CAMPUR ADUK

Monday, January 31, 2022

PERAYAAN

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.

"Hari ini perayaan Imlek, ya kan Eko?!" kata Budi.

"Berita media ini dan itu sampai keadaan, ya hari ini perayaan Imlek di Indonesia. Lebarannya orang China karena cenderung memang orang China yang membangun pradabannnya dari seni dan budaya sampai agama kepercayaan yang di bangun leluhur sampai di turunkan ke anak, cucu, ya sampai seterusnya," kata Eko.

"Ya...realitanya begitu sih," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Ngomong-ngomong Eko," kata Budi.

"Dari tadi kan ngobrol kita. Gimana Budi ini?!" kata Eko.

"Memang dari tadi ngobrol. Maksud ku itu. Cewek-cewek keturunan China cantik," kata Budi.

"Mulai deh. Ngomongin cewek," kata Eko.

"Sekedar bahan obrolan saja!" kata Budi.

"Memang sih sekedar bahan obrolan saja. Jangan-jangan Budi ada kenalan cewek keturunan China?!" kata Eko.

"Ya...ada sih. Kenalan cewek keturunan China," kata Budi.

"Ada toh. Budi kenalan cewek keturunan China. Gimana kepribadian tuh cewek. Hal penting dalam menilai seorang cewek!" kata Eko.

"Kepribadian cewek keturunan China. Ya ada baiknya sih. Tapi?!" kata Budi.

"Tapi kenapa?!" kata Eko.

"Aku agama Islam, ya melihat dari sudut agama Islam, ya ada baik dan buruknya. Kan beda dengan orang-orang yang agama lain. Apalagi yang di jalanin tuh cewek keturunan China kan agama yang di yakini tuh cewek itu, ya menurut dia, ya begini sudah bagus, ya sesuai dengan ini dan itu," kata Budi.

"Ada yang buruk dari kepribadiannya. Kalau mengoreksinya, ya takut menyinggungnya. Berkata seperti ini "Siapa kamu mengoreksi aku, pacar bukan ini dan itu bukan. Kalau orang tua aku, ya mengeroksi aku agar aku punya kepribadian baik berdasarkan ajaran agama yang aku yakini".....," kata Eko.

"Takut sakleknya seperti itu yang di omongin Eko," kata Budi.

"Kalau begitu sih di biarkan saja!" kata Eko.

"Memang di biarkan saja. Ya sekedar teman saja!" kata Budi.

"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Eko.

"Ok....main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur.

"Kita harus menghormati dan menghargai orang-orang yang merayakan hari raya Imlek, ya kan Budi?!" kata Budi. 

"Ya memang kita harus menghormati dan menghargai orang-orang yang merayakan hari raya Imlek. Toleransi!!!" kata Eko.

"Toleransi. Kata-kata yang sering di omongin para pejabat pemerintahan, ya berita ini dan itu, ya salah satunya yang ngomong Presiden," kata Budi.

"Nama juga pemimpin negeri ini, ya menunjukkan contoh yang baik, ya demi kebaikan bersama. Kerukunan ini dan itu. Dampak baiknya, ya ke ekonomi bisa jadi baik," kata Eko.

"Perayaan agama ini dan itu, ya menggerakan ekonomi dengan baik," kata Budi.

Budi dan Eko main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan lah. 

KESETIAN

Rara yang berada di rumahnya.

"Aku buat cerita saja," kata Rara.

Rara pun duduk baik di kamarnya, ya segera menghidupkan leptop di mejanya. Rara mulai mengetik sebuah cerita pendek gitu.

Isi cerita yang di buat Rara :

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi. Keduanya memang main catur sambil menikmati minum kopi botolan dan makan gorengan lah. Memang sih main caturnya yang menang Eko sih. Jadinya keduanya untuk berhenti main catur. Budi mengambil koran di meja dan memperhatikan dengan baik foto di koran tersebut.

"Ini foto koran cantik," kata Budi.

