Malam yang begitu tenang sekali. Aslan baru keluar dari kafe setelah makan dan minum bersama teman-teman SMA. Berjalan Aslan menuju mobil taxi yang di taruh di parkiran.
Aslan di dalam mobil taxi dengan sabar menunggu pelanggan yang telan mesen taxinya lewat on line. Selang beberapa saat masuklah seorang gadis cantik bersama seorang Bapak-bapak yang sedikit kacau ke dalam taxi Aslan.
"Jalan...!" perintah gadis cantik.
"Iya.....," jawab Aslan.
Aslan menjalankan mobil taxinya dengan baik sampai tujuan yang di arahkan gadis cantik. Sampai di tujuan sebuah rumah yang sangat besar Aslan minggir di depan pintu gerbang. Keluarlah Bapak-bapak dari taxi yang bersama gadis cantik.
Bapak-bapak itu mengeluarkan uang cukup banyak dari dompetnya.
"Ini bayaran untuk pelayanan kamu telah menemani saya," kata Bapak-bapak.
"Terima kasih ya...kalau butuh saya koling aja!" kata gadis cantik.
"Iya..," saut Bapak-bapak.
Gadis cantik menyuruh Aslan untuk jalan lagi untuk mengantar dia ke sebuah apartemen di tengah kota. Selang benerapa saat sampai juga di tempat tujuan gadis cantik. Segera gadis cantik membayar ongkos taxi ke Aslan.
"Terima kasih..non. Tapi ngomong-ngomong kerjaan nona apa?" kata Aslan bertanya karena ingin tahu.
"Apa yang kamu lihat tadi....itulah kerjaan saya," penjelasan Aslan.
Aslan mengerti pekerjaan gadis cantik tersebut seorang pelacur tapi tidak di ocehin cuma bicara dalam hatinya.
Sang gadis cantik mulai menjauh. Tapi Aslan tertarik pada gadis tersebut dan keluar dari taxi dan mengejar gadis tersebut.
"Maaf kalau terlalu lancang. Tapi saya ingin berkenalan dengan nona. Nama saya Aslan," katanya.
"Saya...Bunga," sautnya.
"Bagus namanya...sesuai dengan orangnya!" pujian Aslan.
"Terima kasih pujiannya...tapi...saya tahu maksud...Aslan ingin meluluhkan hati saya. Semua pria itu buaya...," kata Bunga.
Mendengar omongan Bunga seketika Aslan bengong sejenak. Bunga meninggalkan Aslan begitu saja. Dalam hati Aslan berbicara "Niat saya ketahuan".
Aslan memilih pergi dari situ dan masuk ke dalam taxi dan di jalan dengan baik di bawa pulang ke rumah untuk istirahat karena telah kerja seharian demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Esok harinya. Aslan mulai menarik mobil taxinya lagi. Eee...ternyata Bunga pesan taxinya untuk mengantarkan dia ke tempat orang memesan pelayanannya.
Aslan jalannin hidup seperti biasa tidak perduli urusan pelanggannya yang penting urusan keuangannya lancar. Tapi lama-lama di jalani urusan oderen taxi on line mulai Aslan menaruh hati terhadap Bunga. Padahal sudah tahu pekerjaan Bunga.
Suatu ketika Aslan memberanikan mengungkapkan perasaannya ke Bunga. Tenyata di tolak sampai 2 kali dengan alasan bahwa Aslan sama dengan semua pria yang meminta pelayanan Bunga.
Aslan mulai kacau cinta di tolak sampai 2 kali. Akhirnya ketiga kalinya Aslan mengungkap pernyataan cinta ke Bunga saat itu ada pelanggannya Bunga. Ternyata Aslan di puji oleh pelanggannya Bunga bahwa ada laki-laki bodoh yang bisa menerima pelacur jadi kekasihnya demi mengubah jalan hidup orang yang cintainya.
Pelanggan Bunga membayar Bunga dengan tip yang cukup besar dan meninggalkan Bunga da Aslan begitu saja.
Bunga bukan senang dengan pengakuan cinta Aslan tapi di tamparnya.
"Kenapa harus saya yang kamu sukai masih banyak..gadis yang lebih baik dari saya," kata Bunga yang meneteskan air matanya.
"Saya..benar-benar mencintai kamu. Dengan penuh kejujuran bukan ke bohongan," kata Aslan yang terus meyakini Bunga.
"Benar..kata pelanggan saya..kamu bodoh. Cintamu adalah cinta buta," kata Bunga.
Aslan terdiam dengan omongan Bunga. Sedangkan Bunga meninggalkan Aslan begitu saja dan naik taxi yang lewat di daerah situ. Aslan pun tidak mengejar Bunga karena tidak memperpanjang masalah.
Aslan pun masuk mobil taxinya dan menjalankan kehidupannya seperti biasanya. Aslan tidak lagi mencari Bunga karena di tolak mentah-mentah tiga kali.
Seperti biasa Aslan berkumpul di kafe bersama teman-temannya SMA. Tak sengaja melihat pelayan baru di kafe itu adalah Bunga. Aslan menarik tangan Bunga di hadapan teman-temannya untuk berbicara di luar.
Dan teman-temannya Aslan membiarkan urusan Aslan dengan pelayan kafe. Aslan terus ingin mengungkapkan perasaannya sama Bunga dan tidak mau siapa Bunga yang sebenarnya yang terpenting bahwa Aslan cinta mati sama Bunga. Tapi Bunga sudah tahu dengan perasaan Aslan yang sesungguhnya karena itu Bunga berubah meninggalkan pekerjaannya yang buruk mencari pekerjaan yang baik untuk menjadi gadis yang baik-baik. Bunga pun menerima cinta Aslan.
Aslan pun bahagia karena cintanya di terima oleh Bunga. Langsung keduanya berpelukkan tanda jadian dan Bunga berkata "Dasar cowok bodoh."
Aslan mendengarkan baik-baik perkataan Bunga dan menjawab "Saya...bodoh karena cinta kamu."
Aslan dan Bunga melepaskan pelukannya dan membawa Bunga ke teman-temannya SMA di dalam kafe yang lagi asik makan dan minum. Aslan memperkenalkan kekasihnya yang dia cintai adalah Bunga ke teman-temannya. Semua menyambut hubungan baik antara Aslan dan Bunga dengan kemeriahan yang di adakan teman-teman SMAnya Aslan.
Bunga pun lebih sadar lagi bersama Aslan dan teman-temannya.
"Inilah..hidup yang sebenarnya....bersama orang baik yang saling mengisi satu dengan lain," kata hati Bunga.
Karena masih waktu kerja jadi Bunga melanjutkan pekerjaannya menjadi pelayan kafe dan meninggalkan Aslan bersama teman-temannya makan dan minum di dalam kafe dengan penuh kegembiraan.
Karya: No