Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong gorengan gitu.
"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
"Ha-ah, ha-ah
Ha-ah-ah
Mami, Mami, Mami, aku bete sekali
Dia lagi-lagi membuatku galau hati
Begini ku salah, begitu ku salah
Ku harus bagaimana lagi?
Mami, Mami, Mami, gelisah hati ini
Dia lama-lama makin beda sekali
Senyumnya tak ada, mesranya pun juga
Hati siapa yang tak kecewa?
Aku tita-titut, aku tutuh tatih tayang
Kasih sayang darimu yang semakin menghilang
Apakah kau sudah punya penggantiku?
Bisa-bisa aku mati karena cemburu
Aku tium-tium, aku tutuh peyuk, tium
Pelukan hangat yang tak lagi aku rasakan
Aku butuh cinta, bukan yang lainnya
Kasih sayang darimu sudah cukup bagiku
Kowe ora ngerti opo sing tak rasakke
Sak bendino, aku lontang-lantung neng omah dewe
Arep crito neng sopo? Meh sambat karo sopo?
Soyo suwe ati iki soyo tambah nelongso
Seandainya engkau tahu apa isi hatiku
Setiap saat aku s'lalu mengharapkan dirimu
Tapi kau tak mengerti, sepinya hati ini
Beri kepastian agar ku tak menunggu lagi
Aku tita-titut, aku tutuh tatih tayang
Kasih sayang darimu yang semakin menghilang
Apakah kau sudah punya penggantiku?
Bisa-bisa aku mati karena cemburu
Aku tium-tium, aku tutuh peyuk, tium
Pelukan hangat yang tak lagi aku rasakan
Aku butuh cinta, bukan yang lainnya
Kasih sayang darimu sudah cukup bagiku
Aku tita-titut, aku tutuh tatih tayang
Kasih sayang darimu yang semakin menghilang
Apakah kau sudah punya penggantiku?
Bisa-bisa aku mati karena cemburu
Aku tium-tium, aku tutuh peyuk, tium
Pelukan hangat yang tak lagi aku rasakan
Aku butuh cinta, bukan yang lainnya
Kasih sayang darimu sudah cukup bagiku
Ha-ah, ha-ah
Ha-ah-ah"
***
Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong gorengan gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di India sebelum kemerdekaan, Laxman Singh Bisht adalah seorang anak berkebutuhan khusus, yang meskipun dibela oleh adik laki-lakinya Bharat, diganggu oleh teman-temannya, yang memanggilnya "Tubelight". Sebuah montase memperlihatkan mereka tumbuh dewasa, memperlihatkan saat Gandhi mengunjungi sekolah mereka, ya kemerdekaan India pada tahun 1947 yaaa pembunuhan Gandhi, dan kematian orang tua mereka, yang membuat mereka semakin dekat saat mereka tumbuh dewasa.
Pada bulan Oktober 1962, Tiongkok menyerbu India, yang kemudian diikuti oleh Angkatan Darat India yang mulai mendirikan kamp perekrutan. Dari desa mereka, hanya Bharat yang dipilih dan diberi Resimen Kumaon. Saat mereka mencapai pos mereka, perang dideklarasikan dan mereka diserang dengan hebat. Laxman dengan cemas menunggu saudaranya kembali, berlari dari satu pos ke pos lainnya untuk mencari tahu tentangnya.
Ia bertemu dengan seorang pesulap, Gogo Pasha, yang menunjukkan kepadanya trik sulap dengan membuatnya memindahkan botol tanpa menyentuhnya. Pasha memberi tahu Laxman bahwa rahasianya adalah 'iman', dan bahwa iman dapat melakukan apa saja. Tanpa menyadarinya, ia mencoba mengulangi trik itu kepada penduduk desanya tetapi gagal. Seorang tetua desa, Banne berkata "Iman memindahkan gunung" dan menjelaskan bagaimana Laxman akan menemukan imannya.
