Kasino lagi sibuk membaca di depan leptopnya. Indro baru selesai masak di dapur dan membawanya di ruang tengah sambil membawa makan dan minuman.
Indro duduk santai sambil menyeruput kopi panas dan sekaligus menyuruh Kasino untuk makan dan minum buatannya. Ya Kasino menghentikan bacanya di leptopnya dan asik minum kopi.
"Enak Indro...kopi buatan kamu," kata Kasino.
"Terima kasih......," saut Indro.
Indro langsung menyetel Tv dan memilih chenel yang acaranya bagus. Kasino masih menikmati kopi enak buatan Indro yaitu "Kopi Cap Jempol". Indro tertawa terpingkal-pingkal acara musik yang ada lawaknya. Kasino pun juga tertawa terpingkal-pingkal juga. Padahal acara yang di tonton Indro acara ulangan yang di tonton Kasino. Sampe-sampe Kasino nyeletuk "Bagus".
Indro menyadari celetukkannya Kasino.
"Bagus apa Kasino?"
"Acara Tv yang kita tonton tapi tayangan ulangan berdasarkan sistem perekaman di sistem Tv di rumah kita,"
"Memang...bagus dan menghibur...Kasino."
"Yo.i....Indro."
Kasino mengambil gorengan di meja lalu langsung di makan Kasino.
"Enak....Indro...masakan kamu," pujian Indro.
"Terima kasih....Kasino."
Indro menyeruput kopinya lagi.
"Enak.....Kopi Cap Jempol ini," kata Indro.
"Emang enak...Kopi Cap Jempolnya." saut Kasino.
"Oh...iya Kasino...gimana dengan debat kelima Pemilu Presiden?" tanya Indro.
"Kan debat udah selesai...untuk di bicarakan lagi. Hasilnya pun kamu tahu....Indro."
"Iya..sih Kasino. Kilas balik aja tentang perdebatan tersebut. Tapi saya ingin tanggapan kamu saja....Kasino."
"Menurut saya tentang debat kelima Pemilu Presiden bagus banget. Itu saja. Kesimpulan untuk keseluruhannya sih yang di tampilkan oleh Pemilu Presiden dari awal sampai akhir lebih cenderung Politik Islam yang menonjol. Maka kaitannya tentang Khalifah atau di sebut Pemimpin di muka bumi ini dengan basic diri yang menonjol pada peserta Pemilu Presiden." penjelasan Kasino.
"Jadi Politik Islam toh jawabannya. Padahal penulis mengangkat judul tulisannya Politik Islam untuk mendapatkan tanggapan dari pembaca. Malah gak jadi," kata Indro.
"Penulisnya...lagi memperhitungkan tulisannya yang di publikasikan. Ada gak gejala yang terjadi dari tulisan di baca pembaca. Tenyata ada perubahan walau sedikit," kata Kasino.
"Berapa...persen Kasino?" tanya Indro.
"1 persen saja....buat penulis cukup. Jadi metode penelitiannya terbukti untuk membuktikan dirinya punya kemampuan," kata Kasino.
"Pantes...kata ganjil pada tulisan yang di tulis penulis di debat ke empat Pemilu Presiden," kata Indro.
"Yo.i," saut Kasino.
Indro menikmati minum kopinya yang enaknya lagi. Begitu juga dengan Kasino.
"Tapi ngomong-ngomong kenapa Golput mencuat di bicarakan di Tv sampe-sampe ada undang-undangnya menekan agar tidak Golput. Belum lagi di tekan dengan pernyataan fatwahnya dari ulama dan di tambah lagi sama pejabat negara komentar untuk mempertegas undang-undangnya...?" kata Indro.
"Ah....itu sih Politik nakut-nakutin aja alias Politik Gondrowuwo," kata Kasino.
"Politik Setan dong....... Pantes penulis sampe terkejut nontonnya alias kaget. Padahal ya....Golput itukan kepanjangannya Golongan Putih. Berarti masyarakat yang berkelompok memakai baju putih," kata Indro.
"Itu maksudnya Indro...kelompok baju putih yang mengikuti kampanye terbuka yang di adakan 2 peserta dalam Pemilu Presiden. Malahan kalau lebih Golput lagi sih di kuburan," kata Kasino.
