"Boby, kamu tidak apa-apa?" Kata Beni.
"Iya, terima kasih Beni....atas bantuannya," kata Boby.
"Iya, lain kali lewat jalan besar lebih aman dari pada lewat gang kecil seperti ini, sepi tidak ada orang. Untung ada aku...jadi bisa nolong kamu dari masalah di tegek preman," saran Beni.
"Iya, aku akan lewat jalan besar lebih aman. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih banyak," kata Boby.
"Iya," kata Beni.
Boby pun berjalan meninggalkan tempat tersebut, ya menuju tujuannya. Beni pun berjalan menuju rumah Yoyo. Di tengah jalan bertemu dengan Cita.
"Abang kenapa ada memar di wajah?" tanya Cita.
"Abis berkelahi dengan preman, nolong teman," kata Beni.
"Adik obatain di rumah," kata Cita.
"Ini memar biasa kok. Abang sudah sembuh karena melihat Cita yang perhatian sama Abang," kata Beni.
"Malah gombal. Cita memaksa Abang ikut mau Cita!" kata Cita.
"Iya deh," kata Beni.
Beni dan Cita berjalan menuju rumah. Sampai di rumah, ya Cita mengobati luka Beni di pipi yang memar akibat pukulan. Setelah itu Beni ke rumah Yoyo. Kebetulan Yoyo di rumah sedang asik baca koran di teras rumah.
"Assalamualaikum," salam Beni.
"Waalaikumsalam," jawab salamnya Yoyo.
Beni pun duduk di sebelah Yoyo. Ya Yoyo pun melihat koran dan di taruh di meja. Yoyo pun melihat wajah Beni, ya memer gitu.
"Kenapa wajah mu itu Beni?" tanya Yoyo.
"Ini memer di wajah abis berantem lawan preman, ya nolong Boby. Tapi tidak ada masalah sih udah di obatin sama Cita," cerita Beni.
"Jadi begitu. Cita perhatian juga sama kamu Beni," kata Yoyo.
"Iya iyalah. Oh Iya ngomong-ngomong gimana pendekatan hubunganmu dengan Rosa?" kata Beni.
"Hubungan ku dengan Rosa, ya biasalah teman," kata Yoyo.
"Cuma teman saja!" kata Beni yang tegas.
"Mencoba mencintainya," kata Yoyo.
"Jangan-jangan....belum jadikan ini mah," kata Beni.
"Ya...belum jadian. Emang aku Bucin, tergila-gila pada Rosa karena alasan aku suka sama Rosa dan di segera jadian gitu. Teman dari SD itu menjalankan hubungan cinta yang serius agak sedikit aneh aja gitu. Teman Tapi Menikah," kata Yoyo yang tegas.
"Iya deh Yoyo. Bukan Bucin, budak cinta," kata Beni yang tegas.
"Oh Iya baru inget. Aku ada kerjaan sama Teguh sekalian main jadi lebih baik kita main ke rumah Teguh aja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo pun sepakat ke rumah Teguh, ya main dan urusan kerjaan gitu.
"Hubungan ku dengan Rosa, ya biasalah teman," kata Yoyo.
"Cuma teman saja!" kata Beni yang tegas.
"Mencoba mencintainya," kata Yoyo.
"Jangan-jangan....belum jadikan ini mah," kata Beni.
"Ya...belum jadian. Emang aku Bucin, tergila-gila pada Rosa karena alasan aku suka sama Rosa dan di segera jadian gitu. Teman dari SD itu menjalankan hubungan cinta yang serius agak sedikit aneh aja gitu. Teman Tapi Menikah," kata Yoyo yang tegas.
"Iya deh Yoyo. Bukan Bucin, budak cinta," kata Beni yang tegas.
"Oh Iya baru inget. Aku ada kerjaan sama Teguh sekalian main jadi lebih baik kita main ke rumah Teguh aja!" kata Yoyo.
"Ayo!" kata Beni.
Beni dan Yoyo pun sepakat ke rumah Teguh, ya main dan urusan kerjaan gitu.