Sementara itu, Bharat, saat dievakuasi setelah mengalami cedera, disergap dan ditawan. Ia membuat rencana bersama tahanan lain untuk melarikan diri.
Laxman mengamati seorang wanita bernama Le Leing dan seorang anak laki-laki bernama Gu Won, yang tinggal di dekat rumah. Menilai mereka dari penampilan mereka, ia menganggap mereka orang Tionghoa dan mencoba melaporkan mereka ke pihak berwenang. Banne marah, dan menasihatinya untuk mengikuti kebijaksanaan Gandhi, dan berteman dengan wanita dan anak laki-laki itu. Setelah beberapa kali mencoba, ia berhasil berteman dengan mereka dan mengetahui bahwa mereka adalah orang Assam dan bukan orang Tionghoa.
Sementara itu, rencana pelarian Bharat gagal dan rekan-rekannya terbunuh. Ia juga tertembak dan tidak dapat bergerak. Karena tidak punya harapan untuk bertahan hidup, ia menukar sepatunya dengan prajurit lain yang sepatunya robek, untuk memberinya kesempatan melarikan diri. Namun, prajurit lainnya juga terbunuh.
Laxman mengetahui penangkapan saudaranya dan menjadi patah hati, tetapi Leing menghiburnya dan mendorongnya untuk beriman. Teman Laxman, Narayan mencoba menyerang Won, menganggapnya sebagai orang Tionghoa, tetapi dihentikan oleh Laxman. Ia mencoba meyakinkan Laxman untuk tidak berteman dengan orang Tionghoa atau ia akan kehilangan Bharat selamanya; Leing dengan berlinang air mata memberi tahu mereka bahwa mereka juga orang India. Saat Laxman mencoba menjelaskan kepercayaannya pada 'iman', Narayan menantangnya untuk memindahkan gunung; Laxman tampaknya berhasil saat gempa bumi terasa.
Setelah gencatan senjata dideklarasikan, Angkatan Darat mulai membawa kembali mayat-mayat. Mereka menemukan mayat, dengan tanda sepatu Bharat dan menyatakannya telah meninggal. Laxman sangat berduka dan percaya bahwa orang-orang benar tentangnya sekarang setelah Bharat terbunuh. Saat para sahabat merayakan berakhirnya perang, ayah Leing yang hilang kembali. Leing dan Gu menghibur Laxman saat mereka mengucapkan selamat tinggal untuk kembali ke Kalkuta.
Laxman, yang masih kurang percaya padanya, mengetahui kesalahan dalam mengidentifikasi mayat karena sepatu yang tertukar. Mereka menerima berita bahwa Bharat masih hidup tetapi telah kehilangan ingatannya. Di kamp medis, Laxman dipertemukan kembali dengan saudaranya yang mampu mengenali Laxman, yang mungkin memulihkan ingatannya.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Sederhana hidup ini," kata Eko.
"Hidup kita kan Eko?" kata Budi.
