Budi duduk di depan rumahnya.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan mantang rebus.
"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik dan di baca dengan baik cerpen yang ceritanya menarik banget gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di dunia yang dihuni monster, ya kota Monstropolis memanfaatkan jeritan anak-anak manusia untuk energi. Di pabrik Monsters, Incorporated, monster terampil yang dipekerjakan sebagai "scarers" menjelajah ke dunia manusia untuk menakut-nakuti anak-anak dan memanen teriakan mereka, melalui pintu yang mengaktifkan portal ke lemari kamar tidur anak-anak. Pekerjaan itu dianggap berbahaya, karena anak-anak manusia diyakini beracun dan mampu membunuh monster melalui kontak fisik. Produksi energi menurun karena anak-anak menjadi tidak mudah takut, dan CEO perusahaan, Henry J. Water noose III, bertekad untuk mencegah keruntuhan perusahaan.
Suatu malam sepulang kerja, peringkat atas scarer James P. "Sulley" Sullivan, ya menemukan bahwa pintu aktif telah ditinggalkan di stasiun saingannya, Randall Boggs. Dia memeriksa pintu dan secara tidak sengaja membiarkan seorang gadis balita kecil masuk ke pabrik. Ketakutan, Sulley tidak berhasil mengembalikan gadis itu, yang melarikan diri ke Monstropolis, mengganggu sahabat dan asisten Sulley, Mike Wazowski berkencan di restoran sushi. Kekacauan meletus ketika monster lain melihat gadis itu; Sulley dan Mike berhasil melarikan diri bersamanya sebelum Badan Deteksi Anak (CDA) tiba dan mengarantina restoran. Terpaksa menyembunyikan gadis itu di apartemen mereka untuk malam itu, Sulley segera menyadari bahwa gadis itu tidak beracun dan tawanya mampu menghasilkan lebih banyak energi daripada jeritan.
Keesokan harinya, Sulley dan Mike menyamarkan gadis itu sebagai monster dan berusaha mengirimnya pulang. Sementara Mike mencari keluar dari pintunya, Sulley tumbuh melekat padanya dan menjulukinya "Boo". Randall, menunggu untuk menyergap gadis itu, menculik Mike secara tidak sengaja dan mengungkapkan rencananya untuk merevolusi ketakutan: Dia akan menculik anak-anak dan mengekstrak jeritan dari mereka menggunakan perangkat yang dia temukan, Scream Extractor. Sulley menyelamatkan Mike, dan mereka mencari Waternoose untuk memperingatkannya tentang rencana Randall. Boo menunjukkan dirinya kepada Waternoose, yang mengungkapkan bahwa dia bekerja dengan Randall. Waternoose menculik Boo dan menggunakan pintu untuk mengasingkan Mike dan Sulley ke Himalaya.
Sulley menemukan cara untuk kembali ke dunia Monster, tetapi Mike menolak untuk pergi bersamanya, menyalahkan Sulley atas situasi mereka. Sulley kembali ke pabrik sendirian dan menyelamatkan Boo dari Scream Extractor, tetapi Randall mencoba membunuhnya. Mike kembali untuk berdamai dengan Sulley, dan keduanya mencari pintu Boo. Randall akhirnya menangkap mereka, tetapi Boo menyerangnya, memungkinkan Sulley dan Mike untuk melemparkan Randall melalui pintu, yang kemudian mereka hancurkan.
Ketika Mike dan Sulley menemukan pintu Boo, Waternoose, ditemani oleh CDA, membawanya ke lantai ketakutan dengan maksud untuk menangkap Mike dan Sulley. Mike mengalihkan perhatian CDA sementara Sulley dan Boo melarikan diri, membawa Waternoose ke ruang simulasi ketakutan. Di sana, Sulley menipu Waternoose untuk mengungkapkan konspirasinya dengan Randall untuk menculik ribuan anak. Mike merekam percakapan, mengeksposnya ke CDA, dan Waternoose ditangkap. Agen CDA yang menyamar, Roz mengizinkan Sulley mengirim Boo pulang, tetapi pintunya dibongkar. Sulley menyusun rencana untuk memperlengkapi kembali metode pembangkit listrik perusahaan untuk memanen tawa anak-anak alih-alih teriakan, karena tawa sepuluh kali lebih kuat. Dengan terselesaikannya krisis energi, pabrik sekarang fokus membuat anak-anak tertawa untuk mengumpulkan energi; Mike menjadi perusahaan Komedian top dan Sulley ditunjuk sebagai CEO baru. Sebulan kemudian, Mike mengungkapkan kepada Sulley bahwa dia telah membangun kembali pintu Boo. Sulley memasuki pintu dan bertemu kembali dengan Boo.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan mantang rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Andai," kata Budi.
"Andai apa Budi?" kata Eko.
"Yaaa andai, ya ketika manusia memuja dewa. Ya dewa turun dari langit. Dewa pun menolong manusia yang mengalami kesulitan dari keegoisan manusia sampai terjadi perang gitu. Manusia yang menderita karena perang, ya manusia hijrah ke daerah lain demi mencari tempat yang baik, ya tempat yang damai," kata Budi.
"Dewa turun dari langit. Menolong manusia yang mengalami kesulitan. Kalau itu terjadi. Keadaan manusia kembali jadi baik," kata Eko.
