Tanah bergetar dengan sangat hebat sekali. Gunung Tangkupan Perahu pun terbelah jadi dua efek dari retakan dari tanah akibat gempa. Keluarlah sosok makluk yang sangat menyeramkan dari gunung Tangkupan Perahu yang terbelah jadi dua.
Gozila mengeluarkan energi panas dari dalam tubuhnya dan di semburkan api keberbagai arah dan menciptakan kehancuran lebih parah lagi. Turunlah dari langit sebuah bola besi menuju bumi dan akhirnya menghantam tanah. Bola besi tersebut ternyata kapsul penyelamat alias pesawat asing luar angkasa. Dari pesawat tersebut keluar robot kuning berlambang autobot di dadanya dan bernama Bambel Bee.
Gozila makin mengamuk dengan mengeluarkan semburan api kemana-mana?. Bambel Bee langsung berlari menuju Gozila untuk mengalahkannya. Gozila menyerang Bambel Bee dengan semburan api. Dengan cepat Bambel Bee menghindari serangan Gozila dengan manufer melompat ke kanan dan berubah jadi mobil dan kembali berubah jadi robot dan menembak ke arah Gozila dengan tangan kanannya di ubah menjadi senjata basoka.
Serangan Bambel Bee ke Gozila tidak berefek apapun malahan Gozila makin marah dan menyemburkan api dari mulut dengan lebih dasyat lagi. Bambel Bee pun menahan serangan Gozila dengan sebuah tameng yang di ubah dari tangan kirinya.
Serangan Gozila memang hebat banget sampe akhirnya Bambel Bee terpental akibat tidak bisa menahan serangan semburan api Gozila. Efek serangan Gozila membuat Bambel Bee rusak dan jatuh ke tanah. Turun dari langit sebuah bola besi lagi dan membentur tanah. Keluarlah dari bola besi tersebut.....pemimpin dari para autobot....Optimus Pream. Melihat Bambel Bee yang terluka parah....Optimus Pream mau menolong anak buahnya sekaligus sahabat baiknya.
Gozila menyerang Optimus Pream dengan serangan dari ekornya yang sangat kuat. Segera Optimus Pream menghindari serangan Gozila dengan melompat ke kanan dan berubah menjadi mobil treler dan berjalan lalu berubah lagi menjadi robot dan menyerang Gozila dengan sebuah pedang di kanan dan sebuah tameng di tangan kiri untuk pertahanan.
Gozila menyemburkan api ke Optimus Pream. Dengan segera ditahan dengan tameng Optimus Pream. Susah payah Optimus Pream menahan serangan Gozila ada celah....juga saat Gozila mau mengeluarkan semburan api lagi. Optimus Pream menyerang Gozila dengan pedangnya ternyata di tahan dengan mulutnya....Gozila, lalu pedang di patahkan dengan gigi Gozila yang sangat kuat.
Mundurlah Optimus Pream dengan beberapa langkah. Segera Gozila menyemburkan api lagi ke Optimus Pream dan segera di tahan dengan tameng di tangan kirinya.
Mundurlah Optimus Pream dengan beberapa langkah. Segera Gozila menyemburkan api lagi ke Optimus Pream dan segera di tahan dengan tameng di tangan kirinya.
Gozila meningkatkan kekuatan semburan apinya sampai mementalkan Optimus Pream sampai rusak parah dan jatuh ke tanah. Gozila tambah beringas lagi dan menyemburkan api kemana-mana.
Dateng seorang pahlawan super Indonesia. Gundala ingin menghancurkan Gozila. Gundala sudah di hadapan Gozila dan hendak mengeluarkan kekuatan pamungkasnya Gundala.
Tubuh Gundala mengeluarkan energi yang besar banget seperti kilatan petir. Di Langit awan hitam berkumpul di bawah Gundala. Segeralah Gundala menyerang Gozila dengan kekuatan penuhnya yang menciptakan petir yang turun dari langit ke tubuh Gundala dan di arahkan ke Gozila.
Sambaran petir yang sangat dasyat tersebut langsung mengenai Gozila sampai menjebol dadanya dan akhirnya tumbang ke tanah.
***
Kasino baru pulang dari urusan kerjaanya dan masuk rumah segera mengucap salam "Asalamualaikum". Ya..segera di jawab Dono dan Indro yang asik main action figur "Waalaikumsalam".
Kasino pun duduk di sofa di ruang tamu bersama teman-temannya.
"Indro lanjut lagi mainnya!" kata Dono.
"Iya, sampe...mana tadi?" kata Indro.
"Sampe....Gundala mengeluarkan petir besar mengarah ke Gozila dan akhirnya Gozilanya...mati," kata Dono menceritakan.
"Tapi...Don....Gozilanya...udah mati....gimana?" tanya Indro.
"Ya...keluarkan monster yang lain dong!" kata Dono.
"Monster apa...ya? Oh...ini...saja Kingkong....!" kata Indro.
"Boleh juga...," kata Dono.
"Kalian berdua...ini..ngabisin uang untuk membeli mainan tersebut?" tanya Kasino.
"Gak ngabisin uang. Cukup ada saja. Nama juga hoby....ya gak Indro," kata Dono.
"Iya...Kasino...hoby kok," saut Indro.
"Oooo.....hoby dari kecil sampe dewasa...ini?" tanya Kasino lagi.
"Iya," jawab Dono dan Indro bersamaan.
"Kayanya ada yang aneh...main yang kamu pegang Don.
Kaya...action figur Gundala yang terbaru?" kata Kasino.
"Iya, Gundala...action figur yang terbaru...saya susah payah mencari....mainan ini...untung ada toko yang menjual mainan ini...jadi saya koleksi...yang ukuran besar...kan. Sama tingginya dengan Gozila dan para autobot," kata Dono.
"Iya...sama sih. Ya...sudahlah mainlah....kalian berdua lanjutin aja mainnya. Saya baru inget ada kerjaan yang belum selesai.
Jemput Selfi di tempat....kerjaannya sekalian ngajak makan malem," kata Kasino.
"Yang...lagi kasmaran," ledek Dono.
"Iya....bener...rasa di dalam dada berbunga-bunga," tambahan Indro.
"Terserah omongan kalian berdua. Asalamualaikum," kata Kasino dan bergerak keluar dari rumah.
"Waalaikumsalam," jawab Dono dan Indro bersamaan.
Dono dan Indro melanjutkan main boneka action figurnya. Indro pun mulai terlihat bingung dan ngomong sama Dono "Don...kalau Gundalanya...kalah sama Kingkong. Lalu yang mengalahkan Kingkong....siapa Don?"
"Gatot Kaca...," kata Dono.
"Gatot Kaca...lagi. Gak ada yang lain...Don?" kata Indro.
"Loh..begitu..Indro...saya belum memainkannya," kata Dono.
"Iya..sih belum di mainkan.
Tapi...bosen ah. Cari permainan yang lain," kata Indro.
"Kaya...mentok cerita...kamu...ya Indro?" tanya Dono.
"Iya," jawab Indro.
"Kalau...begitu kita berhenti aja main action figur ini!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Dono dan Indro menaruh mainnya di meja, lalu keduanya adik minum kopi yang masih anget dan juga gorengan. Indro teringat dengan tontonannya di Tv dan mulai ngomong sama Dono "Don...apa tanggapan kamu dengan penampilan Putri dan Rara ...di ajang lomba menyanyi dangdut?"
"Menurut...saya...bagus...aja.....Indro. Tambahan exspresi penjiwaan dapet sesuai dengan konsep yang telah di tetapkan dalam perlombaan tersebut.....berdasarkan padangan orang awam," kata Dono.
"Selanjutnya Don?" tanya Indro.
"Bagus," tegas Dono.
"Bagus...toh. Gimana...dengan acara di Tv Net yang di pandu oleh Desta, Vinsen dan kawan-kawan?" tanya Indro.
"Kok...nanya....ke topik yang lain. Biasanya antusias...dengan ajang lomba menyanyi dangdut?" kata Dono.
"Ya....gak maksud apa-apa sih. Cuma ingin tahu tanggapan kamu...aja. Kalau gak...di jawab gak apa-apa...sih?" kata Indro.
"Oh...gitu. Ya...sudah gak perlu saya jawab," kata Dono.
"Beneran gak di jawab deh," kata Indro yang murung.
"Ya...sudah...saya berikan tanggapan saya...tentang acara Desta, Vinsen dan kawan-kawan. Saya bagus dan lucu. Tambahan lagi....film yang di bintangin Desta dan Vinsen....saya udah nontonnya...ya tanggapan...saya sesuai dengan kerakter...pembawaan mereka berdua sih," kata Dono.
"Jadi Dono tanggapannya....bagus toh. Memang sih...lucu...dari pola pembawan Desta, Vinsen dan kawan-kawan di acara tersebut," tambahan Indro.
Azan Magrib di kumandangkan. Dono dan Indro mendengarkannya Azan Magrib tersebut. Segera keduanya membereskan semua mainan dan bawa masuk ke kamar mereka masing-masing. Setelah berganti pakaian koko Dono dan Indro di kamarnya...segeralah berangkat ke mesjid untuk melaksanakan sholat magrib secara berjamaah.
Karya : No