"Bener-bener...Kasino....di kuburan banyak golongan putih yaitu pocong dan juga Golhit yaitu Golongan Hitam alias Golongan Setan pengikutnya adalah manusia yang selalu berbuat jahat dan sampai mati dan kuburkan di hukum malaikat maut karena menciptakan kerusakan di dunia ini," kata Indro.
"Ya....bener..kamu...Indro. Sekalian aja GolPel yaitu Golongan Pelangi agar lebih semarak lagi warna-warninya kaya lambang partai politik di Indonesia." kata Kasino.
"Bener-bener...lebih semaraknya warna-warni itu," kata Indro.
"Yo.i," saut Kasino.
Indro menikmati kopinya lagi sambil nonton Tv begitu juga dengan Kasino. Baru sebentar saja Indro tertawa terpingkal-pingkal dengan ulah artis yang bertingkah konyol banget. Kasino pun juga sama.
Lalu Kasino membaca lagi di leptopnya dengan seksama. Indro pun ikutan juga membaca dan langsung terkejut sekali apa yang di baca Kasino.
"Tesis....Kasino," kata Indro.
"Iya," saut Indro.
"Siapa yang S2 dan judul Tesis itu Strategi Kemenangan Pemilu Presiden periode 2019-2024. Dengan metode penelitian Kualitatif?" tanya Indro.
"Dono," jawab Kasino.
"Dono...gak kuliah lagi. Apa ia ingin melanjutkan kuliah S2-nya?" kata Indro.
"Engaklah...Dono gak melanjutkkan kuliah lagi. Cuma ingin mengalahkan dirinya sendiri dan membuktikan mampu juga S2 kaya Wulan. Saya cuma di suruh untuk mengalisa kalau ada kesalahan dalam proses pembuatan Tesis. Tapi sebenarnya Dono membuat 2 metode penelitian dengan satu judul," kata Kasino.
"Gila-gila...Dono..isi kepalanya. Masalahnyakan dari mana bahan-bahan untuk memperkuat dari Tesis tersebut dengan metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif?" kata Indro.
"Datanya diambil dari jaringan media yang mempublikasikan tentang Pemilu Presiden. Kadang meminta data dari para elit politik yang dekat dengan Dono dan di wawancarai dan di rekam pake Hpnya. Dengan tebar Quissoner ke masyarakat lebih cenderungnya mahasiswa yang mau bantu Dono. Buku refensinya yang cepat di dapetkan Dono hanya di Universitas Muhammadiyah karena di situ pun ada mata kuliah tentang Politik Islam yang di ajarkan jadi lebih fokus lagi proses pemahamannya. Kan Politik yang di jalan Pemilu Presiden 2019 inikan...kedua peserta menggunakan tekniknya sebelas dua belas Politik Islam," penjelasan Kasino.
"Pantes ada yang aneh?" kata Indro.
"Aneh apa Indro?"
"Anehnya.....ada sinetron yang akan di tayangkan di salah Tv Swasta tentang "Para Pencari Tuhan". Dan juga Sampe-sampe di tayangkan Pak Joko Widodo bersama keluarga menjalan ibadah Umroh berarti sama aja Para Pencari Tuhan," kata Indro.
"Mungkin aja benar yang penting prasangka baik aja. Kan gak ada salahnya toh jalan mereka benar. Para Pencari Tuhan. Padahal Tuhan lah yang menetapkan Takdir di muka bumi ini. Contohnya Bapak BJ Habibie seorang ilmuan yang mampu jadi Presiden. Kan itu sudah kehendak Alloh SWT untuk jadi Pemimpin sekaligus menjadi ilmuan hebat berkat doa dan usahanya. Maka tak terelakkan menjadi pemimpin walau ada goncangan besar negeri ini pada saat itu tahun 1998," kata Kasino.
"Ya...Alloh SWT Maha berkehendak untuk mengangkat derajat anak manusia untuk menjadi pemimpin yang lebih tinggi lagi ya...akhirnya Bapak Bj Habibie jadi Presiden deh," kata Indro.
"Jadi semuanya sesuai Takdir yang di tetapkan Tuhan Yang Maha Esa," kata Kasino.
"Sip...setuju banget," kata Indro.
Indro pun menikmati kopinya lagi sambil nonton Tv. Sedangkan Kasino terus membaca tulisan yang dibuat Dono dengan seksama.
"Kasino. Gimana dengan hasil dari Pemilu Presiden apa Dono menulisnya berdasarkan perhitungan cepat (Quick Count)?"