"Perang di hentikan," kata Budi.
"Adanya dewa turun dari langit, ya cuma ada di film saja kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa memang dewa turun dari langit, ya adanya di film saja. Kan sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Yaaa memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko.
Eko mengambil mantang rebus di piring, ya mantang rebus di makan dengan baik. Budi mengambil aqua gelas di dalam kardus yang di taruh di bawah meja, ya aqua gelas di taruh di meja.
"Mantang rebus ini enak," kata Eko.
"Memang mantang rebusnya enak," kata Budi.
Eko makan mantang rebus dengan baik, ya dan mengambil aqua gelas di meja dan di minum dengan baik.
"Hidup ini di syukurin dengan baik, ya omongan orang tua. Masih bisa menikmati hidup yang damai dari keadaan negeri yang damai, ya bisa menikmati minum dengan baik dan juga makan mantang rebus dengan baik," kata Budi.
Eko menaruh gelas aqua di meja, ya mantang telah habis di makan satu buah.
"Rezeki yang di dapatkan dari usaha dari keadaan negeri yang damai, ya syukurin dengan baik," kata Eko.
"Kasihan juga melihat penderitaan manusia yang ceritanya dari berita Tv tentang manusia yang kesulitan ini dan itu," kata Budi.
"Berita Tv. Kasihan. Ujian hidup ini. Penderitaan," kata Eko.
"Memang ujian hidup," kata Budi.
"Selama ada manusia yang baik. Maka manusia yang mengalami kesulitan pasti di tolong untuk keluar dari penderitaan, ya ujian hidup ini," kata Eko.
"Yaaa manusia yang baik itu, ya kebanyakan paham ilmu agama. Kalau tidak paham ilmu agama, ya biasanya tanda tanya," kata Budi.
"Hidup ini antara paham ilmu agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita," kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita. Aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya. Hari dan Rara teman baik di SMA dan juga ada kisah cinta keduanya. Ketika lulus SMA, ya Rara ingin memutuskan hubungan kisah cinta, ya ingin fokus kuliah di Korea gitu. Hari tidak ingin putus dari Rara. Hubungan jarak jauh dalam kisah cinta, ya kemungkinan kesetian itu di pertanyakan dengan baik gitu. Rara tetap kekeh putus dari Hari. Yaaa Hari tetap tidak ingin putus dari Rara. Ya Rara tetap melaksanakan niatnya untuk kuliah di Korea dengan baik. Di Korea, ya Rara menikmati keadaan kehidupannya di Korea dengan baik, ya kuliah pun di jalankan dengan baik. Hari memang kuliah di Jakarta, ya memikirkan Rara. Berkali-kali Hari menelepon Rara, ya tidak di jawab gitu. Hari berkata "Beneran putus". Hari menjalankan kuliahnya dengan baik, ya sampai dekat dengan cewek bernama Sridevi. Hubungan Hari dan Sridevi, ya teman saja itu. Ada cowok yang suka dengan Sridevi, ya Afan. Yaaa Afan tidak suka Sridevi dekat dengan Hari. Afan berusaha dengan baik, ya jadian dengan Sridevi. Yaaa tetap Sridevi, ya inginnya berteman saja dengan Afan. Hari, ya tetap hubungan dengan Sridevi teman saja, ya tidak mau berurusan dengan Afan yang ngebet jadian dengan Sridevi. Hari pun memutuskan untuk menemui Rara di Korea gitu. Hari berkata "Ku kejar cinta ku ke Korea". Berdasarkan informasi yang tepat dari orang tua Rara, ya tentang keberadaan Rara di Korea. Yaaa Hari terbang ke Korea gitu. Sampai di Korea. Hari menikmati keadaan Korea dengan baik gitu. Setelah puas kesana-kesini, ya Hari menemui Rara. Ternyata Rara bersama cowok ganteng dan keren, ya orang Korea bernama Lee. Rara dengan Lee, ya berteman dengan baik, ya teman kuliah dan ada hubungan spesial paket telor gitu. Hari pun mengerti dengan baik, ya ternyata Rara telah bersama Lee. Hari berkata "Apa yang aku inginkan tidak bisa bersama". Rara tetap menjalin hubungan baik dengan Lee. Hari pun memutuskan pulang ke Indonesia. Sampai di Jakarta, ya Hari menjalankan hidupnya dengan biasa dengan baik, ya fokus kuliah dan berteman dengan teman baik. Sridevi luluh juga dengan Afan, ya jadian gitu. Hari senang Sridevi jadian dengan Afan gitu. Sampai Hari bertemu dengan cewek cantik dan baik, ya cewek itu bernama Putri. Yaaa Putri, ya kuliah kerjaannya. Hari berteman baik dengan Putri, ya sampai jadian dengan kisah cinta yang baik. Hari berkata "Lembaran kisah cinta yang baru ini, ya semoga berjalan dengan baik, ya tidak putus karena keadaan". Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini, ya masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik itu, ya film dan sinetron!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Mengejar cinta sampai ke Korea," kata Eko.
"Yaaa begitulah ceritanya," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta," kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Yaaa kalau begitu. Main catur saja Eko!" kata Budi.
"Oke. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.