"Mulai ngomentarin tentang cewek cantik," kata Eko.

"Ya sekedar bahan obrolan. Jadi gimana menurut Eko dengan foto cewek di koran?!" kata Budi.

"Ya memang aku akui foto cewek itu cantik. Artis," kata Eko.

"Foto cewek di koran ini, ya cerita kehiupan cinta yang begini dan begitu," kata Budi.

"Kan biasa. Artis kisah kehidupan cintanya yang begini dan begitu. Jadinya bahan obrolan dan juga bisa  jadi bahan pembelajaran. Ya agar cewek-cewek tidak salah langkah dalam menjalin hubungan dengan cowok, ya sampai berumah tangga dan akhirnya bercerai dengan persoalan ini dan itu," kata Eko.

"Cowoknya yang sadar, ya mawas diri. Bahwa dirinya harus bisa menjadi pemimpin yang baik, ya agar rumah tangganya berjalan dengan baik, ya agar tidak bercerai gitu," kata Budi.

"Kalau di pikir dengan baik-baik. Kayanya ada rencana di balik rencana demi urusan kerja," kata Eko.

"Memang sih omongan Eko benar. Kalau di pikirkan dengan baik, ya ada rencana di balik rencana, ya urusan kerjaan gitu," kata Budi.

"Saling berkaitan dari satu berita ke berita lainnya. Tujuannya mengangkat acara Tv di sana sini," kata Eko.

"Orang-orang di balik layar. Pinter dalam merencanakan sesuatu dengan baik," kata Budi.

"Lulusan-lulusan Universitas di bidang komunikasi, ya kata orang-orang sih," kata Eko.

"Apa aku buat cerita saja ya?!" kata Budi.

"Cerita lagi!" kata Eko.

"Budi tidak ingin mendengarkan cerita aku?!" kata Budi.

"Tidak begitu sih. Ya ok lah aku mendengarkan cerita Budi," kata Eko.

