penjara gitu," kata Budi.
"Demi kebaikan bersama sih. Hukum akan di tegakkan dengan baik. Manusia yang berbuat buruk pada manusia lain di tangkap polisi dan di penjara gitu," kata Eko.
"Kita tidak ada masalahkan Eko....tentang mayoritas dan minoritas ajaran agama Buddha?" kata Budi.
"Memang kita tidak ada masalah sih...mayoritas ajaran agama Buddha dan minoritas ajaran agama Buddha. Hidup ini...pilihan manusia dalam menjalankan hidup ini dengan baik," kata Eko.
"Berteman baik beda agama, menghormati karena perbedaan keyakinan agama dan tolong menolong beda agama," kata Budi.
"Ya omongan Budi bener sih, ya berarti memahami nilai kebaikan demi hidup bersama tapi beda keyakinan agama," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Halma saja...Budi!" kata Eko.
"Okey...main permainan Halma!" kata Budi.
Budi mengambil permainan Halma di bawah meja, ya permainan Halma di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Halma dengan baik gitu.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita sih...Eko!" kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aliando anaknya Pak Andre dan Ibu Ayu gitu. Ya Aliando menjalankan kuliah dengan baik di Universitas dan sering berkumpul dengan teman-teman kuliah di sebuah kafe gitu. Danias, Rangga, dan Rasya, yaaa teman-teman baik Aliando gitu. Danias yang hoby main motor gitu, ya berpacaran dengan Eca Aura yang cantik dan baik gitu. Rangga yang hobynya baca buku, ya bisa buat puisi yang bagus gitu. Ya Rangga berpacaran dengan Cinta Laura yang cantik, pinter, dan baik gitu. Sedangkan Rasya yang hoby bela diri silat, ya pernah juara silat gitu. Ya Rasya berpacaran dengan Naura yang cantik, pinter, baik, ya sedikit tomboy sih...Naura gitu. Aliando sekarang masih jomlo sih, ya jadi fokus kuliah gitu. Di masa SMA, ya memang Aliando berpacaran dengan Prilly, ya tapi putus gitu, ya karena salah paham gitu, ya perkiraan Prilly sih...Aliando selingkuh dengan Selfi gitu. Ya Selfi bersaudari dengan Rara, ya keduanya anaknya Pak Rizky dan Ibu Lesti. Selfi berteman baik saja sama Aliando karena yang di sukai Selfi adalah Randa gitu. Prilly meninggalkan kota Jakarta ke kota Bandung, ya Prilly ikut kedua orang tuanya gitu. Ya Prilly anaknya Pak Gilga dan Srintil gitu. Ya sekarang Prilly menjalankan kuliahnya dengan baik di Universitas yang ada di kota Bandung gitu. Ketika liburan kuliah gitu. Aliando memutuskan ke kota Bandung, ya liburan gitu. Danias, Rangga, dan Raysa liburan kuliah tetap liburan dengan baik di kota Jakarta gitu. Di Bandung, ya Aliando tinggal dengan Paman Surya. Ya Paman Surya bersaudara dengan Pak Andre, ya Ayahnya Aliando gitu. Paman Surya dan Bibi Dita, ya punya anak cantik bernama Sridevi. Yaaa Sridevi menjalankan sekolah SMP dengan baik gitu. Aliando berjalan-jalan dengan baik di kota Bandung, ya liburan di nikmati dengan baik gitu. Sampai suatu hari, ya Aliando bertemu dengan cewek cantik yang mirip sama Prilly ketika Aliando berada di warung kopi gitu. Ya Aliando berkenalan dengan cewek itu, ya namanya Natasha gitu. Hubungan yang di jalankan Aliando dengan Natasha teman baik gitu. Ya Natasha masih menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Ya Natasha anaknya Pak Andhika dan Ibu Hesti gitu. Memang sih, ya Aliando dan Natasha ada rasa gitu. Ya Aliando berpikir untuk maju ke depan untuk melupakan kisah cinta dengan Prilly tapi Aliando merasa tidak bisa melupakan Prilly karena menyukai Natasha yang parasnya mirip dengan Prilly gitu. Ketika Aliando ingin menyatakan cinta sama Natasha gitu. Ya Aliando bertemu Prilly berpapasan di jalan gitu. Aliando dan Prilly bicara dengan baik di kafe. Ya Aliando menjelaskan semua sama Prilly kalau dirinya tidak ada hubungan sama Selfi dan sekarang Aliando masih jompo gitu. Prilly memang sadar sih, ya pada masa SMA masih belum dewasa gitu jadi memilih putus dari Aliando pada hal Prilly masih cinta sama Aliando gitu. Sekarang Prilly masih jompo gitu dan masih fokus kuliah dengan baik di Universitas gitu. Aliando ingin menjalin hubungan dengan Prilly kalau Prilly setuju gitu. Setelah di pertimbangkan dengan baik, ya Prilly menerima Aliando jadi balikan hubungan kisah cinta gitu. Aliando senang berpacaran dengan Prilly, ya liburan di kota Bandung jadinya Aliando jalan-jalan dengan Prilly gitu. Sedangkan urusan Aliando dengan Natasha, ya jadinya tetap teman baik saja gitu. Sampai liburan selesai, yaaa Aliando kembali ke kota Jakarta. Seperti biasa Aliando menjalankan kuliah dengan baik di Universitas, berteman dengan teman baik dan berpacaran jarak jauh dengan Prilly yang berada di kota Bandung gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Aliando!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Halma gitu.