"Iya...hidup kita!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Andre pemilik perusahaan PT. Jaya, ya menjalankan perusahaannya dengan baik gitu. Ya Andre yang telah menikah dengan Ayu, ya Andre menjalankan rumahnya dengan baik sama Ayu gitu. Masa lalu Ayu penyanyi dangdut terkenal gitu, yaaa banyak cowok-cowok keren yang mau dengan Ayu karena Ayu cantik dan sexy gitu. Pada akhirnya cowok yang terbaik jadi pasangan hidup Ayu adalah Andre karena Andre baik, penyabar, dan ganteng gitu. Ayu dan Andre, ya mengangkat anak yatim piatu yang bernama Eca Aura gitu. Ya Eca Aura anaknya Surya dan Dita. Ya Surya dan Dita temannya Andre. Surya dan Dita meninggal karena kecelakaan pesawat gitu. Eca Aura di berikan kasih sayang dengan baik sama Andre dan Ayu gitu. Ya Ayu dan Andre punya anak sih, yaaa bernama Jasmin gitu. Eca Aura senang punya adik Jasmin gitu. Ya Eca Aura dan Jasmin tumbuh dengan baik gitu. Sampai Eca Aura dewasa, ya menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu dan hoby Eca Aura melukis gitu. Sedangkan Jasmin telah dewasa, ya menjalankan sekolah di SMA dengan baik gitu dan hobynya Jasmin menyanyi lagu dangdut gitu. Azzam menjalankan SMA dengan baik dan hobynya baca baca buku gitu. Di sekolah SMA, ya ada cerita menarik sih kisahnya Aliando dan Prilly gitu. Ya Aliando da Prilly teman baik Azzam karena satu kelas gitu. Awal-awal sih...Aliando di tolak Prilly gitu. Pada akhirnya Prilly menerima Aliando karena kesungguhan dari Aliando menyukai Prilly dengan baik, ya jadi kisah cinta berjalan baik gitu. Syifa cewek yang di sukai Azzam gitu. Ya Syifa tetangga sebelah rumah Azzam dan sekolah SMA-nya Syifa beda sekolah sama Azzam gitu. Hubungan yang di jalankan Azzam dan Syifa dari perteman baik sampai akhirnya jadian gitu. Ayahnya Syifa yang bernama Andhika, yaaa pindah kerja ke kota lain gitu. Syifa jadinya pindah sekolah SMA gitu. Hubungan kisah cinta Syifa dan Azzam, yaaa hubungan kisah cinta jarak jauh gitu. Azzam sama seperti cowok pada umumnya untuk setia pada satu cinta, ya Syifa gitu. Ketika Azzam dekat dengan Jasmin, ya teman satu sekolah SMA gitu. Ya Azzam kerap jalan bareng dengan Jasmin dan pada akhirnya jadian gitu. Memang Azzam merasa bersalah sih dengan Syifa karena tidak bisa setia gitu. Sampai pada waktunya, ya Azzam bicara dengan terus terang sama Syifa lewat telponan pake Hp gitu. Azzam meminta maaf sama Syifa untuk memutuskan hubungan karena Azzam telah jadian dengan cewek gitu. Syifa menerima putus sama Azzam gitu dan telponan pake Hp selesai gitu. Sebenarnya Syifa telah berusaha setia sama Azzam juga gitu tapi karena hubungan jarak jauh gitu, ya Syifa telah jadian dengan Rumi teman satu kelas satu sekolahan SMA gitu. Syifa telah putus dari Azzam, ya jadinya Syifa terus melanjutkan hubungan dengan baik sama Rumi, yaaa kisah cinta yang baik gitu. Azzam telah putus dari Syifa jadinya rasa bersalah Azzam telah hilang gitu. Ya Azzam menjalankan kisah cinta dengan baik sama Jasmin dan sering jalan bareng dengan baik gitu. Eca Aura sebagai mbak yang baiknya Jasmin, ya Eca Aura senang saja hubungan kisah cinta Jasmin dengan Azzam gitu. Ya Eca Aura menjalin kisah cinta dengan baik sama Danias gitu. Ya Danias teman kuliah Eca Aura gitu. Sebenarnya sih, ya Danias pernah gagal hubungan kisah cinta dengan Nikita, ya teman kuliah gitu. Danias kecewa sama Nikita sampai putus hubungan karena Nikita selingkuh dengan cowok yang bernama Arya. Ya Arya kerja di perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Hubungan Nikita dan Arya tetap berjalan dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Azzam!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Berdasarkan nonton Tv gitu. Yaaa ngomongin tentang artis yang di sukai," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Dia bahagia, ya aku bahagia," kata Budi.
"Bahagia karena melihat artis di sukai bahagia gitu," kata Eko.
"Sederhana," kata Budi.
"Memang sederhana," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.