"Aku mulai ceritanya. Celine cewek yang cantik dan pinter. Caline bekerja di suatu perusahaan sebagai sekertaris. Pak Marsel, ya bos perusahaan sih. Pak Marsel masih belum menikah karena banyak milih cewek sih. Maka itu Celine terus berusaha dekat dengan Pak Marsel. Ya sebenarnya sih Pak Marsel ada suka dengan Celine, ya tapi malu menunjukkan rasa sukanya sama Celine. Malu jadi bahan omongan anak buah yang ini dan itu, ya hubungan Pak Marsel dengan Celine. Pak Marsel, ya biasa saja sih. Sampai suatu hari. Pak Marsel bertemu dengan cewek yang cantik, ya rekan bisnis gitu nama Marsa. Pak Marsel jadi suka dengan Marsa. Celine yang tahu hubungan Pak Marsel dengan Marsa, ya jengkel gitu karena rencana Celine bisa gagal, ya jadian sama Pak Marsel. Caline berusah untuk menggagalkan rencana Pak Marsel untuk jadian sama Marsa. Gara-gara ulah Celine, ya menggagalkan rencana Pak Marsel jadian dengan Marsa, ya jadi urusan kerjaan berantakan. Pak Marsel yang  kesal dengan Celine, ya memutuskan untuk memecat Celine dari perusahaan. Celine menerima dengan baik sikap Pak Marsel yang memecatnya dari perusahaan. Celine berusaha mencari pekerjaan lain demi hidup di kota besar yang penuh dengan kompetisi ini dan itu demi jadi kaya raya. Celine, ya dapet kerjaan di kafe, ya jadi pelayan kafe. Pak Marsel ternyata merasa rindu dengan Caline, ya tandanya Pak Marsel cinta sama Celine. Pak Marsel menjalin hubungan lagi dengan Marsa, ya untuk memperbaiki urusan kerjanya. Sampai suatu ketika. Saat Pak Marsel ke kafe bersama Marsa untuk membahas urusan kerja. Ya Pak Marsel bertemu dengan Celine di kafe. Pak Marsel yang benar-benar suka sama Celine, ya tidak ingin melepaskan Celine, ya pergi dari hidupnya gitu. Pak Marsel menyatakan cintanya sama Celine. Ya Celine selama ini memendam suka dengan Pak Marsel, ya jadi kenyataan Pak Marsel menyatakan cinta, ya tanda Pak Marsel suka dengan Celine. Ya Celine pun menerima cinta Pak Marsel. Marsa senang melihat hubungan baik Pak Marsel dan Celine. Marsa pun sepakat kerja sama Pak Marsel untuk kemajuan dua perusahaan yang berkembang dengan baik. Singkat cerita, ya Pak Marsel dan Celine menikah. Hubungan pernikahan Celine dan Pak Marsel, ya berjalan dengan baik sampai sekitar satu tahun gitu. Tapi penikahan itu belum di karunia anak. Sikap Pak Marsel berubah sama Celine. Pak Marsel sering tidak pulang-pulang, ya urusan kerja dan kerja. Celine merasa was-was di dalam hatinya, ya Pak Marsel berselingkuh gitu. Caline pun berkata "Beginikah hidup jadi wanita telah menikah. Di khianatin sama suaminya". Celine tetap sabar menjalankan biduk rumah tangganya sama Pak Marsel. Sampai suatu hari. Celine tanda-tanda hamil. Pak Marsel senang Caline hamil. Selama ini rasa was-was Celine tentang Pak Marsel selingkuh, ya ternyata tidak benar. Pak Marsel, ya benar-benar setia sama Celine, ya karena cinta banget sama Celine. Pak Marsel benar-benar sibuk kerja. Sampai anak lahir. Kehidupan rumah tangga Celine dan Pak Marsel, ya bahagia banget gitu karena adanya nilai kepercayaan dalam menjalin hubungan yang baik, ya agar urusan rumah tangga berjalan dengan lancar demi cinta yang baik......buah cinta.....anak. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Kesetian seorang cowok pada cewek yang di cintainya," kata Eko.

"Ya begitulah...ceritanya," kata Budi.

"Sekedar cerita saja kan...Budi?!" kata Eko.

"Memang sekedar cerita. Ya foto cewek di koran. Artis bernama Celine," kata Budi.

Budi menaruh koran di meja.

"Ya..tokoh cerita ceweknya. Artis bernama Celine," kata Eko.

"Eko main catur lagi!" kata Budi.

"Ok....main catur lagi," kata Eko.

Eko dan Budi main catur dengan baik. Sekitar sepuluh menit main catur keduanya. Abdul sampai di rumah Budi, ya segera memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Abdul pun duduk bersama Budi dan Eko. Karena ada Abdul, ya main caturnya Budi dan Eko berakhir deh. Ketiganya sepakat main kartu remi, ya sambil menikmati minum kopi botolan dan juga gorengan lah.

***

Rara selesai membuat cerita pendek, ya di simpen dengan baik di leptopnya. Ya leptop pun di matikan sama Rara.

"Aku ada urusan dengan Putri, Meli, Nia dan Aulia. Latihan dan latihan, ya agar...apa yang di tampilkan di pertunjukan musik, ya agar penonton penilaiannya bagus gitu," kata Rara.

Rara berbenah diri, ya layaknya cewek terlihat penampilan cantik di nilai siapa pun gitu. Rara yang telah cantik gitu, ya keluar dari rumahnya. Rara berjalan menuju pangkalan ojek. Rara pun di anter sama tukang ojek ke rumahnya Putri. Selang beberapa saat, ya sampai di rumah Putri. Rara membayar jasa ojek dengan baik. Rara masuk ke rumah Putri karena pintunya terbuka. Ya Putri tidak sendiri di rumahnya, ya ada Meli, Nia dan Aulia. Semuanya cewek-cewek, ya mulai latihan dengan baik untuk pertunjukan musik jadi bagus.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK