CAMPUR ADUK

Sunday, November 15, 2020

LATAR BELAKANG CERITA

Dono sedang asik duduk ruang makan, membaca artikel di jaringan internet di leptopnya.

"Berita banyak yang menarik-menarik," kata Dono.

Dono pun membaca artikel ini dan itu. Setelah itu Dono mulailah mengerjakan kerjaannya, ya mengetik di leptopnya. Indro selesai masak di dapur dan semua masakan yang telah mateng di taruh di lemari makan. Indro pun duduk di ruang makan.

"Don," kata Indro.

"Apa?" kata Dono berhenti mengetik di leptopnya.

"Cerita kehidupan kita ini, kaya cerita sinetron yang bertemakan makluk gaib, ya jin gitu. Karena Dono bisa mendengerin suara gaib gitu," kata Indro.

"Aku merasa juga sih. Maka bisa di sebut kesamaan cerita dari cerita cinta sampai makluk gaib," kata Indro.

"Bukan ini cerita kenyataan penulis, ya.....tentang mendengar suara gaib," kata Indro.

"Kenyataan begitu. Hampir mati pula dengan ujiannya juga," kata Dono.

"Iya juga," kata Indro.

"Penulisnya sadar...saat ajal mendekat ada yang merusak saraf kehidupannya. Ya bertarung hidup dan mati. Ketika penulis berhasil dalam ujian dan tidak jadi mati, ya mendengarkan suara gaib. Suara gaib pun menjelaskan semua tentang rahasia Al Qur'an," kata Dono.

"Jodohnya penulis pun di terangkan dengan baik. Sayangnya di temukan di mimpi dan kenyataannya terjadi bertemu juga. Penulisnya sadar dengan jodohnya. Tapi ceweknya tidak sadar telah di gerakkan juga untuk bertemu dengan penulis. Ya tetap saja tidak terjadi. Jodoh pertemuan saja," kata Indro.

"Nama jodoh singkat dan ada jodoh sampai berkelanjutan," kata Dono.

"Kalau manusia sakit ini dan itu, ya ternyata bener kata orang tua yang paham agama, ya di hisap segala kesalahannya sampai ajal menjemput. Di obatin tidak sembuh-sembuh, ya harta pun habis untuk biaya pengobatan. Ternyata malaikat maut sudah bangun untuk menguji manusia tersebut sampai mati," kata Indro.

"Kenyataan seperti itu," kata Dono.

"Rahasia adalah jangan melanggar aturan perjanjian di dalam Al Qur'an selama masih hidup," kata Indro.

"Kesalahan penulis pun di terangkan dan pada akhirnya sesuai di dalam Al Qur'an," kata Dono.

"Di bimbing di dunia sampai mati. Seperti....cari ilmu sampai kematian itu datang pada mu, ya pada akhirnya kebenaran telah di tampakkan kepadamu. Siapa yang membimbing manusia dari zaman awal peradaban sampai sekarang," kata Indro.

"Ya...jelaslah. Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Dono.

"Rezeki manusia pun di dunia ini telah di atur dengan baik Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Indro.

"Ya...kenyataannya seperti itu adanya," kata Dono.

"Sudahhlah. Obrolan tentang latar belakang cerita, kenapa di angkat cerita suara gaib ini dan itu?!. Aku mau nonton Tv!" kata Indro.

"Iya," kata Don.

Indro ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino, ya nonton berita ini dan itu. Dono pun mengetik di leptopnya kembali. 

"Cerita sekedar cerita saja......ada kesemaan cerita hal biasa dalam hal bercerita ini dan itu," celoteh Dono.

Dono serius mengetik di leptopnya.

"Hidup kita ini di awasin dengan malaikat kan?!" kata Indro.

"Iyalah. Sampai mati," kata Kasino.

"Manusia itu ingin mencari pembuktikan ini dan itu tentang rahasia kebenaran ini dan itu kan?" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Kebenaran itu adanya di dalam Al Qur'an. Siapa yang dapat membuka rahasia kebenaran di dalam Al Qur'an...adalan keberuntungan dalam hidup," kata Indro.

"Kenyataan seperti itu. Penulis di bimbing dengan suara gaib yang asalnya dari Al Qur'an," kata Kasino.