"Iya...diambil secara garis besar aja tapi ya gak banyak. Kan pokok permasalahannya di angkat Dono cuma satu aja agar tidak banyak di pembahasannya di BAB 4 dan juga agar tidak berbenturan dengan tiori yang diambil dan juga hipotesisnya," kata Kasino.
"Jadi....Dono telah memperhitungkan Tesisnya dengan baik. Padahal untuk nilai pribadi aja bukan untuk di akui di salah satu Universitas sebagai pengakuan telah menjalankan pendidikan tingkat S2-nya," kata Indro.
"Ya...begitulah orang belajar otodidak yang belajar sendiri untuk meningkatkan dirinya untuk sejauh mana kemampuan bisa menguasai ilmu tersebut dengan baik," kata Kasino.
"Belajar tidak harus di bangku kuliah lagi bisa belajar sendiri asalkan ada kemauan mengubah diri dari gak bisa menjadi bisa," kata Indro.
"Yo....i," saut Kasino.
"Oh iya...satu lagi Kasino saya lupa. Dono itu nulis Tesisnya fokus strategi Pak Joko Widodo atau strateginya Pak Probowo dalam proses Pemilu Presiden?"
"Ya...kedua-duanya. Kan pokok permasalahannya adalah Bagaimana Strategi Kemenangan Dalam Pemilu Presiden?" kata Kasino.
"Ya saya tahu. Tapi kalau salah satu kalah gimana...Kasino?"
"Ya....itulah yang di peroses ulangnya kenapa gagalnya? dan juga segera sistem kerja di evaluasi untuk mengetahui kegagalannya," kata Kasino.
"Berarti Tesis-nya Dono kongrit dong," kata Indro.
"Yo..i," saut Kasino.
"Jadi ini..keinginan penulis lagi yang baru baca buku tentang pembuatan Tesis," kata Indro.
"Yo...i berdasar garis besar aja," saut Kasino.
"Kenapa menceritakan tentang kenyataan sebenarnya penulis mendengar suara gaib setelah baca Al Qur'an?" kata Indro.
"Ah..mana ada yang percaya. Orang di ceritain ke Ibunya gak percaya juga sampe penulis itu belajar ingin tahu benar gak suara gaib itu. Saat penulis mau baca Al Qur'an lagi tapi tidak di ucapkan alias diam. Ternyata penulis bener mendengarkan suara gaib tersebut baca Al Qur'an baik dan benar," kata Kasino.
"Jadi Setan atau Jin?" kata Indro.
"Rahasia ada dalam Al Qur'an," kata Kasino.
"Pasti malaikat atas izin Alloh SWT untuk membimbing penulis...ya..kan Kasino."
"Rahasia. Bagi yang mampu membuka Tabir Ilahi di dalam Al Qur'an maka akan sama kedudukannya sama dengan penulis bisa mendengar suara gaib. Maksudnya bukan suara manusia atau binatang....mengerti kamu Indro."
"Iya....."
"Sip," saut Kasino.
Terdengar azan di kumandangkan. Segera Kasino dan Indro meninggalkan urusannya sejenak untuk melaksanakan sholat berjamah ke mesjid yang terdekat.
Setelah sholat Kasino menyelesaikan baca Tesis Dono dan segera memberitahu kesalahannya gak begitu banyak lewat Gmail. Dono pun senang dengan koreksi dari Kasino tentang Tesisnya dan juga menerima komentar yan cukup membangun untuk Dono.
Indro pun ikutan komentarin Tesisnya Dono dengan lebih extrim. Dono cuma guyuon aja membacanya komentar Indro yang pait karena Dono tahu kalau Indro cuma becanda saja.
Dono tak lupa mengucapkan terima kasih atas komentar dari teman-temannya dan di kirimkan lewat Gmail. Dono merasa senang di dalam dirinya bahwa dirinya mampu membuat Tesis untuk mengalahkan dirinya yang males saja dan di tambah demi melampaui Wulan. Karena data kuliah S2 Wulan langsung di pelajari Dono sambil bekerja.
Dan Dono pun punya penyesalan dengan cintanya telah lama meninggalkan dia karena Wulan sudah menghadap Alloh SWT sebagaimana Suratan Takdir yang telah ditetapkan. Walau sudah ada pengganti Rara yang di jodohkan ke Dono. Tetap yang terbaik adalah Wulan cinta pertama yang paling baik.
Karya: No