Dono sedang diam di ruang tamu. Indro melihat Dono, ya hanya diam saja di ruang tamu...tidak biasanya gitu kalau biasanya membaca buku. Indro pun meninggalkan pekerjaan, ya memasak dan duduk bersama Dono lalu berkata "Don kenapa kamu diam?"
"Ah, kamu Indro. Aku diam lagi mendengarkan suara gaib," kata Dono.
"Suara gaib lagi Don," kata Indro.
"Iya, suara gaib," kata Dono.
"Suara gaib itu bicara tentang apa?" tanya Indro.
"Suara gaib itu adalah penjaga waktu. Ya menjelaskan tentang mimpi aku bertemu dengan Bella. Ternyata amalan aku yang mampu melewati ruang dan waktu di alam tidur," penjelasan Dono.
"Jadi memang mimpi itu lintasan masa depan bukan sekedar bunga tidur," kata Indro.
"Ya begitu lah," kata Dono.
"Jadi semua manusia bermimpi ternyata melintasi ruang dan waktu ke masa depan," kata Indro.
"Ya ilah," kata Dono.
"Kalau terlalu lama di alam mimpi, bisa mati kan?" kata Indro.
"Iya bisa mati kalau terlalu lama di alam mimpi. Sebenarnya di alam mimpi ada penjaga waktu, ya malaikat maut. Jadi manusia mati, langsung bertemu malaikat maut," penjelasan Dono.
"Apakah mimpi mu bisa jadi kenyataan Don?" tanya Indro.
"Bisa jadi kenyataan sih mimpi itu. Berdasarkan ketepatan waktunya. Beberapa kali...mimpi ku jadi kenyataan. Itu semua berdasarkan kodarnya saja," kata Dono menjelaskan.
"Kalau kodarnya, berarti benarlah Allah SWT yang mengatur jodoh, rezeki dan maut setiap makluk di ciptakannya," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Iya....iyalah," kata Dono.
"Enak Dono punya kemampuan mendengarkan penjelasan penjaga waktu alias malaikat maut," kata Indro.
"Bagi kamu enak Indro. Bagi aku lebih baik tidak mendengarkan penjaga waktu. Semua ini kodar aku yang bangkit dari kematian," kata Dono.
"Kalau di pikir baik-baik, ya benar omongan mu Don. Lebih baik sih hidup itu penuh rahasia. Dari pada mendengarkan malaikat maut bicara, menjelaskan ini dan itu. Jadinya sudah sesuai dengan surat takdir," kata Indro.
"Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku mau baca buku!" kata Dono.
"Iya," saut Indro.
Indro pun beranjak dari duduknya bersama Dono, ya langsung ke dapur untuk masak. Dono langsung mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Sedangkan Kasino lagi asik nonton Tv di ruang Tengah. Indro langsung mengolah bahan yang mau di masaknya. Selang berapa saat, ya masakan jadi dan di hidangkan di meja makan. Indro pun memanggil Dono dan Kasino untuk makan, ya sarapan gitu. Dono dan Kasino mendengarkan panggilan Indro, segera ke ruang makan untuk makan alias sarapan pagi.
CAMPUR ADUK
Tuesday, July 7, 2020
TAFSIR MIMPI
Dono lagi asik santai duduk di halaman belakang, ya baca buku. Indro selesai masak tahu goreng dan di bawa ke halaman belakang, ya duduk bersama Dono dan berkata "Don....tahu goreng!"
"Iya," saut Dono sambil menaruh buku yang di bacanya di meja.
Dono mengambil tahu goreng dan memakannya.
"Emmm...enak. Tapi ada yang kurang ya!" kata Dono.
"Apa yang kurang Don?" tanya Indro sambil makan tahu goreng.
"Kurang cabe rawit," kata Dono.
"Cabe toh. Ya tinggal ngambil aja cabe yang di tanam Kasino di pot," saran Indro.
"Cabe...rawit yang di tanam Kasino di pot," kata Dono.
Dono pun beranjak dari duduknya ke tempat tanaman cabe rawit yang di tanam di pot dan segera di petik Dono, lalu cabe rawit pun di cuci bersih di air yang mengalir....baru deh di taruh di piring. Dono makan tahu goreng pake cabe rawit.
"Emmmm...enak dan pedas. Sipp!!" kata Dono.
Indro pun makan tahu goreng dengan cabe rawit juga.
"Inilah baru enak. Pedas yang enak," kata Indro.
Indro terus makan tahu goreng pake cabe rawit, ya begitu juga Dono. Indro teringat dengan berita ya berkata ke Dono "Don apa tanggapan mu tenggang berita tentang cowok memberikan maharnya ke cewek....berupa sandal jepit?"
"Berita itu. Menarik," kata Dono.
"Don...kok cuma menarik aja. Lebih kongrit menjelaskannya!" kata Dono.
"Aku kan bukan pembuat berita tentang Mahar sendal jepit. Ya biasa aja!" kata Dono.
"Harusnya luar biasa....gitu jadinya lebih menarik!" kata Indro.
"Baiklah. Tentang berita mahar sendal jepit. Itu kan salah satu mahar... cuma sarat aja, ya permintaan cewek yang di sukai alias di cintai. Kenyataan setelah rumah tangga, ya segala harta suami di pegang istri," penjelasan Dono.
"Iya benar juga ya, cuma sarat aja. Yang asli ya segala harta suami jadi milik istri. Berarti benar beritanya viral dari sekian banyak berita menunjukkan sarat dari permintaan cewek untuk maharnya dia di nikahi," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro pun makan tahu goreng dengan cabe rawit, ya begitu juga Dono. Indro pun teringat dengan tulisan Dono jadi berkata " Don, tulisan mu yang baru di Blog tentang mimpi bisa maksudnya dua kan?"
"Satu," kata Dono yang tegas.
"Dua, Don...tentang mimpi. Satu tentang mimpi kedewasaan dan satu mimpi tentang tafsirnya kaya cerita Nabi Yusuf," kata Indro.
"Yang kedewasaan di abaikanlah. Umur aku berapa! Kaya anak baru gede aja dan juga kaya cerita sinetron 'Dari Jendela SMP' saja. Yang benar sih tafsir mimpi Nabi Yusuf," kata Dono yang tegas.
"Jadi tafsir mimpi Nabi Yusuf, untuk menegaskan tentang tulisan yang di angkat cerita mimpi. Ya bener sih Don, kamu menulis dua penjelasan mimpi. Satu tentang mimpi sekedar mimpi jadi bunga tidur dan ke dua, mimpi adalah lintasan masa depan," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro, ya asik makan tahu goreng pake cabe rawit begitu juga Dono. Kasino, ya selesai urusan kerjaannya dengan Teguh yang bertamu jadinya Kasino ngobrol dengan Teguh di ruang tamu. Teguh, ya pulang gitu. Kasino langsung menutup pintu depan rumah dan ke halaman belakang dan duduk bersama Dono dan Indro langsung makan tahu goreng pake cabe rawit.
"Emmm...enak. Pedasnya sipp! Tapi ngomong-ngomong ini cabe rawit beli apa ngambil di tanaman di pot aku?" kata Kasino.
"Ya, dari tanaman mu di potlah Kasino," kata Dono.
"Iya, dari pot tanamanmu Kasino," kata Indro.
"Ooooo...dari pot tanaman ku. Ya tidak masalah. Enak juga cabe rawit yang selama ini aku rawat dari kecil sampai berbuah," kata Kasino.
"Hoby mu...Kasino banyak manfaatnya!" kata Dono.
"Bener omongan Dono. Hoby mu Kasino banyak manfaatnya!" kata Indro.
"Terima kasih atas pujiannya," kata Kasino.
Kasino, ya menikmati makan tahu goreng page cabe rawit begitu juga Dono dan Indro.
"Iya," saut Dono sambil menaruh buku yang di bacanya di meja.
Dono mengambil tahu goreng dan memakannya.
"Emmm...enak. Tapi ada yang kurang ya!" kata Dono.
"Apa yang kurang Don?" tanya Indro sambil makan tahu goreng.
"Kurang cabe rawit," kata Dono.
"Cabe toh. Ya tinggal ngambil aja cabe yang di tanam Kasino di pot," saran Indro.
"Cabe...rawit yang di tanam Kasino di pot," kata Dono.
Dono pun beranjak dari duduknya ke tempat tanaman cabe rawit yang di tanam di pot dan segera di petik Dono, lalu cabe rawit pun di cuci bersih di air yang mengalir....baru deh di taruh di piring. Dono makan tahu goreng pake cabe rawit.
"Emmmm...enak dan pedas. Sipp!!" kata Dono.
Indro pun makan tahu goreng dengan cabe rawit juga.
"Inilah baru enak. Pedas yang enak," kata Indro.
Indro terus makan tahu goreng pake cabe rawit, ya begitu juga Dono. Indro teringat dengan berita ya berkata ke Dono "Don apa tanggapan mu tenggang berita tentang cowok memberikan maharnya ke cewek....berupa sandal jepit?"
"Berita itu. Menarik," kata Dono.
"Don...kok cuma menarik aja. Lebih kongrit menjelaskannya!" kata Dono.
"Aku kan bukan pembuat berita tentang Mahar sendal jepit. Ya biasa aja!" kata Dono.
"Harusnya luar biasa....gitu jadinya lebih menarik!" kata Indro.
"Baiklah. Tentang berita mahar sendal jepit. Itu kan salah satu mahar... cuma sarat aja, ya permintaan cewek yang di sukai alias di cintai. Kenyataan setelah rumah tangga, ya segala harta suami di pegang istri," penjelasan Dono.
"Iya benar juga ya, cuma sarat aja. Yang asli ya segala harta suami jadi milik istri. Berarti benar beritanya viral dari sekian banyak berita menunjukkan sarat dari permintaan cewek untuk maharnya dia di nikahi," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro pun makan tahu goreng dengan cabe rawit, ya begitu juga Dono. Indro pun teringat dengan tulisan Dono jadi berkata " Don, tulisan mu yang baru di Blog tentang mimpi bisa maksudnya dua kan?"
"Satu," kata Dono yang tegas.
"Dua, Don...tentang mimpi. Satu tentang mimpi kedewasaan dan satu mimpi tentang tafsirnya kaya cerita Nabi Yusuf," kata Indro.
"Yang kedewasaan di abaikanlah. Umur aku berapa! Kaya anak baru gede aja dan juga kaya cerita sinetron 'Dari Jendela SMP' saja. Yang benar sih tafsir mimpi Nabi Yusuf," kata Dono yang tegas.
"Jadi tafsir mimpi Nabi Yusuf, untuk menegaskan tentang tulisan yang di angkat cerita mimpi. Ya bener sih Don, kamu menulis dua penjelasan mimpi. Satu tentang mimpi sekedar mimpi jadi bunga tidur dan ke dua, mimpi adalah lintasan masa depan," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro, ya asik makan tahu goreng pake cabe rawit begitu juga Dono. Kasino, ya selesai urusan kerjaannya dengan Teguh yang bertamu jadinya Kasino ngobrol dengan Teguh di ruang tamu. Teguh, ya pulang gitu. Kasino langsung menutup pintu depan rumah dan ke halaman belakang dan duduk bersama Dono dan Indro langsung makan tahu goreng pake cabe rawit.
"Emmm...enak. Pedasnya sipp! Tapi ngomong-ngomong ini cabe rawit beli apa ngambil di tanaman di pot aku?" kata Kasino.
"Ya, dari tanaman mu di potlah Kasino," kata Dono.
"Iya, dari pot tanamanmu Kasino," kata Indro.
"Ooooo...dari pot tanaman ku. Ya tidak masalah. Enak juga cabe rawit yang selama ini aku rawat dari kecil sampai berbuah," kata Kasino.
"Hoby mu...Kasino banyak manfaatnya!" kata Dono.
"Bener omongan Dono. Hoby mu Kasino banyak manfaatnya!" kata Indro.
"Terima kasih atas pujiannya," kata Kasino.
Kasino, ya menikmati makan tahu goreng page cabe rawit begitu juga Dono dan Indro.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...