"Kebenaran telah terbukti dengan baik. Orang tua telah membimbing anak-anaknya di jalan kebenaran dengan baik," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Fokus nonton berita ah!" kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya fokus nonton Tv yang beritanya yang ini dan itu.

KESAMAAN CERITA

Dono dan Indro berjalan berdua saja, ingin membeli buah di sebuah toko dekat sekolah SMP. Saat melewati tempat pemakaman umum. Dono berhenti tepat di depan pintu masuk tempat pemakaman.

"Kenapa berhenti di depan pintu masuk tempat pemakaman?" tanya Indro.

"Aku ingin masuk ke dalam, ya ke tempat makamnya Wulan," kata Dono.

"Masih saja mikirin cinta yang telah lama tidur," kata Roh.

Dono memang mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam saja. 

"Gimana Don....mampir sebentar saja tidak apa-apa kok!" kata Indro.

"Mampir sebentar saja!" kata Dono.

"Ingat masuk tempat pemakaman ada tata kramanya. Hidup kamu menghormatinya. Mati pun kamu menghormatinya," kata Roh.

Dono mendengar omongan Roh.

"Iya," kata Dono.

"Iya....apa Don? Jangan-jangan dengerin suara gaib. Ya memang Dono sendiri yang mampu mendengarkannya," kata Indro.

"Iya. Aku di ingatkan tata cara menghormati masuk tempat pemakaman. Saat hidup kita harus menghormati orang yang hidup itu. Saat mati, ya harus menghormati yang mati," kata Dono.

"Iya, aku tahu tata cara masuk tempat pemakaman untuk menghormati orang telah mati," kata Indro.

Dono dan Indro masuk ke dalam tempat pemakaman dengan tata cara masuk makam yang baik untuk menghormatinya. Sampai di kuburannya Wulan. 

"Don, kita doain Wulan," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Padahal di dalam kubur itu sudah tenang, tidur untuk selamanya," kata Roh.

Dono mendengar omongan Roh, tetap saja Dono berdoa bersama Indro untuk Wulan. Selang berapa saat Dono dan Indro, ya selesai juga berdoa untuk Wulan, jadi keluar dari tempat pemakaman. Dono dan Indro berjalan menuju toko buah.

"Don, cerita kisah cinta mu kaya ceritanya Sule," kata Indro.

"Maksudnya?!" kata Dono.

"Sule kan...istrinya meninggal tuh di gantikan penggantinya, cewek yang cantik banget. Nathalie Holscher namanya," kata Indro.

"Maksudnya itu toh. Memang sih. Wulan meninggal di gantikan Rara. Tapi yang menyakitkan adalah aku belum mendapatkan kenangan cinta dari Wulan yang paling berharga. Jadi aku kalah banyak dari Sule lah," kata Dono.

"Buah cinta. Anak toh," kata Indro.

"Iya. Anak," kata Dono.

"Beruntung....ya Sule, ya dapet semuanya," kata Indro.

"Iya," kata Dono.

"Suratan Takdir Yang Maha Kuasa," kata Roh.

Dono mendengarkan omongan Roh, ya diam saja. Dono dan Indro terus berjalan sampai ke toko buah. Indro pun memilih buah apel dan segera di bayarnya. Setelah itu Dono dan Indro pulang ke rumah. Sampai di rumah. Dono duduk di ruang tamu, ya main game di Hp-nya. Indro membersihkan apel di belakang. Setelah itu. Apel di taruh di piring cuma beberapa sih dan sisanya di taruh di lemari es. Indro membawa sepiring buah apel ke ruang tamu. Indro pun menaruh apel di meja. 

"Apelnya Don," kata Indro.

"Iya," saut Dono, ya menghentikan main game di Hp-nya.

Dono mengambil apel di piring dan segera di makannya. Indro, ya makan apel dan main game di Hp-nya. 

"Manis apel ini," kata Dono.

"Hidup harus di nikmati," kata Roh.

Dono tetap mendengarkan Roh, ya tetap diam saja. Dono pun kembali main game di Hp-nya. Sedangkan Kasino, ya sedang asik ngobrol dengan Selfi di ruang tamu. Biasalah Kasino dan Selfi urusan pacaran gitu. Bapak dan Ibu Selfi, ya tetap mengawasi Kasino dan Selfi di ruang tengah sambil nonton Tv.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK